Parameter-parameter Sistem Simulasi Unjuk Kerja Sistem dan Penentuan Kebutuhan Fasilitas

175 sebesar 5000 KL dengan jumlah fasilitas pompa untuk unloading sebanyak 2 buah. Sementara PKS yang memasok CPO ke lokasi tersebut pada industri hilir harus memiliki kapasitas minimal masing-masing sebesar 1000 ton untuk PKS002, 800 ton untuk PKS007, 600 ton untuk PKS009 dan dibawah 400 ton untuk PKS lain yang mensuplai lokasi pengembangan industri tersebut. Panel monitor untuk tanki timbun di PKS dan di Industri Hilir yang menggunakan tanki bersama diperlihatkan pada Gambar 4-35 dan Gambar 4-36. Atas dasar kapasitas produksi industri hilir dan loading rate ke kapal, dengan simulasi diperoleh volume maksimum tanki produk industri hilir adalah 1000 ton lihat lampiran. Gambar 4-35 Panel Monitor Level Tangki PKS Gambar 4-36 Panel Monitor Level Tangki Timbun Bersama di Industri Hilir 200 400 600 800 1000 1200 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 127 134 141 148 155 162 169 176 183 190 197 204 211 218 225 232 239 246 253 260 267 274 281 288 295 L e v e l K il o L it e r Level Tangki PKS PKS009 PKS010 PKS008 PKS011 PKS007 PKS012 PKS002 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 127 134 141 148 155 162 169 176 183 190 197 204 211 218 225 232 239 246 253 260 267 274 281 288 295 Level Tangki Timbun Bersama Tangki 1 Tangki 2 Death Stock Tangki 1 Death Stock Tangki 2 176

4.2.17 Profil Risiko atas Parameter Penting Pengembangan Agroindustri

Hilir Dari sisi pengembang kawasan industri berbasis CPO, jumlah kargo yang dikelola sensitif terhadap kelayakan dari investasi. Jumlah kargo yang dikelola ditentukan oleh kapasitas produksi dari industri yang direncanakan. Analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa, dengan cost of capital sebesar 12, jumlah kargo yang dikelola oleh kawasan minimal sejumlah 2.698.044 ton sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4-33. Tabel 4-33 Analisis Sensitivitas Kapasitas Produksi dan Tarif Layanan Kawasan Apabila pengembangan industri yang dilakukan hanya menggantungkan pada pasokan bahan baku dari daerah Kutei Timur, dengan jumlah fasilitas produksi pengolahan tandan buah segar yang masih terbatas, ide pengembangan industri tersebut masih berisiko tinggi karena masih ada sejumlah besar crude palm oil yang diekspor. Masih diperlukan pasokan dari daerah lain atau penambahan kapasitas produksi terutama kapasitas produksi pengolahan tandan buah segar sebagaimana yang ditunjukkan pada analisis shortage yang telah dilakukan. 8 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 20 NUM NUM NUM NUM -10.0 -7.7 -6.1 -5.0 -4.1 -3.2 -2.5 -1.8 -1.1 -0.4 0.2 0.8 1.4 2.0 30 -12.6 -8.6 -6.6 -5.2 -4.2 -3.3 -2.5 -1.8 -1.1 -0.4 0.2 0.9 1.5 2.1 2.7 3.2 3.8 4.4 40 -5.5 -4.2 -3.3 -2.5 -1.7 -1.0 -0.3 0.3 1.0 1.6 2.2 2.8 3.4 3.9 4.5 5.1 5.6 6.2 50 -2.9 -2.1 -1.4 -0.7 0.0 0.7 1.3 1.9 2.5 3.1 3.7 4.3 4.9 5.5 6.0 6.6 7.1 7.7 60 -1.3 -0.6 0.1 0.8 1.4 2.1 2.7 3.3 3.9 4.5 5.0 5.6 6.2 6.7 7.3 7.8 8.4 8.9 70 0.0 0.7 1.4 2.0 2.6 3.3 3.9 4.5 5.0 5.6 6.2 6.8 7.3 7.9 8.4 9.0 9.5 10.1 80 1.2 1.8 2.5 3.1 3.7 4.3 4.9 5.5 6.1 6.6 7.2 7.8 8.3 8.9 9.4 10.0 10.5 11.1 90 2.2 2.8 3.5 4.1 4.7 5.3 5.8 6.4 7.0 7.6 8.1 8.7 9.3 9.8 10.4 10.9 11.5 12.0 100 3.1 3.7 4.3 4.9 5.5 6.1 6.7 7.3 7.9 8.4 9.0 9.6 10.1 10.7 11.2 11.8 12.4 12.9 110 3.9 4.6 5.2 5.8 6.3 6.9 7.5 8.1 8.7 9.2 9.8 10.4 10.9 11.5 12.1 12.6 13.2 13.7 120 4.7 5.3 5.9 6.5 7.1 7.7 8.3 8.8 9.4 10.0 10.6 11.1 11.7 12.3 12.8 13.4 14.0 14.5 130 5.4 6.0 6.6 7.2 7.8 8.4 9.0 9.6 10.2 10.7 11.3 11.9 12.4 13.0 13.6 14.1 14.7 15.3 140 6.1 6.7 7.3 7.9 8.5 9.1 9.7 10.3 10.8 11.4 12.0 12.6 13.1 13.7 14.3 14.9 15.4 16.0 150 6.8 7.4 8.0 8.6 9.2 9.8 10.4 10.9 11.5 12.1 12.7 13.3 13.8 14.4 15.0 15.6 16.1 16.7 160 7.4 8.0 8.6 9.2 9.8 10.4 11.0 11.6 12.2 12.7 13.3 13.9 14.5 15.1 15.6 16.2 16.8 17.4 170 8.1 8.7 9.3 9.9 10.5 11.0 11.6 12.2 12.8 13.4 14.0 14.5 15.1 15.7 16.3 16.9 17.4 18.0 180 8.7 9.3 9.9 10.5 11.0 11.6 12.2 12.8 13.4 14.0 14.6 15.1 15.7 16.3 16.9 17.5 18.0 18.6 190 9.2 9.8 10.4 11.0 11.6 12.2 12.8 13.4 14.0 14.6 15.2 15.7 16.3 16.9 17.5 18.1 18.7 19.2 H A R G A L A YA N A N KAPASITAS PRODUKSI IRR