Pembelajaran Al Quran secara Konvensional

No Kelas Nilai Motivasi Tinggi Nilai Motivasi Rendah Digital Motivasi Rendah Manual Motivasi Rendah 1 kelas Kontrol 74,45 84,435 70,6 84,435 2 74,45 79,435 72,95 79,435 3 74,45 84,435 71,35 84,435 4 72,87 81,935 73,85 81,935 5 73,87 77,7 70,45 77,7 6 73,55 77,7 70,45 77,7 7 73,7 77,05 71,35 77,05 8 74,32 79,55 71,35 79,55

a. Pengaruh Teknologi Al Quran Digital Terhadap Kemampuan Baca

Tulis Al Quran Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan baca tulis Al Quran kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital adalah 80.61dengan simpangan baku sebesar 6.92, lebih tinggi daripada skor rata-rata kemampuan baca tulis Al Quran dari kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan tanpa teknologi Quran Digital dengan skor rata ratanya 76.60 dan simpangan baku 2.75. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa secara keseluruhan penggunaan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital lebih baik dari pada pembelajaran Al Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital. Pengujian hipotesis ketiga membuat temuan kuantitatif dalam penelitian ini menjadi spesifik. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Pengujian hipotesis ke-empat tidak kalah menarik, kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 71.54 dengan simpangan baku 1.23. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 80.28 dengan simpangan baku 2.98. Berdasarkan dua hipotesis di atas dapat ditarik sebuah temuan bahwa secara spesifik kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah lebih tertarik pada pembelajaran Al Quran secara manual terbukti nilai akhir mereka lebih besar dibandingkan dengan kelompok siswa bernotivasi rendah yang melalui pembelajran Al Quran dengan teknologi digital. Sementara pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi mereka lebih gemar belajar menggunakan teknologi Al Quran digital, terbukti nilai akhir mereka lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok siswa bermotivasi tinggi yang melalui pembelajaran Al Quran secara manual atau konvensional. Hasil ini bermakna bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al Quran siswa dapat dilakukan melalui pemilihan teknologi pembelajaran yang tepat. Sebagai contoh untuk mengurangi kesalahan baca Tulis Al Quran siswa dapat dengan melakukan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital. Dalam hal ini siswa dituntut untuk belajar dan menemukan sendiri serta berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang disajikan guru. Dalam proses pembelajaran ini, siswa juga dapat menggali potensi dirinya dalam upaya membangun konsep-konsep yang benar dari hasil penemuan dan kreativitasnya.

b. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca Tulis Al

Quran Dari hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh data bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan mengikuti pembelajaran Al Quran baik melalui pendekatan Quran Digital atau manual kelompok B 1 memiliki skor rata-rata 82.10 dengan simpangan baku 8.63. Bagi kelompok siswa dengan memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran kelompok B 2 memperoleh skor rata-rata 75.91 dengan simpangan baku 5.02. Hasil perhitungan analisis varians untuk motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai α 0.0000.05. Dengan demikian hipotesis nol H o ditolak dan hipotesis alternative H 1 diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran baik dengan pendekatan teknologi Quran digital maupun manual lebih tinggi dari kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan pendekatan teknologi Quran digital atau manual. Hasil uji hipotesis yang ada menunjukkan makna bahwa motivasi belajar itu penting dan harus dipupuk sedini mungkin. Semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi kemampuan baca tulis Al Quran siswa. Motivasi belajar dibutuhkan oleh siswa, secara keseluruhan