Hipotesis Pertama Hasil Pengujian Hipotesis

pendekatan teknologi Quran digital dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari jumlah total 64 siswa sebagai responden dalam penelitian ini, sebanyak 16 siswa tergolong dalam siswa motivasi belajar tinggi memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan 16 siswa yang tergolong dalam kategori siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa Motivasi Belajar Tinggi Melalui Pendekatan Teknologi Quran Digital dan Konvensional Hasil perhitungan Anava dua jalur menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Adapun keterangan lengkapnya ada dalam tabel berikut: Tabel 4.23 Hasil Mean dan Standar Deviasi Quran Digital dan Manual atau konvensional Siswa Motivasi Tinggi Descriptive Statistics Dependent variable: kemampuan baca tulis al quran Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi Mean Std. Deviation N Digital 90,2606 2,75780 8 Manual 73,9575 ,57093 8 Total 82,1091 8,63592 16 Berdasarkan tabel di atas jika dibandingkan skor rata-rata hasil kemampuan baca tulis Al Quran kelompok yang memiliki motivasi tinggi lebih cocok belajar menggunakan pembelajaran modern dengan menggunakan teknologi Al Quran Digital dibandingkan belajar dengan pembelajaran konvensional yang hanya mengandalkan kompetensi guru semata. Temuan ini tentunya menambah referensi riset bahwa anak anak yang memiliki motivasi tinggi akan melesat prestasinya jika dibantu dengan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan mereka. Mereka lebih cepat tanggap mengoperasikan media dan cenderung memiliki insting untuk belajar secara mandiri. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.24 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan BTA Siswa Motivasi Belajar Tinggi dengan Teknologi Quran Digital dan konvensional Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: KEMAMPUAN BACA TULIS AL QURAN Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Noncent. Parameter Observed Power b Corrected Model 1063,168 a 1 1063,168 268,08 9 ,000 ,950 268,089 1,000 Intercept 107870,370 1 107870,3 70 27200, 707 ,000 ,999 27200,707 1,000 siswa_motiva si_tinggi 1063,168 1 1063,168 268,08 9 ,000 ,950 268,089 1,000 Error 55,520 14 3,966 Total 108989,058 16 Corrected Total 1118,688 15 Dengan demikian, mengacu pada data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi pembelajaran yang digunakan selama proses belajar berlangsung, yang pada akhirnya berpengaruh pada kemampuan BTA siswa. Jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran menggunakan teknologi Al Quran digital memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran secara konvensional.

4. Hipotesis Ke Empat

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah Melalui Pendekatan Teknologi Quran Digital dan Manual atau konvensional. Hasil perhitungan Anava dua jalur menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 71.54 dengan simpangan baku 1.23. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 80.28 dengan simpangan baku 2.98 Adapun keterangan lengkapnya ada dalam tabel berikut: