commit to user
64
a. Menawarkan
Menawarkan berarti memberikan sesuatu alternatif kepada orang lain. jadi yang dimaksud dengan subtindak tutur ‘menawarkan’ adalah tindak pertuturan yang
dilakukan oleh penutur untuk memberikan alternatif atau pilihan kepada mitra tuturnya. Untuk memahami subtindak tutur jenis ini dapat diperhatikan contoh
berikut. 29 Molo lao hita tu Mol manang tu pasar ai tung godang do menawarkan
barangna tu hita, alai molo songonon ndang adong be tawar menawar. Molo lao hita tutarutung godang do menawarkan jasa tu hita, alai jotjot
dope hita mauas, molo mauas hita diportibion ndang boi hita mambahen hita alana sudenang i ai parsatongkinon doi.
Pada tuturan 29 Kalau kita pergi ke Mol atau kepasar begitu banyak menawarkan barangnya, tetapi kalau seperti ini tidak ada lagi tawar menawar. Kalau
kita pergi ke tarutung begitu banyak yang menawarkan jasa kepada kita, tetapi sering kali kita haus, kalau haus kita di dunia ini tidak bisa kita buat soalnya itu semua hanya
sementara. Pertuturan yang dilakukan oleh penutur untuk memberikan alternatif atau pilihan kepada mitra tuturnya penutur juga sebagai anak-anak Tuhan berusaha untuk
menyakinkan mitra tutur usaha tersebut dapat diamati dari subtindak tutur ‘menawarkan’ yang disampaikan oleh penutur lewat tuturan yang telah disampaikan
Tuhan Yesus tidak pernah tawar menawar tentang keselamatan manusia karena Tuhan selalu membukakan pintu bagi setiap orang lain’. Klausa tersebut merupakan penanda
lingual subtindak tutur ‘menawarkan’ yaitu menawarkan kepada jemaat untuk mempercayai dan menyembah Tuhan sekarang dan untuk selama-lamanya, usaha
tersebut dilakukan untuk memikat hati mitra tutur. Penutur dalam hal ini mempunyai maksud agar mitra tutur mau memilih Tuhan, alasan yang disampaikan oleh penutur
melalui tuturan ‘menawarkan’ dapat dinilai cukup logis, karena pendeta dan jemaat membutuhkan berkat dari Tuhan.
commit to user
65
Kedudukan mitra tutur dalam hal ini adalah Pendeta atau penjual dan jemaat atau pembeli yang mengiginkan barangnya terjual semua kalau sudah terjual sudah
bisa mencukupi kehidupan sekarang dan selama-lamanya begitu juga Tuhan Yesus tidak pernah tawar menawar tentang keselamatan manusia karena Tuhan selalu
membukakan pintu bagi setiap orang lain. Mitra tutur akan mudah mendapat barang sesuai dengan keinginannya jika barangnya sudah ada, penjual dan pembeli banyak
mendapat barang. Dengan demikian status sosial mitra tutur yaitu pencarian berang menjadi faktor penentu subtindak tutur ‘menawarkan’.
b. Berjanji