PENETRASI PASAR
Untuk menggenjot penetrasi pasar perseroan pada tahun 2016 Bank menargetkan beberapa pembukaan kantor
cabang didaerah-daerah potensial. Dengan banyak dan luasnya jaringan kantor ini, seluruh pegawai Bank SulutGo
secara aktif melakukan pemasaran produk simpanan dan kredit. Sampai dengan akhir Desember 2016, jaringan kantor
24 jaringan kantor dan ATM dengan rincian sebagai berikut:
MARKET PENETRATION
To boost its market penetration in 2016, the Bank targets several branch oices in potential areas. With the extensive and vast
network of oices, all Bank SulutGo employees actively market their savings and credit products. Up to the end of December
2016, oice network 24 oice and ATM networks with the following details:
No. Provinsi-
Province KC
KCP KKPP
ATMCDM
1 Sulawesi Utara
North Sulawesi 1
2 6
9 2
Gorontalo 1
1 3
3 Luar Sulut-Gorontalo
Outside North Sulawesi-Gorontalo 1
Total
3 2
7 12
24
Cat. : Peningkatan Status dari KCP menjadi KC Note. : Increase Status from Sub Branch into Branch
214
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
STRATEGI PROMOSI
Kegiatan promosi dilakukan Bank SulutGo adalah untuk memperkenalkan produk yang ada kepada konsumen
dengan mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk tersebut. Untuk dapat efektifnya promosi yang
dilakukan perusahaan, maka terlebih dahulu Bank SulutGo menentukan unsur-unsur promosi apa yang sebaiknya
digunakan dan bagaimana pengkombinasian perusahaan menggunakan unsur-unsur bauran promosi Promotional
Mix yang terdiri atas: 1.
Advertensiperiklanan, merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa
yang dibiayai oleh sponsor tertentu yang bersifat non personal. Media yang sering digunakan dalam advertensi
adalah radio, televisi, majalah, surat kabar, billboard.
2. Personal Selling, merupakan penyajian dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon
pembeli, dengan tujuan dapat menghasilkan penjualan. 3. Promosi penjualan, merupakan kegiatan pemasaran yang
merangsang pembelian oleh konsumen dan efektiitas penyalur, melalui pameran, pertunjukan, demonstrasi,
peragaan.
4. Publisitas, merupakan usaha untuk merangsang permintaan suatu produk secara non-personal, dengan
memuat berita komersial tentang produk tersebut didalam media cetak atau lainnya, maupun hasil
wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
Di tahun 2016, beberapa strategi promosi diterapkan Bank SulutGo guna mendukung aspek pemasaran,
diantaranya:
· Advertensiperiklanan
Media yang digunakan sebagai alat untuk media iklan produk adalah radio, televisi, majalah, surat kabar,
billboard. Kegiatan periklanan dalam pemasaran produk ditujukan untuk:
- Memberikan informasi.
Periklanan memberitahu tentang adanya produk, kegunaannya, sifatnya, harganya, di mana produk
tersebut tersedia dan dapat dibeli.
- Membujuk dan mempengaruhi.
Seringkali periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk
terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan menyatakan suatu produk lebih baik
daripada produk lain.
PROMOTION STRATEGIES
Promotional activities carried by Bank SulutGo is to introduce existing products to consumers by inluencing consumers to
use the product. To be an efective promotion of the company, the irst Bank SulutGo determine what elements of promotion
should be used and how the combination of companies using promotional mix elements consisting of:
1. The advertisement advertising is a form of presentation and promotion of ideas, goods or services inanced by
a particular sponsor non personal. The media are often used in advertisements, are radio, television, magazines,
newspapers, billboards. 2. Personal Selling, is the presentation in a conversation
with someone or more prospective buyers, with the aim to generate sales.
3. Sales promotion, the marketing activities that stimulate the purchase by the consumer and dealer efectiveness, through
exhibitions, performances, demonstrations, exhibition. 4. Publicity, is an attempt to stimulate demand for a product
in a non-personal, by loading commercial news about the product in print or other media, or the interview published
in the media.
In 2016, the Bank SulutGo implemented several promotional strategies to support aspects of marketing, including:
• Advertisement advertising
Media used as a tool for product advertising medium is radio, television, magazines, newspapers, billboards.
Advertising activities in the marketing of products intended for:
- Provide information.
Advertising tells about the product, its use, its nature, its price, where the product is available and can be
purchased. -
Persuade and inluence. Often the advertising is not only telling, but also
persuasive, especially to potential buyers, by declaring a product better than other products.
215
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
- Menciptakan kesan.
Dalam hal ini, pemasang iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan sebaik-baiknya,
misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, tata letak yang menarik.
- Memuaskan keinginan.
Iklan dapat mempengaruhi pembeli untuk membeli produk karena adanya informasi
tentang produk tersebut yang dapat diharapkan memuaskan pembeli.
- Sebagai alat komunikasi.
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli,
sehingga keinginan mereka dapat terpengaruhi dengan cara eisien dan efektif. Dalam hal ini
komunikasi dapat menunjukkan cara untuk melakukan pertukaran yang saling memuaskan.
· Personal Selling
Personal selling dilakukan secara lisan atau tatap muka, dalam bentuk percakapan antara petugas
pemasaran dengan calon nasabah dengan tujuan menjadikan orang tersebut menjadi nasabah Bank
SulutGo. Perusahaan juga menerapkan kebijakan ini kepada seluruh pegawai Bank SulutGo.
· Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi melalui kegiatan pameran, eksibisi, peragaan
demonstrasi, display. Di tahun 2016, Bank SulutGo telah 5 dua kali melakukan kegiatan promosi dan 2
dua kali mengikuti pameran.
· Publisitas
Publisitas merupakan dorongan permintaan terhadap produk dengan memuat berita komersial
yang menarik mengenai produk dan perusahaan sehingga dapat menjadi perhatian umum. Ditahun
2016, Bank SulutGo aktif mengirimkan rilis berita untuk dimuat di beberapa surat kabar dan majalah.
· Website
Bank SulutGo memiliki website dengan alamat domain www.banksulut.co.id, Website ini secara
rutin diupdate dengan data-data dan informasi yang terbaru mengenai produk dan layanan yang
ada di Bank SulutGo, dan juga pengembangan dan penambahan ftur pada website seperti aplikasi kurs
valuta asing, suku bunga Bank SulutGo serta simulasi kredit, sehingga data yang ada bisa diakses oleh
publik secara cepat dan akurat.
- Creating an impression.
In this case, advertisers are always trying to create ads as well as possible, for example by using color, illustration,
interesting layout. -
Satisies desires. Advertisements may inluence the buyer to buy products
because of information about these products can be expected to satisfy the buyer.
- As a means of communication.
Advertising is a tool to open a two-way communication between seller and buyer, so that their wishes can be
afected by how eiciently and efectively. In this case the communication can show you how to exchange
mutually satisfactory. •
Personal Selling Personal selling is done orally or face to face, in the form
of a conversation between a marketing oicer with the prospective customer with the aim of making people
become customers of Bank SulutGo. The Company also applies this policy to all employees of the Bank SulutGo.
• Sales promotion
Sales promotion is a promotion through fairs, exhibitions, demonstrations rallies, display. In 2016, the Bank SulutGo
has ive two times the promotional activities and two 2 times the exhibition.
• Publicity
Publicity is a boost demand for products with attractive commercial contain news about products and companies
so that it can be a common concern. In the year 2016, the Bank actively SulutGo send a news release to be published in
several newspapers and magazines. •
Website Bank SulutGo has a website with the domain address www.
banksulut.co.id, website is regularly updated with the data and the latest information about products and services
available on the Bank SulutGo, and also the development and adding eicient features on the website, such as
currency exchange application foreign, Bank SulutGo interest rate and credit simulations, so that the data can be
accessed by the public quickly and accurately.
216
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
BIAYA PROMOSI
Pada umumnya, pengertian biaya promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
rangka memperkenalkan atau menganjurkan konsumen untuk memakai suatu produk, baik langsung maupun tidak
langsung, untuk mempertahankan dan atau meningkatkan penjualan. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi
adalah: 1 biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan
atau media lainnya; 2 biaya pameran produk;
3 biaya pengenalan produk baru;danatau 4 biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi
produk. Untuk mendukung kegiatan pemasaran, Bank SulutGo telah
merealisasikan anggaran sebesar Rp26.084 juta sepanjang
tahun 2016. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 yakni Rp24.854 juta.
Berikut ini biaya pemasaran yang telah dikeluarkan dalam tiga tahun buku terakhir:
PROMOTION COST
In general, terms the cost of sale is part of the cost of sales incurred by the company in order to introduce or encourage
consumers to use a product, either directly or indirectly, to maintain or increase sales. Costs incurred for promotional
activities are:
1 the cost of advertising in the electronic media, print media, and or other media;
2 cost of product exhibition; 3 the cost of new product introductions; and or
4 sponsorship costs associated with the sale of products.
To support, marketing activities, Bank SulutGo has released a budget of Rp26, 084 million during 2016. This igure has increase
compared to the year 2015 of Rp24.854 million
Here are the marketing costs that have been incurred in the past three inancial years:
No. Uraian
2014 2015
2016 Description
1 Beban Promosi
26.653 24.854
26.084 Promotional Cost
Total 26.653
24.854 26.084
Total
217
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tekhnologi Informasi
Information Technology
Pengembangan IT adalah tentang terbesar pengembangan layanan perbankan untuk meningkatkan dan mendukung
aktivitas operasional perusahaan bahkan sampai kepada personal-personal di perusahaan. Pengembangan kegiatan
Teknologi Informasi di Bank SulutGo merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Divisi Teknologi Informasi
yang berada di bawah pengawasan dan bertanggung jawab
secara langsung kepada Direktur Operasional.
IT development is about the largest development of banking services to enhance and support the companys operational
activities, even to the personalities in the company. Development of Information Technology activities in Bank SulutGo is part of
the duties and responsibilities of the Information Technology Division, which is under supervision and responsible directly to
the Banking Operation Director.
218
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
URAIAN PROGRAM AKTIVITAS KERJA TI TAHUN 2016
Tidak bisa dipungkuri, bahwa industri perbankan adalah salah satu industri dimana teknologi informasi memegang
peranan yang sangat penting. Dibutuhkan sistem informasi yang aman, cepat, kuat dalam pemrosesan data ukuran
besar dan stabil dalam pengoperasiannya. Disamping harus mengikuti perkembangan teknologi, perbankan
harus mampu mensinergikannya dengan kebutuhan dan permintaan dari pelanggan jasa perbankan sebagai bagian
strategi bisnis dalam skala luas. Hal inilah yang memberikan nilai lebih peran teknologi informasi bagi industri perbankan.
Beberapa program kerja dan aktivitas telah dilaksanakan Divisi TI ditahun 2016, diantaranya:
a. Upgrade Core Banking dan Switching
Core Banking merupakan sistemaplikasi utama bank
yang berfungsi untuk memproses semua transaksi pada bank secara real time, menyimpan data nasabah
dan transaksi serta mengolah report. Sedangkan
Switching adalah aplikasi yang menghubungkan antar
Core Banking dengan aplikasi lainnya baik dari Internal
maupun Eksternal, misalnya untuk keperluan transaksi pada delivery channel bank seperti ATM, SMS Banking
, dan sebagainya. Implementasi upgrade Core Banking dari OLIBS menjadi OLIBS 724 dan aplikasi switching dari
Emware ke Emware 724 sudah dilaksanakan pada bulan
Juli 2016. b. Pengembangan Samsat Online
Aplikasi ini merupakan aplikasi kerjasama dengan pihak Samsat untuk lebih memudahkan dalam mengetahui
dan memproses data kendaraan secara online dan update. Rencananya akan diimplementasi pada tahun 2017.
c. Pengembangan Payment Multibiller Bank SulutGo sudah mengimplementasikan pembayaran
untuk beberapa providerbiller melalui terminal ATM Bank SulutGo, yaitu antara lain pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan PBB, BPJS, tiket Citilink, pembayaran tagihan handphone, telepon, TV satelit berlangganan dan lain-
lain.
d. Interface RTGS dan SKN BI Gen-II
Interface ini bertujuan untuk memudahkan user dalam
melakukan transaksi RTGS dan SKN yang menghubungkan antara aplikasi Core Banking Bank dengan aplikasi RTGS
atau SKN Bank Indonesia.
DESCRIPTION OF IT PROGRAM WORK ACTIVITY YEAR 2016
It cannot be denied, that the banking industry is one of the industries where information technology plays a very important
role. A secure, fast, and powerful information system is needed in processing large and stable data during operation. In addition
to following technological developments, banks must be able to synergize with the needs and demands of banking services
customers as part of business strategy on a wide scale. This is what gives the value of the role of information technology in the
banking industry. Some work programs and activities have been implemented IT
Division in 2016, including: a. Upgrade Core Banking and Switching
Core Banking is a system main application bank that serves to process all transactions on the bank in real time,
store customer data and transactions and process reports. Switching is an application that connects Core Banking with
other applications, both Internal and External, for example for transaction purposes on the bank channel delivery such
as ATM, SMS Banking , and so on. The implementation of Core Banking upgrades from OLIBS to OLIBS 724 and
switching application from Emware to Emware 724 was implemented in July 2016.
b. Samsat Online Development This application is a cooperation application with Samsat
to make it easier in knowing and processing vehicle data online and update. The plan will be implemented in 2017.
c. Development of Multibiller Payment Bank SulutGo has implemented payments for several
providers billers through the ATM terminal of Bank SulutGo, i.e. land and building tax payment PBB, BPJS, Citilink
ticket, mobile phone bill payment, telephone, satellite TV subscription and others.
d. RTGS Interface and BI SKN Gen-II This interface aims to facilitate users in conducting RTGS and
SKN transactions that connect between Core Banking, Bank application with RTGS application or SKN Bank Indonesia.
219
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
e. Proses migrasi Kartu ATM ke Kartu Chip Sehubungan dengan adanya regulasi dari Bank Indonesia
untuk meningkatkan keamanan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu APMK, dimana paling lambat
31 Desember 2021, kartu ATMDebit yang diterbitkan oleh Penerbit di Indonesia beserta terminal dan sarana
pemrosesnya wajib menggunakan standar nasional teknologi chip yang disepakati oleh industri dan
ditetapkan Bank Indonesia, maka Bank SulutGo telah melakukan persiapan terkait pemenuhan terhadap
regulasi tersebut.
f. Penambahan Kasda Online di beberapa Kota dan Kabupaten.
Kasda online
merupakan aplikasi untuk Pemerintah Daerah, yang memiliki fungsi untuk melihat mutasi
transaksirekening koran Giro Kas Pemda dan transaksi pencairan SP2D.
Pada Tahun 2016 PT. Bank SulutGo sudah menerapkan Kasda Online di 9 Sembilan KotaKabupaten yang ada di
Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.
g. Monitoring Layanan dan Jaringan Melakukan pemantauan terhadap operasional cabang
dan jaringan komunikasi, baik untuk kegiatan operasional di kantor cabang maupun untuk delivery channel.
h. Management Information System MIS
Aplikasi yang berfungsi mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Adanya upgrade sistem
core banking bank pada bulan Juli 2016, sehingga aplikasi
MIS pun harus dilakukan update sesuai versi core banking dan switching.
i. Relokasi Ruang Server Pemindahan ruangan server dari Kantor Pusat Bank
SulutGo ke ruang kerja Divisi IT E-Banking yang terletak di Kantor Cabang Pembantu Sam Ratulangi.
e. The process of migrating ATM Card to Chip Card In connection with the regulation of Bank Indonesia to
improve the security of the Card-Based Payment Instrument APMK, by December 31, 2021, the ATM Debit card issued
by the Issuer in Indonesia along with the terminal and its processing facilities shall use the national standards of chip
technology agreed by the industry And stipulated by Bank Indonesia, Bank SulutGo has made preparations related to
compliance with the regulation.
f. The addition of Kasda Online in several cities and Regencys.
Kasda online is an application for Local Government, which has a function to view mutations of transactions Local
Government Cash Current Account and disbursement transactions of SP2D.
In the Year 2016 PT. Bank SulutGo has implemented Kasda Online in 9 Nine Municipasl Regencies in North Sulawesi
Province and Gorontalo Province. g. Monitoring Services and Networks
Monitoring branch operations and communication networks, for both branch oice and delivery channel
operations. h. Management Information System MIS
Applications that collect and process data to generate useful information for all levels of management in planning and
control activities. The upgrading of the banks core banking system in July 2016, so that the MIS application must be
updated in accordance with core banking and switching versions.
i. Server Space Relocation
Relocation of server room from the Bank SulutGo Head Oice to IT E-Banking Division oice located at Sam
Ratulangi Branch Oice.
220
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
MANFAAT PENGEMBANGAN TI BAGI BANK
Dengan adanya pengembangan IT Bank SulutGo ditahun 2016, maka berdampak positif pada perusahaan dalam hal:
- Mendukung kebutuhan bisnis bank.
- Memberikan kemudahan bagi operasional bank.
- Memberikan layanan dan kemudahan bagi nasabah
dalam bertransaksi.
AUDIT DAN TATAKELOLA IT
Dalam setiap implementasi Teknologi Informasi di Bank SulutGo senantiasa didasarkan pada kepatuhan terhadap
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG. Melalui pengembangan dan penyempurnaan rangkaian aplikasi
dan sistem TI, Bank SulutGo berupaya untuk menghadirkan kegiatan usaha dan operasional yang transparan, akuntabel
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Sebagai
bagian untuk menyempurnakan Tata Kelola IT Perusahaan, Bank SulutGo senantiasa melakukan Audit Teknologi
Informasi melalui kerjasama dengan Auditor Teknologi Informasi yang independen secara periodik.
BENEFITS OF IT DEVELOPMENT FOR
BANKS
With the development of IT Bank SulutGo in 2016, it has a positive impact on the company in terms of:
- Support the banks business needs.
- Provides convenience for bank operations.
- Providing services and convenience for customers in
transactions.
AUDIT AND IT GOVERNANCE
In every implementation of Information Technology at Bank SulutGo is always based on compliance with Good Corporate
Governance GCG principles. Through the development and reinement of IT application and system suite, Bank SulutGo
strives to deliver transparent, accountable and responsible to All shareholders and stakeholders. As part of improving the
Corporate IT Governance, Bank SulutGo continues to conduct an Information Technology Audit in cooperation with an
independent Information Technology Auditor on a periodic basis.
221
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Keberadaan Teknologi informasi merupakan aset yang berharga bagi bank, sehingga pengelolaannya tidaj hanya
tanggung jawab Divisi Teknologi Informasi, namun juga seluruh elemen di Bank SulutGo yang menggunakan
teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan operasional bank juga dapat meningkatkan risiko
yang dihadapi bank. Dengan semakin meningkatnya risiko yang dihadapi, maka bank perlu menerapkan manajemen
risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi secara efektif. Dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 38POJK.032016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Iinformasi Oleh
Bank Umum, maka Bank SulutGo senantiasa menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam penggunaan
Teknologi Informasi, yang meliputi:
· Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris;
· Kecukupan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan
Teknologi Informasi; ·
Kecukupan proses identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan Teknologi
Informasi; dan
· Sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi
Informasi.
Penerapan manajemen risiko tersebut dilaksanakan secara terintegrasi di dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi
Informasi, mulai dari proses perencanaan, pengadaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan, hingga
pengembangan sumber daya Teknologi Informasi. Penerapan manajemen risiko tersebut senantiasa disesuaikan dengan
tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha Bank.
RISK MANAGEMENT IN THE USE OF INFORMATION TECHNOLOGY
The existence of Information technology is a valuable asset for the bank, so the management is not only the responsibility of the
Information Technology Division, but also all elements of Bank SulutGo using information technology. The use of information
technology in bank operations can also increase the risk faced by the bank. With the increasing risks faced, banks need to
apply risk management in the efective use of Information Technology. With the issuance of the Financial Services Authority
Regulation No. 38 POJK.03 2016 on the Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology by
Commercial Banks, Bank SulutGo always implements efective risk management in the use of Information Technology, which
includes:
- Active supervision of the BOD and BOC;
- The adequacy of policies, standards, and procedures for the
use of Information Technology; -
Adequacy of identiication process, measurement, monitoring and risk control of Information Technology
usage; and -
Internal control system on the use of Information Technology.
Implementation of risk management is implemented in an integrated manner in every stage of the use of Information
Technology, ranging from the process of planning, procurement, development, operations, maintenance, to the development of
information technology resources. The implementation of risk management is constantly adjusted to the Banks objectives,
business policies, size and complexity.
222
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN TI TAHUN 2017
Sesuai dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi IT Blueprint sebagai pedoman atau roadmap pengelolaan
kegiatan Teknologi Informasi, maka Bank SulutGo melalui Divisi TI akan melakukan beberapa program pengembangan
TI ditahun 2017, untuk memenuhi kebutuhan bisnis
dengan program sebagai berikut : a. Optimalisasi Aplikasi IT
- Optimalisasi aplikasi Core Banking OLIBS 724 dan switching
Emware 724 untuk lebih meningkatkan performakinerja aplikasi sebagai penunjang
operasional dan bisnis bank. - Transformasi SMS Banking :
• Perubahan dari plain text menjadi mobile version menu based
. • Pengembangan aplikasi SMS Engine.
• Penambahan itur SMS Banking sesuai dengan itur yang ada di ATM.
• Penambahan keamanan transaksi dengan metode PIN Challenge.
- Penerapan aplikasi surrounding, yaitu antara lain: • Kasda Online
Meningkatkan performansi aplikasi Kasda online dengan penambahan fasilitas pengelolaan
pengeluaran danakas, dimana aplikasi kasda saat ini hanya mengelola transaksi penerimaan.
• Samsat online Implementasi aplikasi pada Samsat Provinsi
Sulawesi Utara. • Secure File Billing System
Kerjasama dengan instansi atau lembaga seperti sekolah-sekolah dan lembaga lainnya untuk
keperluan pembayaran rutin melalui Teller, ATM, maupun SMS Banking Bank SulutGo.
• BSG Teller Payment Penerimaan pembayaran tagihan dan transfer
antar bank melalui counterteller Bank SulutGo. • HRMS
Pengembangan terhadap aplikasi HRMS yang ada saat ini dengan penambahan itur perhitungan
pajak, dan beberapa keperluan administrasi kepegawaian.
IT DEVELOPMENT PLANNING PROGRAM IN 2017
In accordance with the Information Technology Strategic Plan IT Blueprint as a guide or roadmap for the management of
Information Technology activities, Bank SulutGo through IT Division will conduct several IT development programs in 2017,
to meet business needs with the following programs: a. IT Application Optimization
- Optimization of CISM application OLIBS 724 and
Emware 724 switching to further improve application performance as operational support and bank business.
- SMS Banking Transformation :
• Changes from plain text to the mobile version menu based.
• SMS Engine application development. • The addition of SMS Banking features in accordance
with the features in the ATM. • Added transaction security with PIN Challenge
method. -
Implementation of surrounding applications, among others:
• Kasda Online
Improve the performance of Kasda online application with the addition of fund cash expense
management facility, where kasda application currently only manages the transaction acceptance.
• Samsat online
Implementation of application in Samsat North Sulawesi Province.
• Secure File Billing System,
Cooperation with institutions or agencies such as schools and other institutions for routine payment
through Teller, ATM, or SMS Banking Bank SulutGo.
• BSG Teller Payment
Acceptance of bill payment and interbank transfer through counter teller Bank SulutGo.
