c. Jenis instrumen
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa adalah angket berupa kuesioner yang telah dikembangkan
oleh peneliti yang mengacu pada indikator-indikator kemampuan dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran baca tulis Al Quran. Instrumen
yang digunakan dalam mengukur motivasi ini adalah menggunakan skala likert. Karena pertimbangan peneliti skala ini dapat digunakan untuk
mengukur sikap. Bentuk pernyataan disusun dengan lima pilihah sikap yaitu: SS sangat setuju, S setuju, R Ragu-Ragu, TS tidak setuju dan
STS sangat tidak setuju. Reksoatmojo, 2007: 198
Proses pengembangan instrumen tes tingkat motivasi belajar siswa dimulai dengan penyusunan butir kuesioner. Tahap berikutnya konsep
instrumen ini diperiksa oleh para panelis, yaitu seberapa jauh butir-butir pernyataan tersebut mengukur aspek kajian teoritis dan motivsai belajar Al
Quran. Setelah instrumen disetujui maka instrumen tersebut diujicobakan kepada peserta didik sebagai sampel uji coba.
Setelah didapatkan hasil berupa nilai dalam skala ordinal, peneliti mengkonversikan hasil tersebut ke dalam skala interval dengan
menggunakan aplikasi MSI Metode Succesive Interval. Aplikasi ini dapat diunduh di:
http:sambas.staf.upi.edu20130116methode-succesive-interval-msi
3. Varibel Pelakuan
Variabel perlakuan dalam penelitian ini adalah teknologi pembelajaran A yang terdiri dari teknologi pembelajaran Al Quran dengan pendekatan digital A
1
dan teknologi pembelajaran Al Quran manual A
2
sebagai variabel bebas.
1 Definisi konseptual konstruktif
Teknologi pembelajaran sebagai mana mediaalat untuk menyampaikan atau mentransfer ilmu harus dapat merangsang siswa untuk
bertindak lebih aktif dalam belajar. Melalui kelebihan fitur yang ada pada Al Quran dapat memotivasi dan memberikan dorongan positif terhadap
pembelajaran Al Quran.
Pembelajaran dengan teknologi Al Quran digital merupakan pembelajaran berbasis multimedia yang menggunakan software digital
yang menampilkan animasi yang mutakhir dan terkini dengan gambar berupa teks ayat Al Quran dilengkapi dengan tajwid berwarna yang dapat
memudahkan penggunanya mengenali hukum tajwid sesuai dengan bacaanya.
Sedangkan pembelajaran Al Quran manual atau konvensional berjalan dengan deskripsi guru menggunakan metode ceramah sebagai
metode pembelajaran dan menjadikan mushaf Al Quran cetak sebagai media belajar dalam proses belajar di kelas.
2 Definisi Operasional
Mekanisme dari pembelajaran menggunaakan teknologi Al Quran digital dilakukan dengan terlebih dahulu menginstal aplikasi “Al-Kalam”
yang merupakan salah satu produsen Al Quran digital. Selanjutnya melalui Software ini akan ditampilkan suara bacaan ayat Al Quran yang langsung
dicontohkan oleh Imam besar Masjidil Haram seperti Imam As- Sudais,
Imam Sa’ad Al Ghoimidi dan Misy’ari Rasyid. Dengan demikian siswa tidak hanya mad panjang pendeknya namun langgam dan ragam lagunya
dapat di-ikuti oleh siswa sehingga terkesan lebih syahdu dan haru. Selain itu, software ini pun dilengkapi dengan terjemah per-ayat bahkan untuk
memperluas kajian penguasaan Al Quran disediakan tafsir dari berbagai Imam Mufassir seperti Ibnu Abbas. Tidak hanya sampai disitu, software
ini dipercanggih dengan kemudahan akses alias easy user sehingga bisa dipakai dan dipoerasikan oleh para pemula, semua ayat, terjemah dan
tafsir bisa dikopi dalam bentuk word untuk dibaca dan diprint out.
