metode klasik sampai dengan yang menggunakan teknologi modern. Berikut kami sajikan metode mengajarkan Al- Quran yang klasik. Metode belajar Al Quran era 90-
an sebagaimana dikemukakan Alam 1992: 14 sebagai berikut:
a. Lihat b. Dengar
c. Baca d. Tulis
e. Tanyakan f. Hafalkan
Secara historis, metode pembelajaran Al Quran telah ada sejak Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad dan disebarkan kepada para Sahabat. Kala itu
mereka menyalin bacaan Al Quran melalui hafalan, tulisan di pelepah kurma, batu, dan tulang. Seiring perkembangan zaman dan IPTEK, metode pembelajaran Al-
Qur‟an berkembang dari masa ke masa. Secara garis besar metode pembelajaran Al Quran dibagi menjadi
tiga, yaitu metode baghdadiyah, Iqra, dan Qiro‟ati Kinoysan, 2008: 62.
1 Metode Baghdadiyah Metode ini pernah menjadi standar belajar Al-
Qur‟an hampir di seluruh dunia, tetapi dengan metode ini banyak anak-anak yang baru bisa lancar
membaca Al- Qur‟an ketika menduduki kelas 6 SD.
Menurut Ahsin Saho seperti dilansir Republika 2014, para 6 kelebihan metode ini tereltak pada peletakan pemahaman Al Quran. Pembelajaran
metode baghdadiyah mensyaratkan setiap murid untuk menghafal nama huruf sebelum merangkainya dengan harakat.
2 Metode Qira‟ati
Metode ini dianggap lebih praktis karena ada bukunya, panduan cara mengajarnya, dan cara mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam metode ini
tidak menggunakan metode Baghdadiyah dimana anak cenderung hanya sekedar menghafal dan tidak faham masing-masing huruf, sehingga anak
harus dituntun dalam membaca Al-
Qur‟an. Dalam metode ini mengajarkan huruf-huruf Arab dan Tajwid ilmu membaguskan bacaan Al-
Qur‟an. 3
Metode Iqra‟ Metode Iqra‟ yang lahir belakangan ini mirip dengan metode Qira‟ati.
Prinsipnya sama dengan metode Qira‟ati buku ini juga disertai petunjuk dan
cara mengevaluasi. Metode iqro‟ adalah suatu metode membaca Al-Qur‟an
yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro‟ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi
tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Kelebihan metode yang dilahirkan oleh As‟ad Humam ini mempunyai karakteristik yang fleksibel
untuk segala umur, baik usia TK maupun orangtua pemula, selain mendorong keaktipan pembelajar Iqra juga dilatih untuk menulis dengan
menyalin kata atau kalimat yang ada dalam buku atau modul. Roqib, 2009: 105
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Irliana Faiqotul 2011 terdapat beberapan kelebihan dan kekurangan metode Iqro, yakni dari segi
kelebihannya metode ini dapat memberikan kemudahan bagi tutor dalam menyampaikan materi dan bagi siswa yang belajar akan mendapatkan
kemudahan dalam menerima materi. Sedangkan kekurangannya, semakin sering siswa tidak hadir maka akan semakin tertinggal, jika siswa sama
sekali tidak memahami huruf Arabataupun latin, maka akan berimbas pada lambatnya proses pembelajaran.
4. Media Pembelajaran Bahasa Al Quran
Al Quran tertulis dengan bahasa asing yakni bahasa Arab. Oleh karenanya dalam upaya pemerolehan bahasa Al Quran secara komprehensif, dibutuhkan pula
unsur-unsur penting dalam pembelajaran bahasa seperti halnya media pembelajaran. Menurut Rasyad 2006: 114 secara metodologis, media pembelajaran bertujuan:
a. Membantu memperjelas pokok bahasan yang disampaikan. b. Membantu guru memimpin diskusi.
c. Membantu meringankan peranan guru. d. Membantu merangsang peserta didik berdialog dengan dirinya sendiri
internal dialog. e. Membantu mendorong peserta didik aktif belajar.
f. Mempermudah guru mengatasi masalah ruang tempat dan waktu. g. Memberi pengalaman nyata kepada peserta didik.
h. Memberikian perangsang dan pengalaman yang sama kepada peserta didik.
Dari uraian di atas jika direalisasikan dengan pembelajaran bahasa Al Quran, diperoleh makna bahwa pendayagunaan dan pengembangan media pembelajaran
bahasa Al Quran hendaknya memperhatikan nilai efektif tepat sasaran dan efisien ekonomis serta memiliki pengaruh positif terhadap aspek kognitif pengetahuan,
afektif sikap dan psikomotorik keterampilan. Selain itu, siswa membutuhkan rangsangan dengan media pembelajaran yang bervariasi sehingga alat indra mereka
dapat digunakan secara maksimal.
1 Jenis media Pembelajaran bahasa Al Quran
Secara umum Al Fauzan 2004 dalam kitabnya Mudzakairah Al Daurah Al Tadiribiyyah Li Mu’Allimi Al Lughah Al Arabiyah yang dikutip oleh Hamid
2008:174 mengemukakan
bahwa media
pembelajaran bahasa
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: 1 Media perangkatperalatan al-
ajhizah, 2 Media materi pembelajaran al mawad al ta’limiyah al ta’allumiya
3 Kegiatan penunjang pembelajaran al nasyathat al ta’limiyah.
Sementara ditinjau dari segi penggunaan media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan, Hamid 2008: 175
mengelompokkan media menjadi tiga macam, yaitu media pandang
visualbashariyah, media dengar audiosam‟iyah, dan media dengar pandang audiovisuals
am‟iyah bashariyah. Penjelasannya sebagai berikut: a Media Bashariyah media pandangvisual
Media pandang bashariyahvisual dapat berupa alat peraga, yaitu benda benda dan gambar.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Al Quran dapat dianalogikan belajar Al-Quran melalui benda dan gambar dapat berupa tulisan Al Quran dalam
benda seperti pelepah kurma kulit, tulang dan batu, semua media yang dipakai pada zaman Rasulullah dahulu yang sekarang bertansformasi
menjadi tersusun rapi dan tercetak menjadi satu Mushaf Al Quran.
b Media Sam‟iyah media dengaraudio
Media dengar sam‟iyahaudio yang dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa antara lain: radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Al Quran dapat dianalogikan belajar Al-Quran melalui radio atau kaset yang berisikan surat-surat Al Quran
yang indah dan syahdu dibacakan oleh para Qari terkenal seperti Kh. Muammar ZA, Kh. Imron Rosadi atau KH. Mukmin Ainul Mubarak.
c Media Sam‟iyah Bashariyah dengar-pandangaudiovisual
Media pembelajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang sam‟iyah bashariyahaudiovisual, karena dengan media ini
terjadi proses saling membantu antara indra dengar dan indra pandang, yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer dan
laboratorium bahasa yang mutakhir. Dalam konteks pembelajaran bahasa Al Quran dapat dianalogikan belajar
Al-Quran melalui media audio-visual ini dapat berupa VCD pembelajaran Al Quran, TV dengan program belajar Al Quran seperti yang dilaksanakan
pada program TV negeri yaitu TVRI dengan tema “Teletilawah”, media lainya adalah dengan menggunakan teknologi komputer seperti aplikasi
software Al Quran digital yang akan digunakan pada penelitian ini.
2 Prinsip Pemilihan dan Pendayagunaan Media Pembelajaran Bahasa Al-
Quran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tenaga pengajar sebelum memutuskan menggunakan media pembelajaran bahasa, agar tidak keluar dari
tujuan dalam pendayagunaan media bahan ajar tersebut.