• HRMS
Development of existing HRMS applications with the addition of tax calculation features, and some
personnel administration requirements.
223
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
• Email Server Bank SulutGo Bank SulutGo melakukan kerjasama dengan
Google Indonesia untuk email server Bank SulutGo melalui aplikasi GSuite.
• Virtual Account Kerjasama dengan lembagainstansi, dimana
tahap awal Bank SulutGo melakukan kerjasama dengan SINODE GMIM untuk menampung donasi
jemaat melalui virtual account masing-masing donator yang dapat bertransaksi melalui Teller,
ATM, maupun SMS Banking Bank SulutGo.
- Optimalisasi E-Channel • E-Money
E-money atau electronic money merupakan
alat pembayaran yang menggunakan media elektronik, dimana nilai uang dari nasabah
tersimpan dalam media elektronik tertentu umumnya berupa kartu untuk memudahkan
transaksi harian nasabah. Bank SulutGo rencananya akan bekerjasama dengan pihak
ketiga untuk penerapan e-Money tersebut.
• Laku Pandai Laku Pandai adalah layanan keuangan yang
diselenggarakan Bank melalui Agen-agen yang sudah bekerjasama dengan sasaran masyarakat
yang belum memiliki rekening di Bank dengan produk berupa Tabungan yang bertujuan untuk
memberikan akses keuangan pada masyarakat yang belum mengenal atau menggunakan
layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya. Saat ini Bank SulutGo bekerjasama
dengan PT. Indosat untuk implementasi Laku Pandai.
• EDC a. Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga
untuk terminalperangkat. b. Melakukan pengadaan untuk mini ATM,
Mobile Teller dan Mobile Tax.
• Mobile Banking Merupakan layanan perbankan untuk melakukan
transaksi inansial dan non inansial dengan menggunakan menu transaksi dan tampilan
menu yang diakses melalui telepon selular komputer tablet.
• Self Service Banking digital branch Untuk meningkatkan layanan kepada nasabah,
• Email Server Bank SulutGo
Bank SulutGo cooperates with Google Indonesia to email server Bank SulutGo through GSuite
application.
• Virtual Account
Cooperation with institutions, where the early stage of Bank SulutGo cooperatse with SINODE GMIM to
accommodate a donations congregation through a virtual account of each donator who can transact
through Teller, ATM, and SMS Banking Bank SulutGo.
- Optimize E-Channel
• E-Money
E-money or electronic money is a means of payment that uses electronic media, where the value of money
from customers stored in certain electronic media usually a card to facilitate the daily transaction of
customers. Bank SulutGo plans to cooperate with third parties for the implementation of e-Money.
• Branchless banking
Branchless banking is a inancial service held by the Bank through Agencies that have cooperated
with the target of the community who do not have an account in the Bank with the product of
Saving which aims to provide access to inance to the community who do not know or use banking
services and other inancial services. Currently Bank SulutGo in cooperation with PT. Indosat for
branchless banking implementation.
• EDC a. Cooperate with third parties for terminals
devices. b. Procurement for mini ATM, Mobile Teller and
Mobile Tax. • Mobile Banking
It is a banking service for inancial and non-inancial transactions by using transaction menus and
menu displays accessed via mobile phones tablet computers.
• Self Service Banking digital branch
To improve services to customers, where account
224
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
dimana pembukaan rekening akan terintegrasi dengan KTP Elektronik bekerjasama dengan
Ditjen Dukcapil. Sehingga akan mempercepat proses pembukaan nasabah dan rekening baru.
b. Optimalisasi Infrastruktur IT - Peningkatan kualitas Jaringan Komunikasi.
- Penambahan kapasitas server. - Peremajaan perangkat TI.
- Peremajaan ATM.
c. Optimalisasi SDM IT - Pengembangan Staf, dengan melakukan training staf
internal Divisi IT E-Banking. - Melakukan perekrutan tenaga – tenaga profesional
programmer untuk menunjang pengembangan system internal.
- Melakukan pelatihan irst level handling problem di cabang untuk petugas – petugas IT Cabang.
- Melakukan pelatihan OLIBS 724 untuk petugas– petugas cabang.
opening will be integrated with the Electronic ID card in cooperation with DG Capt. So that will
accelerate the process of opening new customers and accounts.
b. Optimization of IT Infrastructure
- Improved quality of Communication Network.
- Added server capacity.
- IT device rejuvenation.
- ATM Rejuvenation.
c. IT HR Optimization
- Staf Development, by training internal staf of IT
E-Banking Division. -
Conducting recruitment of professional personnel programmer to support the development of internal
system. -
Conducting irst level handling problem training for branches IT Oicers.
- Conduct OLIBS 724 training for branch oicers.
225
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Analisa dan Pembahasan Kinerja Bank oleh Manajemen
Bank Performance Analysis and Discussion by Management
226
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Analisa dan Pembahasan Kinerja Bank oleh Manajemen
Bank Performance Analysis and Discussion by Management
227
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL TAHUN 2016
Perekonomian nasional pada tahun 2016, berhasil tumbuh 5,02, lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang tumbuh
4,88. Lebih tingginya pertumbuhan ekonomi 2016 tersebut didorong oleh akselerasi Jawa dan Sumatera, sementara
Kawasan Timur Indonesai KTI masih tumbuh melambat. Perekonomian Jawa tumbuh dari 5,47 menjadi 5,59;
sementara Sumatera tumbuh dari 3,53 menjadi 4,29. Pertumbuhan ekonomi Jawa dan Sumatera terutama karena
dukungan konsumsi rumah tangga dan ekspor. Dari sisi sektoral, perbaikan ekonomi di Jawa didorong oleh lapangan
usaha perdagangan dan jasa-jasa. Sementara, di Sumatera didukung oleh akselerasi perdagangan dan konstruksi, serta
kontraksi yang lebih rendah di pertambangan.
Di sisi lain, menurunnya kinerja konsumsi pemerintah dan investasi, menahan pertumbuhan lebih lanjut di seluruh
wilayah. Di KTI, perlambatan konsumsi pemerintah dan investasi membuat KTI tumbuh lebih rendah dibanding
NATIONAL ECONOMIC GROWTH YEAR 2016
The national economy in 2016, managed to grow 5.02, higher than in 2015 which grew 4.88. Higher economic growth in
2016 was driven by an acceleration of Java and Sumatra, while the Eastern Region of the Indonesia KTI is still growth slowly.
Java’s economy grew from 5.47 to 5.59; while Sumatra grew from 3.53 to 4.29. Economic growth of Java and Sumatra
is mainly due to support household consumption and exports. From the sectoral side, the economic improvement in the ield of
Java was driven by trade and services. Meanwhile, in Sumatra, supported by the acceleration of trade and construction, as well
as a lower contraction in mining.
On the other side, the decline in government consumption and investment performance, resist further growth across the region.
In KTI, a slowdown in government consumption and investment made KTI grow lower than in 2015. The economic slowdown
Tinjauan Industri
Industry Overview
228
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi dan tantangan di tahun 2016, Direksi telah
menetapkan target kinerja dan keuangan melalui Rencana Bisnis Bank RBB untuk
periode tahun 2016-2018. Seeing the economic growth projections and
challenges in 2016, the Board of Directors has set performance targets and finance
through Bank Business Plan RBB for the 2016-2018 year period.
tahun 2015. Perlambatan ekonomi KTI terutama terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Nusra dan Sulawesi Ambon
Papua Sulampua, seiring penurunan kinerja pada lapangan usaha konstruksi, pertambangan, dan industri pengolahan.
Meski demikian, ekspor luar negeri KTI yang meningkat signiikan dibanding tahun 2015, khususnya terkait ekspor
batubara Kalimantan, mampu menahan perlambatan ekonomi menjadi lebih dalam.
Indikator ekonomi terkini di berbagai daerah mengindikasikan bahwa secara agregat, perekonomian pada triwulan I 2017
akan tumbuh lebih baik terutama di Jawa dan Sumatera. Pertumbuhan ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah
tangga, konsumsi pemerintah serta ekspor luar negeri. Lebih tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga
didukung masih kuatnya optimisme konsumen. Sementara itu, konsumsi pemerintah meningkat seiring komitmen
percepatan pengesahan dan realisasi APBD. Di sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan meningkat sejalan dengan
membaiknya harga komoditas dan upaya peningkatan ekspor melalui diversiikasi negara tujuan ekspor.
of KTI mainly in Bali, Nusa Tenggara Nusra Sulawesi, Ambon and Papua Sulampua, as the decline in performance of the
business ield of construction, mining, and processing industry. However, overseas export KTI increase signiicantly compared to
2015, particularly related to the export of coal Kalimantan, able to withstand the economic slowdown becomes deeper.
Recent economic indicators in various regions indicate that, in the aggregate, the economy in the irst quarter 2017 will grow
better especially in Java and Sumatra. Growth was supported by rising household consumption, government consumption and
export abroad. The higher growth in household consumption supported by the strength of consumer optimism. Meanwhile,
government consumption increase in line with the commitment ratiication and the realization of the regional budget. On
the external side, exports are expected to increase in line with the improvement in commodity prices and eforts to increase
exports through diversiication of export destinations.
229
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah Triwulan IV 2016 yoy Map of Regional Economic Growth in Fourth Quarter 2016 yoy
Inlasi
Perkembangan inlasi di berbagai daerah pada 2016 terjaga pada level yang rendah yaitu berada dalam sasaran inlasi
nasional, sebesar 3,02 yoy. Realisasi inlasi pada periode ini ditopang oleh minimalnya kebijakan penyesuaian tarif
oleh pemerintah ditengah stabilnya inlasi inti dan dukungan pasokan pangan yang mencukupi sehingga mampu menekan
inlasi volatile foods. Realisasi inlasi terendah terjadi di Jawa 2,59, diikuti KTI 2,90, dan Sumatera 4,53. Inlasi
Sumatera yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya disebabkan oleh peningkatan harga komoditas cabai merah
akibat gangguan produksi menjelang akhir tahun.
Memasuki awal triwulan I 2017, tekanan inlasi masih terjaga di berbagai daerah terutama di Jawa dan KTI. Sementara
inlasi di Sumatera tercatat relatif tinggi terutama di Bangka Belitung 7,95 dan Sumatera Utara 5,89. Tekanan
inlasi di awal triwulan I 2017 terutama didorong oleh inlasi
administered price dan volatile foods.
Perbankan
Stabilitas dan daya tahan perbankan nasional secara keseluruhan dinilai relatif cukup baik, terutama dengan
cukup tebalnya tingkat permodalan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang ada. Kondisi Perbankan relatif baik
dengan arah positif terlihat dari meningkatnya Banking
Condition Indicator. CAR yang relatif tinggi. Rentabilitas
masih stabil dengan tingkat eisiensi yang membaik seiring
Inlation
Inlation in the various regions in 2016 maintained at a low level, which is located in a national inlation target, amounted to
3.02 yoy. Inlation in this period supported by the minimum tarif adjustment policies by the government amid stable core
inlation and food supplies suicient support so as to suppress volatile food inlation. The lowest inlation in Java 2.59,
followed by KTI 2.90 and Sumatra 4.53. Sumatra inlation is higher than other regions due to the increase in commodity
prices due to impaired production of red chili towards the end of the year.
Entering the beginning of the irst quarter of 2017, inlationary pressure is still maintained in various areas, especially in
Java and KTI. While inlation was relatively high in Sumatra, especially in Bangka Belitung 7.95 and North Sumatera
5.89. Inlationary pressures at the beginning of the irst quarter 2017 was primarily driven by inlation in administering
prices and volatile foods.
Banking
Stability and durability of the national banking system as a whole have been relatively good, especially with a thickness
suicient capital levels to anticipate the risks involved. Banking conditions are relatively good with a positive direction seen
from the increase Banking Condition Indicator. CAR is relatively high. Proitability remains stable with improved eiciency levels
in line with the decline in OEOI and ROA increase. ROA Progress
4,19 4,47 4,03 4,49
Sumatera Kalimantan
1,97 1,62 2,21 2,22
6,02 5,56 8,72 9,21
Sulampua
4,33 4,03 5,39 5,54
KTI
6,72 6,83 5,52
4,87
Bali Nusra
PDRB 7,0 6,0 PDRB 7,0
5,0 PDRB 6,0 4,0 PDRB 5,0
0 PDRB 4,0 PDRB 0
5,38 5,82 5,70
5,45
Jawa Nasional
4,92 5,18
5,01 4,94
230
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
turunnya BOPO dan meningkatnya ROA. Perkembangan ROA Bank Umum pada tahun 2016 mencapai 2.23, lebih
rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.32. Sedangkan perkembangan NIM Bank Umum
menunjukan peningkatan pada tahun 2016 mencapai 5.63 dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 5.39 . Dari
sisi Intermediasi dan likuiditas perbankan dicerminkan oleh nilai Loan to Deposit ratio LDR Bank Umum. Perkembangan
LDR Bank Umum pada tahun 2016 mencapai 90.70 , lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai
92.11. Eisiensi perbankan dicerminkan pada Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
mengalami kenaikan yang mencapai 82.22 dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 81.49. Semakin BOPO
meningkat mengindikasikan bahwa operasional perbankan semakin tidak eisien. Sehingga laba yang didapatkan
tidak begitu besar maka mempengaruhi nilai ROA yang menunjukan penurunan.
Secara khusus, kinerja Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia BPD-SI ditahun 2016 terus menunjukkan
pertumbuhannya. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal
ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Untuk proitabilitas
perbankan yang ditunjukan dari nilai Return of Assets ROA BPD menunjukan peningkatan. Perkembangan ROA BPD
pada tahun 2016 mencapai 2.58, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.40. Sedangkan
perkembangan NIM BPD menunjukan peningkatan pada tahun 2016 mencapai 7.07 dibandingkan tahun 2015
yang hanya mencapai 6.66 . Dari sisi Loan to Deposit ratio LDR BPD pada tahun 2016 mencapai 93.65 , lebih tinggi
dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 92.19 . Eisiensi perbankan dicerminkan pada Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional BOPO mengalami kenaikan yang mencapai 78.08 dibandingkan tahun 2015
yang hanya mencapai 79.57 . Semakin BOPO menurun mengindikasikan bahwa operasional perbankan semakin
eisien.
a. Jumlah Bank Sampai dengan akhir tahun 2016, perkembangan
jumlah bank umum dan kantor bank umum berdasarkan BUKU tumbuh menjadi sebanyak 32.730 bank, terjadi
penurunan sebanyak 233 bank dari tahun 2015 yakni sebanyak 32.963 bank.
of Commercial Bank in 2016 reached 2.23, lower than the previous year which reached 2.2. While the NIM progress of
the commercial bank in 2016 showing an increase of 5.63 compared to 2015 which was only 5.39. In terms of banking
intermediation and liquidity relected by the value of the loan to deposit ratio LDR of Commercial Bank. The LDR progress
of Commercial Bank in 2016 reached 90.70, lower than in 2015, which only reached 92.11. Banking eiciency relected
in Operating Expenses to Operating Income OEOI increase, reaching 82.22 compared to 2015 which only reached 81.49.
Increasingly OEOI increase indicates that more ineicient banking operations. So that the proits earned not so big it
afects the value of ROA which showed a decline.
In particular, the performance of the entire Indonesian Regional Development Bank BPD-SI in the year 2016 continued to
show growth. BPD performance is seen from the inancial and operational performance is improving. It can be seen
from the various indicators that successfully recorded by BPD throughout Indonesia. Indicated for banking proitability of the
value of Return on Assets ROA BPD showed an increase. ROA development of BPD in 2016 reached 2.58, higher than the
previous year which reached 2.40. While the development of BPD NIM showed an increase in 2016 reached 7.07 compared
to 2015, reaching only 6.66. Of the loan to deposit ratio LDR of BPD in 2016 reached 93.65, higher than in 2015, which
only reached 92.19. Banking eiciency relected in Operating Expenses to Operating Income ROA increase, reaching 78.08
compared to 2015 which only reached 79.57. Increasingly OEOI decline indicates that the banking operations more
eicient.
a. Total Bank
Until the end of 2016, the development of the number of commercial banks and commercial banks based on the
BUKU grew to as many as 32 730 banks, a decline of 233 banks from 2015 that as many as 32 963 banks.
231
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Sedangkan jumlah Bank Umum Berdasarkan Pengelompokan Total Aset, tergambar pada tabel dibawah ini.
Tabel Perkembangan Jumlah Bank Umum dan Kantor Bank Umum berdasarkan BUKU
Growth of Total Commercial Banks and Bank Oices based on Group of Business Activities
Kelompok Bank 2014
2015 2016
Group of Bank
Des BUKU 1
BUKU 1
Jumlah Bank 42
34 25
Total Banks Jumlah Kantor
1.615 1323
919 Total Bank Oices
BUKU 2 BUKU 2
Jumlah Bank 44
46 50
Total Banks Jumlah Kantor
3.850 3745
4.038 Total Bank Oices
BUKU 3 BUKU 3
Jumlah Bank 17
22 24
Total Banks Jumlah Kantor
10.365 10.708
10.410 Total Bank Oices
BUKU 4 BUKU 4
Jumlah Bank 4
4 4
Total Banks Jumlah Kantor
14.756 15.208
15.507 Total Bank Oices
BUKU 1 Syariah BUKU 1 SHARIA
Jumlah Bank 6
5 3
Total Banks
Jumlah Kantor 483
272 100
Total Bank Oices BUKU 2 Syariah
BUKU 2 SHARIA
Jumlah Bank 6
6 9
Total Banks
Jumlah Kantor 1.668
996 1.136
Total Bank Oices BUKU 3 Syariah
BUKU 3 SHARIA
Jumlah Bank -
1 1
Total Banks
Jumlah Kantor -
711 620
Total Bank Oices Total
Total
Jumlah Bank
119 118
116 Total Banks
Jumlah Kantor
32.737 32.963
32.730 Total Bank Oices
Ket : r Angka - angka diperbaiki Note : r revised igures
232
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
b. Aset Sampai dengan akhir tahun 2016, perkembangan aset
bank umum konvensional dan bank umum syariah berdasarkan kegiatan usaha tumbuh menjadi sebesar
Rp6.729.799 miliar lebih tinggi dari aset tahun 2015 yakni sebesar Rp6.129.146 miliar.
b. Asset Until the end of 2016, the development of the bank’s assets
conventional and Islamic commercial bank based business activities grew to Rp6,729,799 billion higher than 2015
assets of Rp6,129,146 Billion.
Tabel Jumlah Bank Umum Berdasarkan Pengelompokan Total Aset
Total of Commercial Banks Based on Total Assets
Desember 2012 Desember 2013
Desember 2014 Desember 2015
Desember 2016 Group of Banks
Kelom- pok
Bank Rp1
Triliun Rp.
1 s.d 10
Triliun Rp. 10
s.d 50 Trili-
un
Rp. 50
Triliun Rp1
Trili- un
Rp. 1 s.d
10 Trili-
un Rp. 10
s.d 50 Triliun
Rp. 50 Triliun
Rp1 Triliun
Rp. 1 s.d
10 Trili-
un Rp. 10
s.d 50 Triliun
Rp. 50
Triliun
Rp1 Triliun
Rp. 1 s.d 10
Triliun Rp. 10
s.d 50 Triliun
Rp. 50
Trili- un
Rp1 Trili-
un Rp.
1 s.d
10 Tril-
iun Rp.
10 s.d
50 Tril-
iun Rp.
50 Trili-
un
Bank Persero
4 4
4 4
4
State Owned Banks
BUSN Dewasa
1 17
7 11
1 15
8 12
1 16
9 12
15 12
12 13
15 14
Foreign Exchange Com-
mercial Bank BUSN
Non Devisa
10 17
2 1
8 18
2 1
5 21
2 1
5 19
2 1
4 17
Non Foreign Exchange Com-
mercial Bank BPD
14 11
1 14
11 1
10 15
1 10
15 1
11 14
2
Regional Depelopment
Bank
Bank Cam-
puran
6 8
7 7
1 4
7 1
2 8
2
2 8
2
Joint Venture Banks
Bank Asing
3 3
4 2
4 4
2 4
4 2
4 4
1 1
4 4
Foreign Owned Banks
Total 11
57 31
21 9
56 32
23 6
53 37
23 5
48 41
24 5
44 41
26
Total
233
Lapor an T
ahunan
B ANK SUL
UT GO
2016
| A
nn u
al Rep or
t
B ANK SUL
UT GO 2016
Tabel Perkembangan Aset Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah Berdasarkan Kegiatan Usaha Growth of Banks Assets based on Group of Business Activities miliar Bilion
Kelompok Bank 2014
2015 2016
Group of Bank Des
- BUKU 1
166.367 131.016
100.103
- BOOK 1 - BUKU 2
1.003.337 810.899
844.755
- BOOK 1 - BUKU 3
1.762.817 2.245.451
2.410.757 - BOOK 1
- BUKU 4 2.477.667
2.728.358 3.120.003
- BOOK 1 - BUKU 1 Syariah
35.163 23.592
15.968
- BOOK 1 Sharia - BUKU 2 Syariah
169.797 119.031
159.374
- BOOK 2 Sharia - BUKU 3 Syariah
- 70.799
78.839
- BOOK 3 Sharia Total
5.615.150 6.129.146
6.729.799 Total
Ket : r Angka angka diperbaiki Note : r Revised igures
c. Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional
· Bank Umum Konvensional
Sampai dengan akhir tahun 2016, perkembangan kredit bank umum tumbuh menjadi sebesar Rp4.413.414
miliar lebih tinggi dari kredit tahun 2015 yakni sebesar Rp4.092.104 miliar. Sedangkan DPK bank umum ditahun
2016 tumbuh menjadi sebesar Rp4.836.758 miliar lebih tinggi dari DPK tahun 2015 yakni sebesar Rp4.413.056
miliar.
c. Conventional Commercial Bank Business Activity •
Conventional Commercial Bank Until the end of 2016, the development of commercial bank
loans grew to Rp4,413,414 billion higher than the loan in 2015, amounted to Rp4,092,104 Billion. While commercial
banks in TPF in the year 2016 grew to Rp4,836,758 billion higher than in TPF in 2015, amounted to Rp4,413,056 Billion.
