Menyangkal Berpasrah Tindak Tutur Verdiktif

commit to user 85 bahkan yang baik itu sering disalah sangka, tidak di ketahui mengenai Tuhan Yesus kalau Tuhan sudah berkenan dalam hidup kita maka kita tidak meragukan mujizat- mujizat itu kepada kita, keluarga kita, maupun orang-orang yang kita hormati dan kita sanyangi. Pertuturan yang disampaikan mitra tutur untuk memberikan sesuatu yang berupa kesanggupan kepada penutur dan penutur bertanya kepada mitra tutur tentang kesanggupan memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih. Mitra tutur merespon dengan mengatakan ‘sanggup’. Kata ‘sanggup’ merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’. Kata tersebut adalah jawaban singkat dan respon yang lengkap, yaitu kami sanggup memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih. Dalam hal ini, penutur berstatus sosial sebagai jemaat di Gereja HKBP Solo dengan demikian, penutur dan mitra tutur adalah satu keluarga, yaitu keluarga jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo pada umumnya anggota keluarga jemaat saling kenal dan mengerti masalah yang dihadapi dalam keluarga jemaat serta hubungannya akrab. Sebagai faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’ adalah saling pengertian yaitu penutur menginginkan banyak jemaat memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih di Gereja HKBP Solo. Selain itu, keakraban juga menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’.

f. Menyangkal

Menyangkal berarti menyatakan tidak mau menerima sesuatu yang dilakukan orang lain. jadi subtindak tutur menyangkal adalah suatu tindak pertuturan di mana penutur tidak menerima tindakan yang dilakukan mitra tutur atau penutur mempunyai commit to user 86 pendapat lain. Untuk memahami subtindak tutur ‘menyanggah’ dapat dilihat pada contoh berikut. 51 Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Ia datang kepada pemilik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya. Tuturan 51 kata ‘tetapi’ pada klausa ‘orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya’ merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘menyangkal’ dalam hal ini, penutur dituduh orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya. Pada umumnya orang yang dituduh melakukan sesuatu yang tidak benar, maka orang tersebut akan menyangkal, sebab hal ini berkaitan dengan hukum, dan orang itu akan selalu menghindar hukum walaupun kenyataanya melakukan hal seperti yang dituduhkanya. Demikian juga yang dilakukan penutur dengan menyangkal atas tuduhan tersebut dan memberikan keterangan dengan mengatakan ‘Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Ia datang kepada pemilik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya’. Sebagai faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘menyangkal’ terletak pada klausa ‘orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya’ yang dituduhkan kepada penutur klausa tersebut mengandung makna menuduh. Penutur merasa tidak orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya maka penutur melakukan subtindak tutur ‘menyangkal’.

g. Berpasrah

Berpasrah berarti menyerahkan segala permasalahan atau urusan kepada Tuhan atau kepada siapa yang dianggap. Jadi subtindak tutur ‘berpasrah’ adalah commit to user 87 tindak pertuturan yang dilakukan oleh penutur untuk menyerahkan segala permasalahan atau urusan kepada Tuhan atau kepada siapa saja yang dianggap mampu. Contoh berikut akan menjadikan lebih jelas tentang subtindak tutur ‘berpasrah’. 52 Ale Tuhan Yesus Kristus nami sai tu ho ma dipasahat hami asa marurat di ngolu namion suang songoni dakdanak dohot naposo bulung marsibur magodang, sai homa na mandongani hami dohot mangajari-ajari hami saonari sahat tu marsogot. Penutur pada tuturan 52 Tuhan Yesus Kristus hanya kepadamu kami sampaikan biar berakar di dalam kehidupan kami begitu juga anak-anak dan muda mudi, hanya engkau yang menemani dan mengajari kami sekarang sampai selama- lamanya. Pertuturan yang dilakukan oleh penutur untuk menyerahkan segala permasalahan atau urusan kepada Tuhan dalam hal ini manusia harus menjauhkan sifat-sifat yang tidak baik bagi kita sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan kita masing-masing. Kita juga wajib berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup dalam sehari-hari, dan mendekatkan diri kepada Tuhan, karena Tuhan yang mengatur dalam kehidupan manusia. Tuhan tidak akan mengubah nasib hambany-Nya kalau hamba tersebut tidak mengubahnya sendiri, karena Tuhan Yesus Kristus yang melindungi dan mengajari kita sekarang sampai selama-lamanya. Klausa yang disampaikan penutur tersebut merupakan subtindak tutur ‘berpasrah’. Frasa ‘berserah diri’ pada klausa kepada Tuhan Yesus Kristus sajalah hendaknya engkau berserah diri, juga menjadi penanda lingual subtindak tutur ‘berpasrah’. Penutur menyuruh mitra tutur untuk berpasrah hanya kepada Tuhan yesus Kristus tentang segala sesuatu yang dihadapannya, karena tidak ada kekuatan yang menyamai kekuatan Tuhan. Faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur ‘berpasrah’ adalah keterbatasan kemampuan manusia dan yang terkuat hanya Tuhan. Tuturan yang commit to user 88 disampaikan penutur kalau Tuhan Yesus Kristus sudah menolongmu tidak ada orang bisa mengalahkanmu, tetapi kalau Tuhan Yesus Kristus sudah membuatmu kalah tidak ada orang yang bisa membantumu dan menolongmu, karena Tuhan Yesus Kristus merupakan tanda-tanda manusia itu lemah, sekalipun sebagai penentu subtindak tutur ‘berpasrah’.

h. Mengkritik