Capital Adequacy Ratio CAR

Desember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Proil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets CEMA. Rasio Kecukupan Modal yang tetap berada jauh diatas ketentuan pada tahun 2016 menunjukkan kemampuan Bank SulutGo untuk mengatasi risiko khususnya risiko kredit, pasar dan operasional.

2. Rasio Kredit Bermasalah NPL dan Tingkat Kolektibilitas Piutang

Rasio Kredit Bermasalah NPL terdiri dari NPL Gross dan NPL net. NPL Gross membandingkan jumlah kredit yang berstatus kurang lancar, diragukan dan macet terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Sedangkan NPL net hanya membandingkan jumlah kredit yang berstatus macet terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Sampai dengan akhir tahun 2016, rasio NPL Gross Bank SulutGo mengalami penurunan menjadi sebesar 0.94 dari tahun sebelumnya yang sebesar 0.97. Ini artinya kolektibilitas piutang Bank SulutGo pada tahun 2016 memiliki risiko kemungkinan tidak tertagih sangat kecil. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas menggambarkan tingkat proitabilitas dan eisiensi usaha yang dicapai oleh Bank. Rasio Rentabilitas untuk menggambarkan tingkat proitabilitas diukur melalui rasio Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Net Interest Margin NIM, sedangkan untuk menggambarkan tingkat eisiensi usaha diukur melalui rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.

1. Rasio Rentabilitas Atas Aktiva ROA

Rasio Rentabilitas Atas Aktiva ROA Bank SulutGo mengalami peningkatan dari 1.56 pada tahun 2015, menjadi 2.00 di tahun 2016. Peningkatan ini disebabkan pencapaian laba sebelum pajak yang maksimal terhadap ketersediaan aset. Pencapaian laba sebelum pajak yang maksimal dipengaruhi oleh turunnya beban bunga bank dan meningkatnya pendapatan operasional lainnya.

2. Rasio Rentabilitas Atas Ekuitas ROE

Rasio Rentabilitas Atas Ekuitas ROE Bank SulutGo mengalami peningkatan dari 20.10 pada tahun 2015, menjadi 21.02 di tahun 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh pencapaian laba setelah pajak yang maksimal terhadap modal inti Bank SulutGo. Ini artinya bank mampu menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui pembayaran dividen.

3. Rasio Pendapatan Bunga Bersih NIM

Rasio Pendapatan Bunga Bersih NIM Bank SulutGo CEMA Fulillment. The Capital Adequacy Ratio that remains well above, the provisions in 2016 demonstrates the ability of Bank SulutGo to address risks particularly credit, market and operational risks.

2. Non-performing Loan NPL Ratios and Receivable Collectibility Rate

The Non-Performing Loan NPL ratio consists of gross and net NPLs. Gross NPLs compare the amount of substandard, doubtful and loss-of-loan to the amount of loan disbursed. While the NPL net only compares the amount of the loan with a loss status to the amount of loan disbursed. Until the end of 2016, the gross NPL ratio of Bank SulutGo decreases to 0.94 from the previous year which was 0.97. This means that the collectibility of Bank SulutGo receivables in 2016 has a very small risk of uncollectible possibly. Rentability Ratio The proitability ratio describes the level of proitability and business eiciency achieved by the Bank. The proitability ratio is measured by Return on Assets ROA, Return on Equity ROE and Net Interest Margin NIM, while the business eiciency level is measured by Operating Expense to Operating Revenue OEOI ratio.

1. Return on Assets ROA Ratio

Bank SulutGos Return on Asset ROA ratio has increased from 1.56 in 2015 to 2.00 in 2016. This increase was due to the achievement of maximal Earning before tax on asset availability. The achievement of maximal Earning before tax is inluenced by the decrease of bank interest expense and the increase of other operating income.

2. Return on Equity ROE Ratio

Bank SulutGos Return on Equity Ratio ROE has increased from 20.10 in 2015 to 21.02 in 2016. This increase was attributed to the achievement of maximal proit after tax to core capital of Bank SulutGo. This means that the bank is able to generate proits for shareholders through dividend payments.

3. Net Interest Margin Ratio NIM

Net Interest Margin Ratio NIM of Bank SulutGo increase 324 Laporan Tahunan BANK SULUTGO 2016 | Annual Report BANK SULUTGO 2016 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTIGENSI Komitmen dan kontinjensi merupakan rekening administratif yang timbul dari transaksi kredit. Komitmen mengacu pada komitmen penyediaan pembiayaan dari instrumen keuangan yang mengakibatkan pengakuan aset danatau kewajiban selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan probabilitas aset danatau kewajiban yang dapat terjadi sebagai akibat dari beberapa kejadian sehubungan dengan kredit dan transaksi akseptasi di Bank. Estimasi kerugian minimum komitmen dan kontinjensi yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta 1 Januari 2015 sebesar Rp0,00. Estimasi Kerugian Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontijensi berasal dari: ESTIMATED LOSSES COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are administrative accounts arising from credit transactions. Commitment refers to the commitment of providing inancing from inancial instruments that result in the recognition of assets and or liabilities over a speciied period. Contingencies are the probabilities of assets and or liabilities that may occur as a result of certain events related to credit and acceptance transactions at the Bank. The minimum estimated losses on commitments and contingencies that must be established in accordance with Bank Indonesia regulation as of December 31, 2016 and 2015 and January 1, 2015 amounted to Rp0,00. Estimated Losses The estimated losses on commitments and contingencies transactions are from: Estimasi Kerugian atas Transaksi Komitmen dan Kontijensi Estimated Losses on Commitments and Contingencies Transaction Uraian 2014 2015 2016 Pertumbuhan- Growth Description Nominal Fasilitas Kredit kepada nasa- bah yang belum digunakan 26.116 48.290 38.765 9.525 -19.72 Unused Loan Credit Facility to Customers Garansi yang diterbitkan 52.852 226.263 136.159 90.104 -39.82 Issued Bank Guarantee Pendapatan Bunga dalam penyelesaian - - 20.626 20.626 100.00 Interest Income in the completion mengalami peningkatan dari 9.18 menjadi 9.25 di tahun 2016. Kondisi ini menggambarkan bahwa pendapatan bunga bersih bila dibandingkan dengan aset produktif dinilai sangat tinggi.

4. Rasio Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi BOPO

Rasio Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi BOPO Bank SulutGo mengalami penurunan dari 87.35 pada tahun 2015, menjadi 86.68 di tahun 2016. Penurunan ini dikarenakan turunnya Beban Bunga dan eisiennya beban operasional lainnya. Dari Rasio Rentabilitas Bank SulutGo ditahun 2016 tersebut, tergambar bahwa bank masih mampu membayar seluruh kewajibannya dengan masih cukup maksimalnya proit yang didapat, serta masih cukup memaksimalkan upaya bank untuk melakukan eisiensi guna mengurangi beban biaya perusahaan. from 9.18 to 9.25 in 2016. This condition illustrates that net interest margin when compared with performing assets is considered very high.

4. Operating Expense To Operating Income Ratio OEOI

Operating Expense to Operating Income Ratio OEOI of Bank SulutGo has decreased from 87.35 in 2015 to 86.68 in 2016. This decrease was due to lower Interest Expense and other eicient operating expenses. From the Ratio of Rentability of Bank SulutGo in 2016, it is envisaged that the bank is still able to pay all its obligations with still maximal enough proit obtained, and still enough to maximize the banks eforts to make eiciency in order to reduce the companys expenses. 325 Laporan Tahunan BANK SULUTGO 2016 | Annual Report BANK SULUTGO 2016