Hipotesis Kelima Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diduga bahwa perbedaan kemampuan baca tulis Al Quran siswa dalam penelitian ini disebabkan perlakuan sesuai dengan rancangan penelitian pada tabel 3.1, kegiatan eksperimen ini melibatkan dua kelompok subjek. Setiap kelompok subjek diberi perlakuan yang disediakan yaitu kelompok A 1 mendapat perlakuan teknologi pembelajaran Al Quran dengan pendekatan digital dan kelompok A 2 mendapat perlakuan teknologi pembelajaran Al Quran tanpa dengan pendekatan digital. Guru yang melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dimana penelitian dilakukan menggunakan rancangan program pembelajaran yang dikembangkan sendiri sebagai acuan dalam proses pembelajarannya. Oleh sebab itu, rancangan program pembelajaran tersebut dinyatakan sebagai instrumen perlakuan dan sebagai pedoman bagi pelaksanaan eksperimen dalam memberikan perlakuan sebagaimana yang dirancang. Rancangan program pembelajaran baca tulis Al Quran secara lengkap ada pada lampiran bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.

2. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian Setyosari; 2013: 139. Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua: a Teknologi pembelajaran Al Quran X1 sebagai variabel bebas dengan mempertimbangkan b Motivasi belajar siswa X2 sebagai variabel atribut serta c kemampuan baca tulis Al Quran Y sebagai variabel terikat. Variabel teknologi pembelajaran Al Quran A, terdiri atas teknologi pembelajaran Al Quran dengan pendekatan Digital A 1 , dan teknologi pembelajaran Al Quran tanpa dengan pendekatan digital A 2 , sedangkan variabel Motivasi belajar B, terdiri atas Motivasi belajar tinggi B 1 , dan Motivasi belajar rendah B 2 .

3. Bentuk Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dengan teknik desain faktorial 2x2. Adapun tabel lengkapnya sebagai berikut: Tabel 3.2 Desain Faktorial 2x2 Variabel Perlakuan A Teknologi Pembelajaran Al Quran Variabel Atribut Digital A1 Manual A2 Motivasi Tinggi B1 A1B1 A2B1 Motivasi Rendah B2 A1B2 A2B2 Keterangan 1. A : Variabel Perlakuan yaitu Teknologi Pembelajaran Al Quran 2. B : Variabel Atribut yaitu Motivasi Belajar 3. A 1 : Teknologi Pembelajaran Al Quran dengan Digital 4. A 2 : Teknologi Pembelajaran Al Quran Manual 5. B 1 : Motivasi Belajar Tinggi 6. B 2 : Motivasi Belajar Rendah 7. A 1 B 1 : Kelompok siswa yang mendapat perlakuan Teknologi Al Quran digital dengan Motivasi belajar tinggi. 8. A 2 B 1 : Kelompok siswa yang mendapat perlakuan Teknologi Al Quran manual dengan Motivasi belajar tinggi. 9. A 1 B 2 : Kelompok siswa yang mendapat perlakuan Teknologi Al Quran digital dengan Motivasi belajar rendah 10. A 2 B 2 : Kelompok siswa yang mendapat perlakuan Teknologi Al Quran manual dengan Motivasi belajar rendah

B. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian dikenal istilah populasi dan sampel. Kelompok kecil yang diamati disebut dengan sampel, sementara kelompok lebih besar yang menjadi saasaran generalisaasi disebut populasi Donald,dkk, tt: 189. Adapun rincian kedauanya sebagai berikut:

1. Populasi

Adapun Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 185 Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 berjumlah 240 orang.

2. Sampel

Berdasarkan populasi tersebut diatas, peneliti akan memilih 2 kelas sebagai sampel, selanjutnya dengan teknik secara acak sederhana simple random sampling dipilih kelas yang akan diberi perlakuan dengan teknologi pembelajaran Al Quran dengan pendekatan digital dan teknologi pembelajaran Al Quran tanpa dengan pendekatan digital. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes awal kemampuan baca tulis Al Quran, untuk mengelompokkan siswa dalam kelompok motivasi belajar rendah dan kelompok motivasi belajar tinggi. Hasil motivasi belajar siswa ini kemudian disusun dari skor yang tertinggi sampai skor yang terendah untuk semua kelompok sampel dari masing-masing kelas. Pada setiap instrumen tes terdapat butir-butir Item pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, diujicobakan, dan dianalisis dengan analisisis item atau uji beda. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total dilakukan dengan menguji signifikansi