31
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
1.14.2. Peringatan Lisan dan Tertulis
Peringatan Lisan
Peringatan Tertulis
Peringatan Tertulis Pertama Berlaku Selama: 6 Bulan
Peringatan Tertulis Kedua Berlaku selama: 6 Bulan
Peringatan Tertulis Ketiga Peringatan Terakhir
Pemutusan Hubungan Kerja • Diskresioner
• Dokumen Arsip Personalia • Pelanggaran ringan
• Peringatan bergantung pada tingkat pelanggaran
• Dokumen Arsip Personalia • Pelanggaran lebih berat
Pelanggaran setelah peringatan tertulis ketiga dikeluarkan
32
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pada prinsipnya, setiap jenis pelanggaran akan dikenakan tindakan disiplin.
a Peringatan Lisan:
1. Peringatan lisan, atas kebijaksanaan Organisasi, akan diberikan untuk pelanggaran ringan.
2. Peringatan lisan yang diberikan akan dicatat dalam arsip personalia Karyawan.
3. Atasan bersangkutan perlu mendokumentasikan setiap peringatan lisan yang diberikan kepada
bawahannya dan melaporkannya kepada Departemen SDM dengan menggunakan
formulir yang ada untuk disimpan dalam arsip personalia Karyawan.
4. Jenis pelanggaran yang dapat dikenakan peringatan lisan mencakup tetapi tidak terbatas
pada: 4.1 Absen satu 1 hari dalam sebulan tanpa
pemberitahuan lebih dulu dan alasan yang tepat yang disampaikan kepada Atasan atau
Departemen SDM. 4.2 Sengaja mengganggu ketenangan dan
ketertiban lingkungan kerja. 4.3 Mengabaikan kewajiban untuk
memberitahukan Organisasi tentang perubahan alamat tempat tinggal, KTP
dan status keluarga status perkawinan, kelahiran dan kematian.
4.4 Datang terlambat ke kantor tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada atasan.
b Peringatan Tertulis
Peringatan tertulis diberikan atas masalah yang lebih serius. Surat peringatan tidak harus diberikan
secara berurutan atau berhubungan dengan surat peringatan sebelumnya. Tingkat peringatan
akan bergantung pada tingkat kesalahan atau pelanggaran.
Peringatan Tertulis Pertama
Peringatan tertulis pertama dapat diberikan untuk kasus-kasus yang mencakup, tetapi tidak terbatas
pada: 1. Datang terlambat ke kantor sebanyak empat 4
kali sebulan tanpa alasan yang tepat atau izin dari Atasan, atau
2. Absen tanpa pemberitahuan sebelumnya dan persetujuan dari Atasan sebanyak dua 2 hari
berurutan atau tidak berurutan dalam sebulan, atau
3. Meninggalkan pekerjaan atau tugas tanpa izin dari Atasan, atau
4. Lalai mengikuti petunjuk yang wajar dari Atasan tanpa alasan yang dapat diterima oleh
Atasannya, atau
33
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
5. Menggunakan propertiaset ProyekOrganisasi untuk kepentingan pribadi tanpa izin dari Atasan,
atau 6. Lalai memberitahukan ProyekOrganisasi
mengenai pekerjaannya di luar Organisasi, atau 7. Menyebarluaskan informasi yang keji atau
menyakitkan mengenai orang lain, atau 8. Memajang gambar-gambar atau bahan lain di
tempat kerja yang dapat menyinggung perasaan orang lain, atau
9. Perilaku lain yang menciptakan permusuhan dan lingkungan kerja yang tidak nyaman, atau
merendahkan martabat orang lain, atau 10. Lalai memberitahukan Organisasi bahwa
anggota keluarga dekatnya bekerja untuk kompetitor Organisasi.
Apabila selama masa berlaku Peringatan Tertulis Pertama 6 bulan Karyawan melakukan
pelanggaran lain bahkan meskipun pelanggaran itu tidak sama seperti yang tercatat dalam peringatan
lisan atau Peringatan Tertulis Pertama maka Organisasi berhak mengeluarkan Peringatan Tertulis
Kedua atau yang lain, bergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukannya.
