Model Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Al Qur’an
learner, komputer dapat memberikan umpan balik dari hasil belajar dan memberikan pengukuhan terhadap hasil belajar mereka, komputer memiliki kemampuan untuk
mengitegrasikan warna, musik suara, dan animasi grafik. Keuntungan dari pemakaian komputer ini dapat terlaksana dengan baik jika fasilitas sekolah memadai
dengan adanya perangkat komputer lengkap dengan piranti tambahan lain.
Sebagaimana halnya sebuah terobosan baru, tentu disamping kelebihan terdapat kekurangan. Dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran di
sekolah aktifasi dan aplikasi media komputer membutuhkan biaya pengadaan, pemeliharaan dan perawatan yang besar, penggunaan sebuah program komputer
biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai Rusman, 2013: 191. Seorang peneliti dari Korea, Yee Jin Shin dalam bukunya Digital World Hurt
The Children mengemukakan bahwa penggunaan perangkat digital pada anak dapat membuat jiwa anak menjadi hampa, mengurangi kesempatan berbagi rasa dengan
orang lain dan menghambat perkembangan emosi serta kemampuan bersosialisasi anak 2014: 65. Resiko penggunaan komputer ini dapat menjadi bahan perhatian tenaga
pengajar khususnya agar dapat meminimalisir bahkan meniadakan dampak negatif pemakaian komputer dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Stolurow dan Davis sebagaimana dikutip oleh Drajat 1995: 22 model mengajar komputer itu atas dua fase: pratutorial dan tutorial. Fase pratutorial
ialah mengenai dimana dan bagaimana aspek-aspek pengalaman belajar dipilih oleh penyusun program pengajaran akan menemukan kebutuhan siswa dalam usahanya
mengikuti tujuan pelajaran. Pada fase ini ditetapkan tujuan pembelajaran dan tugas untuk menganalisa karakteristik tingkah laku yang ditetapkan penampilan mereka pada
pra tes atau tugas yang relevan dengan tingkat kecerdasan mereka.
Interaksi antara program dengan siswa sama halnya dengan interaksi guru dengan siswa. Akan tetapi, komputer dapat mempersiapkan berbagai cara untuk
kehidupan individu yang banyak dalam waktu yang pendek, dan biaya yang lebih rendah daripada dilakukan oleh guru. Menurut Stolurow dan davis sebagaimana
dikutip oleh Drajat 1995: 24 Bahwa proses interaksi itu dapat dibagi menjadi dua subfungsi, yaitu:
a Implementasi atau fungsi guru yang menyangkut kaidah pengambilan keputusan dalam rangka mengutip isi umpan balik agar dicapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. b Monitor atau fungsi prosesor yang menyangkut pengamatan respons siswa,
peramalan tanggapan yang akan datang dan mengambil keputusan apakah program itu akan dilanjutkan atau akan diadakan perubahan berasaskan
laporan pencapaian.
Gambar 2.8 Interaksi antara Komputer-Guru dan Siswa Drajat: 1995
Menurut Gambar 2.8, Komunikasi dua arah ini berlangsung antara guru dan siswa dan antara guru dengan prosesor. Selanjutnya, monitor komputer fungsi
prosesor memperlengkapi suatu gambaran atau model pola belajar siswa-siswa Drajat, 1995: 25. Proses interaksi ini membuat siswa menerima informasi akurat
karena selain mendapatkan informasi dari guru, diperkuat lagi dengan informasi dari prosesor atau komputer.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat difahami bahwa model pembelajaran modern merupakan sebuah perubahan dalam keseluruhan komponen
dalam pembelajaran dari tradisi yang lama menuju milennium baru. Salah satu bentuk model pembelajaran modern adalah penggunaan perangkat komputer dalam
pembelajaran. Melalui perangkat ini, diharapkan ada feedback atau umpan balik dari pihak guru dan siswa sehingga terjadi interaksi yang positif antara keduanya.