E. Keterbatasan penelitian
Pelaksanaan penelitian telah diupayakan untuk diawasi dan dikontrol agar hasilnya dapat diterima kebenarannya teruji secara klinis dan ilmiah sesuai dengan prosedur dan
tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu telah dilakukan berbagai proses mulai dari populasi, penarikan sampel, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, sampai dengan perlakuan
terhadap masing-masing kelompok sampel. Namun upaya-upaya yang dilakukan tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan kelemahan sebagai akibat dari keterbatasan
penelitian yang ada. Keterbatasan penelitian merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dihindari dan dikendalikan, terutama pada saat pelaksanaan perlakuan.
Adapun keterbatasan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Keterbatasan waktu dalam penelitian antara bulan Februari sampai dengan
bulan April 2016, sehingga mempengaruhi keputusan yang diperoleh peneliti untuk membuat kesimpulan. Disamping itu, penelitian ini hanya melibatkan
satu sekolah saja yaitu pada SMP Negeri 185 pada siswa kelas IX. Oleh karena itu, hasil penemuan-penemuan pada penelitian ini hanya berlaku secara terbatas
pada kelas IX, dan belum tentu memperoleh hasil yang sama apabila dilakukan penelitian di lain tempat.
2. Penelitian ini hanya mengontrol tingkat motivasi belajar siswa, sehinga tidak tertutup kemungkinan adanya pengaruh variabel-variabel yang lain seperti
minat siswa, kreativitas siswa, soft skill dan lain lain. 3. Kelompok perlakuan berada pada kelas yang berbeda dan jadwal perlakuan
disesuaikan dengan jadwal pelajaran di sekolah sehingga tidak tertutup kemungkinan antara kedua kelompok perlakuan tersebut terjadi saling
komunikasi di luar jam pelajaran sehingga akan mempengaruhi kemampuan siswa.
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pokok permasalahan, tujuan penelitian kemudian dihubungkan dengan metode penelitian akademis serta dikupas dalam analisis dan pembahasan
penelitian, maka penulis menarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: Pertama, teknologi Al Quran Digital memiliki pengaruh positif terhadap
kemampuan Baca Tulis Al Quran. Secara deskriptif digambarkan, siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran melalui teknologi Al Quran Digital nampak
lebih fokus dan serius dalam mengikuti pelajaran. Mereka tertarik dan gemar mengikuti proses belajar Al Quran. Selain itu, ilmu pengetahuan mengenai cara
membaca Al Quran mereka dapatkan secara lengkap meliputi makharijul huruf dan tajwid langsung dari suara Imam Masjidil Haram melalui perangkat komputer.
Tulisan yang bervariatif juga membuat mereka senang untuk menulis Al Quran pada lembar yang telah disediakan penulis. Kecenderungan nilai positif dari
penggunaan teknologi Al Quran digital, diiringi dengan berbagai macam sisi negatif dari penggunaanya. Lawan dari pembelajaran Al Quran modern dengan
teknologi Al Quran digital adalah Pembelajaran Al Quran konvensional.
Secara analisis kuantitatif, kemampuan baca tulis Al Quran siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital
memiliki skor rata rata 80.61 dengan simpangan baku 6.92 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa dengan
pendekatan teknologi Quran Digital yang memiliki skor rata-rata 76.60 dengan simpangan baku 2.75. Data ini diperkuat hasil perhitungan analisis untuk teknologi
pembelajaran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.003, sedangkan nilai
signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai
α 0.0030.05. Dengan demikian hipotesis nol H
o
ditolak dan hipotesis alternative H
1
diterima. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kemampuan Baca Tulis Al Quran yang signifikan antara siswa
yang diberikan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital dan tanpa dengan pendekatan teknologi Quran Digital. Dengan demikian
dapat dibuktikan bahwa secara keseluruhan penggunaan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital lebih baik dari pada pembelajaran Al
Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital.
Pengujian hipotesis ketiga tidak kalah menarik, kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan
pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Melalui
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
“Pembelajaran Al Quran dengan pendekatan Teknologi Quran Digital bagi siswa yang memiliki tingkat motivasi
belajar tinggi dirasakan sangat baik dan tepat. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi didorong dengan Quran Digital dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat
96