Peringatan Tertulis Kedua
Peringatan tertulis kedua dapat diberikan untuk kasus-kasus yang mencakup, tetapi tidak terbatas
pada: 1. Mengulangi pelanggaran-pelanggaran yang
sama dengan yang diperingatkan dalam Peringatan Lisan atau Peringatan Tertulis
Pertama; atau 2. Apabila, menurut penilaian Atasan atau Manajer,
Peringatan Tertulis Pertama tidak menghasilkan perbaikan sikap, kinerja atau perilaku Karyawan;
atau 3. Datang terlambat ke kantor delapan 8 kali
dalam sebulan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan atau izin dari Atasan;
atau 4. Absen tanpa pemberitahuan sebelumnya atau
izin dari Atasan selama tiga 3 hari berturut- turut atau lima 5 hari tidak berturut-turut dalam
sebulan; atau 5. Lalai melaporkan kepada Atasan kemungkinan
gangguan keamanan dan keselamatan yang diketahuinya dapat membahayakan staf dan
aset Organisasi; atau 6. Melakukan pekerjaan dengan cara yang ceroboh
sehingga membahayakan kehidupannya sendiri, orang lain atau Organisasi; atau
7. Memalsukan kehadiran Karyawan lain; atau 8. Menghubungkan suatu perangkat ke jaringan
Organisasi tanpa izin dari petugas yang ditunjuk; atau
9. Bekerja di tempat atau perusahaan lain tanpa persetujuan dari Organisasi; atau
34
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
10. Lalai mengikuti kebijakan pengadaan Proyek Organisasi.
Seorang Karyawan yang telah menerima Peringatan Tertulis Kedua tidak boleh melakukan pelanggaran
lain selama masa berlaku Peringatan Tertulis Kedua 6 bulan.
Apabila selama masa berlaku Peringatan Tertulis Kedua 6 bulan Karyawan melakukan pelanggaran
lain maka Organisasi berhak mengeluarkan Peringatan Tertulis Ketiga.
Peringatan Tertulis Ketiga atau Terakhir
Peringatan Tertulis Ketiga dapat diberikan untuk kasus-kasus yang mencakup tetapi tidak terbatas
pada: 1. Apabila selama masa berlaku Peringatan Tertulis
Kedua, Karyawan melakukan pelanggaran lain; atau
2. Membawa aset ProyekOrganisasi keluar dari lingkungan ProyekOrganisasi tanpa persetujuan
dari Atasan; atau 3. Tidak kompeten dan berkinerja buruk dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh pekerjaan dan
Atasannya; atau 4. Datang terlambat ke kantor tanpa
pemberitahuan danatau izin dari Atasan sebanyak sepuluh 10 kali dalam sebulan; atau
5. Absen tanpa pemberitahuan sebelumnya atau izin dari Atasan selama empat 4 hari berturut-
turut atau enam 6 hari tidak berturut-turut dalam sebulan; atau
6. Menolak atau tidak menjalankan penugasan dari Atasan berdasarkan ruang lingkup
pekerjaannya; atau 7. Sengaja mengabaikan kewajibannya; atau
8. Menolak atau sengaja menghindari penyelidikan dari petugas keamanan atau personil lain yang
ditugaskan; atau 9. Memberi orang lain akses ke sistem Organisasi
tanpa izin dari Direktur atau Manajer Unit, Sistem Informasi Teknologi ITS, atau
kuasanya; atau 10. Berpartisipasi dalam manifestasi, atau kegiatan
ilegal lain; atau 11. Praktek kolusi atau nepotisme dalam segala
bentuk; atau 12. Lalai memberitahukan Organisasi mengenai
hubungan keluarga atau persahabatannya dengan orang lain yang dipekerjakan atau akan
direkrut oleh ProyekOrganisasi; atau 13. Mengubah konigurasi perangkat keras atau
perangkat lunak peralatan Organisasi tanpa izin dari personil yang ditugaskan; atau
35
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
14. Berkomunikasi dengan pemasok Organisasi di luar jabatannya untuk memberikan atau
menerima perlakuan istimewa atau mempunyai hubungan bisnis dengan pemasok; atau
15. Menjadi jurubicara yang berkaitan dengan bisnis serupa dengan Orgnaisasi dalam konferensi,
seminar atau kegiatan serupa lain dan menerima pembayaran dari tugas itu tanpa persetujuan
sebelumnya dari Atasan atau Organisasi. Hubungan kerja karyawan akan diakhiri jika
Peringatan Tertulis Ketiga atau Peringatan Terakhir telah dikeluarkan dan pelanggaran lain masih terjadi.
Peringatan tertulis atas kinerja yang buruk dapat dikeluarkan oleh atasan langsung Karyawan,
sebagaimana ditinjau dan disetujui oleh Departemen Sumber Daya Manusia. Peringatan tertulis
atas kelakuan buruk dan tindakan disiplin akan dikeluarkan oleh Departemen Sumber Daya
Manusia. Salinan peringatan tertulis akan disimpan dalam arsip personalian Karyawan dan catatan
hubungan kerja.
