commit to user
71
Gereja HKBP Solo ini dengan mengatakan ‘setuju’ kata tersebut menjadi penanda lingual subtindak tutur ‘menyetujui’.
4. Tindakan Tutur Ekspresif
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang bermula dari kegiatan sebelumnya atau kegagalan penutur atau mungkin akibat yang ditimbulkan, atau
kegagalannya. Pada penelitian tindak tutur dalam khotbah bahasa Batak Toba di Gereja HKBP Solo ditemukan tujuh macam subtindak tutur yang dapat dikategorikan
ke dalam tindak tutur ekspresif, yaitu; a bersimpati, b mengakui, c memuji, d bersyukur, e meminta maaf, f menolak, dan g merestui.
a. Bersimpati
Bersimpati berarti ikut serta merasakan perasaan orang lain. Jadi subtindak tutur ‘bersimpati’ adalah tindak pertuturan yang dilakukan oleh penutur untuk ikut
serta merasakan perasaan mitra tuturnya. Untuk memahami subtindak tutur jujur jenis ini dapat diperhatikan contoh-contoh berikut.
36 Suang songoni nang Huriatta on ikkon berenggotta do mujizat, ai ndang naung mujizat i boi tabahen lahan parkir i.
37 Hape ndang di boto na poso on aha do maksutni amatta on, ibana holan na makail halak jolma na asi rohana mida ibana, boi do ibana magan secara
gratis, godang jolma simpati tu ibana ima sibolis na paotootohon angka jolma.
Penutur pada tuturan 36 dan 37 memberitahu kepada mitra tutur tentang mujizat, Begitu juga jemaat gereja kita harus melihat mujizat, bukanya itu sudah
mujizat bagi kita semua bisa gereja kita ini membuat lahan parkir. Pada tuturan 37 Padahal yang mudah ini tidak mengetahui maksud bapak ini hanya memancing orang
yang kasihan sama dia, bisa dia makan secara gratis, banyak orang simpati sama dia itulah iblis yang mau membodohbodohi manusia. Pertuturan yang dilakukan oleh
commit to user
72
penutur untuk ikut serta merasakan perasaan mitra tuturnya. Alasan penutur memakai kata mujizat karena mujizat sungguh luar biasa dalam hidup kita maupun dalam
gereja kita untuk itu jangan cepat kita berbangakan diri. Biasanya orang yang dapat berkat pasti berbahagia dan bersyukur karena Tuhan telah memberikan mujizat bagi
kita semua. Mujizat tersebut mengandung makna untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan hati kita juga bersuka cita. Demikian juga dengan penutur
menyampampaikan rasa suka citanya sebagai umat Kristen. Penutur juga mengatakan segala sesuatu datang dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuturan tersebut
merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘bersimpati’. Rasa suka yang lain, penutur mengajak mitra tutur jemaat untuk berdoa bersama-sama kepada Tuhan yang maha
kuasa agar dosa dan kesalahan kita diampuni oleh Tuhan dan di terima Tuhan. Faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur ‘bersimpati’ adalah kabar
bahagia yang diterima oleh penutur karena lahan parkir sudah bisa dibeli dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan oleh jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo.
Selain itu, tujuan pertuturan penutur juga menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘bersimpati’.
b. Mengakui