Motivasi belajar Kemampuan baca tulis Al Quran

Berdasarkan dua hipotesis di atas dapat ditarik sebuah temuan bahwa secara spesifik kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah lebih tertarik pada pembelajaran Al Quran secara manual terbukti nilai akhir mereka lebih besar dibandingkan dengan kelompok siswa bernotivasi rendah yang melalui pembelajran Al Quran dengan teknologi digital. Sementara pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi mereka lebih gemar belajar menggunakan teknologi Al Quran digital, terbukti nilai akhir mereka lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok siswa bermotivasi tinggi yang melalui pembelajaran Al Quran secara manual atau konvensional. Hasil ini bermakna bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al Quran siswa dapat dilakukan melalui pemilihan teknologi pembelajaran yang tepat. Sebagai contoh untuk mengurangi kesalahan baca Tulis Al Quran siswa dapat dengan melakukan pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital. Dalam hal ini siswa dituntut untuk belajar dan menemukan sendiri serta berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang disajikan guru. Dalam proses pembelajaran ini, siswa juga dapat menggali potensi dirinya dalam upaya membangun konsep-konsep yang benar dari hasil penemuan dan kreativitasnya.

b. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca Tulis Al

Quran Dari hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh data bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan mengikuti pembelajaran Al Quran baik melalui pendekatan Quran Digital atau manual kelompok B 1 memiliki skor rata-rata 82.10 dengan simpangan baku 8.63. Bagi kelompok siswa dengan memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran kelompok B 2 memperoleh skor rata-rata 75.91 dengan simpangan baku 5.02. Hasil perhitungan analisis varians untuk motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai α 0.0000.05. Dengan demikian hipotesis nol H o ditolak dan hipotesis alternative H 1 diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran baik dengan pendekatan teknologi Quran digital maupun manual lebih tinggi dari kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan pendekatan teknologi Quran digital atau manual. Hasil uji hipotesis yang ada menunjukkan makna bahwa motivasi belajar itu penting dan harus dipupuk sedini mungkin. Semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi kemampuan baca tulis Al Quran siswa. Motivasi belajar dibutuhkan oleh siswa, secara keseluruhan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung memiliki kemampuan lebih rendah dibanding siswa yang memiliki motivasi rendah.

c. Interaksi Antara Teknologi Al Quran Digital dan Motivasi Belajar

terhadap Kemampuan Baca Tulis Al Quran Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa dari baris interaksi pada ringkasan tabel Anava Dua Jalur diperoleh hasil antara teknologi Quran digital dan motivasi belajar terhadap kemampuan baca tulis Al Quran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSignilai α 0.0000.05. Dengan demikian hipotesis nol H o ditolak dan hipotesis alternatif H 1 diterima dan dapat disimpulkan terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara tingkat motivasi belajar dengan teknologi pembelajaran terhadap kemampuan baca tulis Al Quran siswa. Adanya interaksi membuktikan bahwa masing-masing pendekatan pembelajaran, baik pendekatan dengan Teknologi Quran Digital dan tanpa dengan Teknologi Quran Digital memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan baca tulis Al Quran jika digunakan pada kelompok siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda pula. Kemampuan baca tulis Al Quran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang turut mempengaruhi hasil kemampuan baca tulis Al Quran adalah tingkat motivasi belajar siswa. Tingkat motivasi belajar siswa merupakan latar belakang pemahaman konsep dasar yang dimiliki siswa. Perbedaan tingkat motivasi belajar yang dimiliki siswa tentunya akan berpengaruh terhadap kemampuan baca tulis Al Quran. Perbedaan ini juga memberikan hasil belajar Al Quran yang berbeda pula. Motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi pembelajaran yang digunakan selama proses belajar berlangsung, yang pada akhirnya berpengaruh pada kemampuan BTA siswa. Jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran menggunakan teknologi Al Quran digital memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran secara konvensional. Meskipun secara keseluruhan siswa yang belajar menggunakan Al Quran digital memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar Al Quran secara konvensional, namun jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran secara konvensional memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran menggunakan teknologi Al Quran digital.