148
sehari dan pabrik beroperasi selama 300 hari per tahunnya, serta rata-rata rendemen 20 sebagaimana yang dilaporkan oleh Dinas Perkebunan Propinsi
Kalimantan Timur, diperoleh kebutuhan baku sebagaimana yang diperlihatkan pada Tabel 4-5.
Tabel 4-5 Kapasitas Pabrik dan Perkiraan Kebutuhan Bahan Baku Tandan Buah Segar pada tahun 2012
Total kapasitas terpasang per tahun pabrik minyak kelapa sawit di kabupaten Kutei Timur adalah sebesar 505 ton per jam. Perkiraan kebutuhan
bahan baku tandan buah segar yang dihasilkan oleh kebun kelapa sawit sebesar adalah sebanyak 3.030.000 ton pada tahun 2012.
4.2.8 Analisis ShortageSurplus
Secara agregat, berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diperkirakan kondisi demand dan supplai tandan buah segar
yang ada di daerah Kabupaten Kutei Timur. Grafik pada Gambar 4-21 menunjukkan proyeksi kapasitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di
kabupaten Kutei Timur dan proyeksi kebutuhan bahan bakunya. Berdasarkan gambaran pada Gambar 4-21, apat dilihat bahwa di
Kabupaten Kutei Timur terdapat kekurangan kapasitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit pada tahun 2012 dan sesudahnya. Apabila tidak ada penambahan
kapasitas pabrik ke depannya, maka cukup banyak pekebun yang tidak dapat memasarkan produk hasil pertanyaannya di daerah Kutei Timur. Petani mungkin
harus membawa hasil pertaniannya ke luar daerah Kutei Timur atau mungkin
NO KODE
1 PKS001 2 PKS002
3 PKS003 4 PKS004
5 PKS005 6 PKS006
7 PKS007 8 PKS008
9 PKS009
10 PKS010 11 PKS011
12 PKS012 KAPASITAS
TON TBSJAM
JAM OPERASI
HARI HARI
OPERASI TAHUN
KEBUTUHAN TBSTAHUN
45 20
300 270.000
40 20
300 240.000
30 20
300 180.000
90 20
300 540.000
45 20
300 270.000
15 20
300 90.000
30 20
300 180.000
45 20
300 270.000
45 20
300 270.000
45 20
300 270.000
45 20
300 270.000
30 20
300 180.000
505 3.030.000
149
harus menutup perkebunannya atau menggantikannya dengan komoditas yang lainnya. Sebagaimana kondisi yang ada di lapangan, cukup banyak hasil produksi
kebun kelapa sawit yang diproses di daerah lain karena keterbatasan kapasitas yang ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan peningkatan kapasitas pabrik minyak kelapa sawit di Kutei Timur agar rencana Pemerintah
untuk menjadikan daerah ini sebagai pusat klaster industri minyak kelapa sawit dan turunannya dapat terlaksana dengan baik.
Kondisi shortage yang setelah tahun 2012 berangsur-angsur menurun jika tidak ada penambahan kapasitas pabrik baru dan juga tidak perubahan volume
produksi dari perkebunan yang ada. Penurunan shortage ini terjadi karena umur tanaman kelapa sawit yang semakin tua dan semakin menurun produktivitasnya.
Namun, dalam 10 tahun ke depan apabila tidak terjadi perubahan kapasitas pada perkebunan dan industri pengolahan minyak kelapa sawit, maka kondisi shortage
ini akan terjadi sampai 10 tahun ke depan dan beberapa tahun berikutnya.
Gambar 4-21 Analisis SurplusShortage Kapasitas Pabrik
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 Kebutuhan KKS
3,030, 3,030,
3,030, 3,030,
3,030, 3,030,
3,030, 3,030,
3,030, 3,030,
3,030, 3,030,
3,030, Supply KKS
4,993, 7,237,
8,710, 9,845,
10,701 11,196
11,283 11,166
11,081 10,952
10,780 10,277
9,878, SurplusShortage 1,963
4,207 5,680
6,815 7,671
8,166 8,253
8,136 8,051
7,922 7,750
7,247 6,848
9,000,000 8,000,000
7,000,000 6,000,000
5,000,000 4,000,000
3,000,000 2,000,000
1,000,000 -
- 2,000,000
4,000,000 6,000,000
8,000,000 10,000,000
12,000,000
Analisis ShortageSurplus Kapasitas Pabrik Pengolahan MKS
Kebutuhan KKS Supply KKS
SurplusShortage