commit to user
83
punya suami merantau juga anaknya di daerah lain atau sudah sampai di solo ini, jadi hanya bernyanyi buku nyanyian saja disitulah saya melihat kepercayaan orang HKBP
yang di bentuk dari buku nyanyian. Pertuturan yang disampaikan penutur untuk menyatakan dukungan kepada mitra tutur atas perbuatannya baik melalui bernyanyi
maupun mendengarkan firman Tuhan. Kata ‘dukung’ pada klausa tersebut merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘mendukung’. Penutur melakukan hal tersebut karena
faktor status sosial antara pendeta dengan jemaat penutur layak mendukung Jemaat yang mau bertobat baik melalui nyanyian maupun mendengar firman Tuhan yang
telah disapaikan oleh pendeta dan penutur berusaha untuk memenangkan hati dan pikiran dan seluruh jiwa dan raganya diserahkan kepada Tuhan dengan demikian,
faktor sosial antara pendeta dengan jemaat menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘mendukung’.
d. Berterima Kasih
Berterima kasih berarti menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang lain. jadi subtindak tutur ‘berterima kasih’ adalah tindak pertuturan yang dilakukan
penutur untuk mengucapkan terima kasih kepada mitra tuturnya. Untuk mengetahui subtindak tutur jenis ini dapat diamati contoh-contoh berikut.
49 Mauliate ma dohonon nami tu ho ale Tuhan, alana nunga di sungguli ho hami Tuhan, asa tottong tarida ma jati dirinami songon jorom asa
tongtong mian tondimi tu rohanami ikkon di balokkon hami ma angka pangalaho naso denggan na hombar tu lomo ni roham.
Penutur pada tuturan 49 Terimakasih Tuhan kami ucapkan karena Tuhan masih membimbing kami, agar bisa kelihatan jati diri kami seperti rumahmu Tuhan
dan terus hidup rohmu di dalam hati kami Tuhan, dan kami akan membuang tingkah laku yang tidak baik sesuai dengan ke inginanmu Tuhan. Pertuturan yang dilakukan
penutur untuk mengucapkan terima kasih kepada mitra tuturnya setelah khotbah
commit to user
84
bahasa Batak Toba di Gereja HKBP Solo. Frasa ‘terima kasih’ yang disampaikan penutur merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘berterima kasih’. Penutur merasa
senang atas kehadiran mitra tutur dalam khotbah bahasa Batak Toba di Gereja HKBP Solo. Dalam hal ini, penutur adalah Pendeta, sedangkan mitra tutur adalah jemaat.
Penutur memberi semangat kepada mitra tutur untuk berjuang untuk memenangkan firman Tuhan di Gereja HKBP Solo.
Sebagai faktor yang menentukan terjadinya tutur ‘berterima kasih’ adalah tujuan pertuturan. Penutur dalam hal ini bertujuan menghargai atas kehadiran mitra tutur atau
jemaat dan untuk mengakhiri ibadah yang berlangsung di Gereja HKBP Solo. Hal ini terbukti pada klausa ‘terima kasih atas kehadiran bagi Bapak, Ibu, Saudara saudari
yang baru pertama kali bersekutu dengan kami dalam ibadah minggu ini di Gereja HKBP Solo.
e. Memberi Kesanggupan
Memberi berarti memberikan sesuatu kepada orang lain yang berupa kesanggupan. Jadi subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’ adalah tindak pertuturan
yang disampaikan mitra tutur untuk memberikan sesuatu yang berupa kesanggupan kepada penutur. Tuturan yang berkaitan dengan subtindak tutur ‘memberi
kesanggupan’ dapat diperhatikan pada data berikut: 50 Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang lumpuh dan orang-orang yang
buta ima na eha tabege, sogo rohana molo mamereng bahkan yang baik itu sering disalah sangka ndang diboto ho mengenai Tuhan Yesus kalau
Tuhan sudah berkenan dalam hidup kita maka kita tidak meragukan mujizat-mujizat itu kepada kita, keluarga kita, mapun orang-orang yang
kita hormati dan kita sanyangi.
Tuturan 50 Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang lumpuh dan orang orang yang buta itulah yang pernah kita pakai, tidak senang hatinya kalau melihat
commit to user
85
bahkan yang baik itu sering disalah sangka, tidak di ketahui mengenai Tuhan Yesus kalau Tuhan sudah berkenan dalam hidup kita maka kita tidak meragukan mujizat-
mujizat itu kepada kita, keluarga kita, maupun orang-orang yang kita hormati dan kita sanyangi. Pertuturan yang disampaikan mitra tutur untuk memberikan sesuatu yang
berupa kesanggupan kepada penutur dan penutur bertanya kepada mitra tutur tentang kesanggupan memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih. Mitra
tutur merespon dengan mengatakan ‘sanggup’. Kata ‘sanggup’ merupakan penanda lingual subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’. Kata tersebut adalah jawaban singkat
dan respon yang lengkap, yaitu kami sanggup memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih. Dalam hal ini, penutur berstatus sosial sebagai jemaat di
Gereja HKBP Solo dengan demikian, penutur dan mitra tutur adalah satu keluarga, yaitu keluarga jemaat yang ada di Gereja HKBP Solo pada umumnya anggota
keluarga jemaat saling kenal dan mengerti masalah yang dihadapi dalam keluarga jemaat serta hubungannya akrab.
Sebagai faktor yang menentukan terjadinya subtindak tutur ‘memberi kesanggupan’ adalah saling pengertian yaitu penutur menginginkan banyak jemaat
memberikan kemenangan kepada Tuhan yang maha pengasih di Gereja HKBP Solo. Selain itu, keakraban juga menjadi faktor penentu terjadinya subtindak tutur ‘memberi
kesanggupan’.
f. Menyangkal