Tabel Kegiatan Usaha Bank Umum Commercial Bank Operations Commercial Bank Operations Table
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des Penyaluran Dana
Distribution of Funds a. Kredit Yang Diberikan
2,725,674 3,319,842
3,706,501 4,092,104
4,413,414 a. Loan
- Kepada Pihak Ketiga 4,413,414
3,292,874 3,674,308
4,057,904 4,377,195
- To Third Party Rupiah
2,281,021 2,281,021
3,057,964 3,423,180
3,736,609 Rupiah
Valas 426,841
572,374 616,345
634,724 640,585
Foreign Exchange - Kepada Bank Lain
17,812 26,968
32,192 34,200
36,220 - Other Bank
Rupiah 10,596
16,681 19,100
21,443 22,983
Rupiah Valas
7,215 10,287
13,092 12,757
13,237 Foreign Exchange
b. Penempatan pada Bank Lain
166,623 171,915
182,432 211,901
207,050 b. Placement with Other
Bank - Giro
58,212 65,031
70,250 77,840
78,205 - Current Account
miliar Rp Billion Rp
miliar Rp Billion Rp
234
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Kegiatan Usaha Bank Umum Commercial Bank Operations Commercial Bank Operations Table
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des
- Inter Bank Call Money 76,279
83,549 77,697
104,725 98,230
- Inter Bank Call Money - Deposito Berjangka
30,370 20,159
29,622 20,692
16,127 - Time Deposits
- Lainnya 1,761
3,176 4,864
8,643 14,489
- Others c. Penempatan pada Bank
Indonesia 580,697
506,453 569,018
685,575 717,840
c. Placement to Bank Indonesia
- Giro 289,254
322,562 361,588
393,362 370,727
- Current Account - Fine Tune Operation
FTO 198,835
52,034 79,917
158,264 156,936
- Fine Tune Operation FTO
- Fasbi 65,431
110,905 123,020
123,177 185,371
- Fasbi - Lainnya
27,178 20,952
4,493 10,772
4,806 - Others
d. Surat Berharga 429,946
520,642 636,688
660,828 860,522
d. Marketable Securitiess - Sertiikat Bank Indonesia
SBI 81,158
111,689 113,104
40,017 96,103
- Bank Indonesia Certii- cates SBI
- Surat Perbendaharaan Negara SPN
1,920 17,908
19,418 26,443
31,352 - Treasury Bills
- Obligasi 282,960
323,941 369,849
485,238 561,963
- Bonds - Lainnya
63,909 67,103
134,316 109,130
171,104 - Others
e. Penyertaan 15,065
15,725 20,984
25,605 33,889
e. Equity Investment f. Cadangan Kerugian
Penurunan 69,931
79,492 90,454
116,540 153,245
f. Impairment on Financial Assets
Nilai Aset Keuangan CKPN
- Kredit yang diberikan 65,389
73,108 83,240
110,161 147,470
- Loan - Surat Berharga
2,105 2,290
2,289 1,612
1,404 - Marketable Securities
- Lainnya 2,437
4,095 4,926
4,767 4,371
- Others g. Tagihan Spot dan Derivatif
8,229 26,092
17,483 20,611
13,693 g. Spot and Derivatives
Claims h. Tagihan Lainnya
176,507 183,143
245,350 155,488
171,250 h. Other claims
Sumber Dana Source of Funds
a. Dana Pihak Ketiga 3,225,198
3,663,968 4,114,420
4,413,056 4,836,758
a. Third Party Funds Rupiah
2,757,530 3,025,150
3,434,579 3,665,444
4,091,634 Rupiah
Giro 567,801
569,927 605,276
667,537 821,777
Current Account Tabungan
1,010,488 1,123,696
1,187,559 1,274,588
1,413,351 Saving
Simpanan Berjangka 1,179,242
1,331,527 1,641,743
1,723,319 1,856,507
Time Deposits Valas
467,668 638,818
679,841 747,612
745,124 Foreign Exchange
Giro 199,270
276,854 284,309
319,995 302,458
Current Account Tabungan
66,342 89,011
96,899 121,423
138,459 Saving
miliar Rp Billion Rp
235
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Kegiatan Usaha Bank Umum Commercial Bank Operations Commercial Bank Operations Table
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des
Simpanan Berjangka 202,056
272,952 298,633
306,194 304,208
Time Deposits b. Kewajiban kepada Bank
Indonesia 1,864
1,782 2,147
691 808
b. Liabilities to BI c. Kewajiban kepada Bank
lain 124,697
115,793 132,956
161,094 168,531
c. Interbank Liabilities d. Surat Berharga yang
diterbitkan 42,116
54,450 54,308
65,544 93,222
d. Issued Marketable Securities
e. Pinjaman yang Diterima 75,341
112,914 145,853
177,718 179,671
e. Borrowing Rupiah
12,229 16,025
20,350 22,873
21,734 Rupiah
Valas 63,112
96,888 125,503
154,845 157,938
Foreign Exchange f . Kewajiban Spot dan
Derivatif 7,928
29,987 18,880
27,728 14,302
f. Spot and Derivatives Liabilities
g. Kewajiban Lainnya men- cakup Tagihan Akseptasi,
dan Tagihan atas Surat Berharga yang dijual dgn
janji dibeli kembalirepo 60,342
85,131 120,691
109,623 100,710
g. Other Liabilities
h. Setoran Jaminan 5,031
5,993 5,622
6,292 5,206
h. Margin Deposits
Beberapa komponen modal
Components of Capital
a. Modal Disetor 123,279
138,138 153,439
164,270 176,712
a. Paid In Capital b. Cadangan
38,656 50,619
67,568 81,652
64,834 b. Reserves
c. LR Tahun lalu 1 149,971
201,059 256,642
323,763 411,187
c. Retained Earnings Proit Loss 1
d. LR Tahun berjalan sesu- dah pajak 2
92,830 106,707
112,213 104,628
106,544 d. Current Earnings Proit
Loss 2 e. Tambahan modal disetor
89,426 92,638
97,889 96,177
111,688 e. Additional Paid In Capital
f. Modal Pinjaman 31,242
33,551 34,432
40,878 41,692
f. Loan Capital
1. Pada LBU 2008 tdk dideinisikan Vs Metadata 1. LBU 2008 is not deined vs
metada 2. Selisih positif dr Seluruh
Pendapatan Op. dan Non Op. Dikurangi Beban Op.
dan Non Op. Vs Metadata Lama
2. Positive diference of op. income and non op. minus
op. expenses and non op. vs old metada
Angka-angka sementara Provisional igures
r Angka-angka diperbaiki r Revised igures
miliar Rp Billion Rp
236
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
· Bank Pembangunan Daerah
Sampai dengan akhir tahun 2016, perkembangan kredit BPD tumbuh menjadi sebesar Rp359.327 miliar lebih
tinggi dari kredit tahun 2015 yakni sebesar Rp329.742 miliar. Sedangkan DPK BPD ditahun 2016 tumbuh
menjadi sebesar Rp383.531 miliar lebih tinggi dari DPK tahun 2015 yakni sebesar Rp356.600 miliar.
• Regional development banks
Until the end of 2016, the development of BPD loans grew to Rp359 327 billion higher than the credit in 2015, amounted
to Rp329 742 billion. While TPF BPD year 2016 grew to Rp383 531 billion higher than in deposits in 2015, amounted to
Rp356 600 billion.
Tabel Kegiatan Usaha BPD Regional Development Banks Operations “Business Development Banks Operations Table
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des Penyaluran Dana
Distribution of Funds a. Kredit Yang Diberikan
219,207 265,250
302,426 329,742
359,327 a. Credit
- Kepada Pihak Ketiga 218,851
264,541 301,456
328,759 357,859
- To Third Party Rupiah
217,563 263,597
300,647 328,131
357,145 Rupiah
Valas 1,287
944 809
628 714
Foreign Exchange - Kepada Bank Lain
357 709
970 983
1,468 - Inter Bank Credit
Rupiah 357
709 970
983 1,468
Rupiah Valas
- -
- -
- Foreign Exchange
b. Penempatan pada Bank Lain
40,194 31,853
38,351 29,244
23,582 b. Interbank Placement
- Giro 1,809
2,318 1,675
1,249 1,818
- Current Account - Inter Bank Call Money
15,142 14,468
14,233 13,117
9,625 - Inter Bank Call Money
- Deposito Berjangka 22,894
14,522 21,856
13,551 11,042
- Time Deposits - Lainnya
349 545
586 1,327
1,097 - Others
c. Penempatan pada Bank Indonesia
48,455 31,626
39,144 43,069
72,100 c. Placement to Bank
Indonesia - Giro
27,642 27,971
31,339 35,639
31,051 - Current Account
- Fine Tune Operation FTO
9,368 200
382 1,051
3,065 - Fine Tune Operation
FTO - Fasbi
10,033 2,546
6,801 6,080
37,592 - Fasbi
- Lainnya 1,413
909 623
298 392
- Others d. Surat Berharga
18,640 32,106
30,988 41,796
38,065 d. Securitiess
- Sertiikat Bank Indonesia SBI
6,618 12,125
9,179 6,753
7,097 - Bank Indonesia Certii-
cates SBI - Surat Perbendaharaan
Negara SPN
49.34430649
100 43
787 383
- Treasury Bills - Obligasi
9,590 16,980
17,605 27,355
21,318 - Bonds
- Lainnya 2,383
2,901 4,161
6,902 9,267
- Others e. Penyertaan
688 693
692 692
1,092 e. Equity Investment
miliar Rp Billion Rp
237
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Kegiatan Usaha BPD Regional Development Banks Operations
Table Keterangan
2012 2013
2014 2015
2016
Items
Des
f. Cadangan Kerugian Penu- runan
3,653 5,173
7,927 9,073
8,797 f.
Impairment on Financial Assets
Nilai Aset Keuangan CKPN
Value of Financial Assets CKPN
- Kredit yang diberikan 3,667
5,155 7,655
8,804 8,510
- Credit - Surat Berharga
8 4
4 3
- Securities - Lainnya
22 15
268 266
286 - Others
g. Tagihan Spot dan Derivatif -
- -
2 2
g. Spot and Derivatives Claims
h. Tagihan Lainnya 17,366
3,081 5,481
5,743 3,497
h. Other claims
Sumber Dana Source of Funds
a. Dana Pihak Ketiga 278,535
287,709 335,957
356,600 383,531
a. Third Party Funds Rupiah
277,555 286,021
334,704 353,719
380,794 Rupiah
Giro 112,715
106,398 120,531
110,080 102,914
Current Account Tabungan
79,938 95,786
100,903 116,551
128,691 Saving
Simpanan Berjangka 84,903
83,838 113,270
127,088 149,190
Time Deposits Valas
980 1,688
1,253 2,881
2,736 Foreign Exchange
Giro 238
673 368
264 270
Current Account Tabungan
30 41
46 50
111 Saving
Simpanan Berjangka 711
974 839
2,567 2,355
Time Deposits b. Kewajiban kepada Bank
Indonesia 5
222 2
2 2
b. Liabilities to BI c. Kewajiban kepada Bank
lain 19,869
22,957 20,612
21,809 33,694
c. Interbank Liabilities d. Surat Berharga yang
diterbitkan 7,517
6,860 7,050
6,730 8,852
d. Issued Marketable Securities
e. Pinjaman yang Diterima 1,819
1,846 3,212
3,945 6,727
e. Borrowing Rupiah
1,819 1,846
3,150 3,945
6,053 Rupiah
Valas -
- 62
- 674
Foreign Exchange f. Kewajiban Spot dan
Derivatif -
- -
1 f. Spot and Derivatives
Liabilities g. Kewajiban Lainnya men-
cakup Tagihan Akseptasi, dan Tagihan atas Surat
Berharga yang dijual dgn janji dibeli kembalirepo
2,101 5,051
3,405 5,585
4,396 g. Other liabilities includes
Acceptances, and the bill on securities sold with
agreement to repurchase repo
h. Setoran Jaminan 479
492 467
564 378
h. Margin Deposits
Beberapa komponen modal Components of Capital
miliar Rp Billion Rp
238
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Kegiatan Usaha BPD Regional Development Banks Operations
Table Keterangan
2012 2013
2014 2015
2016
Items
Des
a. Modal Disetor a. Paid In Capital
b. Cadangan b. Reserves
c. LR Tahun lalu 1 c. Retained Earnings
ProitLoss 1 d. LR Tahun berjalan sesu-
dah pajak 2 d. Current Earnings Proit
Loss 2 e. Tambahan modal disetor
e. Additional Paid In Capital
f. Modal Pinjaman f. Loan Capital
1. Pada LBU 2008 tdk dideinisikan Vs Metadata
1 . LBU 2008 is not deined vs metada
2. Selisih positif dr Seluruh Pendapatan Op. dan Non Op. Dikurangi Beban Op. dan Non Op. Vs Meta- data Lama
2 . Positive diference of op. income and non op.
minus op. expenses and non op. vs old metada
r Angka-angka diperbaiki
r Revised igures
miliar Rp Billion Rp
239
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
d. Laporan Laba Rugi •
Bank Umum Konvensional Sampai dengan akhir tahun 2016, pendapatan bunga
bank umum tumbuh menjadi sebesar Rp681.460 miliar lebih tinggi dari pendapatan bunga tahun 2015 yakni
sebesar Rp646.614 miliar. Sedangkan LabaRugi tahun berjalan sebelum pajak bank umum ditahun 2016
tumbuh menjadi sebesar Rp137.467 miliar lebih tinggi dari LabaRugi tahun berjalan sebelum pajak tahun 2015
yakni sebesar Rp133.521 miliar. d. Income Statement
• Conventional Commercial Bank
Until the end of 2016, interest income of commercial banks grew of Rp681,460 billion higher interest income in 2015
of Rp646,614 billion. While the Earning Loss for the year before tax in the year 2016 commercial banks grew to
Rp137,467 billion higher than the earning loss for the year before tax in 2015 of Rp133,521 billion.
Tabel Laporan Laba Rugi Bank Umum Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des A. Pendapatan dan Beban
Bunga
A. Interest Income and Interest Expenses
1. Pendapatan bunga
391,280 458,188
568,014 646,614
681,460 1. Interest Income
a. Dari Bank Indonesia 9,979
8,056 7,816
7,620 5,990
a. From Bank Indone- sia Placement
b. Dari Penempatan pada bank lain
4,373 5,535
6,846 8,026
6,667 b. From interbank
placement c. Dari surat berharga
24,027 26,305
37,215 42,746
52,404 c. From Mark.securities
d. Dari Kredit yang diberikan
279,847 331,606
403,926 450,988
474,705 d. From Loan
- kepada pihak ketiga bukan bank
278,874 330,353
402,163 448,959
472,391 - To Third Party non
Bank - kepada bank lain
973 1,253
1,763 2,029
2,314 - To other Bank
e. Lainnya 73,054
86,686 112,211
137,234 141,694
e. Others 2. Beban Bunga
183,713 215,134
293,842 338,259
338,622 2. Interest Expenses
a. Kepada Bank Indo- nesia
611 620
562 477
447 a. Bank Indonesia
Liabilites b. Kewajiban pada Bank
lain 2,644
3,843 4,613
6,486 6,924
b. Interbank Liabilities c. Kepada pihak ketiga
bukan Bank 100,507
116,392 172,936
187,208 174,977
c. Third Party non Bank - Giro
11,414 12,257
13,615 14,858
15,819 - Current account
- Tabungan 18,492
19,231 24,317
22,410 22,743
- Saving - Simpanan Ber-
jangka 70,601
84,903 135,003
149,940 136,415
- Time deposits d. Surat Berharga
5,155 5,882
6,993 7,956
8,227 d. Mark.Securities
e. Pinjaman yang diterima
2,452 2,488
3,502 4,334
6,327 e. Borrowing
f. Lainnya 71,516
85,131 104,298
130,259 139,706
f. Others g. Koreksi atas pendapa-
tan bunga 828
779 939
1,540 2,015
g. Corrections
B. Pendapatan Bunga Bersih A1-A2
207,568 243,054
274,171 308,355
342,838
B. Net Interest Income A1- A2
miliar Rp Billion Rp
240
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Laporan Laba Rugi Bank Umum Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des C. Pendapatan dan Beban
Operasional Lain C. Other Operating Income
and Expenses
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
125,557 139,655
148,439 210,957
249,691 1. Other Operating
Income a. Peningkatan Nilai
Wajar dan keuntun- gan penjualan surat
berharga 9,929
4,206 6,306
5,584 8,875
a. Increase in fair val- ue and gain form
sale of marketable securities
b. Peningkatan Nilai Wajar dan keuntungan
penjualan kredit yang diberikan
17 127
239 49
390 b. Increase in fair
value and gain form sale of loan
c. Peningkatan Nilai Wajar dan keuntungan
penjualan aset keuangan lainnya
12 29
55 39
c. Increase in fair value and gain
form sale of other inancial assets
d. Keuntungan Transaksi Spot dan Derivatif
32,261 58,608
50,757 107,699
101,314 d. Gain from spot and
derivative transac- tion
e. Deviden, keuntungan penyertaan equity
method, komisipro- visifee
38,537 44,908
54,203 57,923
63,817 e. Deviden, gain
from investment in shares with equity
method, fees f. Lainnya
44,800 31,777
36,879 39,702
75,256 f.
Others 2. Beban Opera-
sional Selain Beban Bunga
218,409 251,154
278,849 386,114
456,244 2. Non Interest Expense
a. Penurunan Nilai Wajar dan kerugian
penjualan surat berharga
5,710 2,964
2,577 2,853
2,474 a. Decrease in fair
value and losses form sale of securi-
ties b. Penurunan Nilai
Wajar dan kerugian penjualan kredit
yang diberikan 123
68 263
144 b. Decrease in fair
value and losses form sale of loan
c. Penurunan Nilai Wajar dan kerugian
penjualan aset keuangan lainnya
5 2
1 32
26 c. Decrease in fair
value and losses form sale of other
inancial assets d. Kerugian Transaksi
Spot dan Derivatif 26,045
48,690 43,873
98,122 101,792
d. Losses from spot and derivative transac-
tion e. PenyusutanAmor-
tisasi 52,385
51,583 64,153
97,213 146,623
e. DepreciationAmor- tizations
f. Kerugian penyer- taan equity method,
komisiprovisifee, administrasi
2,622 2,611
3,509 3,113
3,201 f. Losses from invest-
ment in shares with equity meth
od, fees comissions
g. Lainnya 131,519
145,304 164,669
184,517 201,984
g. Others
D. LabaRugi Opera- sional A1 + C1 - A2 +
C2 114,715
131,555 143,761
133,198 136,311
D. Operating Proitloss A1+C1 - A2+C2
miliar Rp Billion Rp
241
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel Laporan Laba Rugi Bank Umum Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des E. Pendapatan non - opera-
sional
21,929 26,040
25,225 24,080
20,712
E. Non Operational Income F. Beban non - operasion-
al
17,133 20,432
25,394 23,757
19,555
F. Non Operational Ex- penses
G. LabaRugi non-operasion- al E - F
4,796 5,608
169 323
1,157 G. Non Operational Earning
E - F H. LabaRugi tahun berjalan
sebelum pajak
119,512 137,162
143,591 133,521
137,467
H. Current Year Earning I. Penerimaan Transfer Laba
Rugi
56,698 64,661
66,264 66,405
67,017
I. Transfser Earning Loss Received
J. Transfer LabaRugi ke Kan- tor Pusat
57,793 66,088
67,023 66,967
67,431
J. Transfer of EarningLoss to Head Oice
K. Jumlah labarugi bersih setelah taksiran pajak
penghasilan 92,830
106,707 112,160
104,628 106,544
K. EarningLoss After Esti- mation of tax
r Angka-angka diperbaiki r Revised igures
. Angka-angka sementara Provisional igures
• Bank Pembangunan Daerah
Sampai dengan akhir tahun 2016, pendapatan bunga BPD tumbuh menjadi sebesar Rp77.992 miliar tumbuh
tipis dari pendapatan bunga tahun 2015 yakni sebesar Rp77.184 miliar. Sedangkan LabaRugi tahun berjalan
sebelum pajak BPD ditahun 2016 tumbuh menjadi sebesar Rp383.531 miliar lebih tinggi dari LabaRugi
tahun berjalan sebelum pajak tahun 2015 yakni sebesar Rp356.600 miliar.
• Regional Development Banks
Until the end of 2016, BPD interest income grew to Rp77,992 Billion in interest income grew slightly from 2015, amounted
to Rp77,184 billion. While the Earning Loss for the year before tax in 2016 grew BPD year to Rp383,531 billion higher
than the earning loss for the year before tax in 2015 of Rp356,600 billion.
Tabel 1.12.a. Laporan Laba Rugi BPD Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des A. Pendapatan dan Beban
Bunga
A. Interest Income and Inter- est Expenses
1. Pendapatan bunga
47,630 55,515
65,019 77,184
77,992 1. Interest Income
a. Dari Bank Indonesia 1,470
812 896
1,020 683
a. From Bank Indone- sia Placement
b. Dari Penempatan pada bank lain
1,663 2,333
2,946 3,772
2,399 b. From interbank
placement c. Dari surat berharga
1,407 1,715
2,284 3,166
3,773 c. From Mark.Securities
d. Dari Kredit yang diberikan
30,994 36,044
40,599 45,632
47,873 d. From Loan
miliar Rp Billion Rp
miliar Rp Billion Rp
242
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel 1.12.a. Laporan Laba Rugi BPD Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des
- kepada pihak ketiga bukan bank
30,984 36,033
40,572 45,565
47,817 - To Third Party non
Bank - kepada bank lain
10 11
28 67
56 - To other Bank
e. Lainnya 12,096
14,612 18,294
23,595 23,263
e. Others 2. Beban Bunga
24,774 27,624
35,426 44,477
42,371 2. Interest Expenses
a. Kepada Bank Indo- nesia
16 18
18 21
29 a. Bank Indonesia
Liabilites b. Kewajiban pada Bank
lain 274
594 808
672 890
b. Interbank Liabilities c. Kepada pihak ketiga
bukan Bank 11,789
11,918 15,604
19,867 17,640
c. Third Party non Bank - Giro
2,757 2,977
2,995 3,559
3,253 - Current Account
- Tabungan 1,621
1,620 1,712
1,829 1,871
- Saving - Simpanan Ber-
jangka 7,410
7,321 10,896
14,479 12,516
- Time deposits d. Surat Berharga
912 809
766 755
713 d. MarketableSecurities
e. Pinjaman yang diterima
158 112
170 209
239 e. Borrowing
f. Lainnya 11,607
14,173 18,058
22,951 22,858
f. Others g. Koreksi atas pendapa-
tan bunga 20
1 2
1 2
g. Corrections
B. Pendapatan Bunga Bersih A1-A2
22,856 27,891
29,593 32,707
35,621 B. Net Interest Income A1-
A2 C. Pendapatan dan Beban
Operasional Lain C. Other Operating Income
and Expenses
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
5,652 4,360
4,360 5,718
7,077 1. Other Operating
Income a. Peningkatan Nilai
Wajar dan keuntun- gan penjualan surat
berharga 363
116 114
404 698
a. Increase in fair value and gain
form sale of securi- ties
b. Peningkatan Nilai Wajar dan keuntungan
penjualan kredit yang diberikan
17 3
3 -
- b. Increase in fair
value and gain form sale of loan
c. Peningkatan Nilai Wajar dan keuntungan
penjualan kredit yang diberikan
2 -
- -
c. Increase in fair value and gain
form sale of other inancial assets
d. Keuntungan Transaksi Spot dan Derivatif
90 130
204 251
216 d. Gain from spot and
derivative transac- tion
e. Deviden, keuntungan penyertaan equity
method, komisipro- visifee
1,000 1,034
1,089 1,232
1,431 e. Deviden, gain
from investment in shares with equity
method,
miliar Rp Billion Rp
243
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabel 1.12.a. Laporan Laba Rugi BPD Commercial Banks Income Statements
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items
Des
e. Deviden, keuntungan penyertaan equity
method, komisipro- visifee
1,000 1,034
1,089 1,232
1,431 e. Deviden, gain
from investment in shares
with equity method,
f. Lainnya 4,180
3,077 4,412
3,832 4,732
f. Others 2. Beban Opera-
sional Selain Beban Bunga
18,181 19,826
23,805 26,149
29,190 2. Non Interest Ex-
pense a. Penurunan Nilai
Wajar dan kerugian penjualan surat
berharga 215
123 71
590 497
a. Decrease in fair value and losses
form sale of securi- ties
b. Penurunan Nilai Wajar dan kerugian
penjualan kredit yang diberikan
- -
- -
b. Decrease in fair value and losses
form sale of loan c. Penurunan Nilai
Wajar dan kerugian penjualan aset
keuangan lainnya -
- -
c. Decrease in fair value and losses
form sale of other inancial assets
d. Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif
75 92
178 210
195 d. Losses from spot
and derivative transaction
e. PenyusutanAmor- tisasi
3,592 4,180
6,375 5,875
6,484 e. DepreciationAmor-
tizations f. Kerugian penyer-
taan equity method, komisiprovisifee,
administrasi 29
23 20
24 26
f. Losses from invest- ment in shares with
equity meth od, fees
comissions g. Lainnya
14,270 15,407
17,161 19,450
21,989 g. Others
D. LabaRugi Opera- sional A1 + C1 - A2 +
C2 10,327
12,426 11,609
12,276 13,534
D. Operating Proitloss A1+C1 - A2+C2
E. Pendapatan non - opera- sional
926 1,349
1,620 2,556
7,491
E. Non Operational Income F. Beban non - operasion-
al
791 1,089
1,506 2,442
7,402
F. Non Operational Ex- penses
G. LabaRugi non-operasion- al E - F
135 260
114 114
89
G. Non Operational Proit E - F
H. LabaRugi tahun berjalan sebelum pajak
10,462 12,686
11,723 12,390
13,623 H. Current Year Earning
I. Penerimaan Transfer Laba Rugi
2,910 3,355
3,316 3,473
3,981
I. Transfser Earning Loss Received
J. Transfer LabaRugi ke Kan- tor Pusat
3,059 3,544
3,530 3,439
4,016
J. Transfer of Earning Loss to Head Oice
K. Jumlah labarugi bersih setelah taksiran pajak
penghasilan 8,946
10,733 9,667
10,595 11,487
K. Earning Losss After Estimation of tax
r Angka-angka diperbaiki r Revised igures
miliar Rp Billion Rp
244
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
e. Kinerja Rasio •
Bank Umum Konvensional Pada tahun 2016, Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal
Minimum bank umum tumbuh menjadi sebesar 22,93 lebih tinggi dari Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal
Minimum tahun 2015 yakni sebesar 21,39. Sedangkan LDR bank umum ditahun 2016 tumbuh menjadi sebesar
90,70 turun dari LDR tahun 2015 yakni sebesar 92,11. e. Ratio Performance
• Conventional Commercial Bank
In 2016, the Minimum Capital Adequacy Ratio of commercial banks grew to the size of 22.93 higher than
the Minimum Capital Adequacy Ratio Fulillment of 2015 which amounted to 21.39. While LDR commercial banks
grew year 2016 amounted to 90.70 decrease from LDR 2015, which amounted to 92.11.
