Khotbah di Dalam Gereja HKBP Solo

commit to user 42

11. Khotbah di Dalam Gereja HKBP Solo

Kata “gereja berasal dari kata portugis igreya, yang jika mengingat akan cara pemakaiannya sekarang ini, adalah terjemahan dari kata yunani kyrdiake , yang berarti yang menjadi milik Tuhan. Adapun yang dimaksud dengan milik Tuhan adalah orang- orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru selamatnya. Jadi yang dimaksud dengan gereja adalah persekutuan para orang beriman. Kata kyrdiake sebagai sebutan bagi persekutuan para orang yang menjadi milik Tuhan. Jadi jemaat atau gereja adalah lanjutan umat Allah atau jemaah Tuhan. Jikalau kita memperhatikan kata jemaah Tuhan, kita akan tahu, bahwa kata itu senantiasa menyatakan hubungan Tuhan Allah dengan Israel, yang diatur di dalam perjanjian kasih karunia. Di dalam pengakuan iman rasuli disebutkan, bahwa Gereja adalah kudus dan am, persekutuan orang kudus. Di bawah ini diuraikan sifat-sifat Gereja. a Gereja adalah kudus Perjanjian baru jelas menunjukkan, bahwa Gereja adalah kudus. “Korintus 1:1, efesus 1:1, kolose 1:2 misalnya, menyebutkan tentang orang-orang kudus, yang di efesus dan kolose, sedangkan 1 korintus 1:2 dan filipi 1:1 menyebutkan, bahwa jemaat adalah mereka yang dikuduskan di dalam kristus. b Gereja adalah am Pengakuan iman rasuli menyebutkan, bahwa gereja yang kudus adalah Gereja yang am. Kata yang diterjemahkan dengan “am” adalah katholikos , yang artinya: umum. Di dalam Alkitab kata ini tidak pernah dihubungkan dengan Gereja. Di luar Alkitab kata ini berarti: umum, sebagai lawan dari yang commit to user 43 tersendiri, setempat, dan sebagian. Dalam kata katholikos ini mengandung suatu gagasan tentang keluasan tertentu dan ruang. c Gereja adalah persekutuan orang kudus Kata yang diterjemahkan dengan “persekutuan orang kudus” adalah communion sanctorum . Kata sanctorum dapat berasal dari kata sancta yaitu barang-barang kudus sakramen, atau dari kata sanctus, yaitu orang-orang kudus. d Gereja adalah satu Sekalipun pengakuan iman rasuli sebenarnya tidak menyebutkan sifat Gereja ini, akan tetapi oleh karena terjemahan dalam bahasa Indonesia sering menterjemahkannya dengan tambahan istilah “satu” itu, maka di sini kita akan membicarakan hal kesatuan Gereja. Gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP terkenal sangat menjunjung hukum Tuhan yang ketujuh: Jangan berzinah. Pelanggaran hukum ketujuh secara spesifik menikah di luar ketentuan gereja atau hamil di luar pernikahan yang sah dihukum seberat-beratnya dengan pengucilan atau ekskomunikasi. Bahasa Bataknya: dipabali sian huria dikeluarkan dari keanggotaan gereja. Alasannya untuk memberi efek jera. Lantas banyak warga jemaat gereja terutama orang tua sangat takut anaknya menikah tanpa sepengetahuan gereja apalagi hamil di luar nikah. Sejalan dengan di atas, untuk mencegah penyimpangan seksual di dalam gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP sampai pertengahan tahun delapan puluhan masih dilakukan segregasi atau pemisahan ruang laki-laki dan perempuan. Walaupun tak sampai dibatasi tabir, namun tempat duduk laki-laki dan perempuan terpisah. Sampai sekarang kaum wanita dan kaum lelaki yang sudah menikah pun memiliki perkumpulan yang berbeda dan jarang sekali mengadakan kegiatan bersama. commit to user 44 Khotbah merupakan kegiatan berorasi untuk menyampaikan pengetahuan tentang suatu hal yang menyangkut kepercayaan yang dianut. Komunikasi yang demikian menurut Bannet 1976: 5 dimaksudkan untuk memberitahukan sesuatu kepada pendengar atau menyuruhnya melakukan sesuatu. Situasi yang melingkupi khotbah tersebut biasanya berada dalam situasi yang formal. Khotbah dapat digolongkan dalam suatu bentuk komunikasi verbal yang menggunakan bahasa lisan karena disampaikan secara lisan. Oleh