Dengan demikian, mengacu pada data sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap kemampuan BTA siswa.
Meskipun secara keseluruhan siswa yang belajar menggunakan Al Quran digital memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar Al Quran secara
konvensional, namun jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran secara konvensional memiliki
kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran menggunakan teknologi Al
Quran digital.
5. Hipotesis Ke Lima
Interaksi antara Teknologi Quran Digital dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa.
Hasil analisis data dengan menggunakan Anava dua jalur seperti yang tertera pada tabel 4.27 interaksi antara teknologi Quran digital dan motivasi belajar
terhadap kemampuan baca tulis Al Quran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikan
si α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai α 0.0000.05. Dengan demikian hipotesis nol H
o
ditolak dan hipotesis alternatif H
1
diterima. Adapun tabel lengkapnya sebagai berikut:
Tabel 4.27
Hasil Uji Hipotesis Interaksi antara Teknologi dengan Motivasi Belajar
tests of between-subjects effects
dependent variable: kemampuan baca tulis al quran Source
type iii sum of squares
df mean
square F
sig. corrected model
1675,697
a
3 558,566
121,737 ,000
Intercept 199764,934
1 199764,934 43538,046 ,000
teknologi_pembelajaran 114,515
1 114,515
24,958 ,000
motivasi_belajar 307,241
1 307,241
66,962 ,000
teknologi_pembelajaran motivasi_belajar
1253,941 1
1253,941 273,292
,000 Error
128,472 28
4,588 Total
201569,102 32
corrected total 1804,169
31
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
terdapat interaksi yang signifikan antara teknologi Quran digital dan motivasi belajar terhadap kemampuan baca tulis Al Quran siswa. Hasil temuan di lapangan
menunjukkan bahwa tidak semua siswa cocok dengan teknologi Al Quran Digital, juga sebaliknya tidak semua siswa nyaman dengan pembelajaran konvensional.
Khusus bagi siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka lebih cepat melesat jika belajar menggunakan IT, belajar Al Quran dengan menggunakan teknologi
pembelajaran Al Quran Digital. Siswa yang memiliki motivasi rendah lebih nyaman belajar dengan pembelajaran konvensional yang hanya menggunakan
mushaf Al Quran, karena pembelajaran menjadi mudah dan cepat dicerna jika berlangsung tanpa harus menguasai sebuah alat baru. Fenomena interaksi ini
membuat diadakannya uji lanjut dengan menggunakan Uji Tukey. Adapun hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.28 Uji Tukey
Kemampuan Baca Tulis Al Quran
Tukey HSD
a,b
Teknologi dan motivasi belajar N
Subset 1
2 3
Digital motivasi rendah 8
71,5438 Manual motivasi tinggi
8 73,9575
Manual motivasi rendah 8
80,2800 Digital motivasi tinggi
8 90,2606
Sig. ,134
1,000 1,000
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 8,000. b. Alpha = ,05.
Hasil perhitungan uji Tukey di atas menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan cara manual atau tanpa Al Quran digital bagi kelompok yang
memiliki motivasi belajar rendah menujukkan angka Subset sebesar 80.28 sedangkan siswa yang belajar menggunakan Quran digital bagi kelompok yang
memilki motivasi rendah menunjukkan angka Subset sebesar 71.54. Dengan demikian pembelajaran manual siswa bermotivasi rendah 80.28. lebih tingi
dibandingkan pembelajaran digital siswa bermotivasi rendah 71.54. Bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan pendekatan teknologi Al-
Quran memiliki angka sebesar 90.26 sedangkan siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran secara manual motivasi tinggi memiliki angka sebesar
73.95. Dengan demikian pembelajaran dengan Quran digital siswa bermotivasi tinggi sebesar 90.2673.95 untuk pembelajaran secara manual siswa bermotivasi
tinggi.