Kebijakan Mempekerjakan Kembali Rekruitmen

21 www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional

1.6 Jam Kerja

1. Jumlah jam kerja normal Organisasi adalah delapan 8 jam sehari dan empat puluh 40 jam seminggu, dari pk. 08:00 – 17:00 dengan istirahat makan siang selama satu 1 jam. Jam kerja aktual dapat berbeda-beda menurut lokasi kerja aktual dan posisi Karyawan atau dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari DirekturManajer Unit bergantung pada struktur pertanggungjawaban dalam Organisasi. 2. Karena sifat pekerjaan yang berbeda-beda maka Organisasi dapat meminta Karyawan untuk bekerja lebih lama daripada jam kerja normal yang disebutkan dalam Paragraf 1 di atas. Karyawan yang berhak mendapatkan upah lembur adalah yang menjabat sebagai petugas keamanan, asisten kantor dan supir. 3. Karyawan yang tidak bisa masuk kerja harus memberitahukan Atasannya dan atau Departemen Sumber Daya Manusia paling lambat Pk. 09:00 pada hari kerja ketika Karyawan akan absen. Kelalaian untuk menyampaikan pemberitahuan dapat dikenakan tindakan disiplin. 4. Karyawan wajib datang dan meninggalkan lokasi kerja pada jam kerja yang telah ditentukan. Jika Karyawan sakit dan tidak bisa masuk kerja dan ingin meminta Cuti Sakit maka Karyawan tersebut wajib menyerahkan kepada Perwakilan SDM Proyek surat keterangan dokter dari dokter yang merawatnya ketika Karyawan kembali bekerja. 5. Jika Karyawan tidak masuk kerja selama lima 5 hari kerja berturut-turut tanpa persetujuan atau izin tertulis sebelumnya dan tidak dapat memberikan penjelasan yang disertai dengan bukti tertulis yang sah dan sepatutnya dan telah mendapatkan dua 2 surat panggilan dari Organisasi maka Karyawan bersangkutan dianggap telah mengundurkan diri dari Organisasi, dan hubungan kerja Karyawan tersebut dengan Organisasi terputus. 6. Karyawan harus memberitahukan dan meminta persetujuan dari Atasannya apabila ia datang terlambat atau meninggalkan tempat kerja lebih awal daripada jam kerja kantor serta memberikan alasan yang dapat diterima. Kelalaian untuk mendapatkan persetujuan sebelumnya akan diperlakukan menurut kebijakan tindakan disiplin Organisasi.

1.7 Gaji dan Tunjangan

1.7.1. Gaji

1. Kebijakan Organisasi mewajibkan agar gaji dan tunjangan diberikan secara adil sesuai dengan standar lokal dan kompetitif di pasar tenaga kerja lokal, terutama dibandingkan dengan Organisasi serupa. Gaji dan tunjangan juga harus ditetapkan sesuai dengan bentuk Organisasi serupa. 2. Skala gaji hendaknya ditinjau kembali setiap tahun atau bilamana diperlukan. 3. Organisasi di Indonesia harus menentukan peringkat posisi setiap karyawan menurut tingkat 22 Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia tanggung jawab, keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan kompetensi yang melekat pada posisi tersebut.

1.7.2. Kenaikan Gaji

1. Kenaikan gaji diberikan setahun sekali, berlaku per tanggal 1 Juni. 2. Persentase kenaikan gaji bergantung pada ketersediaan dana, kinerja Karyawan dan keputusan pimpinan. 3. Secara umum, Karyawan yang dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi akan menerima penyesuaian gaji sebagai imbalan atas tanggung jawab barunya.

1.7.3. Pembayaran Gaji

1. Gaji dibayar paling lambat tanggal 27 setiap bulan. Apabila tanggal 27 jatuh pada hari libur umum atau akhir pekan maka gaji harus dibayar pada hari kerja sebelumnya sesuai dengan kebijakan Organisasi. 2. Gaji setiap Karyawan bersifat pribadi dan konidensial sehingga tidak boleh disingkapkan atau dibahas dengan Karyawan lain atau pihak- pihak yang tidak terkait. 3. Gaji yang diberikan kepada Karyawan tidak boleh lebih rendah dari gaji minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

1.7.4. Pajak Penghasilan

1. Organisasi akan memotong pajak penghasilan dari gaji Karyawan dan menyetorkan pajak penghasilan secara kolektif ke kas negara sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan status keluarga yang dilaporkan pada tanggal 1 Januari tahun bersangkutan. Setiap perubahan status keluarga harus dilaporkan kepada Departemen Sumber Daya Manusia untuk menghindari kerugian yang dapat dialami oleh Karyawan. 3. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan perkiraan penghasilan Karyawan selama tahun kalendar berjalan dan akan dipotong dalam jumlah yang sama dari gaji bulanan Karyawan. Apabila seorang Karyawan meninggalkan Organisasi sebelum akhir tahun pajak maka kelebihan atau kekurangan pajak akan direkonsiliasi dalam pembayaran akhir Karyawan bersangkutan. Bagi karyawan yang bekerja selama satu tahun kalendar penuh maka slip gaji bulan terakhir Desember akan digunakan untuk menyesuaikan kelebihan atau kekurangan pajak yang mungkin telah terjadi karena adanya kenaikan gaji, bonus atau imbalan lain yang tidak terduga yang dapat meningkatkan atau mengurangi kewajiban pajak Karyawan. Apabila Karyawan meninggalkan Organisasi sebelum akhir tahun kalendar maka penyelesaian akhir, termasuk gaji bulan terakhir, akan mencerminkan rekonsiliasi pajak.