Ouput Dikehendaki Diagram Input-Output

130 a. Permintaan pasar b. Kondisi alam c. Tingkat suku bunga d. Harga bahan bakar e. Harga komoditas CPO f. Produksi pesaing dan harga jualnya. g. Nilai tukar

4.1.4.5 Input Lingkungan

Input lingkungan yang mempengaruhi keputusan pengembangan industri hilir inti minyak kelapa sawit antara lain terkait dengan a Kebijakan pemerintah; b Kondisi sosial; c Kondisi ekonomi; dan d Kondisi lingkungan.

4.1.5 Rancangan Basis Data

4.1.5.1 Proses Digitasi dan Konversi Data

Data-data spasial yang terkait dengan agroindustri CPO sebagian diidentifikasi melalui survey langsung dengan menggunakan perangkat Global Positioning System GPS. Sementara beberapa data spasial yang telah tersedia dengan baik, dalam format hard copy maupun digital, dilakukan proses digitasi untuk memudahkan pengolahan. Pendigitasian dilakukan pada peta kabupaten Kutei Timur dengan cara manual menggunakan perangkat lunak Autocad. Selanjutnya data yang telah didigitasi tersebut dikonversi kedalam format SHP file dari ESRI.

4.1.5.2 Data Entitas, Atribut dan Relasinya

Sebagaimana yang terlah teridentifikasi pada konfigurasi sistem industri CPO yang telah digambarkan sebelumnya, ada beberapa entitas spasial yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan pengembangan indutri hilir inti minyak kelapa sawit ini. Entitas-entitas tersebut antara lain adalah kebun kelapa sawit, pabrik minyak kelapa sawit, jaringan jalan, industri hilir serta lahan yang tersedia. Atribut-atribut dari entitas ini baik yang bersifat spasial maupun non spasial diidentifikasi dan disesuaikan dengan tujuan dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan. 131 Entitas-entitas yang telah teridentifikasi diatas selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk basis data. Entitas, atribut-atribut yang penting dan keterkaitan antar entitas yang yang menjadi bangunan dari sistem basis data pendukung keputusan pengembangan industri ini digambarkan pada Gambar 4-5 berikut ini. Gambar 4-5 Keterkaitan antar Entitas Pembangun Basis Data Sistem Pendukung Keputusan Spasial Pengembangan Industri Hilir CPO

4.1.6 Rancangan Peta Tematik pada GIS

Atas dasar konfigurasi sistem dan entitas yang terlibat dalam sistem agroindustri minyak kelapa sawit ini, selanjutnya dapat dirancang model sistem informasi geografis yang terbagi menjadi beberapa peta tematik seperti yang tergambar pada Gambar 4-6 berikut ini. Propinsi PK ID_Propinsi Nama_Propinsi Kabupaten PK,FK1,FK2,FK3 ID_Kabupaten FK5 ID_Propinsi ID_KKS ID_PKS ID_Jalan FK4 ID_Jalur KKS PK ID_KKS FK5 ID_Kabupaten Nama_KKS Longitude Lattitude Luas_Areal Tahun_Tanam PKS PK ID_PKS FK2 ID_Kabupaten Nama_PKS Longitude Lattitude Kapasitas_Produksi Jalan PK ID_Jalur FK2 ID_Kabupaten Nama_Jalur Longitude Lattitude Length Kondisi Biaya KecMax Max Berat Alat_Angkut PK ID_Alat_Angkut Kapasitas Kecepatan_Max Biaya Tahun PK ID_Tahun Tahun Produktivitas_KKS PK ID_Umur Produktivitas Supply KKS FK2 ID_KKS FK3 ID_Tahun FK4 ID_Umur Pelabuhan PK ID_Pelabuhan Nama_Pelabuhan Lattitude Longitude Kedalaman Loading Rate Unloading Rate Kapasitas Tanki SP KKS-PKS FK1 ID_KKS FK2 ID_PKS ID_AlatAngkut FK4 ID_Jalur Cost FK3 ID_Alat_Angkut SP PKS-PORT FK2 ID_PKS FK1 ID_Pelabuhan ID_AlatAngkut FK4 ID_Jalur Cost FK3 ID_Alat_Angkut