Teori Humanistik untuk Motivasi

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang Menciptakan,1. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 2Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia 3Yang mengajar manusia dengan pena 4Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya 5.” Motivasi belajar Al Quran tidak hanya bersumber dari firman Allah, tetapi juga tecantum dalam banyak hadis Nabi Muhammad saw, bahkan beberapa diantaranya mencapai derajat hadis Shohih. Dalam kitab Shahih Muslim karya Ulama Imam Abi Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyairi Al Nasaiburi atau yang lebih dikenal dengan Imam Muslim, dalam bab Fadhli Qiro’ati Al Qur’ani wa Surati Al Baqarah pada urutan hadis ke 804, dari shahabat Abu Umamah Al- Bahili radhiallahu „anhu: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia Al-Qur`an akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa‟at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” HR. Muslim 804 Berdasarkan hadis di atas terdapat kesimpulan bahwa Nabi Muhammad saw. memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an dengan bentuk perintah yang bersifat tegas. Diakhiri dengan sebuah motivasi dorongan akan ganjarannya karena nanti pada hari kiamat, Allah swt. akan menjadikan pahala membaca Al-Qur`an sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, datang m emberikan syafa‟at dengan seizin Allah kepada orang yang rajin membacanya. Selain motivasi yang bersifat internal dari dalam kesadaran diri individu, hendaknya dalam rangka mendorong siswa mencintai Al-Quran seorang guru harus mencari apa yang mendorong siswa dan perangsangstimulus atau motivasi eksternal ى لا ع ف لا yang menarik siswa untuk melakukan perbuatan itu hendaknya mengedepankan prinsip motivasi yang baik untuk anak didik, disamping harus menjauhkan saran-saran atau sugesti negatif yang dilarang Agama atau yang bersifat asosial dan asusila yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak didik terbentuk adanya motif- motif yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat Purwanto, 1985: 77. Lingkungan belajar harus memberi rangsangan dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Sekolah harus memberi motivasi, hal ini menunjukan bahwa motivasi merupakan pengalaman yang berlingkup sekolah, dan iklim sekolah beserta etos sekolah merupakan pertimbangan yang penting Raid, 2009: 32 Faktor yang membentuk lingkungan yang memberikan rangasangan meliputi: menarik bagi penglihatan banyak pilihan dan ruang Raid, 2009: 58 Motivasi membantu pencapaian prestasi yang pada gilirannya membantu memudahkan beban mengingat. Seorang motivator, dalam hal ini guru harus memiliki pedoman dalam mendorong prestasi siswa di kelas. Pedoman ini harus diilhami oleh para guru sebagai bahan acuan sebelum membuat teknik motivasi yang tepat untuk siswa di kelas. Djiwandono 2006: 374 mengatakan sedikitnya ada 4 pedoman yang harus dijalani yaitu: 1 Yakinkan bahwa siswa mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan mereka menjadi anggota salah satu kelompok dan mempunyai rasa memiliki secara memuaskan. 2 Ciptakan suasana kelas menjadi satu tempat yang menyenangkan dan nyaman. 3 Kenalilah bahwa siswa-sisa yang datang ke sekolah adalah siswa dengan kebutuhan dasar yang berbeda karena pengalaman-pengalaman yang lalu bantulah siswa mengambil tanggung jawab yang tepat atas sukses dan kegagalan mereka. 4 Mendorong siswa untuk melihat hubungan antara usaha-usaha mereka sendiri dan prestasi prestasinya. Pedoman di atas akan menjadi landasan dalam memberikan teknik motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Menurut Iska 2011: 82 ada berbagai macam bentuk motivasi belajar yang dapat diberikan selama pembelajaran berlangsung, diantaranya dapat berupa : a Memberi angka Menilai merupakan salah satu upaya motivasi karena membuat siswa berpacu dan bersaing dengan teman-temannya. b Hadiah Pemberian sesuatu yang disenangi siswa diyakini akan membantu memotivasi agar berlaku lebih baik lagi. c Memberikan ulangantesujian Tes baik lisan maupun tulisan, pilihan ganda maupun esai akan membuat siswa dihargai usaha belajarnya selama ini. Selain itu juga dapat mengukur seberapa besar kemampuan belajar mereka. d Ego involment Menumbuhkan kesadaran agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan. e Mengetahui hasil Setelah mengikuti ulangan atau tes, sebaiknya hasil tes tersebut dibagikan pada siswa karena biasanya siswa cenderung ingin mengetahui hasilnya. f Pujian Pemberian semangat secara verbalisme diyakini akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Dalam penelitian ini, penulis akan mengupayakan menggunakan teknik motivasi selama mengajarkan materi pelajaran Baca Tulis Al Qur‟an secara runtut mulai dari memberi angka atau nilai, memberikan hadiah, memberikan ulangan sampai pada tahap memberikan pujian, agar diperoleh hasil yang maksimal.