Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi

798 Laporan Tahunan Bank SULUTGO 2016 | Annual Report Bank SULUTGO 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA GORONTALO PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA GORONTALO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED ON 31 DESEMBER 2016, 2015 SERTA 1 JANUARI 2015 DECEMBER 31, 2016, 2015 AND JANUARY 1, 2015 Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated

3. PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN

3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS

b. b. b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments b.2 Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2 Classification of financial assets and liabilities - - - -

4. KAS

4. CASH

Akun ini terdiri dari : This account consists of : Kas Cash Kas pada ATM Cash in ATM Jumlah Total

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

5. CURRENT ACCOUNT WITH BANK NDONESIA

Akun ini terdiri dari : This account consists of : Giro pada Bank Indonesia Current account in Bank Indonesia Jumlah Total 31 Desember December 31, 1 Januari January 1, 31 Desember December 31, 1 Januari January 1, Giro wajib minimum primer yang ditetapkan oleh Bank Indonesia masing- masing menggambarkan 6,5 , 7,5 dan 8 dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank atau masing-masing sebesar Rp 663.957.000.000,- Rp 761.511.000.000,- dan Rp 847.717.000.000,- pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta 1 Januari 2015. Minimum statutory primer reserve set by Bank Indonesia respectively describes 6,5, 7,5 and 8 from total of third parties fund collected by Bank equal to Rp 663,957,000,000.-, Rp 761,511,000,000.- and Rp 847,717,000,000.- on December 31, 2016, 2015 and January 1, 2015. Giro Wajib Minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 729PBI2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 1019PBI2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010, selanjutnya dan diubah dengan PBI No. 1515PBI2013 tanggal 24 Desember 2013, dan diubah dengan PBI No. 1721PBI2015 tanggal 26 November 2015 dan terakhir diubah dengan PBI No. 183PBI2016 tanggal 10 Maret 2016. Minimum Statutory reserve has been accordance with PBI No.729PBI2005 dated September 6, 2005 as amended by PBI No.1019PBI2008 dated October 14, 2008, subsequently amended by PBI No.1025PBI2008 dated October 23, 2008, then amended by PBI No.1219PBI2010 dated October 4, 2010 , then amended by No. PBI 1515PBI2013 dated December 24, 2013 and amended by PBI No. 1721PBI2015 dated November 26, 2015 and last amanded by PBI No. 183PBI2016 dated March 10, 2016. 684.543.648.207 763.147.431.263 912.728.199.259 684.543.648.207 763.147.431.263 912.728.199.259 2016 2015 2015 311.553.649.900 237.379.449.359 268.220.619.950 24.789.700.000 19.699.900.000 11.526.700.000 286.763.949.900 217.679.549.359 256.693.919.950 2016 2015 2015 Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu: The Company’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances: Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan ke dalam kelompok “diperdagangkan”, Perseroan telah menetapkan bahwa aset dan liabilitas keuangan tersebut sesuai dengan definisi aset dan liabilitas dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 2e. In classifying financial assets and financial liabilities as “trading” group, the Company has determined that they meet definition of trading assets and liabilities as set out in Note 2e . Dalam mengklasifikasikan investasi pada surat berharga sebagai “diukur pada biaya perolehan”, Perseroan telah menetapkan bahwa investasi tersebut telah memenuhi persyaratan klasifikasi sebagaimana dijabarkan dalam Catatan 2k. In classifying investment in Obligations as “measured at acquisition cost”, the Company has determined that they meet the requirements of such classification as set out in Note 2k . Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: Critical accounting judgments made in applying the Bank accounting policies include : Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas pada Catatan 2e.4. Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 34 b. The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2e.4. Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 34 b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan Critical accounting judgments in applying the Company‘s accounting policies