1.14.3. Pembebastugasan
Dalam keadaan tertentu, pembebastugasan Karyawan mungkin perlu segera dilakukan. Tindakan
tersebut biasanya diambil apabila pelanggaran yang dilakukan Karyawan sedemikian beratnya
sehingga dapat mengakibatkan pemberhentian Karyawan dan waktu diperlukan untuk mengadakan
penyelidikan yang bebas dari prasangka oleh tim yang ditunjuk Organisasi, atau apabila Karyawan
dan Organisasi bersengketa dan menunggu putusan pemberhentian dari Pengadilan Hubungan Industrial.
Pembebastugasan itu disertai dengan pembayaran penuh gaji bulanan seraya menunggu hasil
penyelidikan.
1.14.4. Penundaan Kenaikan Gaji atau
Promosi
Selama masa berlaku suatu Peringatan Tertulis, Karyawan tidak berhak mendapatkan kenaikan gaji,
promosi danatau seleksi untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
1.14.5. Pemberhentian
Apabila Karyawan tidak menaati Kode Perilaku Organisasi, Modul ini serta peraturan dan ketentuan
yang berlaku maka Organisasi berhak melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku, setelah Karyawan diberikan peringatan
tertulis atau peringatan terakhir, atau atau tanpa peringatan jika kasusnya sangat berat.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berdasarkan satu atau lebih alasan yang mendesak
di bawah ini, seorang Karyawan dapat langsung diberhentikan:
36
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan ketika kontrak kerja ditandatangani; atau
2. Merokok di area yang dilarang; atau 3. Mabuk, menggunakan ganja dan narkoba atau
narkotik pada saat bekerja di lahan Organisasi atau klien Organisasi atau dalam kendaraan
dinas; atau 4. Melakukan perbuatan amoral di tempat kerja; atau
5. Menganiaya, secara kasar menghina atau mengancam atasan, bawahan, rekan kerja dan
atau anggota keluarga mereka; atau 6. Memaksa atau meyakinkan atasan, bawahan
atau rekan kerja untuk melakukan suatu perbuatan ilegal atau amoral; atau
7. Sengaja merusak, merugikan atau membahayakan properti Organisasi atau
kliennya; Karyawan yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang merugikan atau
menimbulkan kerugian material terhadap Organisasi, properti Organisasi danatau
properti klien Organisasi dapat dituntut untuk memberikan ganti rugi kepada Organisasi; atau
8. Sengaja membahayakain dirinya sendiri atau rekan kerjanya; atau
9. Membocorkan rahasia atau menggunakan informasi atau dokumen konidensial atau
eksklusif milik Organisasi atau kliennya; atau 10. Menyingkapkan kerahasiaan bisnis Organisasi
atau kerahasiaan hubungan pribadi atasan atau rekan kerja Karyawan, anggota pimpinan dan
keluarga dekat mereka, termasuk menulis dan membuat salinan dari catatan dan dokumen
Organisasi, atau transaksi keuangan atau transaksi lain Organisasi atau hal-hal lain yang
berkaitan dengan bisnis Organisasi tanpa izin dari Organisasi; atau
11. Sengaja melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri atau orang lain;
atau 12. Bekerja untuk perusahaan lain selama jam kerja
di Organisasi; atau 13. Membawa atau menyimpan senjata atau senjata
api atau benda-benda berbahaya yang dilarang di lingkungan Proyek dan Organisasi tanpa izin
dari ProyekOrganisasi; atau 14. Mengadakanmelaksanakan kegiatan yang
dapat menimbulkan konlik kepentingan dengan ProyekOrganisasi; atau
15. Menipu, mencuri atau menggelapkan dana dari rekan kerja, klien atau ProyekOrganisasi atau
memalsukan dokumen pengeluaran; atau 16. Memberikan informasi atau dokumen yang
tidak benar atau memalsukan informasi atau dokumen yang berkaitan dengan hubungan
kerja sebelumnya, hubungan kerja orang lain di Organisasi dan bisnis Organisasi; atau
37
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
17. Menerima atau memberikan suap, komisi, hadiah atau sogok dalam bentuk apapun dan
melakukan pungutan tanpa dasar hukum dari, dan mengadakan perjanjian tersendiri dengan
serta menjamu pihak-pihak yang terkait dengan ProyekOrganisasi; atau
18. Melakukan atau terlibat dalam kegiatan kriminal seperti pemalsuan, pembunuhan, pencurian,
penggelapan, kecurangan, pelanggaran hak cipta, penyelundupan, pengrusakan,
memperdagangkan bahan-bahan berbahaya atau yang dilarang berdasarkan peraturan
