Pemilihan Alternatif Pengembangan Industri dengan Pertimbangan

169 Untuk alternatif lokasi LKI003, sumber pasokan yang optimal berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit PKS001, PKS002, PKS003, PKS004, dan PKS005. Total cost interaksi spasial pabrik-pabrik CPO dengan kebun kelapa sawit yang memasok alternatif lokasi pengembangan industri LKI003 untuk kriteria jarak, waktu tempuh dan biaya transportasi, masing-masing ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4-28 Total Cost Jarak sebagai Cost Entitas PKS yang Memasok Alternatif Lokasi LKI003 Tabel 4-29 Total Cost Waktu Tempuh sebagai Cost Entitas PKS yang Memasok Alternatif Lokasi LKI003 Tabel 4-30 Total Cost Biaya Transportasi sebagai Cost Entitas PKS yang Memasok Alternatif Lokasi LKI003 Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport PKS002 7 2.591.428.806 7 2.592.757.845 8 2.588.959.519 PKS003 5 2.704.166.149 5 2.233.915.639 6 1.972.576.542 PKS004 14 19.188.554.111 13 16.013.178.081 12 14.954.059.581 PKS005 6 5.107.540.488 4 2.385.187.210 3 2.163.351.465 PKS006 1 324.163.710 1 324.163.710 1 324.163.710 PKS012 12 1.895.749.540 11 1.561.043.456 11 1.387.482.524 TOTAL 45 31.811.602.804 41 25.110.245.943 41 23.390.593.341 PKS 2012 2013 2014 Jumlah KKS Suplai Cost Jarak Jumlah KKS Suplai Cost Jarak Jumlah KKS Suplai Cost Jarak PKS001 6 4.763.709.799 4 2.918.491.751 4 2523683806 PKS002 7 3.188.585.960 7 3.190.073.468 8 3188320196 PKS003 3 3.666.678.138 3 3.669.887.331 4 3655079168 PKS004 16 20.967.403.484 15 16.573.935.151 13 14829504798 PKS005 7 6.932.387.580 4 3.969.781.297 3 3600569539 TOTAL 39 39.518.764.961 33 30.322.168.998 32 27.797.157.506 PKS 2012 2013 2014 Jumlah KKS Suplai Cost Waktu Tempuh Jumlah KKS Suplai Cost Waktu Tempuh Jumlah KKS Suplai Cost Waktu Tempuh PKS001 6 176.537 4 105.284 4 88.166 PKS002 7 73.026 7 73.065 8 72.964 PKS003 4 84.373 5 67.586 7 54.742 PKS004 13 556.505 12 471.957 11 431.069 PKS005 8 134.709 5 55.698 3 51.189 TOTAL 38 1.025.150 33 773.591 33 698.130 PKS 2012 2013 2014 Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport Jumlah KKS Suplai Cost Biaya Transport PKS001 6 6.055.529.562 5 3.485.491.557 4 2.822.599.649 PKS002 7 2.591.428.806 7 2.592.757.845 8 2.588.959.519 PKS003 5 2.704.166.149 5 2.233.915.639 6 1.972.576.542 PKS004 14 19.188.554.111 13 16.013.178.081 12 14.954.059.581 PKS005 6 5.107.540.488 4 2.385.187.210 3 2.163.351.465 TOTAL 38 35.647.219.117 34 26.710.530.333 33 24.501.546.755 PKS 2012 2013 2014 170 Dengan demikian, profil Interaksi Spasial Alternatif Lokasi Pengembangan Industri Hilir Inti Minyak Kelapa Sawit yang mempertimbangkan total cost dari entitas PKS yang terkait interaksinya dengan entitas KKS, dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 4-31 Profil Interaksi Spasial Alternatif Lokasi Pengembangan Industri Hilir Inti Minyak Kelapa Sawit Mempertimbangkan Interaksi Spasial PKS dan KKS Dengan demikian, berdasarkan atas interaksi spasial alternatif lokasi pengembangan industri hilir Inti minyak kelapa sawit di wilayah pengujian model dengan mempertimbangkan interaksi spasial antara PKS dengan KKS, untuk ketiga kriteria cost yang terkait dengan jarak, waktu dan biaya transportasi, lokasi yang terbaik adalah tetap berada pada lokasi LKI001 sebagaimana yang diperlihatkan pada hasil eksekusi model pada Tabel 4-31. Dengan mempertimbangkan total jarak tempuh, total waktu tempuh dan biaya transportasi dari pabrik pengolahan menuju ke lokasi pengembangan, alternatif lokasi di LKI001 adalah yang terbaik. Namun, alternatif lokasi di LKI001 sampai dengan saat ini belum memiliki infrastruktur transportasi yang memadai sehingga dengan memperhatikan kebutuhan yang mendesak perusahaan investor dapat memilih alternatif lokasi di LKI003 yang memiliki kondisi infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Lokasi ini juga memiliki luasan areal yang memadai untuk pembangunan pabrik yang dibutuhkan dan memiliki biaya transportasi yang terendah untuk saat ini. Dengan penambahan kapasitas pabrik pengolahan TBS di kecamatan Bengalon, Rantau Indikator Cost Cost Lokasi per Tahun LKI001 LKI002 LKI003 Minimum Terbaik Jarak Tahun ke 1 182.840.622.419 538.535.001.932 468.918.610.817 182.840.622.419 LKI001 Tahun ke 2 160.146.111.154 530.676.163.887 459.722.014.854 160.146.111.154 LKI001 Tahun ke 3 154.630.784.831 523.956.678.782 457.197.003.362 154.630.784.831 LKI001 Waktu Tempuh Tahun ke 1 4.333.330 13.009.828 10.845.203 4.333.330 LKI001 Tahun ke 2 3.896.582 12.820.729 10.593.644 3.896.582 LKI001 Tahun ke 3 3.806.737 12.757.824 10.518.183 3.806.737 LKI001 Biaya Transportasi Tahun ke 1 153.537.903.711 452.552.589.737 382.808.341.940 153.537.903.711 LKI001 Tahun ke 2 136.964.830.468 445.851.232.876 373.871.653.156 136.964.830.468 LKI001 Tahun ke 3 133.501.858.931 444.131.580.274 371.662.669.578 133.501.858.931 LKI001 Alternatif Lokasi 171 Pulung dan Muara Bengkal, alternatif lokasi ini juga akan dapat memberikan total jarak, waktu dan biaya yang rendah.

