commit to user
90
Sebagai faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘mengkritik’ adalah tujuan pertuturan yang disampaikan penutur. Penutur memiliki tujuan pertuturan untuk
mengkritik, karena mitra tutur selalu berbuat yang tidak benar. Kalau penutur dan mitra tutur sudah berbuat baik maka orang lain tidak akan mengkritik lagi.
i. Mengharap
Mengharap berarti menginginkan sesuatu yang belum jelas tetapi dengan harapan bahwa yang diinginkan itu terlaksana. Mitra tutur, atau pihak ketiga ini di
luar mitra tutur yang diharapkan oleh penutur untuk mengabulkan keinginannya. Jadi yang dimaksud dengan subtindak tutur ‘mengharap’ adalah suatu tindak dimana
penutur mengharapkan mitra tutur atau yang lain di luar mitra tutur untuk mengabulkan keinginannya contoh-contoh berikut akan menjadi lebih jelas tentang
subtindak tutur ‘mengharap’. 54 Siallang na tupama manang ahape na rade sipanganon disi, jadi molo
tungpe tuan rumah mengharapkan manang isepe na ro tu pesta i memakan apa adanya, mangallang apa adanya jala ikkon boi do
mangihutton manang ahape na lao allanggonna, makana adong uppasa horas hamu mangallang horas muse hami na mamangan.
55 Asa boi tongtong di tongatonga ni huriam mauliate ma di ho Tuhan pasupasuma hami saluhutna di ragam parukkilon sai homa ale Tuhan na
mandongani hami mauliate ma di ho godang dope sipangidoon nami alai pos do rohanami di boto ho do saluhutna na adong di bagasan
rohanamibe ale Tuhan hupasahat ma tu tanganmu mauliate ma diho sai sesama na sa dosa nami di bagasan Yesus Kristus terpujima goarmu.
Pada tuturan 54 penutur memberitahukan mitra turur tentang harapannya dengan mengatakan makanan yang sudah tersedia atau apapun yang tersedia makanan
di situ, jadi kalau datang tuan rumah atau pemilik rumah mengharapkan atau siapapun yang datang ke pesta itu memakan apa adanya, memakan apa adanya dan harus bisa
mengikuti atau apapun yang mau dimakan, untuk itu ada perumpamaan selamat kamu makan selamat juga kepada kami yang memakan. Kata-kata tuan rumah
mengharapkan atau siapapun yang datang ke pesta itu harus memakan apa adanya, Tuan rumah merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mengharapkan’. Harapan
commit to user
91
penutur adalah semua tamu yang datang ke pesta maupun semua jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo semuanya adalah anak-anak Tuhan. Penutur memohon kepada
Tuhan agar mengabulkan semua keinginan tuan rumah maupun ke inginan jemaat yang ada di gereja HKBP Solo. Hal ini terbukti pada kata ‘semuanya’ yang diucapkan
penutur. Penutur melakukan hal tersebut karena status penutur sebagai tuan rumah maupun sebagai jemaat yang layak untuk didoakan atau mengharapkan saudara-
saudari semua yang ada di Gereja HKBP Solo semuanya adalah anak-anak Tuhan. Penutur pada tuturan 55 Biar bisa senantiasa di tengah-tengah jemaat
gerejamu terimakasih kami ucapkan kepada kamu Tuhan berkati kami semuanya di ragam kesusahan hanya engkaulah Tuhan yang menemani kami terimakasih banyak
kepadamu Tuhan begitu banyak yang kami minta tetapi kami nyakin hanya engkau yang lebih mengetahuinya dari pada kami Tuhan dan hapuskanlah segala dosa kami di
dalam Yesus Kristus terpujilah namamu. Penutur melakukan tindakan tersebut, karena penutur mengharapkan kesehatan, kedamaian, ketentraman dan berkat dari Tuhan.
Hal ini terlihat pada klausa saya ingin kesehatan, kedamaian, ketentraman dan berkat dari Tuhan. Klausa tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mengharap’.
Sebagai faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘mengharap’ adalah situasi penutur yang dalam keadaan perlu pertolongan dari Tuhan. Selain itu, tujuan
pertolongan yang disampaikan penutur juga menjadi penentu terjadinya subtindak tutur ‘mengharap’.
j. Membela