Tabel Kinerja Rasio Bank Umum Konvensional Commercial Banks Performance
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items Des
Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum
17.43 18.13
19.57 21.39
22.93 Capital Adequacy Ratio
- Modal 496,629
626,888 754,174
914,657 1,052,597
- Capital - ATMR
2,849,997 3,458,404
3,854,234 4,276,555
4,589,611 - Risk Weighted Assets
Rasio Modal Inti terhadap ATMR
15.60 16.36
18.01 19.00
21.19 Core Capital Ratio to
ATMR - Modal Inti Tier I
444,545 565,774
694,198 812,590
972,350 - Core Capital Tier I
- ATMR 2,849,997
3,458,404 3,854,234
4,276,555 4,589,611
- Risk Weighted Assets ROA
3.11 3.08
2.85 2.32
2.23 Return On Assets
- Laba sebelum pajak 117,103
134,571 142,769
132,601 136,048
- Earning before tax - Rata-rata total aset
3,761,912 4,365,364
5,004,089 5,703,813
6,106,959 - Average total assets
BOPO 74.10
74.08 76.29
81.49 82.22
Operating ExpensesOperat- ing Income
- Biaya Operasional 321,357
368,460 446,217
569,141 624,173
- Operating Expenses - Pendapatan Operasional
433,678 497,384
584,887 698,404
759,146 - Operating Income
NIM 5.49
4.89 4.23
5.39 5.63
Net Interest Margin - Pendapatan bunga bersih
200,338 233,841
260,940 293,824
329,913 - Interest income net
- Rata-rata total aset produktif
3,648,741 4,782,557
6,161,761 5,449,642
5,854,786 - Average total earning
assets LDR
83.58 89.70
89.42 92.11
90.70 Loan to Deposits Ratio
- Total Kredit kepada pihak ketiga bukan Bank
2,597,026 3,158,099
3,526,364 3,903,936
4,199,713 - Total Loan to third party
- Total Dana Pihak Ketiga 3,107,385
3,520,616 3,943,697
4,238,349 4,630,352
- Total Third Party Funds Rasio Aset Likuid
18.45 15.77
16.24 16.70
17.50 Liquid Assets Ratio
- Aset Likuid Primer 616,043
589,158 686,023
736,720 837,433
- Primary Liquid Asset - Aset Likuid Sekunder
142,989 163,506
192,598 251,623
296,098 - Secondary Liquid Asset
- Total Aset 4,115,003
4,773,892 5,410,098
5,919,390 6,475,602
- Total Assets
Ket: Data tidak termasuk BUS miliar Rp
Billion Rp
245
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
• Bank Pembangunan Daerah
Pada tahun 2016, Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum BPD tumbuh menjadi sebesar 21,69 lebih
tinggi dari Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum tahun 2015 yakni sebesar 20,61 . Sedangkan LDR BPD
ditahun 2016 tumbuh menjadi sebesar 93,65 turun dari LDR tahun 2015 yakni sebesar 92,19 .
• Regional Development Banks
In 2016, the BPD Minimum Capital Adequacy Ratio Fulillment grew to be at 21.69 higher than the Minimum
Capital Adequacy Ratio Fulillment of 2015 which amounted to 20.61. While LDR of BPD in the year 2016 grew to the
size of 93.65 decrease from LDR in 2015 which amounted to 92.19.
Tabel Kinerja BPD Konvensional Commercial Banks Performance
Keterangan 2012
2013 2014
2015 2016
Items Des
Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum
18.02 17.58
17.79 20.61
21.69 Capital Adequacy Ratio
- Modal 35,198
40,343 46,922
57,254 64,815
- Capital - ATMR
195,318 229,459
263,682 277,858
298,862 - Risk Weighted Assets
Rasio Modal Inti terhadap ATMR
16.66 16.33
16.55 18.56
20.31 Core Capital Ratio to ATMR
- Modal Inti Tier I 32,531
37,474 43,630
51,569 60,714
- Core Capital Tier I - ATMR
195,318 229,459
263,682 277,858
298,862 - Risk Weighted Assets
ROA 2.90
3.18 2.68
2.40 2.58
Return On Assets - Laba sebelum pajak
10,462 12,686
11,723 12,390
13,486 - Earning before tax
- Rata-rata total aset 361,101
399,075 437,155
516,788 522,538
- Average total assets BOPO
75.29 73.49
78.08 79.57
78.08 Operating ExpensesOperating
Income - Biaya Operasional
31,470 34,438
41,363 47,802
47,883 - Operating Expenses
- Pendapatan Operasional 41,797
46,864 52,973
60,078 61,327
- Operating Income NIM
6.70 7.04
6.65 6.66
7.07 Net Interest Margin
- Pendapatan bunga bersih 22,856
27,891 29,593
32,707 35,192
- Interest income net - Rata-rata total aset
produktif 341,257
396,439 444,769
491,269 497,909
- Average total earning assets
LDR 78.57
92.34 89.73
92.19 93.65
Loan to Deposits Ratio - Total Kredit kepada pihak
ketiga bukan Bank 218,851
265,661 301,456
328,759 345,652
- Total Loan to third party - Total Dana Pihak Ketiga
278,535 287,709
335,957 356,600
369,095 - Total Third Party Funds
Rasio Aset Likuid 22.93
18.19 18.38
15.72 18.47
Liquid Assets Ratio - Aset Likuid Primer
80,457 63,091
72,996 63,680
85,910 - Primary Liquid Asset
- Aset Likuid Sekunder 3,626
7,858 8,015
11,086 8,456
- Secondary Liquid Asset - Total Aset
366,684 389,964
440,691 475,696
510,794 - Total Assets
Ket: Data tidak termasuk BUS miliar Rp
Billion Rp
246
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi
potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan
kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.
Tantangan Tahun 2017
Pada tahun 2017, perekonomian daerah akan dihadapkan pada berbagai tantangan, baik global maupun domestik. Di
tengah ekonomi global yang diprakirakan membaik, ekonomi negara mitra dagang, khususnya Eropa dan sebagian Asia,
diproyeksikan masih tumbuh terbatas. Di tengah perkiraan perbaikan volume perdagangan dunia, kebijakan ekonomi
AS yang bersifat cenderung lebih protektif berisiko menekan pertumbuhan ekonomi dunia. Meski dampak langsung
terhadap kinerja investasi dan ekspor Indonesia tidak terlalu besar, mengingat eksposurnya yang relatif kecil, namun
dampak tidak langsungnya perlu dicermati.
Di sisi domestik, kemampuan iskal masih relative terbatas seiring potensi pajak yang belum dapat terserap secara
optimal. Disamping itu, proses transisi kepemimpinan daerah hasil Pilkada 2017 berisiko menghambat pengambilan
kebijakan strategis terkait pembangunan infrastruktur. Momentum Pilkada juga berpotensi mendorong investor
untuk berperilaku wait and see. Di sisi lain, kebijakan peningkatan Domestic Market Obligation DMO mineral
dan batubara di tengah belum kuatnya serapan domestik, berpotensi menahan peningkatan produksi. Lebih jauh,
ekspor mineral bersyarat 8 juga menjadi tantangan kinerja ekspor pertambangan.
Asset strength BPD throughout Indonesia shows that when BPD throughout Indonesia will be the potential synergy solid force in
the competitive arena of national banking industry and can give the maximum contribution to the national economy, especially
in the regional.
Challenges In 2017
In 2017, the regional economy will be faced with various challenges, both global and domestic. In the midst of the global
economy, which is expected to improve, economic trade partner countries, particularly in Europe and parts of Asia, is still projected
to grow is limited. In the midst of repair estimates world trade volume of US economic policy that is likely to be more protective
risk suppress the growth of the world economy. Although the direct impact on investment and export performance Indonesia
is not too large, given the relatively small exposure, but the indirect impact is overlooked.
On the domestic side, the iscal capacity is relatively limited as potential taxes that cannot be absorbed optimally. In addition,
the process of leadership transition area election results 2017 inhibits risky strategic policy-making related to infrastructure
development. Momentum elections also potentially encourage investors to behave wait and see. On the other hand, the policy
of increasing Domestic Market Obligation DMO mineral and coal in domestic absorption is not strong, potentially withstand
an increase in production. Furthermore, mineral exports conditional 8 are also presented challenges mining export
performance.
247
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI UTARA
Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Utara menunjukan tren meningkat, tercermin dari peningkatan pertumbuhan
PDRB Sulawesi Utara pada triwulan IV 2016 sebesar 6,49 yoy, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya 6,01.
Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II 2014 dan melanjutkan
tren peningkatan ekonomi yang berlangsung sejak awal tahun 2016. Peningkatan kinerja perekonomian Sulawesi Utara
relatif sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia sebagaimana proyeksi triwulan IV 2016 sebesar 6,43 yoy. Pertumbuhan
ekonomi Sulawesi Utara triwulan IV 2016 tersebut didorong oleh peningkatan ekspor di sisi penggunaan, sementara itu
di sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian, konstruksi,
transportasi dan jasa keuangan. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 4,94 yoy pada triwulan IV 2016. Namun demikian, secara spasial
di kawasan Sulawesi, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara masih relatif cukup rendah. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi
Utara hanya menempati urutan kelima dibandingkan dengan 6 enam provinsi di kawasan Sulawesi atau hanya lebih tinggi dari
Sulawesi Tengah. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi tahun 2016 juga
tumbuh meningkat, yaitu sebesar 6,17 yoy dibanding tahun sebelumnya 6,12. Realisasi pertumbuhan tersebut
menunjukkan sinyal positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang mengalami tren penurunan sejak tahun
2013 hingga 2016. Adapun realisasi pertumbuhan tahun 2016 juga relatif sesuai dengan prakiraan Bank Indonesia
yaitu sebesar 6,15 yoy. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2016 tersebut didorong oleh peningkatan
ekspor di sisi penggunaan, sementara itu di sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja
lapangan usaha pertanian, perdagangan, transportasi, penyediaan akomodasi makan minum, dan jasa keuangan.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
nasional yang tumbuh sebesar 5,02 yoy pada tahun 2016. Namun demikian, secara spasial di kawasan Sulawesi,
kinerja perekonomian Sulawesi Utara tahun 2016 relatif cukup rendah. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara hanya
NORTH SULAWESI ECONOMIC PERFORMANCE
Economic Growth
The North Sulawesi’s economic performance showed a rising trend, relected in GDP growth in North Sulawesi in the fourth
quarter 2016 amounted to 6.49 yoy, higher than the previous quarter 6.01. The realization of this economic growth has
been the highest growth since the second quarter of 2014 and continued the trend of economic improvement which took place
since the beginning of 2016. The increase in North Sulawesi relative economic performance in line with expectations of Bank
Indonesia as the projected fourth quarter 2016 amounted to 6.43 yoy. North Sulawesi’s economic growth fourth quarter
of 2016, driven by increase exports in terms of usage, while it is in the ield of business, economic growth was driven by an increase
in the ield performance of farming, construction, transportation and inancial services. North Sulawesi’s economic growth
was also recorded higher than the national economic growth, which grew by 4.94 yoy in the fourth quarter 2016. However,
spatially in the region of Sulawesi, North Sulawesi’s economic growth is still relatively low. North Sulawesi’s economic growth
ranks only ifth compared with 6 six provinces in Sulawesi or just higher than Central Sulawesi.
Cumulatively, the economic growth in 2016 is also growing increase, which amounted to 6.17 yoy compared to the
previous year 6.12. The realization of such growth show a positive signal for economic growth in North Sulawesi that a
downward trend since the year 2013 to 2016. The realization of the growth in 2016 was also relatively in line with forecasts
of Bank Indonesia amounted to 6.15 yoy. North Sulawesi’s economic growth in 2016 was driven by increase exports in terms
of usage, while it is in the ield of business, economic growth is driven by the performance of the ield of agriculture, commerce,
transport, provision of accommodation eating and drinking, and inancial services. North Sulawesi’s economic growth was
also recorded higher than the national economic growth, which grew by 5.02 yoy in 2016. However, spatially in the region
of Sulawesi, North Sulawesi’s economic performance in 2016 is relatively low. North Sulawesi’s economic growth ranks only
ifth compared with 6 six provinces in Sulawesi or just higher than the West Sulawesi.
248
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
menempati urutan kelima dibandingkan dengan 6 enam provinsi di kawasan Sulawesi atau hanya lebih tinggi dari
Sulawesi Barat.
Memasuki triwulan I 2017, perkembangan berbagai indikator dan hasil liaison mengindikasikan perekonomian tumbuh
melambat dibanding triwulan IV 2016. Pada periode tersebut, ekonomi Sulawesi Utara diperkirakan tumbuh 5,9-6,3
yoy. Berdasarkan jenis penggunaan, melambatnya kinerja perekonomian pada triwulan pertama 2017 dipengaruhi
oleh perlambatan pertumbuhan komponen ekspor. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan akan disebabkan oleh kinerja
kategori pertanian dan kategori-kategori yang merupakan cerminan sektor pariwisata.
Keuangan Pemerintah
Anggaran pendapatan APBD Sulawesi Utara tahun 2016 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan
tersebut didorong oleh naiknya pendapatan transfer dari pemerintah pusat, sedangkan PAD Sulawesi Utara
mengalami penurunan. Dampak menurunnya PAD tersebut menyebabkan rasio kemandirian pendapatan Sulawesi Utara
semakin rendah. Di sisi lain, signal positif ditunjukkan oleh realisasi pendapatan yang meningkat dibanding tahun 2015
dan triwulan III 2016. Ketiga sumber pendapatan mengalami peningkatan sehingga mendorong realisasi pendapatan
meningkat.
Dari sisi belanja, anggaran belanja juga meningkat dibanding periode sebelumnya yang didorong oleh peningkatan
anggaran belanja modal dan non-modal. Namun, berdasarkan porsinya, jumlah belanja modal masih relatif
kecil dibanding belanja non-modal, sehingga masih terdapat ruang peningkatan bagi pembangunan infrastruktur di
Sulawesi Utara. Dalam hal penyerapannya, anggaran belanja terealisasi cukup baik, namun masih di bawah level realisasi
90. Berbeda halnya dengan realisasi alokasi APBN di Sulawesi Utara, realisasi alokasi APBN masih di bawah level
90, namun dengan porsi belanja modal yang lebih besar dibanding belanja pegawai. Sementara belanja pegawai
terealisasi dengan baik, namun belanja modal khususnya beberapa proyek infrastruktur prioritas belum terealisasi
dengan optimal.
Untuk meningkatkan realisasi penggunaan anggaran, pemerintah perlu menyiapkan upaya khusus. Hal tersebut
cukup penting mengingat banyak proyek infrastruktur
Entering the irst quarter of 2017, the development of various indicators and liaison results indicate the economy slowed in
the fourth quarter 2016. During this period, the North Sulawesi economy is expected to grow 5.9 -6.3 yoy. Based on the type
of usage, slowing economic performance in the irst quarter of 2017 was inluenced by the slowdown in growth in the export
component. From the ield of business, the slowdown will be caused by the performance of the agricultural categories and
the categories is a relection of the tourism sector.
Government Finance
North Sulawesi province revenue budget in 2016 increase compared to the previous year. The increase was driven by
increase revenue transfers from the central government, while the PAD of North Sulawesi decrease. The impact of the decline
in PAD causes the North Sulawesi income, autonomy ratio to be lower. On the other hand, a positive signal is indicated by
the realization of increase revenues compared to 2015 and the third quarter of 2016. These three sources of revenue increases,
boosting revenue increases.
From the expenditure side, the budget has also increase over the previous period were driven by increase capital spending
and non-capital. However, based on the portion, the amount of capital expenditure is still relatively small compared to the
non-capital expenditure, so there is considerable scope for the improvement of infrastructure development in North Sulawesi.
In terms of absorption, expenditure realized pretty good, but still below the 90 level of realization. Unlike the case with the
realization of the national budget allocation in North Sulawesi, the realization of the national budget allocation is still below
the level of 90, but with a portion of the capital expenditure is greater than personnel expenses. While personnel expenses
realized, however, especially capital expenditure priority infrastructure projects have not been released to the optimum.
To improve the realization of the budget, the government needs to prepare a special efort. It is quite important because many
strategic infrastructure projects that will be and while under
249
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
strategis yang akan dan sementara dibangun. Upaya yang perlu disiapkan yakni percepatan proses lelang proyek,
monitoring realisasi isik dan anggaran, dan memastikan penyampaian laporan realisasi anggaran tepat waktu,
mengingat penyaluran DAK nantinya berdasarkan perkembangan realisasi anggaran. Hal-hal tersebut
merupakan bentuk Sulawesi Utara turut ikut dalam semarak pembangunan negeri.
Perkembangan Inlasi Daerah
Inlasi tahunan Sulawesi Utara pada triwulan IV 2016 rendah, terkendali dan berada di bawah batas kisaran sasaran inlasi
Bank Indonesia. Indeks Harga Konsumen IHK Sulawesi Utara yang diwakili Kota Manado mencatat inlasi sebesar
0,35 yoy, lebih rendah dari triwulan III 2016 2,28 dan tahun 2015 5,56. Secara bulanan, angka IHK pada bulan
Oktober tercatat inlasi yang rendah sebesar 0,01 mtm, kemudian meningkat tajam pada bulan November sebesar
2,86, dan pada bulan Desember mencatat delasi sebesar 1,52. Adapun realisasi inlasi 0,35 yoy tersebut berada
di bawah batas sasaran inlasi Bank Indonesia tahun 2016 sebesar 4±1.
Memasuki awal triwulan I 2017, inlasi tercatat cukup tinggi dan mengalami peningkatan. Indeks Harga Konsumen IHK
Sulawesi Utara pada bulan Januari 2017 mencatat inlasi sebesar 1,10 mtm, lebih tinggi dari bulan Desember 2016
-1,52. Inlasi bulanan tersebut juga lebih tinggi dari inlasi historis Januari 5 tahun terakhir. Secara tahunan, inlasi bulan
Januari 2017 tercatat sebesar 1,63 yoy, lebih tinggi dari bulan Desember 2016 0,35. Melihat realisasi inlasi Januari
dan perkiraan inlasi pada Februari dan Maret, Bank Indonesia memperkirakan inlasi pada triwulan I 2017 sebesar 3,01
yoy. Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi inlasi pada triwulan sebelumnya 0,35 yoy.
Berbagai upaya dilakukan oleh TPID Sulawesi Utara untuk mencapai sasaran inlasi. Pada Oktober 2016, TPID Sulawesi
Utara bersama dengan TPID KabKota telah menyepakati Roadmap Pengendalian Inlasi Sulawesi Utara periode 2016-
2019. Fokus pengendalian inlasi akhir tahun menjadi agenda utama TPID Provinsi maupun KabKota pada November
dan Desember 2016. Selanjutnya, rapat koordinasi TPID Se- Sulawesi Utara telah dilaksanakan pada Desember untuk
membahas pengendalian harga dan ketersediaan bahan pokok strategis menjelang Natal dan Tahun Baru 2017. Untuk
tahun 2017, upaya pengendalian inlasi akan dilaksanakan
construction. Eforts need to be prepared that the acceleration of the project bidding process, monitoring the physical
realization and the budget, and ensure the delivery of the budget realization report timely, given the distribution of DAK
later by the development of budget realization. Those things are a form of North Sulawesi take part in the vibrant development
of the country.
Inlation Regions Progress
North Sulawesi annual inlation in the fourth quarter 2016 low, controlled and were below the limit of the inlation target
range of Bank Indonesia. North Sulawesi consumer Price Index CPI represented by Manado city recorded inlation of 0.35
yoy, lower than the third quarter of 2016 2.28 and 2015 5.56. On a monthly basis, the CPI igures in October recorded
a low inlation rate of 0.01 mtm, then increase sharply in November by 2.86, and in December recorded a delation of
1.52. The inlation was 0.35 yoy was under the limit of the inlation target of Bank Indonesia in 2016 amounted to 4 ± 1.
Entering the beginning of the irst quarter of 2017, inlation was quite high and increasing. Consumer Price Index CPI of North
Sulawesi in January 2017 recorded inlation of 1.10 mtm, higher than in December 2016 -1.52. Monthly inlation was
also higher than the historical inlation January 5 last year. In annual terms, inlation in January 2017 was recorded at 1.63
yoy, higher than in December 2016 0.35. See inlation in January and inlation forecasts in February and March, Bank
Indonesia expects inlation in the irst quarter 2017 amounted to 3.01 yoy. The estimate is higher than the inlation rate in
the previous quarter 0.35 yoy.
Various attempts were made by the TPID of North Sulawesi to achieve the inlation target. In October 2016, TPID of North
Sulawesi along with TPID Regency Municipal have agreed the Roadmap Inlation Control of North Sulawesi period 2016-
2019. Focus control year-end inlation to top the agenda of TPID provincial and Regency Municipal in November and December
2016. Subsequently, a coordination meeting of TPID as-North Sulawesi was held in December to discuss the availability of
price control and strategic staple of Christmas and New Year 2017. For 2017, inlation control measures will be implemented
in accordance with the Roadmap which had been developed.
