Mengakui Tindakan Tutur Ekspresif

commit to user 72 penutur untuk ikut serta merasakan perasaan mitra tuturnya. Alasan penutur memakai kata mujizat karena mujizat sungguh luar biasa dalam hidup kita maupun dalam gereja kita untuk itu jangan cepat kita berbangakan diri. Biasanya orang yang dapat berkat pasti berbahagia dan bersyukur karena Tuhan telah memberikan mujizat bagi kita semua. Mujizat tersebut mengandung makna untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan hati kita juga bersuka cita. Demikian juga dengan penutur menyampampaikan rasa suka citanya sebagai umat Kristen. Penutur juga mengatakan segala sesuatu datang dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘bersimpati’. Rasa suka yang lain, penutur mengajak mitra tutur jemaat untuk berdoa bersama-sama kepada Tuhan yang maha kuasa agar dosa dan kesalahan kita diampuni oleh Tuhan dan di terima Tuhan. Faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur ‘bersimpati’ adalah kabar bahagia yang diterima oleh penutur karena lahan parkir sudah bisa dibeli dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan oleh jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo. Selain itu, tujuan pertuturan penutur juga menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘bersimpati’.

b. Mengakui

Mengakui berarti mengakui akan sesuatu hal yang dilakukannya atau perbuatan orang lain. jadi subtindak tutur ‘mengakui’ adalah tindakan pertuturan yang disampaikan oleh penutur untuk mengakui akan suatu hal yang dikerjakannya akan perbuatan mitra tuturnya, bisa berupa dosa, kesalahan peristiwa, keberhasilan, dan lain-lain. Contoh berikut akan menjadikan lebih jelas tentang subtindak tutur ‘mengakui’. commit to user 73 38 Asa hatop ho mate molo adong kesalahanmu tu sahalak mangaku salah maho, molo adong parsaoranmu naso denggan marsaor maho, disuruh parubat ima ibana asa mulak. 39 Di ingot Debata ima tu si Abraham, si Isak, si Jakhop, ima na di dokhon Debata mangosogoso ga muruk be antong Tuhan I luar biasa do antong gabe aha ma di dokhon Tuhan ai molo muruk pe ho molo mardosa pe bangso i sekian ribu ai adong dope lima ratus na burju ah lima ratus do di dokhon ho, molo adong lima ratus ga menak be ahu di dokhon Tuhan i. Tuturan 38 dan 39 penutur dalam menyampaikan khotbah mengakui kalau kamu mau cepat mati kalau ada kesalahanmu kepada orang lain mengaku salah kamu kepadanya, kalau ada parsaoranmu yang tidak baik bicaralah kepadanya, disuruh tukang obat itu dia agar dia pulang. Sedangkan dalam tuturan 39 Tuhan mengingat kepada si Abraham, si Isak, si Jakhop, itu yang dikatakan Tuhan mangosogoso sudah marah Tuhan dan luar biasa apa yang dikatakan Tuhan, kalau kamu marah kalau berdosa bangsa itu sekian ribu masih ada lima ratus yang baik apa kamu katakan kalau ada lima ratus sudah tenang aku itulah yang di katakan Tuhan. Jadi perbedaan kalau kamu mau cepat mati akui kesalahanmu kepada orang lain, begitu juga kalau ada parsaoranmu yang tidak baik bicaralah kepadanya, baru Tuhan mengingat janjinya dan patiknya kepada si Abraham, si Isak, si Jakhop, kalau berdosa bangsa itu sekian ribu masih ada lima ratus yang baik apa kamu katakan kalau ada lima ratus sudah tenang aku itu yang di katakan Tuhan. Pertuturan yang disampaikan oleh penutur untuk mengakui akan suatu hal yang dikerjakannya akan perbuatan mitra tuturnya, bisa berupa dosa, kesalahan peristiwa dan keberhasilan. Hal ini dilakukan penutur agar mitra tutur menaruh simpati kepada seluruh jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo. Dengan demikian, tujuan penutur dikatakan kita harus tekun beribadah memuji Tuhan sekarang sampai selama-lamanya karena mitra tutur terpengaruh dengan ucapan penutur dan melaksanakan apa yang diharapkan oleh penutur. Kata ‘mengakui’ pada tuturan tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mengakui’. commit to user 74

c. Memuji