22
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
tanggung jawab, keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan kompetensi yang melekat pada
posisi tersebut.
1.7.2. Kenaikan Gaji
1. Kenaikan gaji diberikan setahun sekali, berlaku per tanggal 1 Juni.
2. Persentase kenaikan gaji bergantung pada ketersediaan dana, kinerja Karyawan dan
keputusan pimpinan. 3. Secara umum, Karyawan yang dipromosikan
ke posisi yang lebih tinggi akan menerima penyesuaian gaji sebagai imbalan atas
tanggung jawab barunya.
1.7.3. Pembayaran Gaji
1. Gaji dibayar paling lambat tanggal 27 setiap bulan. Apabila tanggal 27 jatuh pada hari libur
umum atau akhir pekan maka gaji harus dibayar pada hari kerja sebelumnya sesuai dengan
kebijakan Organisasi. 2. Gaji setiap Karyawan bersifat pribadi dan
konidensial sehingga tidak boleh disingkapkan atau dibahas dengan Karyawan lain atau pihak-
pihak yang tidak terkait. 3. Gaji yang diberikan kepada Karyawan tidak
boleh lebih rendah dari gaji minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
1.7.4. Pajak Penghasilan
1. Organisasi akan memotong pajak penghasilan dari gaji Karyawan dan menyetorkan pajak
penghasilan secara kolektif ke kas negara sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku. 2. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan status
keluarga yang dilaporkan pada tanggal 1 Januari tahun bersangkutan. Setiap perubahan status
keluarga harus dilaporkan kepada Departemen Sumber Daya Manusia untuk menghindari
kerugian yang dapat dialami oleh Karyawan. 3. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan
perkiraan penghasilan Karyawan selama tahun kalendar berjalan dan akan dipotong
dalam jumlah yang sama dari gaji bulanan Karyawan. Apabila seorang Karyawan
meninggalkan Organisasi sebelum akhir tahun pajak maka kelebihan atau kekurangan pajak
akan direkonsiliasi dalam pembayaran akhir Karyawan bersangkutan. Bagi karyawan yang
bekerja selama satu tahun kalendar penuh maka slip gaji bulan terakhir Desember akan
digunakan untuk menyesuaikan kelebihan atau kekurangan pajak yang mungkin telah terjadi
karena adanya kenaikan gaji, bonus atau imbalan lain yang tidak terduga yang dapat
meningkatkan atau mengurangi kewajiban pajak Karyawan. Apabila Karyawan meninggalkan
Organisasi sebelum akhir tahun kalendar maka penyelesaian akhir, termasuk gaji bulan terakhir,
akan mencerminkan rekonsiliasi pajak.
23
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
1.7.5. Tunjangan Hari Raya THR
1. Tunjangan Hari Raya THR akan diberikan setiap tahun kepada Karyawan yang masih
bekerja di Organisasi paling lambat tiga puluh 30 hari sebelum Hari Raya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Karyawan
yang masa kerjanya kurang dari setahun akan menerima THR secara proporsional. Organisasi
akan menghitung pajak yang harus dibayar untuk THR dan akan memotongnya; kelebihan
atau kekurangan pajak dari pemotongan ini akan direkonsiliasikan.
2. Berbagai kondisi dan praktek yang dilaksanakan oleh subkontraktor atau klien Organisasi tidak
mempengaruhi aturan tentang THR.
1.7.6. Tunjangan Pemakaman
Apabila Karyawan atau salah satu anggota keluarga sah Karyawan suamiistri, anak dan anak angkat
yang diakui oleh Organisasi meninggal dunia, tunjangan pemakaman akan diberikan kepada
tanggungan yang sah melalui penyelenggara asuransi yang terakreditasi sebagai bagian dari
paket manfaat yang disepakati dengan Karyawan organisasi. Nilainya akan ditentukan setiap tahun
sebagaimana yang diatur oleh penyelenggara asuransi kesehatan Organisasi.
1.8 Manfaat Karyawan
1.8.1. Jaminan Sosial
1. Organisasi, seperti yang terdaftar pada program JAMSOSTEK, akan menjadi peserta dalam
program JAMSOSTEK menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 yang memberikan:
a Jaminan Kematian b Jaminan Kecelakaan Kerja
c Tabungan Hari Tua Organisasi akan menyediakan asuransi
kesehatan yang melebihi santunan yang diperoleh dari kepesertaan dalam JAMSOSTEK.
2. Organisasi akan memotong 2 dari gaji bulanan bruto Karyawan untuk dibayarkan
kepada JAMSOSTEK sebagai iuran Karyawan untuk Program Tabungan Hari Tua. Organisasi
akan membayar iuran sebesar 4,24 dari gaji bulanan bruto Karyawan sebagai iuran Pemberi
Kerja untuk Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Tabungan Hari Tua,
dan menyetorkannya kepada JAMSOSTEK. Persentase ini dapat berubah berdasarkan
peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. 3. Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,
Organisasi tidak akan memotong 2 sebagai iuran Karyawan untuk Tabungan Hari Tua
dari gaji bulan terakhir ia bekerja, sebaliknya Organisasi akan menambahkan dalam
pembayaran akhir Karyawan 3,7 dari gaji