Mengumumkan Tindak Tutur Asertif

commit to user 106 72 Hamu angka dongan ro hita tubagasan joroon ndang na laho patuduhon na populer, sotung adong di hita na pabanggahon diri, ido alani ahu doi? Boi huruia on sotung adong marpikiran si songoni, alai mandok mauliate ma tadokkon tu Tuhan i, molo di pakke Tuhan i hita jadi ulaon na menjadi anak-anak Allah. Klausa pada tuturan 72 penutur menjelaskan kepada mitra tutur dengan mengatakan kita datang ke dalam rumah Tuhan ini bukan untuk menunjukkan sesuatu yang paling populer, tetapi kita datang ke rumah Tuhan untuk mendengar firman Tuhan dan jangan ada di antara kita yang membangakan diri, itu terjadi karena aku jangan ada berpikiran seperti itu? Bisa jemaat gereja ini karena aku, jangan ada yang berpikir seperti itu, akan tetapi kita seharusnya mengatakan mengucap terimakasih kita katakan kepada Tuhan kalau Tuhan masih memakai kita menjadi pelayan yang menjadi anak-anak Allah. Pertuturan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur untuk menguraikan sesuatu yang belum diketahui oleh mitra tutur dengan tujuan agar sesuatu tersebut menjadi jelas. Kata ‘untuk’ merupakan subtindak tutur ‘menjelaskan’ kita datang ke rumah Tuhan bukan untuk menunjukan ke tenaran jadi jangan ada kita membagakan diri, tidak ada lagi masalah kalau saling bertanya biar kasih Tuhan menyinari kita dimanapun kita berada karena penutur berasal dari dua golongan yaitu pendeta dan jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo. Sebelumnya pendeta dan jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo tersebut tidak bersatu, tetapi karena kepercayaan dan keyakinanya sama maka keduanya menjadi anak-anak Tuhan yaitu pendeta dan jemaat. Dengan demikian, penutur ingin menjelaskan tujuan pendeta dan jemaat bersatu adalah untuk Tuhan dan kepercayaan dan keyakinan dan kesalamat kita pribadi lepas pribadi.

l. Mengumumkan

Mengumumkan berarti memberitahukan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan agar memperhatikan apa yang diumumkannya. Jadi yang dimaksud dengan commit to user 107 subtindak tutur ‘mengumumkan’ adalah suatu tindak pertuturan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur dengan tujuan agar mitra tutur memperhatikan apa yang diumumkan oleh penutur. Tuturan mengumumkan dapat diamati pada contoh berikut. 73 Songgop do tu ahu tondi ni Tuhan i, ai dimiahi do ahu, mamboan barita na uli tu angka na pogos, disuru do ahu, mamaritahon tu angka na tarhurung asa malua, tu angka na mapitung asa marnida, paluahon angka naginosagosa, mamaritahon taon parasinirohaon ni Tuhan i. Klausa pada tuturan 73 Roh Tuhan hinggap kepadaku roh atau jiwa Tuhan, karena aku diminyakin, membawa berita yang baik kepada semua orang yang miskin, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Pertuturan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur dengan tujuan agar mitra tutur memperhatikan apa yang diumumkan oleh penutur umumnya bagi siapapun orangNya bahwa Roh Tuhan ada pada diri sendiri kalau orang tersebut percaya kepada Tuhan, sebab Tuhan akan mengurapi kita dan menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, untuk memberitakan pembebasan kepada orang- orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mengumumkan’. Dalam hal ini, penutur memberitahu kepada mitra tutur bahwa mujizat dari Tuhan yang sungguh besar, mujizat tersebut dinamakan mijizat dari Tuhan. Sebagai faktor yang menentukan adalah tujuan pertuturan dari penutur, yaitu ingin memberitahukan sesuatu yang belum diketahui oleh mitra tutur agar mitra tutur memperhatikan pengumuman tersebut. Hal yang belum diketahui oleh mitra tutur tersebut supaya mitra tutur datang untuk bertobat dan mempercayai bahwa mujizat commit to user 108 dari Tuhan sungguh nyata dalam kehidupan kita. Mitra tutur merasa senang karena sudah mengenal Tuhan melalui berkat yang sudah diterima oleh mitra tutur dengan hati yang gembira, mitra tutur dapat merasakan kuasa dari Tuhan dengan mempercayai dan menyakini tanpa ada paksaan di dalam hati, pikiran dan jiwa waktu mendengarkan firman Tuhan melalui khotbah bahasa Batak Toba yang disampaikan pendeta di Gereja HKBP Solo.

m. Memamerkan