Tujuan Kemampuan Menulis Kemampuan Baca Tulis Al Quran

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didasari oleh beberapa kajian penelitian yang terdahulu, adapun penelitian maupun teori yang digunakan yang relevan dengan penelitian ini adalah: Pertama, Supardi 2004 “Perbandingan Metode Membaca Al Quran Bagi Pebelajar Pemula Di TKATPQ Kelurahan Bareng Malang” melalui Jurnal Penelitian Keislaman lahir sebuah teori bahwa “Semakin baik memberikan kemampuan dasar membaca Al Quran berarti semakin berpeluang bagi siswa untuk lebih baik dan professional dalam mengkaji dan menggali hakikat makna Al Quran”. Kesadaran fonologis yang diperoleh pada masa anak-anak dapat berperan sebagai prasyarat atau fasilitator bagi keterampilan membaca pada fase berikutnya. Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Supardi dengan penelitian penulis terletak pada substansi penelitian. Peneliti mencoba mengungkap pengaruh dari sebuah teknologi pembelajaran berupa Al Quran Digital, sedangkan Supardi mengungkap bagaimana perbandingan antara satu metode membaca Al Quran dengan metode lainnya. Selain itu, Supardi memfokuskan penelitian pada tingkat pemula yakni siswa TK, berbeda dengan penulis yang mengambil siswa SMP kelas IX sebagai sampelnya. Kedua, Irliana Faiqotul H. 2011 dengan Tesis yang berjudul “Penerapan Metode Iqro‟ Pada Pembelajaran Calistung” Studi Kasus Kelompok Belajar Merpati di Dusun Wonosari Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Hasil riset yang peneliti ambil dalam tesis Irliana ini adalah penerapan Metode Iqro diterapkan untuk warga belajar yang lebih bisa mengajimembaca huruf Arab daripada membaca huruf latin; Metode Iqro hanya diterapkan pada tahap membaca permulaan sehingga digunakan sebagai pengantar belajarmedia pembelajaran, sebab Metode Iqro dalam penerapannya juga didukung oleh metode abjad; penerapan Metode Iqro didukung dengan teknik penyampaian yang menyenangkan, serta menjawab kebutuhan warga maka dapat menarik minat warga belajar untuk mau belajar. Hal ini terbukti bahwa minat dan antusias belajar warga sangat bagus ditinjau dari keseluruhan proses pembelajaran. Perbedaan penelitian ilmiah yang dilakukan Irliana dengan penelitian yang digarap oleh penulis terletak pada substansi penelitian. Irliana mengkaji bagaimana langkah pelaksanaan metode Iqro di lapangan pada siswa Calistung baca tulis hitung, sedangkan penulis mengkaji pengaruh dari penerapan teknologi Quran digital dan motivasi belajar terhadap siswa SMPN kelas IX. Ketiga, Tri Retno 2010 melalu i Tesis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD dan Media Cetak terhadap prestasi belajar Biologi ditinjau dari Motivasi Belajar pada siswa SMP”. Mengemukakan hasil penelitiannya bawa prestasi belajar Biologi yang diajar dengan menggunakan pembelajaran VCD lebih baik daripada media cetak. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Tri Retno dengan penelitian penulis terletak pada ranah bidang penelitian, diantaranya pada variable bebas dan terikatnya juga pada alat ukur yang digunakan. Peneliti menggunakan variable teknologi Quran Digital yang mempengaruhi kemampuan baca tulis Al Quran. Ke-empat, Clement L Chau 2014 melalui penelitian yang berjudul “Positive Technological Development for Young Children in the Context of Children’s Mobile Apps” Teknologi dan media interaktif memiliki potensi untuk meningkatkan prestasi dengan tanpa merubah isi pelajaran, melakukan kegiatan permainan kreatif, eksplorasi, aktivitas fisik, pengalaman luar, percakapan, dan interaksi sosial, media dan teknologi itu satu kesatuan yang diyakini dapat merangsang kemampuan positif anak tentu dengan tehnik penggunaan dan porsinya tepat. Perbedaan kajian teori yang diprakarsai oleh Clement dengan penelitian penulis terlihat pada materi dan media yang digunakan dalam penelitian. Peneliti menggunakan aplikasi Software Al Quran digital untuk PC sedangkan yang digunakan Clement adalah pembelajaran dalam bentuk aplikasi pada telepon genggam. Selain itu, objek kajiannya pun berbeda. Jika Clement menggunakan anak kecil secara umum sebagai objeknya, maka penelitian ini menggunakan siswa SMP di sekolah. Ke-lima, Marc Prenscky 2001 seorang futurolog abad 20 yang memusatkan keimuannya pada bidang teknologi pembelajaran melalui penelitian yang berjudul Digital Native, Digital Immigrant, melahirkan sebuah teori bahwa Manusia dikelompokkan menjadi dua. Pertama, Pendatang baru dalam dunia digital yang belum tahu teknis penggunaan dan pemanfaatan. Kedua, Kaum yang lahir, bertumbuh dan berkembang dalam kondisi serba canggih dengan teknologi mutakhir. Oleh karenanya terdapat perbedaan dalam cara berfikir dan cara menggunakan pikiran untuk memproses informasi. Anak-anak yang sejak lahir merasakan teknologi komputer sejak usia dini memiliki otak yang berbeda dengan generasi sebelumnya Ke- enam, Annete Cederholm 2010 melalui Disertasi yang berjudul “The Use Of Technology In Developmental Education” University of Alabama, menghasilkan teori bahwa pembelajaran di dalam kelas dalam kegiatan mengajar mahasiswa, perlu diubah dengan menggunakan Blog, iPod dan video game sebagai bagian pengiriman materi kuliah mereka. Generasi muda mahasiswa kemungkinan besar akan menghilangkan instruktur untuk kuliah dari pembelajaran tradisional berubah sesuai dengan zamannya. Jika zaman dahulu banyak berbentuk teksbook sekarang beralih ke zaman serba digital.