yang berlaku di dalam maupun luar Proyek Organisasi; atau
19. Membujuk rekan kerja atau atasan untuk bertindak melawan peraturan yang berlaku di
organisasi atau Pemerintah Indonesia; atau 20. Mengkonsumsi minuman beralkohol di
lingkungan ProyekOrganisasi; atau 21. Memiliki atau menggunakan obat-obatan
terlarang di lingkungan ProyekOrganisasi; atau 22. Menyimpan informasi, gambar atau bahan-
bahan yang berkaitan dengan pornograi, rasisme, perjudian dan narkoba dalam komputer
Organisasi perangkat keras dan lunak komputer, email, akses internet, printer, atau
peralatan kerja lainnya; atau 23. Upaya yang mendorong diskriminasi atau
kegiatan ilegal; atau 24. Terlibat dalam perbuatan kriminal, termasuk
tetapi tidak terbatas pada: pencurian, penggelapan, kecurangan, penipuan; atau
25. Segala bentuk pelecehan seksual termasuk tetapi tidak terbatas pada saran-saran seksual
yang tidak disukai, permintaan layanan seks dan bentuk perilaku lisan dan isik lain yang bersifat
seksual.
1.14.6. Prosedur Administrasi untuk
Peringatan Tertulis
1. Manajemen Sumber Daya Manusia yang sehat dan prinsip-prinsip hubungan industri
memerlukan bukti tertulis tentang tindakan disiplin yang diambil terhadap Karyawan ketika
Organisasi akan memberhentikan Karyawan karena alasan disiplin. Peringatan tertulis
berfungsi sebagai catatan resmi tentang pelanggaran dan tindakan disiplin yang diambil
terhadap Karyawan. 2. Ketika Karyawan melakukan pelanggaran, hal
itu akan langsung dicatat dalam Peringatan Tertulis, apabila peringatan tertulis dikeluarkan.
Apabila Karyawan telah diberikan Peringatan Lisan sebelum pelanggaran ini dilakukan,
informasi tersebut harus disebutkan oleh Atasan dan dokumen-dokumen yang diperlukan harus
dilampirkan. 3. Jika Karyawan terbukti telah melakukan
pelanggaran dan Peringatan Tertulis telah dibuat
38
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
melalui koordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia, Atasan harus menghubungi
Karyawan dan memberitahukannya mengenai tindakan disiplin yang akan diambil terhadap
dirinya. Harus ada sedikitnya satu 1 orang saksi. Atasan harus memberikan Peringatan
Tertulis tersebut kepada Karyawan bersangkutan untuk ditandatangani.
4. Atasan harus memastikan bahwa Karyawan menandatangani Peringatan Tertulis itu
yang membuktikan bahwa Karyawan telah mendapatkan pemberitahuan dengan lengkap
dan telah menerima Peringatan Tertulis. 5. Jika Karyawan menolak menandatangani
Peringatan Tertulis maka Atasan harus meminta saksi untuk menandatangani surat itu guna
membuktikan bahwa saksi telah menyaksikan bahwa Karyawan telah diberitahukan
mengenai peringatan itu dan menolak untuk menandatanganinya.
6. Atasan harus meminta persetujuan dari pejabat satu tingkat di atasnya untuk memberikan surat
peringatan dan mengirimkan surat yang telah disetujui itu kepada Departemen Sumber Daya
Manusia. 7. Departemen Sumber Daya Manusia harus
mencatat setiap Peringatan Lisan atau Tertulis dalam arsip personalia Karyawan.
1.14.7. Prosedur Administrasi Pemutusan Hubungan Kerja
1. Karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya oleh Organisasi akan menerima pesangon
sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
2. Perhitungan pesangon, uang jasa dan kompensasi dilakukan sesuai dengan Undang-
undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Karyawan yang ingin mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri satu 1
bulan sebelum tanggal efektif pengunduran diri. Hak-hak yang diterima karena pengunduran
diri didasarkan pada peraturan yang berlaku. Karyawan tetap yang mengundurkan diri berhak
mendapatkan kompensasi dan pesangon. 4. Pesangon akan dibayar sebagai berikut:
Karyawan yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja jangka waktu tak tertentu
dan menyampaikan pemberitahuan tentang pengunduran dirinya sebagaimana ditentukan di
atas akan menerima Pesangon sebagai berikut: - Periode tetap dari 0-3 tahun akan menerima
lima 5 hari gaji bruto. - Periode tetap dari 4 tahun dan seterusnyta
akan menerima sepuluh 10 hari gaji bruto.
