commit to user
75
semangat yang baru kehidupan yang baru, dan semangat yang baru, mari kita berkata- kata pujilah Tuhan dan jadikan kami Tuhan menjadi anak-anak Tuhan yang dapat
memuliakan namamu sekarang sampai selama-lamanya. Tuhan adalah segalanya bagiku, karena berkatnya tiada terhitung nilainnya merupakan penanda lingual
‘memuji’ karena penutur mengatakan karakter yang baik kepada seluruh anak-anak Tuhan. Maksud tuturan yang disampaikan oleh penutur tersebut agar mitra tutur
mengetahui karakter semua anak-anak Tuhan tanpa terkecuali. Dalam hal ini, mitra tutur juga berkedudukan sebagai pemilih berhak memilih apa yang telah dipercayai
dan diakui di dunia ini. Mitra tutur berkeinginan agar Tuhan yang dipercayai dan di akui di dalam hati dan pikirannya adalah Tuhan.
d. Bersyukur
Bersyukur berarti mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan. Jadi subtindak ‘bersyukur’ adalah tindak pertuturan yang dilakukan penutur untuk
mengucapkan rasa terima Kasih Kepada Tuhan atas segala kebaikan yang telah dikaruniakan oleh-Nya. Untuk lebih jelaskanya dapat diperhatikan contoh-contoh
berikut. 42 Huria ni Tuhanta las disima taida mangurupi roha mangolu dohot na
porsuk tong do mandok mauliate di adopan ni Debata ido rasa syukur na sisongon on akan menurunkan iri hati molo adong leat manang late rasa
kesal dohot na adong kebencian.
Penutur pada tuturan 42 Jemaat gereja Tuhan justru disitu kita dapat melihat menolong dan membantu, hati yang hidup dan kesusahan selalu mengatakan
terimakasih di hadapan Tuhan, rasa syukur yang seperti ini akan menurunkan iri hati kalau ada bentuk atau rupa atau iri hati rasa kesal dan ada kebencian. Bersyukur
kepada Tuhan kalau Tuhan masih memberikan kita kesempatan menjadi anak-anak Allah. Kata ‘Bersyukur kepada Tuhan’ merupakan penanda lingual subtindak tutur
commit to user
76
‘bersyukur’. Faktor penentu dari subtindak tutur bersyukur tersebut terletak pada klausa berikutnya, yaitu banyak hal-hal yang telah bisa diselesaikan. Kata ‘Bersyukur
kepada Tuhan’ merupakan ungkapan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada Tuhan, karena banyak masalah yang sangat rumit nampaknya mustahil terselesaikan,
tetapi kenyataannya masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dan Tuhan selalu menolong kita.
e. Meminta Maaf
Meminta maaf berarti menyatakan maaf untuk orang lain atas sesuatu bisa kesalahan, dosa atau kekurangannya kepada orang lain. jadi subtindak tutur ‘meminta
maaf’ adalah tindak pertuturan yang dilakukan oleh penutur atas kesalahan, dosa, atau kekurangan orang lain. Tuturan yang berkaitan dengan subtindak tutur jenis ini dapat
diperhatikan pada data berikut. 43 Dung di bege ibana i roma ho tusimatuami jadi hita sasintongna salah
satunya racun yang ada adalah dalam pikiran kita sendiri, hita sendiri do mambahen dibagasan goar ni rohantta, jadi marhite na marsimatua alani
kesalahan banung pe nengneng ake, nengneng simatua i alai hita do na mambahen kesalahan jadi didokma alani hita do gabe sisongoni dengan
kita mengasihi mereka, kejahatan hari ini laho marsihaholongan ni Debata, alani i tapangoluma Debata dibagas ngolutta asa marlasniroha
Debata mardongan dohot hita.
Penutur dalam tuturan 43 setelah didengar dia datanglah dia kepada mertuanya jadi kita sendiri, sebenarnya salah satunya racun yang ada adalah racun
dalam pikiran kita sendiri, kita sendiri yang membuat di dalam nama yang ada di dalam hati kita. Jadi karena yang punya mertua karena kesalahan walaupun cepat
marah, cepat marah mertuanya tetapi kita yang membuat kesalahan jadi dikatakanlah gara-gara kita jadi seperti itu dengan kita mengasihi mereka, kejahatan hari ini untuk
saling mengasihi Tuhan, untuk itu kita hidupkan Tuhan di dalam hidup kita biar senang Tuhan berteman dengan kita. Pertuturan yang dilakukan oleh penutur atas
commit to user
77
kesalahan, dosa, atau kekurangan orang lain untuk itu penutur dan mitra tutur meminta maaf kepada saudara, teman dan minta maaf kepada pencipta untuk
menghapuskan dosa-dosa kita yang sengaja maupun tidak sengaja. Subtindak tutur ‘meminta maaf kepada saudara kita terlihat dengan jelas adanya penanda lingual
‘dimaafkan kekurangan kita,kesalahan dan dosa-dosanya’. Dengan mengatakan ‘dimaafkan dosanya’, maka jelas bahwa penutur telah bermaksud untuk memintakan
maaf atas dosa atau kesalahan orang lain. Penutur dan mitra tutur juga memohon kepada Tuhan Yesus agar menerima apapun yang dilakukan yang sengaja maupun
tidak sengaja. Faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur meminta maaf terletak
pada keadaan orang yang telah melakukan kesalahan baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja. Penutur dan mitra tutur tidak mungkin dapat minta maaf atas dosa-
dosanya. Selain itu, keadaan penutur dan mitra tutur yang masih melakukan kesalahan, dan pelangaran juga menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur
‘meminta maaf’.
f. Menolak