F. Teknik Analisis Data
1. Uji persyaratan analisis
Menurut Gall 2007:318 dalam “Educational Research sesuai dengan
jenis penelitian ini, maka sebelum teknik statistik digunakan untuk pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu data-data yang diperoleh dideskripsikan dengan
mengungkapkan:
a. Nilai rata-rataMean Nilai rata-rata dapat dirumuskan dengan:
X =
Σf. X Σf
b. Standar deviasi Standard deviation atau penyimpangan standar didasarkan pada
konsep penyimpangan yang diakarkan dari rata-rata. Rumus standar deviasi adalah sebagai berikut:
s =
Σf . X – Xl
2
n s = Standar Deviasi populasi
xl = rata-rata dari populasi n = banyak data populasi ataupun sebuah sampel
f = frekuensi
c. Modus Modus adalah nilai atau skor pada tabel distribusi yang frekuensi
kemunculannya paling tinggi. d. Median
Median merupakan indeks dari kecenderungan terpusat central tendency, jika sebuah angka menempati posisi tengah dalam tiap
distribusi yang telah di urutkan.
e. Daftar distribusi frekuensi dan histogram. Histogram dibangun oleh baris-baris yang lebarnya saling
bersinggungan antar interval kategori variabel dan tingginya menyatakan frekuensi. Arikunto dan Safrudin, 2013:111-115
Selanjutnya, asumsi-asumsi tersebut dibuktikan melalui pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov untuk mengetahui apakah data penelitian yang diteliti memiliki sebaran yang
normal atau tidak, sedangkan pengujian homogenitas menggunakan Levene Homogeneity untuk mengetahui apakah variansi kelompok homogen atau tidak.
2. Pengujian hipotesis
Untuk memperoleh kesimpulan atas pengajuan hipotesis dalam penelitian ini, maka perlu diadakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan analisis varians atau ANAVA dua jalur Murwani, 2012:60.
G. Hipotesis Statistika
Untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama
H○ : µ A
Ό ≤ µ A H
Ό : µ A
Ό µ A Siswa yang belajar dengan menggunakan teknologi Quran Digital memiliki
kemampuan baca tulis Al Quran lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan teknologi Al Quran non digital.
2. Hipotesis Kedua
H○ : µ B
Ό ≤ µ B H
Ό : µ B
Ό µ B Siswa yang memiliki motivasi tinggi memiliki kemampuan baca tulis Al Quran
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. 3.
Hipotesis Ketiga
H○ : µ A
Ό BΌ ≤ µ A BΌ H
Ό : µ A
Ό BΌ µ A BΌ Siswa yang belajar dengan menggunakan teknologi Quran Digital dan memiliki
motivasi tinggi memiliki kemampuan baca tulis Al Quran lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan teknologi Al Quran non digital dan memiliki motivasi
tinggi.
4. Hipotesis Keempat
H○ : µ A
B ≥ µ AΌ B H
Ό : µ A
B µ AΌ B Siswa yang belajar dengan menggunakan teknologi Quran Digital dan memiliki
motivasi rendah memiliki kemampuan baca tulis yang lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan teknologi Al Quran non digital dan memiliki motivasi rendah.
5. Hipotesis Kelima
H○ : INT AXB = 0
H Ό
: INT AXB ≠ 0 Terdapat interaksi antara teknologi Quran Digital dengan motivasi belajar terhadap
kemampuan baca tulis Al Quran siswa.