persaingan pasar baik di dalam negeri maupun di pasar Internasional; dan d Sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi rendah.
Sementara itu kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri menurut Supriyati, Suryani et al. 2006 adalah: 1 Bahan baku
berupa komoditi pertanian belum dapat mencukupi kebutuhan industri pengolahan secara berkesinambungan; 2 kemampuan sumber daya manusia yang terbatas
dalam penguasaan manajemen dan teknologi menyebabkan rendahnya efisiensi dan daya saing produk agroindustri; 3 investasi di bidang agroindustri kurang
berkembang, antara lain karena masih adanya ketidakpastian iklim usaha dan kebijakan yang tidak konsisten; 4 Lembaga keuangan masih menerapkan
preferensi suku bunga yang sama antara sektor pertanian, kehutanan, industri dan jasa sehingga kurang atraktif bagi investor untuk berusaha di bidang agroindustri;
5 Informasi peluang usaha dan pemasaran belum memadai dengan keterpaduan jaringan bisnis yang baik; 6 Masih adanya kesenjangan pengembangan wilayah;
7 Homogenitas kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan wilayah setempat; 8 Belum terciptanya sinergi kebijakan yang mendukung iklim
usaha; 9 Kurangnya sarana dan prasarana transportasi; 10 Kemitraaan usaha dan keterkaitan produk antara hulu dan hilir belum berjalan lancar; 11 Masih
kurangnya penelitian dan pengembangan teknologi proses; dan 12 Ketergantungan pada lisensi produk dan teknologi yang bersumber dari luar
negeri.
2.1.3 Pendekatan Sistem dalam Analisis Agroindustri
Agroindustri merupakan sebuah sistem yang kompleks yang memiliki karakteristik yang khusus dimana terdapat sekumpulan keterkaitan aktivitas yang
saling terhubung antara aktivitas produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran, dan distribusi produk pertanian. Dari sudut
pandang para pakar sosial ekonomi, agroindustri, pengolahan hasil pertanian merupakan bagian dari lima sub-sistem agribisnis yang disepakati pada
Simposium Nasional Agroindustri I Anonim, 1983, yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan hasil pertanian, pemasaran,
sarana dan pembinaan Mangunwidjaya dan Sailah, 2009.
Menurut Austin 1992, agroindustri sebagai sebuah sistem memiliki empat tipe keterkaitan sistemik, keempat tipe keterkaitan sistemik tersebut adalah:
a Keterkaitan rantai produksi; b Keterkaitan kebijakan makro dan mikro; c Keterkaitan institusional; d Keterkaitan internasionalglobal. Masing-masing
keterkaitan ini memiliki dimensi yang bebeda-beda pada sistem agroindustri, namun semuanya saling berhubungan. Pemahaman terhadap sistem dan elemen-
elemen dalam agroindustri ini serta keterkaitannya satu sama lain, akan sangat diperlukan dalam melakukan usaha perancangan maupun perbaikan sistem.
Gambar 2-2 berikut ini memperlihatkan aktivitas-aktivitas pada sistem agroindustri secara umum.
Gambar 2-2 Aktivitas-aktivitas pada Sistem Agroindustri
Breedstocks Bibit
Peralatan Agro-
chemicals Bahan-bahan
lainnya Transport
Transport Pertanian
Pertanian Produksi
Transport Transport
Agroindustri Agroindustri
Produk Transport
Transport Eksporter
Eksporter Distributor
Distributor Produk
Transport Transport
Importer Importer
Produk Transport
Transport Retailer
Retailer Produk
Konsumen Konsumen
Produk Transport
Transport Retailer
Retailer Produk
Konsumen Konsumen
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan Penyimpanan
Bahan baku
Barang jadi Input
Tanah dan irigasi
Penggunaan on-farm
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan Penyimpanan
2.2 Agroindustri Minyak Kelapa Sawit dan Potensi Pengembangannya