Mengkritik Tindak Tutur Verdiktif

commit to user 88 disampaikan penutur kalau Tuhan Yesus Kristus sudah menolongmu tidak ada orang bisa mengalahkanmu, tetapi kalau Tuhan Yesus Kristus sudah membuatmu kalah tidak ada orang yang bisa membantumu dan menolongmu, karena Tuhan Yesus Kristus merupakan tanda-tanda manusia itu lemah, sekalipun sebagai penentu subtindak tutur ‘berpasrah’.

h. Mengkritik

Mengkritik berarti memberi kecaman atau tanggapan yang kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan terhadap baik-buruknya suatu perbuatan, pendapat dan sebagainya yang telah dilakukan orang lain. jadi subtindak tutur ‘mengkritik’ adalah tindak pertuturan yang disampaikan penutur untuk memberi kecaman atau tanggapan kepada penutur untuk memberi kecaman atau tanggapan kepada mitra tutur terhadap perbuatan, pendapat dan sebagainya. Data berikut akan menjadikan lebih jelas tentang subtindak tutur jenis ini. 53 Petrus langsung bertindak cepat tetapi Johannes berpikir lebih dalam dan matang, molo di sukun hita saonari dibagian nise mahita saonari adong contohnya si Maria dohot si Marta, ittor hebo do si Marta marhobas tu dapur mungkin dijalang pe ndang dijalang alai ianggo si Maria di dogani do Kristus Ima na didokkon ianggo si Maria dipeot do hatai jala dipahusorhusor rohana. Penutur dalam tuturan 53 menyatakan pada klausa pertama Petrus langsung bertindak cepat tetapi Johannes berpikir lebih dalam dan matang, kalau di tanya kita sekarang dibagian mana kita sekarang ada contohnya si Maria dengan si Marta, langsung koncar kancir si Marta mempersiapkan atau menyiapkan diri di dapur mungkin di salam pun tidak di salam tetapi kalau si Maria di temaninya Kristus menunggu dan mendengar apa yang di katakan untuk itu di katakan kalau si Maria disimpan perkataan itu jadi dipila-pila di dalam hatinya. Pertuturan yang disampaikan penutur untuk memberi kecaman atau tanggapan kepada penutur untuk memberi commit to user 89 kecaman atau tanggapan kepada mitra tutur terhadap perbuatan, pendapat dan sebagainya Tuturan tersebut bukan untuk tidak mengulang kejadian pelaksanaan yang telah dilakukan simarta namun lebih ditujukan sebagai subtindak tutur ‘mengkritik’. Tuturan mengkritik juga disampaikan penutur pada klausa terakhir kita tidak ingin lagi ada suasana di mana si Marta ittor hebodo marhobas tu dapur mungkin di jalang pe dang di jalang, maksud penutur pada tuturan tersebut bukan untuk tidak menginginkan lagi jemaat atau simarta melakukan hal seperti itu. walaupun simarta atau jemaat yang baru bertamu atau baru ketemu sama keluarga jadi tidak perlu langsung memasak ke dapur alangkah baiknya terlebih dahulu kita mendengar cerita tamu atau keluarga kita yang baru datang. Klausa Petrus langsung bertindak cepat tetapi Johannes berpikir lebih dalam dan matang, kalau di tanya kita sekarang di bagian mana kita sekarang ada contohnya si Maria dengan si Marta, langsung koncar kancir si Marta mempersiapkan atau menyiapkan diri di dapur mungkin di salam pun tidak di salam tetapi kalau si Maria di temaninya Kristus menunggu dan mendengar apa yang di katakan untuk itu di katakan kalau si Maria disimpan perkataan itu jadi di pila-pila di dalam hatinya. Penutur dan mitra tutur tidak ingin kembali yang telah dilakukan simarta pada tuturan si Marta langsung koncar kancir si Marta untuk mempersiapkan diri di dapur mungkin di salam pun tidak di salam untuk itu kepada jemaat yang ada di gereja HKBP Solo agar tidak mengulang perbuatan yang sama seperti si Marta, tuturan ini hanya mengandung makna mengkritik. Klausa tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mengkritik’. Penutur dalam hal ini telah melanggar prinsip kerjasama maksim kualitas yaitu dengan mengatakan sesuatu yang dianggap tidak benar, tetapi penutur telah mematuhi prinsip kesantunan yaitu untuk tidak menyakitkan hati mitra tutur. commit to user 90 Sebagai faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘mengkritik’ adalah tujuan pertuturan yang disampaikan penutur. Penutur memiliki tujuan pertuturan untuk mengkritik, karena mitra tutur selalu berbuat yang tidak benar. Kalau penutur dan mitra tutur sudah berbuat baik maka orang lain tidak akan mengkritik lagi.

i. Mengharap