commit to user
56
1. Tindak Tutur Fatis
Tindak tutur fatis adalah tutur yang dilakukan oleh penutur kepada mitra tutur dengan  tujuan  untuk  memperoleh  hubungan  dengan  mitra  tuturnya.  Fungsi  tuturan
fatis  kurang  begitu  jelas,  tetapi  bukan  berarti  tidak  penting.  Jelasnya,  penutur  ingin mempererat  hubungan  dalam  bertutur  dengan  mitra  tuturnya.  Pada  penelitian  tindak
tutur dalam khotbah bahasa Batak Toba di Gereja HKBP Solo ditemukan tindak tutur fatis yaitu; a menghormati, b mengucapkan salam, c menyapa.
a. Menghormati
Memberi  hormat  berarti  menyampaikan  rasa  hormat  kepada  orang  lain.  Jadi subtindak  tutur  ‘memberi  hormat’  adalah  tindak  pertuturan  yang  disampaikan  oleh
penutur  untuk  menyampaikan  rasa  hormat  kepada  mitra  tutur.  Untuk  lebih  jelasnya dapat diperhatikan pada data-data berikut.
20   Pakkorhonna ditanda amang tahe amatta on tung songoni do amang on mengharmati  halak  na  lain,  alai  na  lao  berengotta  kita  tidak  akan
pernah  diragukan  ala  boi  amatta  on  menghormati  orang  lain  na  gabe kesimpulanna  bagaimana  kita  menghormati  orang  lain,  bagi  siapapun
yang  mau  membatu  dan  menolong  dan  menghormati  orang  lain  maka orang  tersebut  akan  mendapat  berkat  yang  berlipat  kali  ganda  dari
Tuhan.
Tuturan  20
Pakkorhonna
dikenal  bapa  ya  bapak  ini  apa  seperti  ini  bapa  ini menghormati orang lain, tetapi  yang mau kita lihat kita tidak akan pernah diragukan
karena bisa bapa ini menghormati orang lain  yang bisa di simpulkan bagaimana kita menghormati  orang  lain,  bagi  siapapun  yang  mau  membatu  dan  menolong  dan
menghormati orang lain maka orang tersebut akan mendapat berkat yang berlipat kali ganda  dari  Tuhan.  Pertuturan  yang  disampaikan  penutur  kepada  mitra  tutur  agar
jemaat  yang  ada  di  Gereja  HKBP  Solo  bisa  menghormati  orang  yang  lebih  tua  dari kita, pertuturan yang disampaikan penutur merupakan penanda lingual subtindak tutur
commit to user
57
‘memberi  hormat’.  Penutur  mengucapkan  frasa  tersebut  dengan  maksud  untuk menghormati orang lain baik yang mudah maupun orang yang lebih tua dari kita.
b. Mengucapkan Salam
Mengucapkan  salam  berarti  menyampaikan  salam  kepada  orang  lain.  Jadi subtindak  tutur  ‘mengucapkan  salam’  adalah  tindak  pertuturan  yang  dilakukan  oleh
penutur  untuk  menyampaikan  salam  kepada  mitra  tutur.  Tuturan  yang  berkaitan tentang  subtindak  tutur  ‘mengucapkan  salam’  dapat  diamati  pada  contoh-contoh
berikut. 21  Shalom  Horas  ma  di  hita  saluhutna  na  gabe  jamita  di  hita  sadarion  ima
minggu jamitalate marolopolop tu Debata. 22 Molo sai tapaingot-ingot Amang dohot Dainang angka na masa na terjadi
di ngolutta mamukka ma hita apalagi sadarion, Hu sungkun majolo hita apakah  kita  cukup  mengucapkan  banyak  terimaksih  Atau  mengucap
syukur,  mamuliatehon,  manang  na  hurang,  molo  ta  ingot  sude  basani Tuhan i tu hita.
Pada  tuturan  21  dan  22  Selamat  kepada  kita  semuanya  yang  menjadi khotbah  firman  Tuhan  pada  hari  ini  yaitu  minggu
jamitalate  marolopolop
kepada Tuhan.  Dan  tuturan  22  Kalau  selalu  kita  mengingat-ingat  Bapa  dan  Ibu  apa  yang
terjadi  dalam  kehidupan  kita  mulai  dari  hari  ini,  kalau  aku  bertanya  sama  saudara- saudara  apakah  kita  cukup  mengucapkan  banyak  terimaksih  atau  mengucap  syukur,
berterimakasih,  atau  ada  yang  kurang,  kalau  kita  ingat  semua  berkat  yang  diberikan Tuhan  kepada  kita.  Pertuturan  yang  dilakukan  oleh  penutur  untuk  menyampaikan
salam kepada mitra tutur penutur memberi salam kepada mitra tutur saat berkhotbah bahasa  Batak  Toba  di  Gereja  HKBP  Solo  dengan  mengatakan  Selamat  kepada  kita
semuanya dan selalu mengingat Bapa dan Ibu apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita, kalau penutur bertanya sama jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo apakah kita
cukup  mengucapkan  banyak  terimaksih  atau  mengucap  syukur,  berterimakasih,  atau
commit to user
58
ada  yang  kurang,  kalau  kita  ingat  semua  berkat  yang  diberikan  Tuhan  kepada  kita. Penutur bermaksud untuk mendoakan keselamatan kepada mitra tutur yang beragama
Kristen.  Salam  tersebut  merupakan  penanda  lingual  subtindak  tutur  ‘mengucapkan salam’.
c. Menyapa