karena itu materi khotbah dapat digolongkan ke dalam sebuah bentuk wacana lisan. Setiap pengkhotbah akan memiliki ciri-ciri atau gaya tersendiri dalam berkhotbah pada saat menyampaikan Firman Tuhan Kepada Jemaat. Khotbah yang disampaikan agar dapat diterima, dinikmati, dicermati, tidak monoton atau membosankan, maka pendeta perlu memperhatikan aspek kebahasaan yang digunakan dalam menyampaikan khotbah. Di dalam menyampaikan khotbah perlu diperhatikan gaya bahasa, atau tekanan suara, turun naik nada sekali-kali dapat pula diselipkan cerita, kisah-kisah, atau humor untuk lebih menekankan minat dan perhatian pendengar atau jemaat yang ada di Gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP Solo. Khotbah ialah ajaran agama dalam penyampaian firman Tuhan baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Batak Toba di Gereja HKBP Solo. Dari dulu sampai sekarang seringkali disoroti sikap kekudusan pernikahan dan seksualitas ini tentunya tidak lupa menganggap perempuan sebagai biang keladi kemorosotan moral. Di Gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP Solo memang lebih mementingkan pengakuan iman terhadap Trinitas dan pemahaman atas Firman Tuhan, dengan mengandalkan khotbah bukan penekanan ritus ibadah. Ciri utama Huria Kristen Batak Protestan HKBP adalah tuturan bahasa batak toba dan kebatakannya, sementara commit to user 45 dengan tetap menjadi Batak tak mungkin lepas dari adat istdiadat dan kebudayaan warisan leluhur ompu sijolo-jolo tubu. Pendeta juga dituntut menjadi bapak umat yang berwibawa, berkharisma, yang meneduhkan bagi siapa saja, bahkan terhadap mereka yang menentang kebijakannya, Kendati bukan wakil Tuhan dan bukan pula asisten Kristus, sikap, perilaku dan perbuatannya harus menjadi acuan dan panutan pendeta, majelis, aktivitas gereja dan jemaat. Pendeta bukanlah profesi biasa namun suatu jabatan gerejawi atau dalam bahasa Batak disebut tohonan . Iman kristiani mengatakan jabatan gerejawi itu diterima dari Tuhan sebab itu dipandang sangat mulia dan berharga. Lebih jauh umat kristiani percaya kepada Tuhan, dan Tuhan sendirilah yang memanggil dan menetapkan orang-orang tertentu sebagai hamba-hamba dan pelayan-pelayan di gerejaNya untuk melakukan tugas-tugas yang kudus dan mulia. Penghayatan akan betapa berharga dan mulianya jabatan gerejawi antara lain pendeta itu membuat yang bersangkutan sangat berhati-hati dan menjaga dirinya agar tidak jatuh ke dalam dosa juga dibidang seksual. Sebaliknya jabatan gerejawi itu tidak lagi dipandang berharga namun hanya sekadar alat cari nafkah dan lebih buruk pelarian, maka yang bersangkutan akan bertindak semberono atau semena-mena. Pendeta atau penatua tidak lagi merasa wajib menjaga tutur katanya, sikap hidup dan perilakunya sehari-hari dan interaksinya dengan orang banyak. Alih-alih menjadi gembala yang menjaga domba-domba yang dipercayakan kepadanya maka bisa saja si pelayan gereja diam-diam atau terang-terangan menjadi serigala pemangsa. Tantangan terbesar bagi gereja-gereja termasuk Huria Kristen Batak Protestan HKBP adalah mengembalikan makna jabatan gerejawi ini sebagai tugas suruhan, commit to user 46 amanat yang dipercayakan oleh Tuhan yang mesti dijunjung dan dijaga sebaik- baiknya bukan hanya saat ibadah berlangsung melainkan juga sesudahnya atau dalam kehidupan sehari-hari. Pendeta harus terus-menerus menyegarkan komitmennya bahwa pendeta dipanggil Tuhan menjadi gembala, pelayan, dan pemimpin. Sungguh suatu dosa besar jika dia malah menjadi perusak bagi orang-orang yang dipercayakan kepadanya. Sungguh suatu kejahatan yang keji dan mengundang kemurkaan Tuhan jika dia mengkhianati kepercayaan yang begitu tinggi yang diberikan jemaat, apalagi anak-anak dan remaja percaya kepadanya.

12. Pelaksanaan Khotbah Bahasa Batak Toba