Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca Tulis Al

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pokok permasalahan, tujuan penelitian kemudian dihubungkan dengan metode penelitian akademis serta dikupas dalam analisis dan pembahasan penelitian, maka penulis menarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: Pertama, teknologi Al Quran Digital memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan Baca Tulis Al Quran. Secara deskriptif digambarkan, siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran melalui teknologi Al Quran Digital nampak lebih fokus dan serius dalam mengikuti pelajaran. Mereka tertarik dan gemar mengikuti proses belajar Al Quran. Selain itu, ilmu pengetahuan mengenai cara membaca Al Quran mereka dapatkan secara lengkap meliputi makharijul huruf dan tajwid langsung dari suara Imam Masjidil Haram melalui perangkat komputer. Tulisan yang bervariatif juga membuat mereka senang untuk menulis Al Quran pada lembar yang telah disediakan penulis. Kecenderungan nilai positif dari penggunaan teknologi Al Quran digital, diiringi dengan berbagai macam sisi negatif dari penggunaanya. Lawan dari pembelajaran Al Quran modern dengan teknologi Al Quran digital adalah Pembelajaran Al Quran konvensional. Secara analisis kuantitatif, kemampuan baca tulis Al Quran siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata rata 80.61 dengan simpangan baku 6.92 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa dengan pendekatan teknologi Quran Digital yang memiliki skor rata-rata 76.60 dengan simpangan baku 2.75. Data ini diperkuat hasil perhitungan analisis untuk teknologi pembelajaran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.003, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai α 0.0030.05. Dengan demikian hipotesis nol H o ditolak dan hipotesis alternative H 1 diterima. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kemampuan Baca Tulis Al Quran yang signifikan antara siswa yang diberikan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital dan tanpa dengan pendekatan teknologi Quran Digital. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa secara keseluruhan penggunaan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital lebih baik dari pada pembelajaran Al Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital. Pengujian hipotesis ketiga tidak kalah menarik, kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran Al Quran dengan pendekatan Teknologi Quran Digital bagi siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi dirasakan sangat baik dan tepat. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi didorong dengan Quran Digital dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat 96 melakukan eksperimen yang dapat membuktikan kebenaran konsep tajwid yang dibangun dalam struktur kognitifnya. Pengujian hipotesis ke-empat membuat temuan kuantitatif dalam penelitian ini menjadi unik dan spesifik. kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 71.54 dengan simpangan baku 1.23. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 80.28 dengan simpangan baku 2.98. Bagi siswa yang memiliki motivasi rendah, mereka lebih nyaman belajar dengan manual dengan cara sederhana”. Hal ini disebabkan karena siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah yang belajar melalui pembelajaran Al Quran secara konvensional akan mudah belajar apabila pembelajaran Al Quran, mempercepat proses belajar tanpa ada penghalang menuju sumber aslinya, serta membuat mereka menggunakan daya fikirnya secara maksimal. Secara deskriptif, pembelajaran Al Quran secara konvensional meskipun terlihat kuno dan terkesan mengandalkan metode ceramah memiliki berbagai kelebihan. Diantaranya siswa fokus terhadap penjelasan guru, para siswa menggunakan pendengaranya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat, guru tidak perlu menyiapkan bahan belajar sehingga pembelajaran berlangsung efisien waktu dan hemat biaya. Disamping itu, belajar Al Quran langsung dengan guru sebagi mursyid Al Quran membuat mereka ta’zhim dan hormat terhadap guru nya, karena sentuhan langsung sang guru dalam mempelajari Al Quran. Pembelajaran Al Quran secara konvensional merupakan model pembelajaran yang paling pertama digunakan sejak awal dikenal pembelajaran sampai saat ini. Tentunya diantara kelebihan dari pembelajaran konvensional yang awet dan tahan lama ini terdapat berbagai kekurangan. Pembelajaran berlangsung hanya satu arah dari guru ke murid tanpa ada timbal balik antara keduanya. Model pembelajaran ini bergantung pada kompetensi yang dimiliki guru. Tidak semua siswa bisa menangkap pengetahuan yang disampaikan guru secara seimbang, ada siswa yang menangkap pembelajaran secara sempurna, namun tidak sedikit yang bisa menyerap pelajaran seadanya. Kedua, motivasi belajar Al Quran memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan baca tulis Al Quran. Secara deskriptif digambarkan, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran Al Quran, mereka juga giat dalam mencari sumber bahan ajar lain yang relevan dengan materi. Selain itu, siswa yang memiliki motivasi tinggi biasa belajar dengan atau tanpa diawasi baik oleh guru maupun orang tua karena mereka biasa mengulang pelajaran di sekolah sebelum pelajaran dimulai. Secara analaisis kuantitatif melalui data yang diperoleh dari angket motivasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital kelompok B 1 memiliki skor rata-rata 75.91 dengan simpangan baku 5.02. Bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital kelompok B 2 memperoleh skor rata-rata 82.10 dengan