Keterbatasan fisik dan panca indra manusia Tuntutan penyelenggaraan proses yang efektif dan efisien

Lebih lanjut, secara eksplisit Arif 2014, para. 6 menambahkan 4 manfaat penggunaan Al Quran Digital, sebagai berikut: a. Al Quran digital merupakan media terbaik untuk belajar membaca Al-Quran tanpa bimbingan ustadzguru. b. Al Quran digital dapat mendengarkan bacaannya sekaligus melihat ayat yang dibaca juga dapat memperhatikan tajwidnya. c. Al Quran digital dapat mengulangi bacaan berkali-kali sehingga melancarkan bacaan. d. Al Quran digital membantu memahami makna bacaan karena dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penggunaan Al Quran digital akan berjalan dengan baik dan lancar tentunya apabila didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai di sekolah. Meskipun dikatakan media terbaik tanpa bimbingan guru, di kelas guru tetap berperan sebagai fasilitator karena tanpa arahan dan pengawasan guru rasanya mustahil siswa belajar sesuai dengan koridor, di tambah lagi ruang lingkup objek penelitian dalam penelitian ini adalah sekolah. Gambar 2.5 Tampilan Terjemah Al Quran digital Al-Kalam: 2009 Selain keunggulan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan Al Quran digital, sebagai sebuah mesin yang memiliki keterbatasan, Al Quran digital memiliki beberapa kelemahan. Sebagaimana dilansir dalam harian surat kabar baik versi cetak maupun online diantaranya: 1 Ada kemungkinan terjemahan Al Quran digital memiliki makna yang berbeda karena Al Quran digital dapat dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 2 Al Quran Digital bebas beredar tanpa tanda Tashih dari Kemenag. Andi, 2015. para. 3-5. 3 Pemilik Audio Quran digital belum bisa menyimpan rekaman dan video di dalamnya. Sapta, 2006. para.4. Aplikasi penerapan teknologi Al Quran digital pada penelitian ini adalah teknologi berbasis pada komputer yang dijalankan dengan Software Al Quran digital. Pembelajaran berbantuan komputer diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyediakan beragam opsi yang mampu menstimulasi pembelajar untuk menggunakan potensi kognitifnya Salma Siregar, 2007: 168.

B. Motivasi Belajar Al Quran

1. Motivasi Belajar

Motivasi sering disebut dengan kata “dorongan”. Menurut Iska 2011:82 Motivasi dalam arti sempit adalah “hasrat untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan dalam arti luas motiva si adalah “Serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi- kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu“. Definisi lebih lanjut dikemukakan oleh Al Za‟balawi 2007; 191 “Motivasi adalah potensi fitrah yang terpendam, yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan kepada dirinya atau memuaskan kebutuhan primernya, atau menolak bahaya yang membawa kesakitan dan kesedihan kepadanya.” Senada dengan definisi di atas Sardiman 1992: 74 menambahkan bahwa “Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalanan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tu juan, kebutuhan dan keinginan”. Belajar menurut para pakar pendidikan Rasyad 2006: 14 adalah perubahan tingkah laku dan perilaku. Lebih lanjut Sumardi 1984: 232 menambahkan bahwa belajar itu membawa perubahan dan perubahan itu terjadi karena usaha yang pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan baru. Sementara motivasi belajar sebagaimana diutarakan oleh Uno 2008: 23 adalah “dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.” Suardi 2015: 44 mengungkapkan bahwa “motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar. Sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar“. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula tingkat kejenuhan dalam belajarnya.