Melarang Menasihati Tindak Tutur Direktif

commit to user 112

a. Melarang

Melarang berarti memerintah orang lain untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi yang dimaksud dengan subtindak tutur ‘melarang’ adalah suatu tindak dimana penutur memerintahkan kepada mitra tutur untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak diiginkan oleh penutur. Untuk memahami subtindak tutur jenis ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut. 77 Hita naro tuson adong do perbedaanna adong na marsuhisuhi bohi na, adong na songonon dohot na songonan, tetapi persatuan dalam Allah itu sendiri bahwa kita adalah makluk y ang dikasihi Tuhan. Jika Allah adalah Esa maka tidak boleh ada orang menghina dan bahkan kita tidak bisa meremehkan orang karena itu adalah milik Allah. Pada tuturan 77 Siapapun yang datang kemari pasti ada perbedaan ada yang bersegi-segi atau bersiku-siku wajahnya, ada seperti ini ada juga seperti itu, tetapi persatuan dalam Allah itu sendiri bahwa kita adalah makluk yang dikasihi Tuhan. Jika Allah adalah Esa maka tidak boleh ada orang menghina dan bahkan kita tidak bisa meremehkan orang karena itu adalah milik Allah. Penutur memerintahkan kepada mitra tutur untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak diiginkan oleh penutur maupun Tuhan. Dalam hal ini, sebagian penutur telah mengetahui hasil mempercayai Tuhan jemaat tersebut ingin melaksanakan hak yang dia percayai atau yang di ikuti dalam hidupnya. Oleh karena itu, penutur melarang mitra tutur dengan mengatakan Jika Allah adalah Esa maka tidak boleh ada orang menghina dan bahkan kita tidak bisa meremehkan orang karena itu adalah milik Allah. kata ‘tidak boleh ada orang menghina’ pada klausa tersebut menjadi penanda lingual subtindak tutur ‘melarang’. Penutur berpikir bahwa orang yang tidak baik, maka mitra tutur disuruh untuk mempercayai dan menyakini Tuhan yang maha pengasih dan penyanyang. commit to user 113

b. Menasihati

Menasihati berarti memberikan suatu petunjuk yang baik kepada orang lain dengan tujuan suapaya orang lain tersebut mengikuti apa yang dikatakannya. Jadi subtindak tutur ‘menasihati’ adalah tindak pertuturan yang disampaikan penutur untuk memberikan suatu petunjuk yang baik kepada mitra tutur agar mitra tutur mengikuti apa yang dikatakannya. Untuk mengetahui subtindak tutur jenis ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut. 78 On pe, ale Jahowa, Debata ni Israel Sai pasintong ma tu naposoM si Daud, damang i hata naung pinorbagabagaM hian tu ibana, uju na nidokMu: Ndang jadi hurangan di ho sada baoa di jolongku na hundul di atas habangsa ni harajaon Israel, asal diramoti angka anakmu dalanna, marparange nasida di jolongku songon ho naung marparange di jolongku. Pada tuturan 78 Maka sekarang ya Tuhan, Allah Israel, peliharalah apa yang kaujanjikan kepada hambamu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapanku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak- anakmu tetap hidup di hadapanku sama seperti engkau hidup di hadapanku. Pertuturan yang disampaikan penutur untuk memberikan suatu petunjuk yang baik kepada mitra tutur agar mitra tutur mengikuti apa yang dikatakannya begitu juga penutur menasihati mitra tutur untuk takut akan Tuhan dan hormat kepada kedua orang tua. Nasihat penutur tersebut adalah mitra tutur untuk memasuki gerbang surga ditempat yang maha tinggi. Jika mitra tutur mempercayai Allah lain maka yang sudah dijanjikan Tuhan kepada mitra tutur tidak berlaku lagi kecuali mitra tutur bertobat kembali. Penutur menasihati mitra tutur untuk berhati-hati dalam melakukan apa saja apalagi yang dilarang oleh Tuhan Yesus Kristus. Biasanya orang yang menasihati adalah Pendeta, orang tua, pimpinan, atau sebaya yang mengetahui tentang suatu hal penutur tersebut adalah Jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo. commit to user 114

c. Memarahi