Motivasi berprestasi Teori Motivasi Belajar

Seorang motivator, dalam hal ini guru harus memiliki pedoman dalam mendorong prestasi siswa di kelas. Pedoman ini harus diilhami oleh para guru sebagai bahan acuan sebelum membuat teknik motivasi yang tepat untuk siswa di kelas. Djiwandono 2006: 374 mengatakan sedikitnya ada 4 pedoman yang harus dijalani yaitu: 1 Yakinkan bahwa siswa mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan mereka menjadi anggota salah satu kelompok dan mempunyai rasa memiliki secara memuaskan. 2 Ciptakan suasana kelas menjadi satu tempat yang menyenangkan dan nyaman. 3 Kenalilah bahwa siswa-sisa yang datang ke sekolah adalah siswa dengan kebutuhan dasar yang berbeda karena pengalaman-pengalaman yang lalu bantulah siswa mengambil tanggung jawab yang tepat atas sukses dan kegagalan mereka. 4 Mendorong siswa untuk melihat hubungan antara usaha-usaha mereka sendiri dan prestasi prestasinya. Pedoman di atas akan menjadi landasan dalam memberikan teknik motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Menurut Iska 2011: 82 ada berbagai macam bentuk motivasi belajar yang dapat diberikan selama pembelajaran berlangsung, diantaranya dapat berupa : a Memberi angka Menilai merupakan salah satu upaya motivasi karena membuat siswa berpacu dan bersaing dengan teman-temannya. b Hadiah Pemberian sesuatu yang disenangi siswa diyakini akan membantu memotivasi agar berlaku lebih baik lagi. c Memberikan ulangantesujian Tes baik lisan maupun tulisan, pilihan ganda maupun esai akan membuat siswa dihargai usaha belajarnya selama ini. Selain itu juga dapat mengukur seberapa besar kemampuan belajar mereka. d Ego involment Menumbuhkan kesadaran agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan. e Mengetahui hasil Setelah mengikuti ulangan atau tes, sebaiknya hasil tes tersebut dibagikan pada siswa karena biasanya siswa cenderung ingin mengetahui hasilnya. f Pujian Pemberian semangat secara verbalisme diyakini akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Dalam penelitian ini, penulis akan mengupayakan menggunakan teknik motivasi selama mengajarkan materi pelajaran Baca Tulis Al Qur‟an secara runtut mulai dari memberi angka atau nilai, memberikan hadiah, memberikan ulangan sampai pada tahap memberikan pujian, agar diperoleh hasil yang maksimal.

4. Pengukuran Motivasi Belajar Al Quran

Penilaian motivasi belajar siswa merupakan hal penting dalam rangka evaluasi pembelajaran sekaligus estimasi langkah pembelajaran selanjutnya apakah pengayaan atau pendalaman materi. Sylva sebagaimana dikutip oleh Tanner dan Sonia 2006: 76- 77 bahwa anak anak pada dasarnya tergolong ke dalam dua kategori, yaitu: 1 Anak yang cakap, dan 2 Anak yang kurang cakap. Adapun karakteristik anak yang cakap diantaranya: a. Termotivasi oleh keinginan untuk belajar. b. Menghadapi tugas yang sulit dengan cara yang fleksibel dan reflektif. c. Percaya diri akan sukses, percaya bahwa mereka dapat melakukannya jika mereka berusaha. d. Percaya bahwa intelejensi dapat ditingkatkan. e. Jika siswa melihat teman lainnya bekerja keras, siswa akan mengatakan pada dirinya sendiri harus bekerja lebih keras. Adapun karakteristik anak yang kurang cakap yaitu: 1 Memiliki motivasi yang biasa-biasa saja. 2 Tampaknya menerima bahwa mereka akan gagal karena mereka tidak cukup cerdas. 3 Percaya bahwa jika sesuatu akan terlalu sulit, tak ada yang bisa mereka lakukan. 4 Cenderung menghindari tantangan. 5 Tidak percaya diri bahwa mereka dapat meningkatkan kecerdasan mereka. Klasifikasi di atas jika dikaitkan dengan materi Al Quran, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa anak yang cakap akan memiliki motivasi belajar Al Quran yang tinggi dan cenderung akan menyelesaikan tugas berkaitan dengan materi Al Quran dengan baik serta berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kemampuan baca-tulis Al Quran. Sebaliknya, anak yang kurang cakap akan menghindari tugas pelajaran Al Qur‟an dan tidak semangat dalam mengikuti pelajaran tersebut. Dengan mengacu pada indikator diatas ada berbagai tehnik pendekatan dan pengukuran motivasi yang dikemukakan Purwanto 1985: 40-41 diantaranya: a Tes tindakan performance test disertai observasi untuk memperoleh informasi dan data tentang prestasi, keuletan, ketabahan, dan kemampuan menghadapi masalah, durasi dan frekuensinya dalam hal ini berbagai eksperimen dapat dilakukan. b Kuesioner dan inventor terhadap subjeknya untuk mendapat informasi tentang devosi dan pengorbanan aspirasinya c Mengarang bebas untuk mengetahui cita-cita dan aspirasinya d Tes prestasi dan skala sikap untuk mengetahui kualifikasi dan arah sikapnya.