Pembelajaran Al Quran dengan teknologi Al Quran Digital

bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung ceria, bersemangat, selalu melakukan inovasi dalam belajar, tidak puas dengan jawaban guru, belajar mandiri tanpa harus ada yang memerintahkan si anak untuk belajar. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung tidak suka belajar, tidak pernah mengulang pelajaran sekolah, serta tidak fokus belajar. Oleh karenanya peran guru diharapkan dapat mendongkrak semangat belajar siswa, guna menciptakan pembelajaran yang efektif dan nyaman bagi mereka.

d. Kemampuan baca tulis Al Quran

Diantara indikator kemampuan berbahasa asing yang baik adalah siswa mampu membaca dan menulis bahasa tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Data Kemenag sebagaimana disingung pada “Pendahuluan” menunjukan bahwa kualitas kemampuan baca tulis Al Quran terus merosot tiap tahunnya. Data ini diperkuat dengan kondisi riil di lapangan pada sekolah-sekolah negeri yang mayoritasnya muslim hanya sedikit sekolah negeri yang mau mencantumkan pelajaran Al Quran sebagai salah satu bidang studi di sekolah tersebut. Keterpurukan ini merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk guru Agama di sekolah. Hendaknya guru memberikan nuansa baru dalam belajar Al Quran di kelas, agar siswa tertarik untuk belajar lebih jauh, ketika minat itu timbul mungkin tidak hanya sampai pada tahap baca tulis melainkan sampai pada tahap penguasaan dan pemahamaan Al Quran. Berdasarkan pengamatan penulis, anak anak lebih senang dan antusias jika diajar dengan media yang sesuai dengan perkembangan zaman mereka, kesulitan apapun jika mereka senang dengan pelajaran yang berlangsung akan merangsang insting mereka untuk berfikir keras dan belajar mandiri tanpa harus diberi arahan.

2. Temuan Kuantitatif

Tabel 4.29 Rekapitulasi temuan kuantitatif selama penelitian No Kelas Nilai Motivasi tinggi Nilai Motivasi Rendah Digital Motivasi tinggi Manual Motivasi tinggi 1 kelas eksperimen 94,25 70,6 94,25 74,45 2 93,25 72,95 93,25 74,45 3 92,65 71,35 92,65 74,45 4 89,45 73,85 89,45 72,87 5 87,8 70,45 87,8 73,87 6 86,8 70,45 86,8 73,55 7 89,45 71,35 89,45 73,7 8 88,43 71,35 88,435 74,32 No Kelas Nilai Motivasi Tinggi Nilai Motivasi Rendah Digital Motivasi Rendah Manual Motivasi Rendah 1 kelas Kontrol 74,45 84,435 70,6 84,435 2 74,45 79,435 72,95 79,435 3 74,45 84,435 71,35 84,435 4 72,87 81,935 73,85 81,935 5 73,87 77,7 70,45 77,7 6 73,55 77,7 70,45 77,7 7 73,7 77,05 71,35 77,05 8 74,32 79,55 71,35 79,55

a. Pengaruh Teknologi Al Quran Digital Terhadap Kemampuan Baca

Tulis Al Quran Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan baca tulis Al Quran kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital adalah 80.61dengan simpangan baku sebesar 6.92, lebih tinggi daripada skor rata-rata kemampuan baca tulis Al Quran dari kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan tanpa teknologi Quran Digital dengan skor rata ratanya 76.60 dan simpangan baku 2.75. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa secara keseluruhan penggunaan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital lebih baik dari pada pembelajaran Al Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital. Pengujian hipotesis ketiga membuat temuan kuantitatif dalam penelitian ini menjadi spesifik. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Pengujian hipotesis ke-empat tidak kalah menarik, kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 71.54 dengan simpangan baku 1.23. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 80.28 dengan simpangan baku 2.98.