Data sekunder Sumber Data

Soal tes ini diberikan kepada seluruh siswa kelas IX SMPN 16 JAKARTA diluar sampel yakni kelas a dan b jumlah responden sebanyak 200 siswa. Dari 40 soal yang diujikan Terdapat 9 soal yang tidak valid yaitu : soal_21, soal_23, soal_25, soal_27, soal_29, soal_31, soal_33, soal_35, soal_37 tidak valid. Sementara soal yang valid terdapat 31 soal adalah soal nomor, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9,10, 11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, 36, 37, 38, 39 dan 40. Perhitungan validitas secara lengkap ada pada lampiran penelitian ini. Hasil perhitungan uji validitas butir tes yang valid menunjukkan bahwa butir tes tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Adapun butir tes yang tidak valid adalah butir tes yang tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, butir tes dikatakan valid maka sudah tentu reliabel Sunarto, 2010:353. 2 Untuk menghitung koefisien reliabilitas peneliti merujuk pada Rumus Alpha Cronbach Abdullah Sutanto, 2015: 259 sebagai berikut: Keterangan: Jika nilai alpha 0,7 artinya reliabilitas mencukupi sufficient reliability sementara jika alpha 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:  Jika alpha 0,90 maka reliabilitas sempurna  Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi  Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat  Jika alpha 0,50 maka reliabilitas rendah Hasil perhitungan melalui rumus crobanch menunjukan dari keseluruhan 40 soal diperoleh angka hitung= 0.94 ini menunjukan bahwa soal tersebut memiliki realibilitas yang sempurna. 3 Perhitungan indeks kesukaran adalah untuk menentukan apakah satu butir tes termasuk kategori mudah, sedang dan sukar. Untuk itu merujuk pada Sugiyono 2013: 187 digunakan rumus sebagai berikut: P = B JS Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Jumlah peserta uji coba yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta uji coba Tingkat kesukaran butir tes dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : mudah, sedang dan sukar, yakni: P 0,00 sampai 0,30 = tes sukar P 0,30 sampai 0,70 = tes sedang P 0,70 sampai 1,00 = tes mudah . 2. Instrumen Variabel Moderator Atribut a. Definisi konseptual Instrumen variabel moderator dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang memliki dampak sangat besar dalam kehiduan siswa berupa tingkah laku, perhatian belajar. Baik dorongan tersebut bersifat internal dari dalam dirinya ataupun dari luar seperti motivasi dari guru bidang studi berupa nilai, penghargaan, reward dan pujian. Motivasi belajar yang saling terkait satu sama lain diharapkan menjadi sebuah senjata ampuh untuk meng-upgrade semangat belajar dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam keterampilan Baca tulis Al Quran.

b. Definisi operasional

Perbedaan motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi siswa diperoleh dari hasil angket tentang baca tulis Al Quran. Isi kuesioner tersebut meliputi: Bagaimana tanggung jawabnya terhadap mata pelajran, kerutinitasanya, ketahanannya dalam mencapai tujuan belajar, usaha-usaha ke arah yang lebih baik serta harapannya terhadap teman dan guru- gurunya. Instrumen untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa ini dikembangkan dalam bentuk angket. Angket ini diberikan kepada koresponden berupa 30 butir soal yang didesain memalui skala Likert. Dimana siswa bisa menjawab dengan pilihan 5 jawaban yaitu: Setuju, Sangat Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Kisi kisi Angket Motivasi Belajar dapat dilihat pada bagian lampiran 2.