Pembelajaran Al Quran secara konvensional berjalan seperti layaknya pembelajaran di kelas, dimulai dengan guru mencontohkan cara
membaca ayat yang benar kemudian baru siswa mengikuti bacaan ayat tersebut dan begitu seterusnya dan diakhiri dengan evaluasi dan latihan
soal.
4. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal
1.
Validitas Internal
Dalam upaya memperoleh hasil penelitian yang benar-benar sebagai implikasi atas perlakuan treatment penelitian, maka diperlukan upaya
pengontrolan terhadap kesahihan internal yang meliputi: a. Pengaruh historis, yang dikontrol dengan upaya mencegah timbulnya
kejadian-kejadian tertentu yang tidak diinginkan selama waktu penelitian berlangsung yang akhirnya dapat mempengaruhi hasil perlakuan.
b. Pengaruh kematangan dan kejenuhan, yang dikontrol dengan pelaksanaan penelitian tanpa merubah kondisi-kondisi yang berlaku sehingga subyek
penelitian tidak mengalami perubahan fisik maupun mental yang dapat mempengaruhi hasil perlakuan.
c. Pengaruh tes kemampuan baca tulis Al Quran, yang dikontrol dengan pelaksanaan tes dilakukan pada saat mata pelajaran kelompok
Pembelajaran Al Quran sehingga tidak menimbulkan kesan adanya kegiatan penelitian yang sedang berlangsung.
d. Pengaruh pengukuran hasil belajar, yang dikontrol dengan tidak mengadakan perubahan butir-butir soal yang dipakai setelah diadakan uji
coba, kecuali membuang butir-butir soal yang tidak valid. e. Pengaruh kehilangan peserta eksperimen, yang dikontrol dengan
mengadakan pengontrolan absensi secara ketat kepada setiap subyek perlakuan.
f. Kontaminasi dalam kelas eksperimen, yang dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama baik kepada sampel penelitian maupun kepada siswa
lain yang bukan termasuk sampel penelitian. g. Kontaminasi antar kelas eksperimen, yang dikontrol dengan cara tidak
memberikan informasi tentang adanya kegiatan penelitian. Sugiyono. 2013: 189.
2. Validitas Eksternal
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga validitas eksternal adalah sebagai berikut:
a. Kesahihan populasi yaitu suatu upaya yang dilakukan dengan mengadakan pengontrolan terhadap implikasi suatu perlakuan yang dialami oleh sampel
penelitian agar dapat digeneralisasi kedalam populasi dengan jalan: 1 Mengambil sampel yang dilibatkan dalam penelitian sesuai
dengan karakteristik populasi yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 185 Jakarta pada semester Genap Tahun Pelajaran 2015-
2016. 2 Penentuan kelas perlakuan dalam hal ini kelompok siswa yang
mendapat perlakuan dengan strategi pembelajaran konstruktivisme dengan pendekatan konflik kognitif dan tanpa dengan pendekatan
konflik kognitif dilakukan secara acak random. b. Subyek yang menjadi sampel penelitian ini dua kelompok perlakuan
ditentukan berdasarkan tingkat motivasi belajar Al Quran yang terbagi atas klasifikasi motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi.
c. Kesahihan ekologi, upaya pengontrolan ini dilakukan untuk menjamin kondisi subyek penelitian terhindar dari pengaruh-pengaruh lingkungan
yang dapat mempengaruhi hasil penelitian yaitu dengan jalan: 1 Membuat situasi kelas yang digunakan untuk perlakuan sama
dengan kondisi pembelajaran sehari-hari dan kelas-kelas lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak merubah tatanan kelas yang
ada, serta jadwal pembelajaran yang berlaku. 2 Tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang
dijadikan subyek penelitian agar mereka tetap menunjukkan sikap secara alamiah seperti dalam kehidupan sehari-hari, dan selama
penelitian berlangsung tetap menggunakan guru yang mengajar pada mereka sehari-hari sehingga situasi yang ada tetap normal
seperti biasanya Sugiyono, 2013: 190.