Memberi Semangat Tindak Tutur Verdiktif

commit to user 81 minggu ini. Khususnya bagi Bapak, Ibu, Saudara saudari yang baru pertama kali bersekutu dengan kami dalam ibadah minggu Tuhan memberkati. Frasa selamat datang di Gereja HKBP Solo Selamat Beribadah yang diucapkan penutur bermakna mempersilahkan untuk memasuki ruangan yang disediakan penutur kepada Bapak, Ibu, Saudara saudari yang baru pertama kali bersekutu dengan kami dalam ibadah minggu ini.

b. Memberi Semangat

Memberi semangat berarti memberikan sesuatu yang berupa dorongan jiwa kepada orang lain supaya tetap bersemangat, atau tetap pada pendiriannya. Jadi yang dimaksut dengan subtindak tutur ‘memberi semangat’ adalah suatu tindakan pertuturan yang berupa dorongan jiwa yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, agar mitra tutur tetap bersemangat atau tetap pada pendiriannya. Contohnya berikut akan menjadikan lebih jelas tentang suntindak tutur ‘memberi semangat’. 47 Ajarima hami asa unang na holan namangido hami alai asa boi hami mangalehon dalan na denggan di ngolu nami on asa marparbue ganup marsada-sada. Pada tuturan 47 Ajari kami agar kami tidak selalu meminta, tetapi agar kami bisa memberikan jalan yang terbaik di dalam kehidupan kami ini, dan bisa berbuah disetiap orang, merupakan tindakan pertuturan yang berupa dorongan jiwa yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, agar mitra tutur tetap bersemangat atau tetap pada pendiriannya mitra tutur yang dalam hal ini bersemangat untuk mendapat berkat dari Tuhan di Gereja HKBP Solo. Berkat tersebut berupa kesehatan jasmani maupun rohani dan Tuhan memberkati semua aktifitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebelum mendapat berkat jemaat mendapat godaan atau tantangan dari semua pihak baik manusia maupun iblis yang selalu mengoda jemaat commit to user 82 yang mau bertobat dan mengikuti semua perintah Tuhan. Penutur melihat kekawatiran mitra tutur kemudian mengatakan ‘tantangan berat’. Maksud frasa yang diucapkan penutur adalah penutur membenarkan bahwa bersemangat mitra tutur memang berat. Tetapi penutur berusaha untuk membesarkan hati atau memberi semangat kepada mitra tutur yang sudah kecil hati dengan mengatakan ‘jiwamu kuat pemegang amanat’. Kedua frasa tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘memberi semangat’. Sebagai faktor yang menentukan subtindak tutur ‘memberi semangat’ adalah situasi yang dialami oleh mitra tutur, yaitu kekhawatiran hati mitra tutur seandainya yang terpilih jemaat yang tidak takut akan Tuhan. Selain itu, tujuan pertuturan tersebut juga menentukan terjadinya subtindak tutur ‘memberi semangat’.

c. Mendukung