250
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
sesuai dengan Roadmap yang telah disusun. Upaya pengendalian inlasi semakin diperkuat melalui penyelarasan
program pengendalian inlasi 2017.
Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Kondisi Stabilitas Keuangan Daerah di Sulawesi Utara pada triwulan III 2016 relatif masih terjaga. Ketahanan sektor
korporasi dan rumah tangga masih relatif baik seiring dengan berkurangnya tekanan dan potensi risiko pada
kedua sektor tersebut. Ketahanan sektor korporasi masih relatif terjaga yang didorong oleh perbaikan kondisi bahan
baku meski pada level yang masih relative terbatas untuk industri pengolahan. Hal tersebut mengurangi tekanan akan
kerentanan sektor korporasi, melihat pangsa ekspor Sulawesi Utara yang didominasi hasil olahan industri pengolahan.
Disisi lain, kondisi sektor rumah tangga yang salah satunya tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen IKE masih
berada pada level yang optimis diatas 100 meski menurun dari periode sebelumnya. Penurunan IKE sejalan dengan
menurunnya pertumbuhan konsumsi RT pada PDRB periode laporan.
Di sisi perkembangan indikator utama perbankan, pertumbuhan DPK tercatat membaik meski masih
mencatatkan pertumbuhan negatif. Membaiknya pertumbuhan DPK terutama disebabkan oleh pertumbuhan
positif komponen Deposito yang pada periode sebelumnya mencatatkan kontraksi yang cukup dalam, pada triwulan
IV 2016 telah tercatat tumbuh positif. komponen Tabungan sebagai komponen utama pembentuk DPK, mengalami
perlambatan pertumbuhan meski masih mencatatkan pertumbuhan positif. Di sisi lain, tekanan terhadap
penurunan komponen Giro masih terus berlanjut. Dari sisi penyaluran pembiayaan, kredit tercatat tumbuh
sebesar 6,32 yoy meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,06 yoy. Secara
umum, penyaluran pembiayaan di Sulawesi Utara masih disalurkan ke sektor konsumtif, yang tercermin dari pangsa
kredit konsumsi yang mencapai 60,3 dari total kredit yang disalurkan di Sulawesi Utara pada triwulan IV 2016. Hal yang
berbeda ditunjukkan oleh penyaluran pembiayaan di sektor UMKM, yang menunjukkan perlambatan pada periode
laporan. Sektor pariwisata Sulawesi Utara pada beberapa bulan terakhir yang menunjukkan tren perlambatan
mengkoreksi penyaluran kredit UMKM, khususnya untuk dua lapangan usaha yang mendominasi kredit UMKM
Eforts to control inlation is reinforced through the alignment of inlation control program in 2017.
Regional Financial Stability, Development and SMEs Access to Finance
Regional Financial Stability conditions in North Sulawesi in the third quarter of 2016 relative still awake. The resilience of the
corporate sector and households is still relatively well along with the reduced pressure and the potential risk on these sectors. The
resilience of the corporate sector is still relatively awake driven by improved conditions of raw materials, although at a level that is
still relatively limited to the processing industry. It reduces the pressure of the vulnerability of the corporate sector, saw its share
of the North Sulawesi dominated exports of processed products processing industry. On the other hand, the condition of the
household sector, one of which is relected in the Consumer Conidence Index ECI is still at the level of optimism over 100,
although down from the previous period. IKE decline in line with the decrease in the GDP growth household consumption
reporting period.
On the development side of the main indicators of banking, TPF growth was recorded improved although still recorded negative
growth. The improvement in growth in deposits was mainly due to the positive growth component TPF in the previous period
recorded a considerable contraction in, in the fourth quarter 2016 has recorded a positive growth. Savings component as
a main component forming TPF, slowed growth, though still recorded a positive growth. On the other hand, the pressure
against the decline in component Current Account continues. In terms of the distribution of inancing, loan recorded a growth
of 6.32 yoy increase when compared to the previous quarter grew only by 5.06 yoy. In general, the inance portfolio in
North Sulawesi is still supplied to the consumer sector, which is relected in the share of consumer loans reached 60.3 of
total loans in North Sulawesi in the fourth quarter 2016. The diferent thing is indicated by the distribution of funding in
the SME sector, showing a slowdown in the reporting period. North Sulawesi tourism sector in recent months, which show
a slowing trend correcting MSME loan portfolio, particularly for businesses that dominate the two ields, namely SME loans
business ield of trade and the undertaking of accommodation and eating and drinking are closely related to the tourism
sector. Meanwhile, North Sulawesi inancial access indicators, especially in terms of fund raising has increase, however, from
251
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
yaitu lapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha akomodasi dan makan minum yang erat kaitannya
dengan sektor pariwisata. Sementara itu indikator akses keuangan Sulawesi Utara terutama dari sisi penghimpunan
dana mengalami peningkatan, namun demikian dari sisi penyaluran pembiayaan menunjukkan penurunan. Sebagai
upaya agar lembaga keuanganpembiayaan dapat diakses seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Utara yang kemudian
diharapkan dapat turut pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sekaligus mengatasi kemiskinan, dalam beberapa
kurun waktu terakhir Bank Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya memperluas implementasi
LKD, memfasilitasi Perjanjian Kerja Sama PKS implementasi transaksi pembayaran dan penerimaan Pemda melalui
aplikasi kasda online, dan melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi GNNT.
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Pada triwulan IV 2016, nilai nominal transaksi pembayaran baik nontunai maupun tunai menunjukkan peningkatan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Transaksi kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI menunjukkan
peningkatan sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2016. Namun, secara pertumbuhan
transaksi SKNBI mengalami perlambatan seiring dengan
switching referensi masyarakat untuk menggunakan RTGS
dalam bertransaksi akibat perubahan batas bawah nilai transaksi RTGS. Sementara itu, kebutuhan uang kartal di
Sulawesi Utara mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2016.
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai, Bank Indonesia
terus berupaya meningkatkan dan menyempurnakan kebijakan dan kegiatan penyelenggaraan sistem
pembayaran nontunai serta pengelolaan uang tunai Rupiah. Bank Indonesia melakukan berbagai upaya di Sulawesi Utara
seperti kas titipan, kas keliling, pemusnahan Uang Tidak Layak Edar UTLE, pemberantasan uang palsu, Gerakan
Nasional Non Tunai GNNT, Layanan Keuangan Digital LKD, sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah CIKUR dan
kewajiban penggunaan uang Rupiah serta sosialisasi uang Rupiah Tahun Emisi 2016.
Indikator Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara
Sepanjang tahun 2016 perbankan di Sulawesi Utara alami pertumbuhan usaha yang positif. Otoritas perbankan
the inance portfolio declined. As an efort to make the inancial institutions inancially accessible to all layers of society in North
Sulawesi are then expected to contribute quality economic growth and overcoming poverty in the last period of Bank
Indonesia has conducted various activities, such as extending the implementation of LKD, facilitating cooperation agreement
PKS implementation and acceptance of payment transactions through the Government of kasda online application, and
perform a variety of socialization and education of GNNT.
Operation of Payment Systems and Rupiah Money Management
In the fourth quarter of 2016, the nominal value of non-cash payment transactions and cash both showed an increase
compared to the previous quarter. Clearing transactions through Bank Indonesia National Clearing System SKNBI showed an
increase in line with economic growth in the fourth quarter 2016. However, the SKNBI transactions growth slowed in line with the
reference of switching people to use the RTGS in the transaction due to changes in the lower limit value of RTGS transactions.
Meanwhile, demand for currency in North Sulawesi increase in line with economic growth in the fourth quarter 2016. In order
to regulate and maintain the smooth operation of payment systems both cash and non-cash, Bank Indonesia continues
to improve and enhance the policies and activities of the organization and management of non-cash payment system
cash amount. Bank Indonesia made various eforts in North Sulawesi such as cash deposits, mobile cash, extermination
Money Not Eligible UTLE, eradication of counterfeit money, the National Movement of Non-Cash GNNT, Financial Services
Digital LKD, socialization Characteristics of Authenticity Rupiah CIKUR and the obligation to use the money amount
and dissemination of Rupiah year 2016 emissions.
North Sulawesi Economic Indicators
Throughout 2016 banks in North Sulawesi experienced a positive business growth. Banking authorities recorded positive growth
252
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
mencatat terjadi pertumbuhan positif untuk beberapa indikator. Hal ini merupakan dampak dari pertumbuhan
ekonomi di Sulawesi Utara. Simpanan Nasabah, Pinjaman yang diberikan, Kredit UMKM, dan Nilai Ekspor Non Migas
tercatat meningkat. Indikator pertumbuhan ekonomi dan perbankan di Sulawesi Utara, tergambar pada tabel dibawah
ini.
occurred for several indicators. This is the impact of economic growth in North Sulawesi. Customer Deposits, Lending, SMEs
Loan and Non-Oil Export value recorded increases. Indicators of economic growth and banking in North Sulawesi, illustrated in
the table below.
253
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan pada periode Agustus 2016. Hal tersebut
tercermin dari penurunan tingkat pengangguran terbuka TPT menjadi 6,18 dari 9,03 pada tahun sebelumnya,
sehingga jumlah tenaga kerja mencapai 1.111 ribu jiwa dengan penyerapan tenaga kerja periode Agustus 2016
sebanyak 111 ribu jiwa. Penyerapan tenaga kerja terjadi didorong oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha
pertanian sebagai dampak program pertanian pemerintah dan seiring dengan membaiknya kondisi cuaca.
Labor and Welfare
North Sulawesi labor conditions showed an increase in the period of August 2016. This is relected in the decline in the open
unemployment rate TPT to 6.18 from 9.03 in the previous year, so the number of workers reached 1,111 thousand people
with employment period August 2016 as many as 111 thousand people. Employment occurred driven by improving performance
in the ield of farming as a result of the government’s agricultural program and in line with the improving weather conditions.
Indikator Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara Periode : Desember 2012 - 2016 Economic Indicators of North Sulawesi Province Period: December 2012 - 2016
Indikator Satuan
Unit Desember
2012 Desember
2013 Desember
2014 Desember
2015 Desember
2016 Indicator
Simpanan Rp. Juta
16,367,084 17,658,357
19,482,034 21,347,847
21,352,253 Deposit
- Giro - Tabungan
- Simpanan Berjangka Rp. Juta
Rp. Juta Rp. Juta
2,684,251 8,770,708
4,912,125 2,933,904
9,497,174 5,227,280
3,033,718 9,632,104
6,816,212 4,201,956
10,434,673 6,711,218
2,948,547 11,030,217
7,373,489 - Current Account
- Savings - Time Deposits
Pinjaman yang diberikan
Rp. Juta 23,465,734
25,653,310 29,167,019
32,979,549 36,070,335
Loans
- Modal Kerja - Investasi
- Konsumsi Rp. Juta
Rp. Juta Rp. Juta
7,974,111 3,008,086
12,483,536 7,551,165
3,263,946 14,838,198
8,200,490 3,524,973
17,441,556 8,864,672
4,705,577 19,409,301
10,146,553 5,089,307
20,834,475 - Working capital
- Investation - consumption
Kredit UMKM
Rp. Juta 5,861,034
6,430,585 7,149,850
7,657,751 8,370,008
SMEs Loan
- Mikro - Kecil
- Menengah Rp. Juta
Rp. Juta Rp. Juta
1,029,918 2,260,849
2,570,266 1,219,643
2,112,076 3,098,867
1,534,479 2,280,313
3,335,058 1,645,176
2,543,494 3,469,080
1,909,982 2,592,634
3,867,392 - Micro
- Small - Medium
Ekspor Non Migas Non Oil Export
- Nilai - Volume
USD ribu ton
59,952,748 67,241,083
90,414,301 83,581,140
93,184,129 93,143,020
72,635,819 90,979,875
104,137,166 86,122,514
- Value - Volume
Impor Non Migas Non Oil Import
- Nilai - Volume
USD ribu ton
1,947,426 197.804
8,318,847 1,680,301
12,155,111 21,375,580
12,077,238 17,566,722
4,286,629 6,996,572
- Value - Volume
Harga-harga Kota Manado Prices in Manado
City
- IHK - Inlasi mtm
133,730 0.100
144,590 2,690
118,610 3,830
125,200 1,740
125,640 -1,520
- IHK - Inlation mtm
“Keterangan : Sumber Data : Bank Indonesia Data Simpanan dan Pinjaman, Badan Pusat Statistik IHK dan PDRB, Ditjen Bea dan Cukai Ekspor dan Impor
Nonmigas” “Information :
Source: Bank Indonesia Data Savings and Loan, the Central Bureau of Statistics CPI and GDP, the Directorate General of Customs Export and Import of non-oil “
254
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Sejalan dengan keadaan ketenagakerjaan, kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara meningkat yang tercermin
dari penurunan tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara menurun dari 8,98 menjadi 8,20 pada
tahun 2016. Hal tersebut juga terkonirmasi dari perbaikan pertumbuhan NTP. Selain dampak pertumbuhan ekonomi
dan tingkat inlasi yang rendah, meningkatnya kesejahteraan masyarakat juga didukung oleh program pengentasan
kemiskinan pemerintah daerah “ODSK” menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
Sulawesi Utara.
Prospek Perekonomian Daerah
Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan II 2017 diperkirakan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara diperkirakan berada pada kisaran 6,0-6,4 yoy, meningkat
dibandingkan triwulan I 2017. Dari sisi lapangan usaha, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara
yaitu kinerja pertanian, industri, perdagangan, konstruksi dan sektor pariwisata. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan
akan ditopang oleh konsumsi. Untuk keseluruhan tahun 2017, kategori utama Sulawesi Utara masih menjadi
pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang membayangi
peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang perlu menjadi perhatian.
Pada triwulan kedua 2017, tekanan inlasi Sulawesi Utara diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan triwulan I
2017, namun demikian masih berada dalam rentang target inlasi tahun 2017 4±1. Inlasi secara tahunan diperkirakan
sebesar 3,13±1 yoy pada triwulan II 2017. Secara bulanan, inlasi terjadi di bulan Mei dan Juni, sedangkan
pada bulan April diperkirakan mengalami delasi. Namun terdapat beberapa risiko yang tetap perlu menjadi perhatian
khususnya kenaikan tarif dan harga komoditas administered prices.
In line with the employment, the welfare of the people of North Sulawesi increase as relected in poverty reduction. The North
Sulawesi’s poverty rate declined from 8.98 to 8.20 by 2016. It is also conirmed from NTP growth improvement. In addition
to the impact of economic growth and low inlation, improved community welfare is also supported by the local government’s
poverty alleviation program “ODSK” be one factor driving the increase in social welfare of North Sulawesi.
Regional Economic Outlook
North Sulawesi’s economy in the second quarter 2017 is expected to grow higher than the previous quarter. North
Sulawesi’s economic growth is expected in the range of 6.0 to 6.4 yoy, higher than the irst quarter of 2017. In terms of the
industry, factors driving economic growth in North Sulawesi is the performance of agriculture, industry, trade, construction and
tourism sectors. In terms of usage, the growth will be sustained by consumption. For the whole year 2017, the major categories
of North Sulawesi are still the driving force of economic growth. However, there are some challenges and risks overshadowing
an increase in economic growth in North Sulawesi that needs attention.
In the second quarter of 2017, North Sulawesi inlationary pressure is expected to slightly increase compared to the irst
quarter of 2017, yet still be within the inlation target in 2017 4 ± 1. The annual inlation estimated at 3.13 ± 1 yoy in the
second quarter 2017. On a monthly basis, inlation occurred in May and June, while in April is expected to experience delation.
But there are some risks that still need to be a concern, especially the rate increase in commodity prices and administered prices.
255
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 7,02 yoy tercatat mengalami peningkatan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,98 yoy. Dari sisi penggunaan, akselerasi terutama
didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga dan investasi dengan kontribusi masing-masing sebesar 61,54
dan 34,29. Sementara itu konsumsi pemerintah, ekspor dan impor tercatat mengalami kontraksi dan menjadi faktor
penahan akselerasi pertumbuhan ekonomi Gorontalo lebih jauh. Jika dilihat dari sisi penawaran, akselerasi pertumbuhan
terutama berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan serta lapangan usaha perdagangan seiring
membaiknya kondisi cuaca dan meningkatnya permintaan masyarakat di akhir tahun. Sedangkan lapangan usaha
administrasi pemerintahan tercatat mengalami kontraksi dan lapangan usaha konstruksi tercatat tumbuh melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya.
Perekonomian Gorontalo sepanjang tahun 2016 tumbuh sebesar 6,52 yoy meningkat dibandingkan tahun 2015
yang tumbuh sebesar 6,22 yoy. Dari sisi penggunaan, akselerasi terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga
dan investasi dengan kontribusi masing-masing sebesar 60,77 dan 32,85. Sementara itu, konsumsi pemerintah
dan ekspor tercatat mengalami kontraksi sedangkan komponen impor mengalami akselerasi dan menjadi faktor
penahan akselerasi pertumbuhan ekonomi lebih jauh. Dari sisi penawaran, akselerasi pertumbuhan didorong
oleh akselerasi lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, lapangan usaha perdagangan dan lapangan
usaha konstruksi. Sedangkan lapangan usaha administrasi pemerintah mengalami kontraksi dan menjadi penahan
akselerasi pertumbuhan dari sisi penawaran.
Melihat perkembangan terkini, pertumbuhan ekonomi Gorontalo triwulan I 2017, diperkirakan mengalami perlambatan.
Dari sisi penggunaan, perlambatan didorong oleh seluruh komponen konsumsi dan investasi sesuai pola historisnya
diawal tahun. Dari sisi penawaran, perlambatan didorong oleh perlambatan kinerja lapangan usaha perdagangan seiring
kembali normalnya permintaan masyarakat pasca mengalami peningkatan di akhir tahun 2016.
ECONOMY OF GORONTALO PROVINCE
Economic Growth
Gorontalo economy in the fourth quarter of 2016 grew by 7.02 yoy recorded an increase compared to the previous quarter,
which grew by 6.98 yoy. In terms of usage, the acceleration was mainly driven by household consumption components
and investment with contributions amounted to 61.54 and 34.29. Meanwhile, government consumption, exports and
imports recorded a contraction and a factor of economic growth accelerates retaining Gorontalo further. When viewed
from the supply side, growth acceleration came mainly from the ield of agriculture, forestry and isheries as well as the trading
business ield with improved weather conditions and increasing public demand at the end of the year. While the business sector
recorded a contraction of government administration and construction business sector recorded growth slowed compared
to the previous quarter.
Gorontalo economy throughout 2016 grew by 6.52 yoy increase compared to 2015 grew by 6.22 yoy. In terms
of usage, the acceleration was mainly driven by domestic consumption and investment with contributions amounted to
60.77 and 32.85. Meanwhile, government consumption and exports recorded a contraction while imports components to
accelerate and become a factor securing further acceleration of economic growth. On the supply side, growth acceleration
driven by an acceleration ield of agriculture, forestry and isheries, trade and tennis court construction business. While
the business sector and public administration contracted into a retaining accelerated growth from the supply side.
Seeing latest developments, Gorontalo economic growth in the irst quarter of 2017, is expected to experience a slowdown. In
terms of usage, the slowdown was driven by consumption and investment of all components corresponding historical trend at
the beginning of the year. On the supply side, the slowdown was driven by a slowdown in the trading business ield performance
as a return to normalcy after the public demand has increase at the end of 2016.
256
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Perkembangan Inlasi Daerah
Inlasi Provinsi Gorontalo pada triwulan IV 2016 relatif terkendali, yaitu tercatat sebesar 1,30 yang mengalami
penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,77 yoy. Selain itu tingkat inlasi sepanjang tahun 2016
lebih terkendali dibandingkan tingkat inlasi tahun 2015 yang tercatat sebesar 4,30 yoy. Realisasi inlasi pada triwulan IV
2016 atau akhir tahun 2016 tersebut lebih rendah dibanding tingkat inlasi Nasional yang tercatat sebesar 3,02 yoy.
Penurunan tekanan inlasi pada triwulan IV 2016 terutama didorong oleh menurunnya inlasi kelompok bahan makanan
bergejolak volatile food akibat terjaganya pasokan komoditas ikan segar, padi dan telur, ditengah adanya
kecenderungan peningkatan permintaan masyarakat dan keterbatasan pasokan BARITO bawang merah, ricacabai
rawit dan tomat sayur seiring adanya perayaan Maulid Nabi, hari raya Natal dan tahun baru 2017. Selain itu, penurunan
tekanan inlasi pada triwulan IV 2016 juga didorong oleh penurunan tekanan inlasi kelompok inti seiring masih
terbatasnya permintaan domestik dan terkendalinya ekspektasi inlasi di masyarakat. Disisi lain, pada triwulan
IV 2016 terdapat peningkatan tekanan inlasi kelompok administreted prices seiring adanya peningkatan harga rokok
akibat penyesuaian cukai rokok yang dilakukan produsen dan peningkatan tarif angkutan udara seiring meningkatnya
permintaan masyarakat pada periode libur akhir tahun 2016.
Memasuki triwulan I 2017, tekanan inlasi Gorontalo cenderung mengalami peningkatan pada awal triwulan
dan tingkat inlasi diperkirakan akan tercatat meningkat pada akhir triwulan I 2017. Pada Januari 2017, inlasi kembali
terjadi yang tercatat sebesar 1,28 mtm atau sebesar 3,20 yoy, dimana cenderung meningkat dibandingkan bulan
sebelumnya yang tercatat sebesar 0,47 mtm atau sebesar 1,30 yoy. Penurunan tekanan inlasi terutama didorong
oleh peningkatan komoditas volatile food seperti cabai rawit dan ikan laut seiring adanya peningkatan curah hujan dan
gelombang laut yang mempengaruhi berkurangnya pasokan. Selain itu, peningkatan tekanan inlasi juga didorong oleh
inlasi kelompok administred prices seiring adanya kebijakan pemerintah dalam menyesuaikan tarif dan harga seperti
tarif listrik, biaya perpanjangan STNK, cukai rokok dan penyesuaian harga BBM. Berbagai upaya pengendalian
inlasi telah dilakukan oleh TPID dan Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas harga serta memitigasi berbagai
potensi risiko kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi
Inlation Regions
Inlation Gorontalo Province in the fourth quarter 2016 was relatively under control, which was recorded at 1.30 which
decrease compared to the previous quarter was 2.77 yoy. In addition the rate of inlation throughout 2016 is more restrained
than the inlation rate in 2015 was recorded at 4.30 yoy. Inlation in the fourth quarter of 2016 or the end of 2016 is lower
than the national inlation rate was recorded at 3.02 yoy.
The decreasing in inlationary pressure in Q4 2016 was driven mainly by lower volatile food inlation due to the steady supply
of fresh ish, rice and egg commodities, amid increasing demand for the people and limited supply of BARITO onion, rice chili
pepper and Vegetable tomatoes following the celebration of the Prophets Mawlid, Christmas and New Year 2017. In
addition, the fall in inlationary pressures in Q4 2016 was also driven by a decrease in core inlationary pressures due to limited
domestic demand and controlled expectations of inlation in the community. On the other hand, in the fourth quarter of
2016 there was an increase in inlationary pressures from an administering price group following the increase of cigarette
price due to cigarette custom adjustment made by producers and increase of air transportation tarif in line with the increasing
of public demand in period of the end of year 2016.