39
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
Karyawan yang dianggap mengundurkan diri karena tidak melapor tidak masuk kerja selama
lima 5 hari kerja berturut-turut tanpa alasan tertulis yang sah dan telah dua 2 kali dipanggil
dengan semestinya secara tertulis berdasarkan Pasal IV, Bab 1 No. 6 akan menerima
kompensasi dan pesangon sebesar dua 2 hari kerja gaji bruto bulanannya.
5. Masa kerja Karyawan Tidak Tetap yang diangkat menjadi Karyawan Tetap ditetapkan sebagai
masa kerja sejak tanggal ia menjadi pegawai tetap.
6. Gaji terakhir dan uang pesangon akan dibayar kepada karyawan hanya setelah izin keluar
diterima dari Bagian SDM Proyek dan setelah penyelenggara asuransi kesehatan menyatakan
bahwa tidak terjadi kelebihan klaim.
1.15 Mutasi
“Mutasi” memaksudkan pemindahtugasan Karyawan yang diminta oleh Pemberi Kerja ke daerah, bidang
atau tempat kerja lain, ke jabatan lain di tempat kerja yang sama atau ke entitas lain yang berkaitan
dengan Organisasi: 1. Demi kepentingan bisnis Organisasi atau
kepentingan terbaik Organisasi atau dalam rangka pindah tugas dan pindah daerah
yang mungkin diperlukan pada suatu waktu, Organisasi, dengan persetujuan dari Karyawan,
dapat memutasi Karyawan ke daerah, bidang, divisi atau tempat kerja lain.
2. Karyawan yang akan dimutasi ke tempat lain harus diberitahukan dalam waktu yang memadai
sebelum tanggal mutasi. 3. Mutasi Karyawan akan diaturdilaksanakan oleh
Organisasi secara tertulis. 4. Organisasi akan membayar bagi Karyawan
dan tanggungannya biaya perjalanan mutasi ke kantornya yang baru dan perjalanan pulangnya
ke Tempat Penerimaan Karyawan semula pada akhir penugasan.
5. Organisasi akan menyediakan akomodasi selama 7 hari kalendar 6 malam bagi
Karyawan yang dimutasi untuk memberinya waktu yang cukup dalam mencari akomodasinya
sendiri.
1.16 Penutup
1. Modul ini mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia dan akan berlaku selama dua 2 tahun.
40
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 1 - Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Modul ini akan dibagikan dan disebarkan kepada semua Karyawan.
3. Perubahan dalam Modul ini akan disampaikan kepada Karyawan yang dilakukan berdasarkan
kesepakatan dengan perwakilan karyawan dan disahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia. 4. Kebijakan lain yang tidak secara spesiik
dibahas dalam Modul ini akan dikelola lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan harus ditaati oleh semua Karyawan. 5. Apabila terdapat aturan dalam Modul ini
yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan pemerintah yang baru berlaku maka
peraturan yang berlaku itu akan menggantikan peraturan yang terdapat dalam Modul ini.
6. Modul ini dibuat dalam dua 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Jika terdapat perbedaan
penafsiran mengenai isi Modul maka versi Indonesia yang akan digunakan.
Untuk panduan lebih lanjut mengenai peraturan ketenagakerjaan Pemerintah Indonesia, silahkan
lihat Lampiran 1.1
41
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
22
Manajemen Hibah
42
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
Manajemen Hibah
BAB 2
Organisasi yang ingin meng -
ajukan permohonan hibah kepada Donor hendaknya
terbiasa dengan perincian hasil dan
persyaratan program, .......
Permohonan
Persiapan Hibah
Pelaksanaan Hibah
Pemantauan dan Pelaporan
Penutupan Hibah
Pemutusan Hubungan Kerja
43
www.kinerja.or.id Modul Keuangan dan Operasional
2.1 Permohonan Hibah
Donor akan mengumumkan Permintaan Pengajuan Permohonan Hibah Request For ApplicationRFA
dengan mengundang Organisasi atau lembaga lokal dan nasional yang berminat dalam program
Donor untuk mengajukan permohonan hibah. RFA biasanya diumumkan melalui surat kabar, website
atau undangan ke Organisasi-Organisasi tertentu. Organisasi yang ingin mengajukan permohonan
hibah kepada Donor hendaknya terbiasa dengan perincian hasil dan persyaratan program,
baik program teknis maupun administrasinya. Persyaratan dan ketentuan permohonan hibah
adalah sebagai berikut.
