Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Meskipun banyak pakar mengamini bahwa teknologi membawa kemajuan atau manfaat, ada pula sumber yang mengatakan bahwa teknologi itu bisa berdampak negatif
bagi anak. Seperti dikemukakan oleh Maryono Istiana 2008: 42-43 teknologi membuat seseorang terasing dari lingkungannya, merusak moral, menggangu kesehatan dan
mempengaruhi kejiwaannya serta berakibat menurunnya kemampuan berfikir. Disamping itu, teknologi menyebabkan meningkatnya angka pengangguran karena tenaga manusia
semakin tergeser dengan komputer. Teknologi pun diduga dapat mencemarkan lingkungan hidup. Karena bahan-bahan pembuatnya terbuat dari plastik dan silikon yang akan
membahayakan kesehatan manusia.
Selain melalui teknologi pembelajaran ada banyak faktor yang dapat mendongkrak kemampuan belajar anak diantaranya adalah motivasi belajar. Motivasi diberikan untuk
mendorong anak agar terus meningkatkan prestasi belajarnya. Seyogyanya memang motivasi itu lahir dan tumbuh alami dari dalam diri siswa, namun dibutuhkan pula
rangsangan dari luar siswa, misalkan dari pihak keluarga, lingkungan dan pihak sekolah.
Berdasarkan informasi yang penulis dapat dari guru BK di sekolah, ternyata banyak sekali siswa yang tersangkut berbagai macam masalah. Sebagian besar
permasalahan siswa dilatar-belakangi oleh permasalahan keluarga seperti orangtua yang bersifat diktator, perceraian, tidak adanya perhatian orang tua, bahkan ada diantara mereka
yang tidak diasuh orangtua kandungnya dan akhirnya tinggal dengan orang lain. Tentunya permasalahan ini menjadi kendala serius yang dapat menghambat prestasi belajar siswa di
sekolah. Kondisi ini membuat kurangnya motivasi belajar pada siswa yang mengalami hal tersebut dan efeknya akan menggangu kelancaran proses KBM di kelas, termasuk dalam
pelajaran BTA. Oleh sebab itu, motivasi dari luar seperti pihak sekolah dalam hal ini guru diharapkan bisa dilaksanakan secara maksimal dan berkesinambungan sehingga terciptalah
pembelajaran yang nyaman tanpa rasa takut. Rasyad 2006: 90 mengungkapkan bahwa
“bagi guru, peranan motivasi menjadi penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menimbulkan kemauan, memberi semangat, serta menimbulkan kesadaran untuk
meningkatkan prestasi belajar. ”
Motivasi belajar Al Quran datang dari banyak dalil Al Quran dan hadis nabi Muhammad saw. Semua dalil mengarahkan umat islam agar merasa dekat dengan Kitab
sucinya. Berbagai stimulus diberikan oleh Allah, mulai dari ganjaran pahala dalam membacanya, kesembuhan dari penyakit dan ilmu pengetahuan. Seperti pesan yang
terkadung dalam surat Al-Isro ayat 79 Allah berfirman:
ِّ و م
آْرقْا ام
وه ءافش
ة ْحرو ي مْ ِْ
او ديّي
ي اَّ ا َا
اراسخ :ءرسإا
97 “Dan Kami Turunkan dari al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim al-Quran itu hanya akan menambah kerugian.
” Qs. Al Isra: 79 Secara spesifik, Nabi Muhammad saw. memberikan motivasi kepada umatnya agar
membaca Al Quran, karena ganjaran pahalanya yang sangat istimewa. Dalam hadis Nabi yang terhimpun dalam kitab Jami‟ Tirmidzi juga dikutip oleh Seorang Ulama Muhammad
Al-Hanafi 1999: 115 dalam kitabnya “Muhyi al-din Syaikh Zadah “berbunyi:
“Dari Abdullah bin Mas‟ud Rodhiyallahu „anhu berkata, Rasulullah Sholallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari
Kitabullah Al Quran, maka ia akan mendapatkan kebaikan pahala, dan pahalannya akan dilipatgandakan sebanyak 10 kali lipat. Aku Nabi Muhammad
tidak mengatakan bahwa Alif Laam Miim, itu satu huruf, tapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu huruf”. HR. Tirmidzi
1
1
Takhrij hadis tentang membaca Al Quran secara ringkas sebagai berikut:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Adl dlahhak bin Utsman
dari Ayyub bin Musa ia berkata; Aku mendengar Muhammad bin Kaab Al Quradli berkata; Aku mendengar Abdullah bin Masud berkata; Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah Al Qur`an, maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi
sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf. dalam
Jami’ Al Tirmidzi bab Ma Ja’a Fi Man Qoro’a Harfan Min Al Quran no 2910
Kualitas hadis : Abu Isa berkata; Hadits ini mencapai derajat Hasan Shahih Gharib dari
jalur ini, aku telah mendengar Qutaibah berkata; telah sampai berita kepadaku bahwa Muhammad bin Kaab Al Quradli
dilahirkan pada masa Nabi shallallahu alaihi
wasallam masih hidup, dan Muhammad bin Kaab diberi sebutan dengan Abu Hamzah.
Motivasi belajar Al Quran sebagai variabel kedua dalam penelitian ini diberikan melalui dorongan baik secara verbal lisan maupun fisik penghargaan atau reward.
Sedangkan teknologi pembelajaran Al Quran sebagai variabel pertama dalam penelitian ini berbentuk Software Al Quran Digital PC yang akan dipasang pada unit komputer di
laboratorium sekolah. Variabel ketiga yang diambil pada penelitian ini adalah kemampuan baca tulis Al Quran siswa.
Tujuan pemberian motivasi belajar Al Quran dan penggunaan teknologi pembelajaran Al Quran sejalan dengan salah satu indikator dalam kurikulum pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat SMPMTs. yang berbunyi: “siswa diharapkan
dapat membaca dan menulis Al Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam tatanan kebahasaan Al Quran
”. Oleh karenanya melalui penelitian ini penulis berkeyakinan bahwa dengan menyisipkan kedua variabel tersebut dalam proses
pembelajaran Al Quran baik dari segi sarana belajar faktor eksternal dan jiwa si pembelajar internal diharapkan adanya pengaruh yang positif pada prestasi belajar
khususnya kemampuan baca tulis Al Quran, sehingga pada akhirnya kualitas bacaan dan tulisan Al Quran siswa menjadi lebih baik.
Objek Penelitian ini adalah sekolah tingkat satuan SMPN di daerah Kecamatan Kebayoran lama Jakarta Selatan, yaitu SMPN 185. Sekolah tersebut dipilih untuk menjadi
obyek penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan penulis diantaranya, karena dalam salah satu mata pelajaran di sekolah tersebut terdapat satu mata pelajaran khusus yakni
Pelajaran Baca Tulis Al Quran yang tepisah jamnya dengan pelajaran Agama Islam. Dengan kondisi ini guru bisa ber-eksplorasi dalam kegiatan mengajar Al Quran dengan
bebas tanpa harus menggangu pelajaran Agama. Namun, tetap mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar pelajaran agama Islam pada materi membaca surat Al
Quran.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian eks
periment dengan judul: “ Pengaruh Penggunaan Teknologi Al- Quran Digital dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca-Tulis Al Quran Siswa di
SMPN 185 Jakarta.”