Entering the irst quarter of 2017, Gorontalo inlation pressures tend to increase at the beginning of the quarter and the inlation
rate is expected to be recorded increases at the end of the irst quarter of 2017. In January 2017, inlation again occurred that
was recorded at 1.28 mtm or by 3.20 yoy, which tends to increase compared to the previous month was recorded at 0.47
mtm or 1.30 yoy. The decline in inlation was mainly driven by an increase in volatile food commodities such as cayenne
pepper and sea trout as an increase in rainfall and ocean waves that afect the reduced supply. Moreover, inlationary pressures
are also fueled by inlation administered prices in line with the government policy to adjust the rates and prices such as
electricity rates, vehicle registration renewal fees, excise tax and fuel price adjustment. Various eforts have been made to control
inlation by TPID and Local Government to maintain price stability and mitigate various potential risks of price increases is
expected to occur at the end of the year. The stabilization eforts
257
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
di akhir tahun. Upaya stabilisasi tersebut diharapkan dapat menjaga tingkat inlasi Gorontalo sesuai dengan target inlasi
Nasional 4 ± 1 pada akhir tahun 2017.
Pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan II 2017 diperkirakan akan tumbuh meningkat dari triwulan
sebelumnya. Perekonomian Provinsi Gorontalo pada triwulan II 2017 perekonomian Gorontalo diperkirakan pada kisaran
6,8-7,2 yoy. Sumber utama pertumbuhan perekonomian diperkirakan masih bersumber dari permintaan domestik,
perbaikan kinerja ekspor, namun dengan kondisi investasi yang masih relatif terbatas. Sedangkan dari sisi penawaran,
lapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha administrasi pemerintahan akan menjadi pendorong utama
peningkatan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017.
Tekanan Inlasi Gorontalo pada triwulan II 2017 diperkirakan kembali meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dan
masih dalam kisaran target inlasi nasional sebesar 4 ± 1 yoy. Peningkatan permintaan masyarakat pada bulan puasa
Ramadhan dan Idul Fitri, serta rencana kebijakan pemerintah untuk meningkatkan harga dan tarif diperkirakan akan
menjadi pendorong utama tekanan inlasi pada triwulan II 2017.
Indikator Ekonomi Provinsi Gorontalo
Sepanjang tahun 2016 perbankan di Gorontalo mengalami pertumbuhan usaha yang positif. Otoritas perbankan
mencatat terjadi pertumbuhan positif untuk beberapa indikator. Hal ini merupakan dampak dari pertumbuhan
ekonomi di Gorontalo. Simpanan Nasabah, Pinjaman yang diberikan, Kredit UMKM, dan Nilai Ekspor Non Migas tercatat
meningkat. Indikator pertumbuhan ekonomi dan perbankan di Gorontalo, tergambar pada tabel dibawah ini.
are expected to keep inlation Gorontalo in accordance with the national inlation target of 4 ± 1 by the end of 2017.
Gorontalos economic growth in the second quarter of 2017 is expected to grow from the previous quarter. Gorontalo
Provinces economy in the second quarter of 2017 Gorontalos economy is estimated at 6.8 -7.2 yoy. The main source of
economic growth is estimated to be sourced from domestic demand, improved export performance, but with relatively
limited investment conditions. From the supply side, the business ield of trade and the administrative business ield will become
the main driver of economic growth in the second quarter of 2017.
Gorontalos inlation pressure in the second quarter 2017 is expected to increase again compared to the previous quarter
and still in the national inlation target range of 4 ± 1 yoy. Increasing public demand of the fasting month of Ramadan
and Eid, as well as a government policy plan to increase prices and tarifs are expected to be the main drivers of inlationary
pressure in the second quarter of 2017.
Economic Indicators in Gorontalo Province
Throughout the year 2016 banks in Gorontalo experienced positive business growth. Banking authorities noted positive
growth for some indicators. This is the impact of economic growth in Gorontalo. Deposits from Customers, Loans, MSME
Loans and Non Oil and Gas Export Value are recorded to increase. The indicators of economic growth and banking in
Gorontalo are illustrated in the table below.
258
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Indikator Ekonomi Provinsi Gorontalo Periode : Desember 2012 - 2016 Economic Indicators Gorontalo Province Period: January 2012 - 2016
Indikator Satuan
Desember 2012
Desember 2013
Desember 2014
Desember 2015
Desember 2016
Indicator Simpanan
Rp. Juta 2,737,389
2,911,302 3,363,619
3,909,271 4,104,133
Deposit
- Giro - Tabungan
- Simpanan Berjangka
Rp. Juta Rp. Juta
Rp. Juta 255.766
1,798,571 683.052
252.778 1,943,447
715.077 366.925
1,956,220 1,040,475
470.903 2,385,216
1,053,152 494.636
2,516,984 1,092,514
-Current Account - Savings
- Time Deposits
Pinjaman yang diberikan
Rp. Juta 6,371,727
7,901,165 9,254,072
10,347,348 11,228,726
Loans
- Modal Kerja - Investasi
- Konsumsi Rp. Juta
Rp. Juta Rp. Juta
1,683,325 749.33
3,939,071 2,035,476
855.757 5,009,932
2,347,206 989.915
5,916,950 2,759,197
1,142,958 6,445,193
3,066,472 1,374,413
6,787,841 - Working capital
- Investation - consumption
Kredit UMKM Rp. Juta
1,819,960 2,011,402
2,316,359 2,698,072
2,947,377 SME loans
- Mikro - Kecil
- Menengah Rp. Juta
Rp. Juta Rp. Juta
405.418 751.032
663.511 454.678
752.901 803.823
597.907 901.539
816.913 830.122
960.71 907.24
1,086,318 993.385
867.675 - Micro
- Small - Medium
Ekspor Non Migas
Non-Oil Exports
- Nilai - Volume
USD ribu ton
1,438,996 10,499,036
23.1 22
2,602,565 12,568,520
69.965 151.228
303.708 171.407
- Value - Volume
Impor Non Migas
Non-Oil Imports
- Nilai - Volume
USD ribu ton
- Value - Volume
Harga-har- ga Kota Manado
Prices of Manado
- IHK - Inlasi mtm
139,320 0.540
147,460 1,540
115,260 4,120
120,220 1,890
121,780 0.470
- CPI - Inlation mtm
Keterangan : Sumber Data : Bank Indonesia Data Simpanan dan Pinjaman, Badan Pusat Statistik IHK dan PDRB, Ditjen Bea dan Cukai Ekspor dan Impor
Nonmigas “Information :
Source: Bank Indonesia Data Savings and Loan, the Central Bureau of Statistics CPI and GDP, the Directorate General of Customs Export and Import of non-oil “
259
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Prospek Perekonomian Daerah
Melihat prospek kedepan, kinerja perekonomian Gorontalo untuk keseluruhan tahun 2017 diperkirakan meningkat
dibandingkan tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan pada kisaran 6,4-6,8 yoy. Sumber utama peningkatan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 berasal dari masih kuatnya permintaan domestik dan perbaikan ekspor.
Walaupun adanya risiko terkait keterbatasan anggaran pemerintah, khususnya transfer dana dana desa dan DAU
dan terbatasnya belanja modal Pemerintah Provinsi akibat adanya pengalihan alokasi anggaran gaji guru di Provinsi
Gorontalo. Sementara itu, tingkat inlasi pada tahun 2017 diperkirakan cenderung sedikit meningkat dibandingkan
tahun 2016 dengan rentang dalam kisaran target inlasi nasional sebesar 4 ± 1 yoy. Berbagai risiko peningkatan
tekanan inlasi yang bersumber pada kebijakan pemerintah, harus diredam dengan pengendalian inlasi pada kelompok
volatile food melalui kegiatan peningkatan produksi dan pengendalian harga melalui TPID.
Regional Economic Outlook
Seeing the future prospects, the overall economic performance Gorontalo for 2017 are expected to increase compared to 2016
with a growth rate in the range of 6.4 -6.8 yoy. The main source of economic growth in 2017 came from strong domestic
demand and improving exports. Despite the risks related to government budget constraints, in particular the transfer
of funds funds of the village and DAU and limited capital expenditures due to the transfer of the provincial government
budget allocation of teachers’ salaries in Gorontalo Province. Meanwhile, the inlation rate in 2017 is expected to tend to be
slightly increase compared to 2016 with a range of national inlation within its target range of 4 ± 1 yoy. Various risks
of increase inlationary pressure on government policy, should be suppressed by controlling inlation in volatile foods through
increase production and price controls through TPID.
260
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Uraian Kinerja Bank Tahun 2016
Description of Bank Performance Year 2016
PERBANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN BUKU DENGAN
REALISASI TAHUN 2016 DAN PROYEKSI TAHUN 2017
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan di sepanjang tahun 2016, Bank SulutGo terus berupaya
mencatatkan pertumbuhan kinerja terbaiknya. Bercermin dari pencapain kinerja tahun 2015 dan kondisi pertumbuhan
perekonomian nasional serta daerah, maka Bank telah menetapkan target kinerja perusahaan yang tertuang dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2016. Indikator realisasi target kinerja Bank SulutGo yang dibandingkan dengan
kinerja tahun sebelumnya serta proyeksi target pada Rencana Bisnis Bank Tahun 2017, diuraikan sebagai berikut:
COMPARISON BETWEEN BEGINNING TARGET FISCAL YEAR 2016 WITH
ACTUAL AND PROJECTED YEAR 2017
Although faced with various challenges throughout 2016, the Bank SulutGo continues to record the best performance growth.
Relecting on the achievement of performance in 2015 and the condition of the national and regional economic growth, the
Bank has set a target performance of the company as stipulated in the Work Plan and Budget Year 2016. The realization
indicators of Bank SulutGo performance targets compared to the previous year’s performance and the projected target of the
Bank’s Business Plan 2017, described as follows:
Target dan Realisasi Tahun 2016 serta Proyeksi tahun 2017 Key Performance
Indikator Realisasi
2015 Target
2016 Realisasi
2016 Pencapaian
Proyeksi 2017
Key Performance Indikator
Nominal
◆ Aset Dalam RpJuta 10,736,801
14,114,557 11,279,613
2,834,944 79.91
13,673,236 ◆
Assets In RpMillion ◆ Kredit yang Diberi-
kan Dalam RpJuta 8,618,027
10,328,095 8,882,680
1,445,415 86.01
9,793,596 ◆
Loans In RpMillion a. Kredit Produktif
379,256 822,532
507,311 315,220
61.68 979,316
a. Performing loans
b. Kredit Konsumtif 8,238,771
9,505,563 8,375,369
1,130,194 88.11
8,814,281 b. Consumer
loans ◆ Dana Pihak Ketiga
Dalam RpJuta 8,317,300
10,557,851 7,941,389
2,616,462 75.22
10,391,766 ◆
Third Party Funds In Rp. Million
261
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
• Total aset tercatat 2016 tumbuh sebesar 5,06 dari
semula tercatat sebesar Rp10,726,425 juta pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp11.279.613 juta pada akhir
tahun 2016. Namun kinerja asset tidak mencapai target tahun 2016 yang ditetapkan sebesar Rp14.114.557.
Meskipun demikian, Bank tetap optimis dengan menetapkan proyeksi target pertumbuhan aset sebesar
Rp13.673.236 juta ditahun 2017.
• Untuk kredit, Bank mencatatkan pertumbuhan sebesar
3,07 dari semula tercatat sebesar Rp8.618.027 juta pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp8.882.680 juta
pada akhir tahun 2016. Namun pertumbuhan kredit tidak mencapai target tahun 2016 yang ditetapkan
sebesar Rp9.793.596 juta. Meskipun demikian, Bank tetap optimis dengan menetapkan proyeksi target
pertumbuhan kredit sebesar Rp10.328.095 juta di tahun 2017.
• Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga, Bank mencatatkan
pertumbuhan negatif sebesar 4,52 dari semula tercatat sebesar Rp8.317.300 juta pada tahun 2015
menjadi sebesar Rp7.941.389 juta pada akhir tahun 2016. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga tidak mencapai target
tahun 2016 yang ditetapkan sebesar Rp10.557.851 •
Total assets recorded in 2016 grew by 5.06 from the beginning amounted to Rp10,726,425 million in 2015 to
Rp11,279,613 million at the end of 2016. However, asset performance does not reach the target by 2016 set at
Rp14,114,557. Nevertheless, the Bank remains an optimistic projection sets asset growth target of Rp13,673,236 million
in 2017. •
To its loans, the Bank recorded a growth of 3.07 from the previous recorded in Rp8,618,027 million in 2015 amounted
Rp8.882.680 million at the end of 2016. However, loan growth did not reach the target by 2016 set at Rp9,793,596
million. Nevertheless, the Bank remains an optimistic projection sets targets loan growth of Rp10,328,095 million
in 2017.
• As for third-party funds, the Bank recorded a negative
growth of 4.52 of the initially recorded at Rp8.3173 million in 2015 to Rp7,941,389 million at the end of 2016.
The growth of third party funds does not reach the target by 2016 set at Rp10,557,851 million. Nevertheless, the Bank
remains an optimistic projection sets a target growth in
Target dan Realisasi Tahun 2016 serta Proyeksi tahun 2017 Key Performance
Indikator Realisasi
2015 Target
2016 Realisasi
2016 Pencapaian
Proyeksi 2017
Key Performance Indikator
Nominal
a. Giro 1,797,219
2,640,386 1,562,990
1,077,396 59.20
2,297,619 a.Current
Account b. Tabungan
1,342,591 1,580,539
1,452,282 128,257
91.89 1,655,408
b. Savings c. Simpanan
Berjangka 5,177,490
6,336,926 4,926,116
1,410,809 77.74
6,438,738 c. Time Deposits
◆ Laba Bruto 188,330
240,001 257,619
17,618 107.34
320,766 ◆
Gross Earning ◆ Laba Setelah Pajak
126,908 180,001
257,619 17,618
107.34 240,574
◆ Earning After Tax
◆ CASA 37.75
39.98 37.97
46.08 94.97
38.04 ◆
CASA ◆ CAR
13.79 15.07
17.11 3.32
113.52 15.50
◆ CAR
◆ BOPO 87.35
78.37 86.68
0.67 110.61
80.87 ◆
OEOI ◆ ROA
1.56 1.70
2.00 0.44
117.62 2.35
◆ ROA
◆ ROE 20.10
17.35 21.02
0.92 121.15
24.74 ◆
ROE ◆ NIM
9.18 9.25
9.25 0.07
99.95 8.40
◆ NIM
◆ Loan To Funding Ratio
LFR 95.09
91.34 103.68
8.59 113.52
87.90 ◆
Loan To Funding Ratio LFR
◆ NPL Gross 0.97
1.57 0.94
0.03 59.80
1.11 ◆
Gross NPL ◆ NPL Net
0.55 0.88
0.50 0.05
57.12 0.94
◆ Net NPL
262
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
juta. Meskipun demikian, Bank tetap optimis dengan menetapkan proyeksi target pertumbuhan DPK sebesar
Rp10.391.766 juta di tahun 2017.
• Untuk laba bruto, Bank mencatatkan pertumbuhan
sebesar 36,79 dari semula tercatat sebesar Rp188.330 juta pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp257.619
juta pada akhir tahun 2016. Laba bruto Bank telah lebihi target tahun 2016 yang ditetapkan sebesar
Rp240.001juta. Untuk itu, Bank tetap optimis dengan menetapkan proyeksi target pertumbuhan laba bruto
sebesar Rp320.766 juta di tahun 2017.
• Untuk laba bersih, Bank mencatatkan pertumbuhan
sebesar 36,65 dari semula tercatat sebesar Rp126.907 juta pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp173.418 juta
pada akhir tahun 2016. Meningkatnya beban bunga mengakibatkan laba bersih tidak mencapai target tahun
2016 yang ditetapkan sebesar Rp180.001 juta. Meskipun demikian, Bank tetap optimis dengan menetapkan
proyeksi target pertumbuhan sebesar pendapatan sebesar Rp240.574 juta ditahun 2017.
• Imbal hasil aset ROA dan imbal hasil ekuitas ROE
Bank SulutGo tumbuh menjadi masing-masing sebesar 2,00 dan 21,02. pada tahun 2016 dibandingkan
pada tahun 2015 yakni masing-masing sebesar 1,56 dan 20,10. Mempertimbangan kondisi tersebut, maka
bank menetapkan proyeksi Imbal hasil aset ROA dan imbal hasil ekuitas ROE sebesar 2,35 dan 24,74
pada tahun 2017.
• Bank mencatat penurunan rasio BOPO, dari sebesar
87,35 ditahun 2015 menjadi 86,68 ditahun 2016. Rasio BOPO Bank tercatat lebih tinggi dan tidak sesuai
target tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 78,37. Meskipun demikian, Bank tetap optimis dengan
menetapkan proyeksi target BOPO sebesar 80,87 ditahun 2017.
• Bank SulutGo terus berupaya untuk menjaga kualitas
asset dengan memfokuskan pada rasio kredit bermasalah. NPL Gross tercatat membaik menjadi
sebesar 0,94 pada akhir tahun 2016, sementara ditahun 2015 tercatat sebesar 0,97. Sedangkan bank
menetapkan target sebesar 1,57. NPL Net juga tercatat membaik menjadi sebesar 0,50 pada akhir tahun 2016
sementara ditahun 2015 tercatat 0.55. Sedangkan bank mentapkan target sebesar Npl Net sebesar 0,88.
Dengan kondisi ini, Bank tetap berjaga-jaga dengan menetapkan proyeksi NPL sebesar 1,11 untuk NPL
Gros dan 0,94 untuk NPL Net ditahun 2017. TPF of Rp10,391,766 million in 2017.
• For the gross earnings, the Bank recorded a growth of
36.79 from initially recorded in Rp188,330 million in 2015 to Rp257,619 million at year-end 2016. The Bank’s
gross earning in 2016 already exceeds the target set at Rp240,001million. To that end, the Bank remains optimistic
projection sets growth target gross earning of Rp320,766 million in 2017.
• For net earnings, the Bank recorded a growth of 36.65
from initially recorded at Rp126,907 million in 2015 to Rp173,418 million by the end of 2016. The increase in
interest expense resulted in net earning does not reach the target by 2016 set at Rp180,001 million. Nevertheless,
the Bank remains optimistic projection sets growth target income of Rp240 574 million in 2017.
• Return on assets ROA and return on equity ROE Bank
SulutGo grow into each at 2.00 and 21.02. in 2016 compared to 2015 which was respectively 1.56 and
20.10. Taking into account these conditions, the bank set a projected return on assets ROA and return on equity
ROE of 2.35 and 24.74 in 2017.
• The Bank recorded a decrease in the ratio of OEOI,
amounted to 87.35 a year from 2015 to 86.68 in the year 2016. The OEOI Bank’s ratio was higher and did not
meet the target by 2016 set at 78.37. Nevertheless, the Bank remains an optimistic projection sets a target OEOI of
80.87 in the year 2017. •
Bank SulutGo continues to strive to maintain asset quality by focusing on the ratio of nonperforming loans. Gross
NPLs improved to 0.94 by the end of 2016, while in 2015 it was recorded at 0.97. While the bank sets a target of
1.57. NPL Net also recorded improved to 0.50 at the end of 2016 while in 2015 recorded 0.55. While the bank sets a
target of NPL Net of 0.88. Under this condition, the Bank remains vigilant by setting an NPL projection of 1.11 for
Gross NPL and 0.94 for NPL Net in 2017.
263
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Uraian Persegmen Usaha
Description Of Business segment
Kegiatan usaha secara umum yang dilakukan Bank SulutGo adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya
kembali dalam bentuk kredit, serta memberikan layanan jasa perbankan lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank SulutGo menyediakan berbagai produk dan jasa bank, meliputi produk simpanan, kredit, bond, layanan jasa lainnya
yang terbagi menjadi beberapa segmen, yaitu: 1. Produk simpanan, antara lain tabungan, Deposito dan
Giro. 2. Kredit, antara lain Kredit Mikro dan Kecil, Menengah dan
Korporasi, dan Konsumer. 3. Penerbitan obligasi Bank SulutGo.
4. Jasa dan layanan, antara lain Automatic Teller Machine Atm, Sms Banking, Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement Bi-RTGS, Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement Bi-SSS, Modul Penerimaan Negara MPN,
Kiriman uangMoney Transfer, Safe Deposit Box dan Bank Guarantee
. Seluruh kegiatan usaha yang dilakukan Bank SulutGo
sepanjang ditahun 2016, dilaporkan pada realisasi per segmen usaha bank sebagaimana penjelasan dibawah ini.
General business activities conducted by the Bank SulutGo are to collect public funds and channel them back in the form of
loans, and provide other banking services to meet customers’ needs. Bank SulutGo provides a wide range of bank products
and services, including deposit products, loans, bonds, other related services are divided into several segments, namely:
1. Deposit products, including savings, time deposits and
Current Account. 2.
Loan, among others Micro and small loan, Medium and Corporate, and Consumer.
3. Bank SulutGo bond issuance.
4. Services, including Automatic Teller Machine Atm, SMS
Banking, Bank Indonesia Real Time Gross Settlement Bi- RTGS, Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement Bi-
SSS, State Receipt Module MPN, Remittances Money transfer, Safe Deposit Box and Bank Guarantee.
All business activities undertaken by Bank SulutGo throughout 2016 are reported on the realization per segment of the bank
business as explained below.
264
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
PENGHIMPUNAN DANA
Kegiatan penghimpunan dana merupakan salah satu fungsi dalam
kegiatan operasional perbankan yang perlu ditingkatkan sejalan dengan
perkembangan bank itu sendiri. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan
eksistensi Bank SulutGo aktivitas penghimpunan dana dilakukan
dengan perencanaan yang terukur dan realistis berdasarkan kondisi
eksternal perekonomian nasional maupun regional serta kondisi internal
bank, sehingga akan tercipta rencana penghimpunan dana yang baik.
Kegiatan penghimpunan dana Bank SulutGo terdiri dari:
1. Dana Pihak Ketiga 2. Dana Lainnya
Dana Pihak Ketiga
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan
operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari
masyarakat luas disebabkan sumber dana dari masyarakat merupakan
sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang yang disebut
juga dengan “Dana Pihak Ketiga” ini disamping mudah mencarinya
juga tersedia banyak di masyarakat. Untuk memperoleh sumber dana
dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan
nasabah. Pembagian jenis simpanan nasabah kedalam beberapa jenis
dimaksudkan agar para nasabah mempunyai banyak pilihan sesuai
dengan tujuannya masing-masing, yakni Giro, Tabungan, dan Deposito.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank SulutGo didapat dari simpanan
nasabah melalui produk Giro,
2012 2013
2014 2015
2016
Total DPK Total DPK
4.281.696 5.026.542
8.213.039 8.317.300
7.941.389
FUND RAISING
Fundraising activities are one of the functions in banking operational
activities that need to be improved in line with the development of the bank itself.
In an efort to maintain and enhance the existence of Bank SulutGo, fundraising
activities are carried out by measurable and realistic planning based on external
conditions national and regional economies as well as the banks internal
condition, so that a good fundraising plan will be created. The fundraising
activities of Bank SulutGo consist of: 1.
Third-party funds 2.
Other funds
Third-Party Funds
These resources are the most important funding source in the operations of a
bank and is a measure of success if the bank is able to inance its operations
from this funding source. The importance of the source of funds from the general
public due to the source of funds from the public is the most important source of
funds for banks. Sources of funds which is also called the “Third Party Fund” is also
available in addition to easily search for many in the community. For obtaining
funds from the public, banks can ofer various types of deposits. The division of
the type of customer deposits into some kind meant that customers have many
choices in accordance with their stated objectives, namely the Current Account,
Savings and Time Deposits.
