commit to user
21
bahasa.  Kemampuan  memperkirakan  itu  sangat  penting.  Tanpa  kemampuan  itu, proses  seluruhnya  menjadi  sangat  lambat.  Seluruh  isi  pembicaraan  mungkin  terlepas
jika pendengar tidak menyertakan perkiraan-perkiraan yang tepat yang bersumber dari konteks  situasi.  Konteks  itu  adalah  teks  sebelumnya.  Kata-kata  dalam  sebuah
pembicara  sering  diterangkan  oleh  konteksnya,  maka  interprestasi  terhadap  tuturan atau pembicaraan di dalam sebuah teks diterangkan oleh tuturan sebelumnya Hasan
Lubis,1991: 94. Konteks  situasi  hanyalah  merupakan  lingkungan  yang  langsung.  Masih  ada
latar  belakang  lebih  luas  yang  harus  diacu  dalam  menafsirkan  teks  yaitu  konteks budaya.  Orang  melakukan  hal  tertentu  pada  kesempatan  tertentu  dan  memberinya
makna  dan  nilai.  Inilah  yang  dimaksud  kebudayaan  Halliday  dan  Raqaiya  Hasan, 1994: 63. Oleh karena itu, warga masyarakat dari kebudayaan tentu akan membentuk
konsep-konsep  dan  menemukan  kecocokan  dengan  situasi  atau  kewajiban  tertentu Ohoiwutun,1997: 83.
Dengan  demikian,  teks  itu  sendiri  merupakan  objek  dan  juga  merupakan contoh makna sosial dalam konteks situasi tertentu. Teks adalah hasil lingkungannya,
hasil  suatu  proses  pemilihan  makna  yang  terus-menerus,  yang  membentuk  suatu sistem kebahasaan. Oleh karena itu, konteks situasi merupakan suatu hubungan  yang
sistematis  antara  lingkungan  sosial  di  satu  pihak,  dengan  organisasi  bahasa  yang berfungsi di lain pihak Halliday dan Raqaiya Hasan, 1994: 15-16.
5. Masyarakat Tutur
Chomsky  mengatakan  bahwa  bahasa  merupakan  kompeten  dan  performan, maka  secara  implisit  Dell  Hymes  dalam  Suwito,1982:  17  membedakan  bahasa
sebagai  sistem,  sedangkan  tutur  sebagai  keterampilan.  Kedua  hal  ini  secara  eksplisit
commit to user
22
dinyatakan  sebagai  kemampuan  komunikatif,  yaitu  kemampuan  berbahasa  sesuai dengan norma, situasi, dan fungsinya  yang dimiliki oleh penutur Suwito, 1982: 17.
Ini  berarti  bahwa  kemampuan  komunikatif  disamping  berkaitan  dengan  kemampuan struktural, penutur mampu membedakan struktur yang gramatikal dan nongramatikal,
juga  berkenaan  dengan  situasinya.  Kemampuan  komunikatif  verbal  repertoire mungkin dimiliki oleh individu atau masyarakat tertentu.
Masyarakat bahasa atau masyarakat tutur merujuk pada suatu masyarakat yang mempunyai verbal repertoire yang relatif sama dan memiliki penilaian yang terhadap
norma-norma  pemakaian  bahasa  yang  dipergunakan  dalam  masyarakat  Fishman, 1972:  22.  Dengan  demikian,  masyarakat  tutur  bukan  sekedar  kelompok  orang  yang
mempergunakan  bentuk  bahasa  yang  sama,  melainkan  kelompok  orang  yang  juga memiliki norma  yang sama dalam memakai bentuk bahasa Suwito,1982: 18.  Itulah
sebabnya,  Laboy  1972:  293  menarik  esensi  bahwa  sikap-sikap  sosial  terhadap bahasa sangat beragam dalam masyarakat bahasa.
Masyarakat bahasa pada hakikatnya terbentuk karena adanya saling pengertian
mutual-intelligibility
,  terutama  adanya  kebersamaan  dalam  kode-kode  linguistik yang  mencakup  sistem  bunyi,  morfologi,  sintaksis,  dan  semantik  Alwasilah,1988:
43.  Masyarakat  bahasa  muncul  oleh  karena  rapatnya  komunikasi  atau  karena integrasi simbolik dengan tetap menghormati kemampuan berkomunikasi penuturnya
tanpa  mengingat  jumlah  bahasa  atau  variasi  bahasa  yang  dipergunakan  Gumperz dalam  Suwito,  1982:  20.  Dalam  masyarakat  modern,  masyarakat  bahasa  cenderung
lebih  terbuka  dan  memiliki  variasi  yang  cukup  banyak  dalam  bahasa  yang  sama. Sebaliknya, masyarakat tradisional lebih tertutup dan cenderung memakai variasi dari
beberapa bahasa yang berlainan Fishman,1972: 33.
commit to user
23
6. Prinsip Kerjasama