4.2.16 Simulasi Unjuk Kerja Sistem dan Penentuan Kebutuhan Fasilitas

Tanki Timbun Interaksi spasial yang optimal dari pabrik kelapa sawit menuju ke lokasi pengembangan industripelabuhan belum tentu menghasilkan biaya transportasi yang termurah. Kinerja transportasi masih dipengaruhi oleh fasilitas loading dan unloading kecepatan loading dan unloading, kapasitas tanki timbun, dan kedatangan kapal di pelabuhan untuk mengangkut produk ke tujuannya. Disamping itu, dalam upaya untuk melakukan validasi atas model interaksi spasial yang telah dilakukan sebelumnya, diperlukan sebuah cara untuk melihat unjuk kerja dari model yang telah dibangun sebelumnya. Uji coba langsung di lapangan akan sangat berisiko dan memiliki konsekuensi biaya yang besar. Simulasi dengan menggunakan bantuan komputer akan sangat membantu untuk melihat unjuk kerja dari model. Beberapa batasan yang sulit diakomodasi dalam model optimasi dapat diakomodasi dengan baik dengan menggunakan model simulasi komputer seperti keterbatasan fasilitas loading dan unloading, kapasitas tanki timbun, maupun kedatangan kapal pengangkut. Sebagaimana yang diutarakan oleh Harrington dan Tumay 2000, simulasi merupakan teknik yang dapat membantu organisasi untuk memprediksi, membandingkan, atau mengoptimalkan kinerja dari proses tanpa menimbulkan biaya dan risiko yang signifikan karena mengganggu operasi eksisting atau implementasi dari sistem yang baru. Lebih lanjut lagi diutarakan bahwa simulasi proses merupakan teknik yang memungkinkan representasi dari proses, sumber daya, produk dan jasa dalam sebuah model komputasi yang dinamis. Sebuah model, ketika disimulasikan, akan menirukan operasi dari perusahaan atau proses- proses yang ada sebagaimana yang terdapat dalam sistem nyatanya. Pada tahapan ini akan diimplementasikan model discrete event simulation untuk melihat kinerja suplai minyak kelapa sawit dari pabrik kelapa sawit menuju ke pelabuhan muat sebagaimana proses yang digambarkan pada Gambar 4-31. 172 Gambar 4-31 Proses Pengiriman Minyak Kelapa Sawit dari Pabrik Menuju ke Lokasi Pengembangan IndustriDermaga

4.2.16.1 Parameter-parameter Sistem

Berdasarkan konfigurasi pasokan dari pabrik menuju ke pelabuhan muat yang telah dilakukan sebelumnya, analisis simulasi dilakukan atas supplai minyak kelapa sawit dari beberapa pabrik minyak kelapa sawit yang ada di kutei timur menuju ke lokasi terpilih. Untuk pengiriman CPO menuju ke lokasi terpilih, berdasarkan perhitungan sebelumnya ada 7 pabrik CPO yang optimal mengirim produknya melalui pelabuhan tersebut. Parameter-parameter simulasi yang digunakan dan diujicobakan dalam hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4-32. Tabel 4-32 Parameter-parameter Simulasi No. Jenis Kategori Nilai Satuan 3 Loading rate ke truck 20 Tonjam 4 Jumlah fasilitas loading di pabrik 1 Buah 5 Kapasitas truk 10 Ton 9 Unloading rate ke tangki timbun 60 Tonjam 10 Jumlah unloading facility ke tanki timbun 3 Buah 11 Loading rate di lokasi pengembangan 1000 Tonjam 12 Kapasitas tanki timbun 10000 Ton Pabrik 1. Loading ke Truck 2. Transport ke Pelabuhan 3. Unloading ke Tanki Timbun 4. Loading ke Kapal 4. Penggunaan CPO 5. Penyimpanan di Tanki Timbun 173

4.2.16.2 Model Simulasi

Simulasi sistem dijalankan pada model spasial IKG2012 yang diintegrasikan dengan perangkat lunak Arena 14. Tampilan model animasi simulasi spasial dan kondisi tanki timbun pada PKS dan Industri Hilir ditunjukkan pada Gambar 4-32 dan Gambar 4-33. Animasi yang simulasi yang ditunjukkan merupakan sebagian dari model simulasi yang digunakan untuk keperluan evaluasi konfigurasi interaksi spasial dan penentuan kapasitas tanki timbun di lokasi pengembangan industri. Melalui model simulasi yang dibangun ini, user dapat melihat unjuk kerja sistem secara keseluruhan mulai dari pabrik minyak kelapa sawit sampai di lokasi pengembangan industri dan pada akhirnya produk dikapalkan. Kondisi tanki timbun di PKS dan tanki timbun bersama dapat dilihat fluktuasinya akibat dari kondisi jaringan yang menghubungkan entitas tersebut. Unjuk kerja dari sistem dapat dimonitor dari panel yang dibangun pada sistem pendukung keputusan sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4-34. Gambar 4-32 Animasi Peta dengan 7 Lokasi PKS