The collection of Third Party Funds of Bank SulutGo is obtained from customers
savings through Current Accounts,
265
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Tabungan, dan deposito. Untuk tahun 2016, total penghimpunan
dana pihak ketiga dari simpanan nasabah sampai dengan Desember
2016 mencapai Rp7.941.389juta, tumbuh negatif sebesar Rp375.911
juta atau turun 4,52 terhadap total simpanan nasabah tahun 2015 sebesar
Rp8,317,300juta, sebagaimana yang tergambar pada graik disamping ini.
Bank menetapkan target pertumbuhan DPK menjadi sebesar Rp10.557.851
juta. Pertumbuhan DPK tidak mencapai target tahun 2016, meskipun demikian
bank telah mencapai 75.22 dari target yang ditetapkan.
Uraian mengenai pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank SulutGo yang berasal
dari simpanan nasabah yakni tabungan, giro dan deposito untuk priode tahun
2012 sampai dengan 2016 tergambar pada tabel dibawah ini .
Current Account Saving AccountCASA
Bank SulutGo gencar meningkatkan komposisi dana murah dalam dana pihak
ketiga DPK. Komposisi dana murah atau current account saving account
CASA yang lebih tinggi daripada deposito dapat menekan biaya dana
atau cost of fund.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan margin keuntungan yang
lebih baik. CASA Bank Bank SulutGo ditahun 2016 adalah sebesar 37,
97, artinya Bank harus menekan biaya dana.
Pertumbuhan current account saving account
CASA Bank SulutGo tergambar pada tabel dibawah ini:
Current Account Saving Account CASA
Bank SulutGo aggressively increasing low-cost funds in third-party funds TPF.
Low-cost funds or current and savings accounts CASA higher than deposits
can reduce the cost of funds. This is done to get a better proit margin. The CASA
Banks SulutGo year 2016 amounted to 37.97, which means that the Bank
should reduce the cost of funds. The growth of current and savings accounts
CASA Bank SulutGo illustrated in the table below:
Pertumbuhan DPK Bank SulutGo 2012 - 2016- Bank SulutGo TPF growth 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
Analisis Nominal
Giro 966.362
1.297.808 1.585.133
1.797.219 1.562.990
234.229 13.03
Current Account Tabungan
939.712 1.074.927
1.342.591 1.342.591
1.452.282 109.691
8.17 Savings
Deposito 2.375.622
2.653.807 5.177.490
5.177.490 4.926.116
251.374 4.86
Time Deposit Total
4.281.696 5.026.542 8.213.040
8.317.300 7.941.389
375.911 4.52
Total
Pertumbuhan CASA SulutGo 2012 - 2016 - Growth of CASA SulutGo 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan Analisis
Nominal
CASA 44.52
47.20 34.19
37.75 37.97
0.22 0.58
CASA
Savings, and Time Deposits. For 2016, the total third-party fund collected from
customer deposits up to December 2016 reached Rp7,941,389 million, negative
grew by Rp375,911 million or decreased by 4.52 of total customer deposits in
2015 amounted to Rp8,317,300 million, Illustrated on the graph next to this.
The Bank sets a target of TPF growth amounted to Rp10,557,851 million. The
growth of TPF does not reach the target in 2016, although the bank has reached
75.22 of the target set. Description of the growth of Bank
SulutGos Third Party Funds derived from customer deposits, i.e. savings, Current
Account and time deposits for the period 2012 to 2016 are illustrated in the table
below.
Rp. Juta Rp. million
Dalam In
2016
Pertumbuhan DPK Bank SulutGo Bank deposit growth SulutGo
Giro Tabungan
Deposito
1.562.990 1.452.282
4.926.116
266
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Dana Pihak Ketiga Pemda Non Pemda
Pada tahun 2016, Dana Pihak Ketiga dari Non Pemda terjadi pertumbuhan negatif yakni sebesar Rp1.296.224 juta
atau 18,70 dari Rp6.930.891 juta ditahun 2015 menjadi Rp5.634.667 juta ditahun 2016. Sedangkan Dana Pihak Ketiga
dari Pemda terjadi pertumbuhan yakni sebesar Rp920.312 juta atau tumbuh 66,38 dari Rp1.386.410 juta ditahun 2015
menjadi Rp2.306.722 juta ditahun 2016 .
Pada tahun 2016, komposisi Dana Pihak Ketiga dari Non Pemda Bank SulutGo lebih besar dibandingkan dana Pemda,
dengan perbandingan sebagai berikut:
Third Party Funds of LGs Non LGs
In 2016, the Third Party Funds from Non Government experienced negative growth, amounted to Rp1,296,224 million or 18.70
from Rp6,930,891 million in 2015 to Rp5,634,667 million in 2016. While the Third Party Funds of LGs there was a growth
of Rp920.312 million or grew 66.38 from Rp1.38641 million million in 2015 to Rp2,306,722 million in 2016.
In 2016, the composition of the Third Party Funds from Non Government of Bank SulutGo greater than the local government
funds, by comparison as follows:
Bank terus berupaya menjaga komposisi dana non pemda lebih besar dibandingkan dana pemda. Tingginya kompisisi
dana Non Pemda dibandingkan dana Pemda Bank SulutGo nantinya, sejalan dengan semangat Transformasi BPD
sebagaimana yang dicanangkan OJK dan Asbanda agar dana BPD tidak didominasi dana Pemda yang bersifat volatile .
Tabungan
Salah satu produk simpanan dari Bank SulutGo adalah Tabungan. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Beberapa produk tabungan dari Bank SulutGo diantaranya:
The Bank continues to strive to maintain the composition of non- local government funds greater than local government funds.
The high composition of non-local government funds compared to the funds of the Regional Government of Bank SulutGo later,
in line with the spirit of BPD Transformation as proclaimed by OJK and Asbanda so that BPD funds are not dominated by
volatile local government funds.
Savings
One of the Bank SulutGo’s deposit products is Savings. Savings are deposit may only be withdrawn under certain agreed
conditions, but can not be withdrawn by check, current account, and or other tools are equivalent. Some of the savings from the
Bank SulutGo products include:
Perbandingan komposisi Dana Pemda Non Pemda Tahun 2012 - 2016
Fund composition ratio of Local Government Non Local Government Year 2012 - 2016
Uraian
Description
2012 2013
2014 2015
2016 Pertumbuhan-
Growth
Realisasi Kompo
sisi Realisasi
Kompo sisi
Realisasi Kompo
sisi Realisasi
Kompo sisi
Realisasi Kompo
sisi Nominal
Pemda 799.55
18.67 1.055.282
20.99 530.500
6.46 1.386.410
16.67 2.306.722
29.05 920.312
66.38 Non Pemda
3.482.142 81.33
3.971.261 79.01
7.682.540 93.5
6.930.891 83.33
5.634.667 70.95
1.296.224 18.70
Total 4.281.696
100.00 5.026.542
100.00 8.213.039
100.00 8.317.301
100.00 7.941.389
100.00 375.912
4.52
Rp. Juta Rp. million
Penghimpunan DPK Bank SulutGo 2016 - Bank SulutGo TPF Fund Raising 2012 - 2016
Uraian Actual
31-12-206 Target
2016 +- Capaian
Description Nominal
CASA 3.015.272
4.220.925 1.205.653
71.44 CASA
- Giro 1.562.990
2.640.386 1.077.396
59.20 Current Account
- Tabungan 1.452.282
1.580.539 128.257
91.89 Savings
Deposito 4.926.116
6.336.926 1.410.810
77.74 Time Deposit
Total 7.941.389
10.557.851 2.616.462
75.22 Total
Sedangkan untuk pencapaian penghimpunan DPK Bank SulutGo selama 2016, dapat dilihat pada tabe; di bawah ini
As for the achievement of TPF Bank SulutGo collection during 2016, can be seen on tabe; below this
267
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
a. Tabungan Bunaken Tabungan Bunaken adalah persembahan khusus bagi
nasabah dan calon nasabah dengan bunga yang menarik dan itur menarik lainnya. Keistimewaan Tabungan
Bunaken: aman dengan jaminan LPS, suku bunga bersaing, diberikan fasilitas point reward, berhadiah
undian yang menarik, dilengkapi itur dan fasilitas menarik lainnya.
b. Tabanas PNS Tabanas PNS adalah produk tabungan Bank SulutGo hasil
modiikasi dari tabungan gaji pegawai untuk Pegawai Negeri Sipil PNS di jajaran ruang lingkup Pemerintah
Daerah Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
c. Simpeda Simpeda adalah produk tabungan Bank Pembangunan
Daerah BPD seluruh Indonesia. Adapun keunggulan Simpeda Bank SulutGo adalah:
·
Aman, karena Bank SulutGo adalah bank daerah dengan komposisi pemegang saham terbesar adalah
Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah KabupatenKota yang ada di Propinsi Sulawesi Utara
dan Gorontalo;
· Bunga harian;
· Tingkat suku bunga bersaing.
· On line system, yaitu terkoneksi dengan seluruh
jaringan kantor Bank SulutGo dan seluruh Bank Pembangunan Daerah yang ada di seluruh Indonesia
sehingga memudahkan Nasabah untuk melakukan transaksi penyetoran dan penarikan secara tunai;
· Dilengkapi dengan fasilitas kartu ATM sehingga
mudah melakukan transaksi perbankan melalui mesin
· ATM Bank SulutGo, mesin ATM yang berlogo ATM
Bersama dan Bankcard; ·
Dilengkapi dengan fasilitas SMS Banking yang dapat diakses dari operator telepon seluler Telkomsel dan
Indosat melalui nomor 3654;
· Berhadiah Nasional dengan total hadiah lebih dari
Rp2 miliar. ·
Untuk pembukaan rekening sangat mudah yaitu mengisi formulir permohonan pembukaan rekening
tabungan dengan melampirkan fotocopy tanda pengenal yang masih berlaku dan setoran awal
Rp100.000,. Setoran selanjutnya minimal Rp10.000,-
· Undian Tabungan PNS dimana penyelenggaraannya
dilakukan bersamaan dengan momen peringatan Ulang Tahun Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh
a. Bunaken Saving Bunaken Saving is a special ofering for existing and
prospective customers with attractive Interest and other interesting features. Privileged Bunaken Saving: LPS secure
bail, competitive interest rates, reward points are given facilities, exciting rale prizes, feature and other attractive
facilities. b. Civil Servant Tabanas
Civil Servant Tabanas is a Bank SulutGo saving products modiication of the employees’ salary savings for Civil
Servants PNS in the ranks of the scope of the Provincial Government of North Sulawesi and Gorontalo.
c. Simpeda Simpeda is a saving product of Regional Development Bank
BPD throughout Indonesia. The beneits of Simpeda Bank SulutGo are:
- Safe, because Bank SulutGo is a regional bank with the composition of the largest shareholder is the
Government of North Sulawesi Provincial and Regency Municipal in the Province of North Sulawesi and
Gorontalo; -
Daily interest; -
Competitive interest rate. -
On line system, which is connected with the entire oice network Bank SulutGo and Regional Development Bank
which exist throughout Indonesia making it easier for the customer to conduct transactions in cash deposits
and withdrawals; -
Equipped with an ATM card facility so easy to do banking transactions through the machine
- ATM Bank SulutGo, the ATM machine with ATM Bersama
logo and Bankcard; - Equipped with SMS Banking facility that can be
accessed from a mobile phone operator Telkomsel and Indosat through number 3654;
- National prizes with a total prize of more than 2 billion.
- For opening an account is very easy to ill the account
opening application form to attach a copy of valid identiication and initial deposit of 100,000 ,. The next
deposit of at least 10,000, - - Savings Sweepstakes PNS where implementation is
done in conjunction with a moment of commemoration Birthday provinces, Regencys and cities throughout the
268
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
wilayah kerja jaringan kantor Bank SulutGo yang terdapat
Pemerintah Daerah.
d. TabunganKu TabunganKu adalah tabungan
untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan
yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
e. Tabrades Tabrades adalah produk tabungan
Bank SulutGo yang difokuskan untuk penabung masyarakat
pedesaan.
Adapun keunggulan dari produk ini adalah:
· Aman, karena Bank SulutGo
adalah bank daerah dengan komposisi pemegang saham
terbesar adalah Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan
Pemerintah KabupatenKota yang ada di Propinsi Sulawesi
Utara dan Gorontalo;
· Bunga harian;
· Tingkat suku bunga bersaing;
· Penyetoran awal minimum
Rp20.000, selanjutnya minimal Rp10.000.
Untuk produk tabungan, Bank SulutGo telah berhasil menghimpun dana pihak
ketiga ditahun 2016 adalah sebesar Rp1.452.282 juta, atau mengalami
pertumbuhan sebesar Rp109.691 juta atau naik 8,17 dibandingkan dengan
tahun 2015 yakni sebesar Rp1,342,591 juta. Bank menetapkan target
pertumbuhan Tabungan menjadi sebesar Rp1.580.539 juta. Pertumbuhan
Tabungan tidak mencapai target tahun 2016, namun bank telah mencapai
91.89 dari target yang ditetapkan.
2012 2013
2014 2015
2016
Tabungan Savings
939.712 1.074.927
1.222.882 1.342.591
1.452.282
working area of the Bank’s oice network contained SulutGo Local
Government. d. TabunganKu
TabunganKu is a savings for individuals with easy and light
requirements issued jointly by banks in Indonesia in order to foster the
culture of saving and improving the welfare of society.
e. Tabrades Tabrades is Bank SulutGo savings
product that is focused on rural communities savers.
The advantages of this product are: - Safe, because Bank SulutGo
is a regional bank with the composition of the largest
shareholder is the Government of North Sulawesi Provincial
and Regency Municipal in the Province of North Sulawesi and
Gorontalo; -
Daily interest; -
Competitive interest rates; - The minimum initial deposit of
Rp20,000, then a minimum of 10,000.
For savings products, Bank SulutGo has managed to raise third party in the
year 2016 amounted to Rp1,452,282 million, or a growth of Rp109 691 million
or increased by of 8.17 compared to 2015, amounted to Rp1,342,591 million.
The Bank sets a growth target of Saving amounted to Rp1,580,539 million.
Savings Growth did not reach the target in 2016, but the bank has reached 91.89
of the target set.
269
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Pertumbuhan Tabungan Bank SulutGo 2012 - 2016- Bank SulutGo Savings Growth 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
Description Nominal
Tabungan 939.712
1.074.927 1.222.882
1.342.591 1.452.282
109.691 8,17
Savings Pihak berelasi
13.806 19.618
31.418 5.101
115.163 110.062
2.157.78 Related Parties
Pihak ketiga 925.906
1.055.309 1.191.464
1.337.490 1.337.119
371 0,03
Third Party Rp. Juta
Rp. million
Faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan Kinerja Tabungan pada akhir tahun 2016 antara lain disebabkan
adanya pembenahan pengelolaan produk layanan melalui aspek Organisasi, SDM, Budaya Kerja, Proses Bisnis dan
Infrastruktur IT, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan Tabungan.
Pertumbuhan produk tabungan Bank SulutGo dari tahun 2012 sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut:
Driving factors to the growth of Savings Performance by the end of 2016 are due to improvements in the management of
products services through organizational, human resource, work culture, business process and IT infrastructure, resulting in
growth in savings.
Bank SulutGo savings product growth from 2012 to 2016 are as follows:
Faktor yang Mendorong Pertumbuhan Tabungan
Faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan kinerja Tabungan pada akhir tahun 2016 bertumbuh 18.17
menjadi Rp.1.452.282 juta dari realisasi tahun 2015 sebesar Rp.1.342.591 juta antara lain disebabkan :
•
Pembenahan Pengelolaan Produk Layanan melalui aspek Organisasi, SDM, Budaya Kerja, Proses Bisnis
dan Infrastruktur IT, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan Tabungan.
Strategi untuk Mendorong Pertumbuhan Tabungan
Upaya Strategi yang sedang dilakukan dalam rangka untuk lebih meningkatkan kinerja pertumbuhan keuangan pada
penyaluran kredit konsumtif maupun menengah dan korporasi yakni :
• Pengembangan organisasi yang difokuskan pada
bidang-bidang pemasaran produk kredit dan produk dana.
• Optimalisasi jumlah pegawai melalui perubahan formasi
penempatan pegawai dari kondisi saat ini, 30 berada pada front liner dan 70 berada pada backoice menjadi
60 berada pada front liner dan 40 berada pada
backoice .
• Menyusun program pengembangan kualitas karyawan
melalui pelatihan dan Pendidikan berdasarkan kebutuhan pengembangan bisnis bank.
• Optimalisasi outlet yang kurang menunjang terhadap
efektiitas bisnis bank melalui perbaikan dan penyempurnaa
n terhadap aspek lokasi, estetika dan layanan.
Driving Factors of Savings Growth
Factors driving the growth of Savings performance at the end of 2016 grew 18.17 to Rp.1,452,282 million from the realization
in 2015 amounted to Rp.1,342,591 million, among others, due to:
• Improvement of Product Service Management through
aspects of the Organization, HR, Working Culture, Business Process, and IT Infrastructure, thus impacting the growth
of Savings.
Strategies to Promote Savings Growth
Strategic Eforts are being undertaken in order to further improve the performance of inancial growth in consumer and
medium-sized lending and corporations namely: •
Organizational development focused on the marketing areas of credit products and fund products.
• Optimizing the number of employees through the change
of staing formation from the current condition, 30 are on the front lines and 70 is in the back oice to 60 of the
front liner and 40 in the back oice. •
Developing employee quality development programs through training and education based on bank business
development needs. •
Optimizing outlets that are less supportive of the efectiveness of bank business through improvements and
improvements to the aspect of location, aesthetics and services.
270
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Khusus untuk tabungan Bunaken yang menjadi produk andalan Bank SulutGo, maka bank memberikan kebijakan
suku bunga khusus, sebagaimana dibawah ini : Especially for Bunaken saving as Bank SulutGo’s superior
product, the bank provides a special interest rate policy, as below:
Giro
Produk dana Giro Bank SulutGo adalah simpanan nasabah yang bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat
untuk dikelola secara profesional. Ada dua jenis Giro yang ditawarkan Bank SulutGo, yakni:
a. Giro perorangan
Untuk Giro Perorangan ini, Bank SulutGo memberikan persyaratan yang mudah yaitu:
· Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan
rekening Giro; ·
Melampirkan foto copy tanda pengenal yang masih berlaku;
· Setoran dana awal yang akan ditempatkan dalam
bentuk giro minimal sebesar Rp1.000.000,00. b. Giro perusahaan atau instansi
Untuk Giro perusahaan ini, Bank SulutGo memberikan persyaratan yang mudah yaitu:
· Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan
rekening Giro.
Current Account
Bank SulutGo Current Account fund product is customer deposits which aims to raise public funds to be managed professionally.
There are two types ofered by Bank Current Account SulutGo, namely:
a. Individual Current Account For an individual Current Account, Bank SulutGo provide
simple requirements, namely: •
Completed application form Current Account account opening application;
• Attach a copy of valid identiication;
• The initial deeposit funds will be placed in the form of
Current Account of at least Rp1,000,000.00. b. Company or Institution Current Account
The company’s Current Account, Bank SulutGo provide simple requirements, namely:
• Completed application form for opening an account
Current Account.
SUKU BUNGA TABUNGAN-
SAVINGS INTEREST RATE
NOMINAL TABUNGAN-
NOMINAL SAVINGS
BUNGA PERTAHUN -
INTEREST per year
s.d Rp. 1.000.000 1.00
Rp. 1.000.001 s.d Rp. 100.000.000 1.50
Rp. 100.000.001 s.d Rp. 500.000.000 2.00
Rp. 500.000.001 s.d Rp. 1.000.000.000 2.50
Rp. 1.000.000.000,- 3.00
SUKU BUNGA TABUNGAN
INTEREST RATE OF SAVINGS
TABUNGAN BUNAKEN-
Bunaken Saving
NOMINAL TABUNGAN BUNAKEN-
NOMINAL Bunaken Saving
BUNGA PERTAHUN -
INTEREST PER YEAR
Rp. 50.000.001 s.d Rp. 250.000.000 5.00
Rp. 250.000.001 s.d Rp. 500.000.000 5.50
Rp. 500.000.001 s.d Rp. 1.000.000.000 6.00
Rp. 1.000.000.000,- LPS RATE
Suku bunga
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha perbankan, yang antara lain meliputi persaingan tingkat suku bunga, yang
diberikan, maka berbagai strategi diterapkan Bank SulutGo dalam upaya mencapai sasaran dan tujuannya, diantaranya
dengan menawarkan suku bunga yang menarik untuk produk tabungan. Daftar suku bunga tabungan Bank SulutGo
ditahun 2016 adalah sebagaimana dibawah ini:
Interest rate
The tight competition in the banking business, which, among others, includes interest rate competition, is given, the strategies
implemented by Bank SulutGo in an efort to achieve the goals and objectives, such as by ofering attractive interest rates
for savings products. The list of savings interest rates of Bank SulutGo in 2016 is as follows:
271
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
· Melampirkan fotocopy tanda
pengenal yang masih berlaku; ·
Fotocopy NPWP . ·
Fotocopy Ijin perusahaan TDP, SIUP, Akta Pendirian .
· Setoran dana awal yang
akan ditempatkan dalam bentuk giro minimal sebesar
Rp1.000.000,00.
Adapun keunggulan Giro Bank SulutGo adalah:
· Aman, karena Bank SulutGo
adalah bank daerah dengan komposisi pemegang saham
terbesar adalah Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan
Pemerintah KabupatenKota yang ada di Propinsi Sulawesi
Utara dan Gorontalo;
· Bunga harian berdasarkan
saldo terendah; ·
Tingkat suku bunga bersaing; ·
On line system, yaitu terkoneksi dengan seluruh jaringan
kantor Bank SulutGo sehingga memudahkan nasabah
untuk melakukan transaksi penyetoran dan penarikan
secara tunai;
Di tahun 2016, Bank SulutGo telah berhasil menghimpun dana pihak ketiga
dari produk giro sebesar Rp1.562.990 juta mengalami pertumbuhan negatif
sebesar Rp234.230 juta atau turun 13,03 dibandingkan dengan tahun
2015 yakni sebesar Rp1,797,219 juta.
• Attach a copy of valid
identiication; •
A copy of TIN. •
Copy of license companies TDP, SIUP, Deed of Establishment
• Deposit the initial funds
will be placed in the form of Current Account of at least
Rp1,000,000.00. The beneits of Current Account Bank
SulutGo are: •
Safe, because Bank SulutGo is a regional bank with the
composition of the largest shareholder is the Government
of North Sulawesi Provincial and Regency Municipal in the
Province of North Sulawesi and Gorontalo;
• Daily interest based on the lowest
balance; •
Competitive interest rates; •
Online system, which connects to the entire network of Bank
SulutGo oices so making it easier for the customer to
conduct transactions in cash deposits and withdrawals;
In 2016, the Bank SulutGo has managed to raise third party of current accounts
amounted to Rp1.56299 million with a negative growth of Rp234 230 million
or decreased by 13.03 compared to 2015, amounted to Rp1,797,219 million.
