commit to user
120
merindukan  satu  anak  laki-laki  atau  perempuan  hanya  engkau  yang  memberkati semua  usaha  mereka,  untuk  itu  kami  meminta  Tuhan  tetapi  engkau  yang  berkuasa
Tuhan bisa mereka menjadi masimbur mangodang mereka sesuai dengan berkenan di hatimu  Tuhan  dengarkan  mereka  menjadi  jalan  yang  lain  terbaik  untuk
menyampaikan  perkataanmu  Tuhan.  Pertuturan  di  mana  penutur  membujuk  mitra tutur agar menerima apa yang diinginkannya. Tuturan ini merupakan penanda lingual
terjadinya  subtindak  tutur  ‘merayu’.  begitu  juga  kita  yang  merayu  atau  meminta kepada Tuhan agar penutur maupun mitra tutur tercapai apa yang dia inginkan.
Oleh  karena  itu,  salah  satu  rayuan  penutur  terhadap  mitra  tutur  dengan mengatakan  apa  yang  diinginkan  seperti  hamba  Tuhan  menginginkan  juga  anaknya
biar  mau  makan  juga  anak  akan  merayu  dan  meminta  agar  terkabul  apa  yang diinginkan  jemaatnya.  Dengan  demikian,  mitra  tutur  akan  terpikat  hatinya  terhadap
rayuan  penutur,  sehingga  mitra  tutur  yang  cerdas  memilih  Tuhan  sekarang  sampai selama-lamanya.
Tujuan pertuturan yakni terpikat hati mitra tutur dan melaksanakan keinginan penutur  menjadi  faktor  penentu  subtindak  tutur  ‘merayu’.  Selain  itu,  terjadinya  alih
kecakapan juga merupakan faktor yang menentukan subtindak tutur ‘merayu’.
i. Membujuk
Membujuk  berarti  mempengaruhi  orang  lain  mau  melakukan  sesuatu  sesuai dengan  kehendak  penutur.  Jadi,  yang  dimaksud  dengan  subtindak  tutur  ‘membujuk’
adalah  suatu  tindakan  di  mana  penutur  mempengaruhi  mitra  tutur  agar  mau melakukan  sesuatu  sesuai  dengan  kehendak  penutur.  Membujuk  biasanya  disertai
dengan  iming-iming  atau  sesuatu  yang  dapat  menarik  yang  dibujuk.  Contoh-contoh berikut akan menjadikan lebih jelas tentang subtindak tutur membujuk.
commit to user
121
86 Molo ianggo mardalan hamu di na holom ndang diboto i manang dompak
dia ibana laho, binsan di hamuna dope panondang i porseama hamu disi, asa  gabe  anak  ni  panondang  i  hamu,  ima  na  dihatahon  Yesus  dung  i
ditadikkon ma nasida laho mangalului harajaon ni Debata. Pada tuturan 86 Kalau kamu berjalan di tempat yang gelap tidak tahu lagi ke
arah  mana  dia  pergi  selagi  kamu  masih  ada  cahaya  percayalah  kamu  disitu  biar  jadi anak  cahaya  kamu  itulah  yang  dikatakan  Yesus  setelah  itu  ditinggalkanlah  mereka
untuk mencari kerajaan Tuhan. Penutur mempengaruhi mitra tutur supaya melakukan sesuatu  sesuai  dengan  kehendak  penutur.  Penutur  membujuk  mitra  tutur  untuk
memilih  Tuhan  sebagai  gembala  sekarang  dan  untuk  selama-lamanya  berbagai  cara telah  dilakukan  penutur  agar  mitra  tutur  melaksanakan  keinginan  penutur.  Kata-kata
kalau  kamu  berjalan  di  tempat  yang  gelap  tidak  tahu  lagi  ke  arah  mana  dia  pergi, selagi  kamu  masih  ada  cahaya  percayalah  kamu kepadanya  supaya  jadi  anak  cahaya
kamu itulah  yang dikatakan Yesus setelah itu ditinggalkanlah mereka untuk mencari kerajaan  Tuhan  merupakan  penanda  lingual  subtindak  tutur  ‘membujuk’.  Maksud
penutur  mengatakan  berjalan  di  tempat  yang  gelap  adalah  apabila  mitra  tutur  ingin setiap hari dengan berjalan di tempat yang gelap, maka penutur menyuruh mitra tutur
untuk memilih Tuhan sebagai gembala dalam kehidupan sekarang dan untuk selama- lamanya.
j. Menyarankan