2.1.1. Format Permohonan Hibah
Lihat Lampiran 2.1 dan Lampiran 2.2
2.1.1.1. Uraian Program
Tidak ada format standar yang diwajibkan atau diharuskan untuk memberikan uraian program
kecuali uraian itu harus berorientasi pada hasil. Hasil adalah perubahan yang signiikan, bertujuan
dan terukur terhadap kondisi pelanggan, atau perubahan negara penyelenggara, lembaga atau
entitas lain yang akan mempengaruhi pelanggan secara langsung atau tidak langsung. Hasil berkaitan
dengan hubungan sebab akibat, yaitu hasil dicapai karena hasil-hasil yang saling mempengaruhi dan
berkaitan telah dicapai. Tujuan Strategis SOStrategic Objectives adalah
hasil yang paling ambisius, yang secara materil dapat dipengaruhi oleh unit penyelenggara Donor
beserta mitra-mitranya dan yang akan menjadi tanggung jawab unit penyelenggara Donor. Hasil
Antara IRIntermediate Results adalah hasil penting yang dipandang sebagai langkah-langkah
pokok untuk mencapai SO. IR merupakan hasil terukur yang dapat mencakup sejumlah hasil yang
khas dan lebih spesiik.
Pemohon harus menyampaikan informasi sesuai dengan formulir permohonan hibah bersangkutan
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
1. Informasi Permohonan Hibah
Mencakup nama Organisasi, judul permohonan hibah, lokasi, penerima manfaat sasaran dan
anggaran yang diusulkan.
2. Latar Belakang dan Kapasitas Organisasi
Menguraikan proil dan latar belakang Organisasi, termasuk kapasitas organisasi dan pengalaman
program serupa yang berkaitan dengan program yang diusulkan.
44
Modul Keuangan dan Operasional www.kinerja.or.id
BAB 2 - Manajemen Hibah
3. Dasar Pemikiran
Menguraikan dasar pemikiran program, termasuk analisis, intervensi geograis, aspek sosial dan
politik.
4. Tujuan Umum dan Khusus
Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai dari program dan juga target keluaran yang ingin dicapai.
5. Kegiatan dan Pendekatan Strategis
Menguraikan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai setiap tujuan khusus. Menjelaskan
hasil setiap kegiatan dan inikator pengukuran data.
6. Monitoring dan Evaluasi
Menguraikan strategi monitoring dan evaluasi untuk mencapai keberhasilan program.
7. Pelaporan
Menjabarkan jangka waktu pelaporan dan tipe pelaporan.
Lihat Lampiran 2.1a.
2.1.1.2. Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan yang baik harus memperlihatkan bagaimana hasil yang diharapkan
akan dicapai. Apa saja kegiatan, proses atau strategi yang diperlukan untuk mencapai hasil itu? Mengapa
rencana kerja tersebut akan mendatangkan hasil yang diinginkan? Apa jadwal yang telah disusun
untuk mencapai hasil tersebut? Lihat Lampiran 2.1b.
2.1.1.3. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Rencana Monitoring dan Evaluasi yang baik harus berisi sejumlah indikator yang memungkinkan
pengukuran kemajuan secara berkelanjutan menuju hasil yang ditargetkan. Untuk setiap hasil
yang dicapai, apa indikator kinerjanya? Apa data dasarnya? Apa target kinerjanya? Apa jadwal yang
telah disusun untuk mencapai hasil? Untuk setiap indikator kinerja, apa deinisinya dan apa satuan
ukurannya? Apa rencana untuk melaporkan dan
menggunakan informasi kinerja? Lihat Lampiran 2.1c.
2.1.1.4. Anggaran dan Penjelasan Anggaran
Setiap permohonan harus berisi anggaran dengan perincian mata anggaran yang disertai dengan
penjelasan anggaran yang mencakup semua biaya. Anggaran lump-sum tidak akan diterima.
Anggaran yang diterima berisi semua biaya yang diperinci menurut biaya satuan dan secara jelas
memperlihatkan jumlah satuan yang digunakan untuk setiap mata anggaran. Uraian anggaran