2012
966.362
2013 2014
2015 2016
Giro Current Account
1.297.808 1.585.133
1.797.219 1.562.990
Pertumbuhan Giro Bank SulutGo 2012 - 2016-
Bank Giro SulutGo Growth 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan-
Growth
Description Nominal
Giro 966.362
1.297.808 1.585.133
1.797.219 1.562.990
234.230 13.03 Current Account
Pihak Berelasi 704.698
949.083 442.597
1.128.309 979.059
149.250 13.23 Related parties
Pihak Ketiga 261.665
348.725 1.142.536
668.910 583.931
84.979 12.70 Third party
Rp. Juta Rp. million
Bank menetapakan target pertumbuhan Giro menjadi sebesar Rp2.640.386 juta. Pertumbuhan Giro tidak mencapai
target tahun 2016, meskipun demikian bank telah mencapai
The Bank sets the Current Account growth target to be Rp2,640,386 million. Current Account growth does not reach
the target in 2016, although the bank has reached 59.20 of the
272
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Deposito
Produk dana Deposito Bank SulutGo adalah simpanan nasabah yang
bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat untuk dikelola secara
profesional dengan jangka waktu pencairan tersedia dalam beberapa
pilihan yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan. Adapun keunggulan Deposito Bank
SulutGo yakni: ·
Aman, karena Bank SulutGo adalah bank daerah dengan komposisi
pemegang saham terbesar adalah Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara
dan Pemerintah KabupatenKota yang ada di Propinsi Sulawesi Utara
dan Gorontalo;
· Tingkat suku bunga bersaing;
Time Deposit
Bank SulutGo Time Deposit funds product is customer deposits which aims
to raise public funds to be managed professionally by thawing time period
available in several options are 1, 3, 6, and 12 months. The beneits of Bank
SulutGo Deposits namely:
• Safe, because Bank SulutGo is a
regional bank with the composition of the largest shareholder is the
Government of North Sulawesi Provincial and Regency Municipal
in the Province of North Sulawesi and Gorontalo;
• Competitive interest rates;
2012 2013
2014 2015
2016
Deposito Berjangka Time deposit
2.375.622 2.653.807
5.405.024 5.177.490
4.926.116
GIRO NOMINAL GIRO
JASA GIRO PERTAHUN
s.d Rp. 1.000.000 0.00
Rp. 1.000.001 s.d Rp. 25.000.000 0.50
Rp. 25.000.001 s.d Rp. 100.000.000 0.75
Rp. 100.000.001 s.d Rp. 500.000.000 1.50
Rp. 500.000.001 s.d Rp. 1.000.000.000 2.50
Rp. 1.000.000.000,- 2.75
59.20 dari target yang ditetapkan.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kinerja DPK Giro
Faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja DPK Giro adalah :
• Semakin tingginya tingkat Penyerapan dana pemda
dalam rekening Giro untuk pembayaran tagihan pekerjaan proyek-proyek milik pemerintah daerah.
Strategi Meningkatkan Kinerja DPK Giro
• Mengurangi ketergantungan pada dana pemda dengan
mengembangkan dan memasarkan produk giro ritel.
Suku bunga
Sama hal nya dengan produk tabungan, dengan persaingan usaha perbankan semakin tinggi intensitasnya, maka Bank
SulutGo menawarkan suku bunga yang menarik untuk produk giro, sebagaimana dibawah ini:
target set.
Factors Afecting Decline in TPF Current Account
Factors afecting the decreasing performance of the TPF Current Account are:
• The higher level of absorption of local government funds
in the Current Account for the payment of bills for local government-owned projects.
Strategy to Improve Current Account TPF Performance
• Reduce dependence on local government funds by
developing and marketing of retail current account products.
Interest rate
Same thing with savings products, with competition increasing intensity banking business, the Bank SulutGo ofer attractive
interest rates for current accounts, as follows:
273
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Untuk pembukaan rekening nasabah perorangan, Bank SulutGo memberikan persyaratan yang mudah yaitu:
· Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan
rekening Deposito; ·
Melampirkan fotocopy tanda pengenal yang masih berlaku;
· Setoran dana awal yang akan ditempatkan dalam bentuk
deposito minimal sebesar Rp1.000.000,00.
Untuk pembukaan rekening nasabah perusahaan atau instansi, Bank SulutGo memberikan persyaratan yang mudah
yaitu: ·
Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan rekening deposito;
· Melampirkan fotocopy tanda pengenal yang masih
berlaku; ·
Fotocopy NPWP; ·
Fotocopy Ijin perusahaan TDP, SIUP, Akta Pendirian; ·
Setoran dana awal yang akan ditempatkan dalam bentuk tabungan minimal sebesar Rp1.000.000,-
Pada tahun 2016, Bank SulutGo telah berhasil menghimpun dana pihak ketiga dalam bentuk deposito sebesar
Rp4.926.116 juta, mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp251.374juta atau turun 4,86 dibandingkan dengan
tahun 2015 yakni sebesar Rp5,177,490 juta.
Bank menetapkan target pertumbuhan Deposito menjadi sebesar Rp6.336.926 juta. Pertumbuhan Deposito tidak
mencapai target tahun 2016, namun bank telah mencapai 77.74 dari target yang ditetapkan.
Pertumbuhan produk deposito Bank SulutGo dari tahun 2012 sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut:
For individual customer account opening, the Bank SulutGo provide simple requirements, namely:
• Completed application form time deposit account opening
application; •
Attach a copy of valid identiication; •
The initial deposit fund will be placed on deposit with a minimum of 1,000,000.00.
For opening a customer account company or institution, Bank SulutGo provide simple requirements, namely:
• Completed application form for opening a deposit account;
• Attach a copy of valid identiication;
• A copy of TIN;
• Copy of license companies TDP, SIUP, Deed of Establishment;
• The initial deposit funds will be placed in the form of savings
of at least Rp1,000,000 - In 2016, the Bank SulutGo has managed to raise third party in
the form of deposits amounted to Rp4,926,116 million, with a negative growth of Rp251,374 million or decreased by 4.86
compared to 2015, amounted to Rp5,177,490 million.
The Bank sets the growth target of time deposits amounted to Rp6,336,926 million. The time deposit growth did not reach the
target in 2016, but the bank has reached 77.74 of the target set.
Bank SulutGo time deposit product growth from 2012 to 2016 are as follows:
Pertumbuhan Deposito Bank SulutGo 2012 - 2016-
Bank SulutGo Deposit Growth 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan-
Growth
Description Nominal
Deposito berjangka 2.375.622
2.653.807 5.405.024
5.177.490 4.926.116
251.374 4.86
Time deposit Pihak Berelasi
81.050 86.581
56.485 253.000
1.212.500 959.500
379.25 Related par-
ties Pihak Ketiga
2.294.572 2.567.226
4.924.490 4.924.490
3.713.616 1.210.874
24.59 Third party
Rp. Juta Rp. million
274
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Dana Lainnya
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan dalam pencarian dana selain dana pihak ketiga dan dana yang
berasal dari bank sendiri. Pencarian dana ini relative lebih mahal dan hanya sementara waktu. Dana ini digunakan
untuk membiayai transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini terdiri dari :
a. Simpanan Dari Bank Lain. b. Pinjaman Yang Diterima.
c. Surat berharga Yang Diterbitkan.
Pertumbuhan Dana Lainnya Bank SulutGo dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, tergambar pada tabel dibawah
ini.
Other Funds
These resources are a source of additional funds to the Fund in addition to third party funds and funds from the bank itself.
Fundraising is relatively more expensive and only temporarily. These funds are used to inance certain transactions.
These resources consist of:
a. Deposits From Other Banks. b. Borrowing.
c. Marketable Securities Issued.
Other fund of Bank SulutGo growth from 2012 through 2016, relected in table below.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kinerja DPK Deposito
Faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja DPK Deposito adalah adanya kebijakan bank untuk melepas dana deposito
yang berbiaya bunga mahal pada akhir tahun 2016 dari beberapa deposito milik korporasi maupun institusi yang
tidak dapat untuk dilakukan perpanjangan jangka waktu deposito di Bank SulutGo.
Strategi Meningkatkan Kinerja Deposito
Upaya Strategi dilakukan bank dalam rangka untuk lebih meningkatkan kinerja pertumbuhan keuangan untuk
produk Deposito adalah mengurangi ketergantungan pada dana Institusi dan korporasi yang memiliki kencendurungan
berbunga mahal dengan mengembangkan dan memasarkan produk tabungan dan deposito ritel yang berbiaya bunga
murah.
Suku Bunga
Untuk meningkatkan pertumbuhan deposito, maka Bank SulutGo menawarkan suku bunga yang menarik,
sebagaimana dibawah ini:
Factors Afecting the Decrease in Time Deposit of TPF Performance
Factors afecting TPF Time Deposit performance decline is the existence of bank policy to release time deposits with higher
interest cost at the end of 2016 from several time deposits owned by a corporation or institution that cannot be done extension of
time deposit in Bank SulutGo.
Strategy to Improve Time Deposit Performance
The Banks strategy to increase the performance of inancial growth for Time Deposit products is to reduce dependence on
institutional and corporate funds that have high-interest rates by developing and marketing savings and retail deposits at low
cost.
Interest Rate
To enhance the growth of time deposits, the Bank SulutGo ofering attractive interest rates, as follows:
JANGKA WAKTU BUNGA PER TAHUN
TIME PERIOD INTEREST PER YEAR
1 BULAN 5.00
1 MONTH 5:00
3 BULAN 5.00
3 MONTHS 5:00
6 BULAN 5,50
6 MONTHS 5,50
1 TAHUN 5,50
1 YEAR 5,50
275
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Pada tahun 2016, total dana lainnya Bank SulutGo adalah sebesar Rp1.831.868 juta atau naik 46,64 dibandingkan
tahun 2015 yakni sebesar Rp1,249,243 juta. Peningkatan ini dikarenakan meningkatnya Simpanan Dari Bank Lain sebesar
Rp582.649 juta menjadi sebesar Rp1.084.995 juta yang sebelumnya hanya Rp502.346 juta di tahun 2015.
In 2016, a total of more funds Bank SulutGo amounted to Rp1,831,868 million, increase 46.64 compared to 2015,
amounted to Rp1,249,243 million. This increase is due to the increment of Deposits from other banks, amounted to
Rp582,649 million Rp1,084,995 million previously amounted to only Rp502,346 million in 2015.
Pertumbuhan Dana Lainnya Bank SulutGo 2012 - 2016- Others Bank SulutGo Growth Fund 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan-
Growth
Description Nominal
1. Simpanan Dari Bank Lain
1.132.860 1.130.656
300.987 502.346
1.084.995 582.649
115.99 1. Deposits from
Other Banks 2. Pinjaman Yang
diterima 82.294
31.256 6.256
1.256 1.256
-100.00 2. Borrowing
3. Surat Berharga Yang Diterbitkan
398.037 379.795
1.125.200 745.641
746.873 1.232
0.17 3. Marketable Sec.
Issued Total
1.613.191 1.541.707
1.432.443 1.249.243
1.831.868 582.625
46.64 Total
Rp. Juta Rp. million
KREDIT
Ditengah ketidak pastian perekonomian global, namun
pertumbuhan kredit Bank SulutGo menunjukkan pertumbuhan yang tetap
baik di tahun 2016. Kredit Bank SulutGo tumbuh sebesar Rp264.653 juta
atau tumbuh sebesar 3,07 menjadi Rp8.882.680juta dibandingkan tahun
2015 yang hanya sebesar Rp8,618,027 juta.
LOAN
Amid global economic uncertainty, but the growth of Bank SulutGo Loan
remains show good growth in 2016. Bank SulutGo Loan grew by Rp264,653 million
or increased by 3.07 to Rp8,882,680 million compared to 2015 which only
amounted to Rp8,618,027 million ,
Pertumbuhan kredit Bank SulutGo dari tahun 2012 sampai dengan 2016
adalah sebagai berikut: Bank SulutGo Loan growth from 2012 to
2016 are as follows:
2012 2013
2014 2015
2016
Kredit Yang Diberikan Loans
4.693.789 5.677.152
7.399.978 8.618.027
8.882.680
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan-
Growth
Description Nominal
Kredit Yang Diberikan
4.693.789 5.677.152
7.399.978 8.618.027
8.882.680 264.663
3.07 Loans
Rp. Juta Rp. million
276
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Pertumbuhan kredit dipacu oleh pertumbuhan kredit menengah korporasi yang tumbuh sebesar Rp132.703
juta atau tumbuh sebesar 49,18 menjadi Rp402.519 juta dibandingkan pada tahun 2015, yakni sebesar Rp269.816
juta. Sedangkan pertumbuhan kredit konsumtif tumbuh sebesar Rp136.598 juta atau tumbuh sebesar 1,66 menjadi
Rp8.375.369juta dibandingkan pada tahun 2015 yakni sebesar Rp8.238.771 juta.
Kredit Produktif Konsumtif
Berbagai uapaya dilakukan Bank SulutGo guna meningkatkan pertumbuhan kredit produktifnya, meskipun hampir
semua segmen Bank Pembangunan Daerah adalah kredit konsumtif. Komitmen Bank SulutGo untuk meningkatkan
komposisi kredit produktif sejalan dengan komitmen bank dalam program Transformasi BPD yang dicanangkan OJK
dan Asbanda. Namun hal ini masih sulit, sampai dengan akhir tahun 2016, komposisi kredit yang disalurkan oleh Bank
SulutGo mencapai 5,71 dan 94,29, antara kredit produktif dan konsumtif. Hingga akhir Desember 2016, komposisi total
penyaluran kredit produktif sebesar Rp507.311 juta atau tumbuh sebesar 33,76 dibandingkan penyaluran kredit
tahun 2015 yakni sebesar Rp379.256juta. Pertumbuhan skim kredit produktif yang tumbuh didominasi oleh skim kredit
menengah korporasi.
Sedangkan kredit konsumtif Bank SulutGo adalah sebesar Rp8.375.369 juta atau tumbuh sebesar 1,66 dibandingkan
penyaluran kredit di tahun 2015 yakni sebesar Rp8.238.771 juta. Komposisi kredit Bank SulutGo sebagaimana tergambar
pada tabel dibawah ini.
Perbandingan komposisi Kredit Bank SulutGo tahun 2012 - 2016- Comparison of the composition of the Bank Credit SulutGo years 2012 - 2016
Uraian Descrip-
tion 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
Realisasi Kompo
sisi Realisasi
Kompo sisi
Realisasi Kompo
sisi Realisasi
Kompo sisi
Realisasi Kompo
sisi Nominal
Produktif Productive
937.058 19.96
493.252 8.69
374.760 5.06
379.256 4.40
507.311 5.71
128.055 33.76
Konsumtif Consump-
tive 3.756.730
5.183.900 5.183.900
91.31 7.025.217
94.94 8.238.771
95.60 8.375.369
94.29 136.598
1.66 Total
4.693.789 100.00
5.677.152 100.00
7.399.978 100.00
8.618.027 100.00
8.882.680 100.00
100.00 3.07
Loan growth to be driven by growth in the medium and corporate loans grew by Rp132,703 million, increased by 49.18
compared to Rp402,519 million in 2015, which amounted to Rp269,816 million. While the growth of consumer loan grew by
Rp136,598 million or increased by 1.66 to Rp8,375,369million compared to 2015 which amounted Rp8,238,771 million.
Productive Consumer Loan
Various undertakings by the Bank SulutGo to increase its productive loan growth, although virtually all segments of the
Regional Development Bank are consumer loan. Bank SulutGo’s commitment to improve the composition of productive loan line
with the bank’s commitment in a BPD Transformation program launched by the OJK and Asbanda. However, it is still diicult,
until the end of 2016, the composition of loans extended by the Bank SulutGo reached 5.71 and 94.29, between productive
and consumptive loans. Until the end of December 2016, the composition of the total productive loan amounted to
Rp507,311 million, increased by 33.76 compared to the loan portfolio in 2015 which amounted to Rp379.256million. The
growth of productive loan scheme was dominated by medium- sized and corporate loan scheme.
Meanwhile, the consumptive loans of Bank SulutGo amounted to Rp8,375,369 million, or grew by 1.66 compared to loan
disbursement in 2015 amounted to Rp8,238,771 million. The composition of Bank SulutGo loan as illustrated in the table
below.
Rp. Juta million
Pertumbuhan Kredit Bank SulutGo 2012 - 2016- Bank SulutGo Loan Growth 2012 - 2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan Description
Nominal
1. Kredit Mikro Kecil 841.836
366.896 181.375
109.441 104.793
4.648 4.25
1. Small and Micro Loan 2. Kredit Menengah
Korporatif 95.223
126.356 193.386
269.816 402.519
132.703 49.18
2. Medium and corpora- tive Loan
3. Kredit Konsumtif 3.756.730
5.183.900 7.025.217
8.238.771 8.375.369
136.598 1.66
3. Consumer Loan Total
4.693.789 5.677.152
7.399.978 8.618.027
8.882.680 264.653
3.07 Total
Rp. Juta Rp. million
277
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Uraian Kredit Per Segmen
Uraian mengenai kinerja kredit Bank SulutGo
berdasarkan segnen produk adalah sebagai berikut:
1. Kredit Mikro dan Kecil
Segmen kredit mikro dan kecil Bank SulutGo difokuskan pada pedagang
atau pengusaha mikro dan kecil yang dengan modal relatif sedikit. Sampai
dengan akhir tahun 2016, Bank SulutGo telah menyalurkan kredit
mikro dan kecil sebesar Rp104.793 juta terjadi pertumbuhan negatif
sebesar Rp4.648juta atau turun -4,25 dibandingkan tahun 2015 yakni
sebesar Rp109.441 juta. Bank menetapkan target pertumbuhan
Kredit Mikro Kecil menjadi sebesar Rp420.044 juta. Pertumbuhan Kredit
Mikro Kecil tidak mencapai target tahun 2016, meskipun demikian bank
telah mencapai 24.95 dari target yang ditetapkan.
Pertumbuhan Kredit Bank SulutGo pada segmen kredit mikro dan kecil
dari tahun 2012 sampai dengan 2016 tergambar pada tabel dibawah ini.
Loan Description Per Segment
The description of Bank SulutGos Loan performance based on the product
segment is as follows:
1. Micrond and Small Loan
Bank SulutGo Micro and small loan segments focus on traders or small and
micro entrepreneurs with relatively small capital. Until the end of 2016, Bank
SulutGo has disbursed loans amounted to micro and small negative growth
occurred Rp104.793 million Rp4648 million or decreased by -4.25 compared
to 2015, amounted to Rp109 441 million.
The Bank sets the growth target of the Micro Small Loan amounted to
Rp420,044 million. Micro Small Loan growth does not reach the target in 2016,
although the bank has reached 24.95 of the target set.
Bank SulutGos Loan Growth on Small and Micro Loan segment from 2012 to
2016 illustrated in the table below.
Pertumbuhan Kredit Mikro dan Kecil Bank SulutGo Tahun 2012-2016 Micro and Small Business Loan Growth of Bank SulutGo Year 2012-2016
Uraian 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
Nominal
1. Kredit Mikro dan Kecil
1. Small and Micro Loan
841.836 366.896
181.375 109.441
104.793 4.648
-4,25
Turunnya segmen ini dikarenakan turunnya segmen Kredit Kecil sebesar
Rp26.681juta atau turun -32,71
menjadi Rp54.884 dibandingkan tahun 2015 yakni sebesar Rp81.565juta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja kredit Mikro dan
Kecil :
• Adanya jangka waktu kredit yang
tidak melebihi 1 tahun sehingga
The decline in this segment is due to the decline in the small loan segment
of Rp26,681 million or decreased by -32.71 to Rp54,884 compared to 2015
amounted to Rp81,565 million.
Factors Afecting the Decline in Micro and Small Loan performance:
• The existence of loan period that
does not exceed 1 year, so that at
2012 2013
2014 2015
2016
Kredit Mikro dan Kecil Small and Micro Loan
841.836 366.896
181.375 109.441
104.793
Rp. Juta Rp. million
278
Laporan Tahunan BANK SULUTGO
2016 |
Annual Report BANK SULUTGO 2016
Pertumbuhan Kredit Mikro Kecil Bank SulutGo 2012 - 2016 - Growth of Small Micro Loan Bank SulutGo 2012 - 2016
KREDIT MIKRO 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
MICROLoan Nominal
1. KMK Mikro 1.328
772 223
1.592 27.555
25.963 1.630.89
1. Micro WCL 2. KMK Mikro Pen-
jaminan 48
18 -
- -
- 0.00
2. Micro Assurance WCL 3. KI Kredit Mitra
Usaha 106.957
42.198 23.131
10.726 -
10.726 -100.00
3. Business Partners IL 4. KMK Mikro Tanpa
Agunan 63
40 30
30 -
30 -100.00
4. Micro Unsecured WCL 5. KUR Mikro Modal
Kerja 11.943
15.147 12.185
3.578 883
2.695 -75.31
5. Micro Working Capital PBL 6. KMK Mikro
Sejahtera -
- 2.240
6.345 -
6.345 -100.00
6. Micro Sejahtera WCL 7. KI MIkro
234 73
5 221
21.357 21.136
9.579.15 7. Micro IL
8. KI Mikro Penjami- nan
4 4
- -
- -
0.00 8. Micro Guarantee IL
9. KI Mikro Tanpa Agunan
- -
- -
- -
0.00 9. Micro Unsecured IL
10. KUR Mikro Investasi
1.281 1.536
1.508 517
113 404
-78.20 10. Investment Micro PBL
11. KI Mikro Sejahtera -
- 1.570
4.867 -
4.867 -100.00
11. Micro Sejahtera IL
JUMLAH KREDIT MIKRO
121.858 59.787
40.891 27.876
49.908 22.032
79.04 TOTAL OF MICRO LOAN
KREDIT KECIL 2012
2013 2014
2015 2016
Pertumbuhan- Growth
SMALL LOAN Nominal
1. KMK KUK 3.572
3.278 2.921
4.683 11.425
6.742 143.98
1. KUK WCL 2. KUR Ritel Modal
Kerja 12.857
13.735 12.409
5.132 1.771
3.361 -65.49
2. PBL Retail Working Capital 3. KMK Agunan
Deposito -
14.712 10.723
10.844 -
10.844 -100.00
3. Cash Collateral WCL 4. KMK Kredit Usaha
Pegawai -
98 70
24 -
24 -100.00
4. Business Loan Oicer WCL 5. KMK Kecil Se-
jahtera -
- 878
924 -
924 -100.00
5. Small Sejahtera WCL 6. KI KUK
6.817 4.441
2.850 4.646
38.728 34.082
733.64 6. KUK IL
7. KI Kredit Mitra Usaha
687.754 260.231
99.738 48.320
- 48.320
-100.00 7. Business Partner IL
8. KUR Ritel InvestasI 8.977
10.615 10.692
5.935 2.961
2.974 -50.11
8. Retail Investment PBL 9. KI Kredit Usaha
Pegawai -
- -
222 -
222 -100.00
9. Business Loan Oicer IL 10. KI Kecil Sejahtera
- -
202 835
- 835
-100.00 10. Small Sejahtera IL
11. Jumlah Kredit Kecil
719.978 307.108
140.483 81.565
54.884 26.681
-32.71 11. Total Small Loan
TOTAL
841.836 366.896
181.375 109.441
104.793 4.648
-4.25
TOTAL
Rp. Juta Rp. million
pada posisi akhir tahun mengalami penurunan baki debet yang cukup signiikan.
• Beralihnya konsentrasi pembiayaan pada sektor
menengah untuk mempercepat pertumbuhan kredit produktif Bank SulutGo.
Pertumbuhan kinerja masing-masing produk dari segmen Kredit Mikro dan Kecil Bank SulutGo tergambar pada tabel
