Butir pertanyaan ketujuhbelas yaitu Saran apa yang dapat BapakIbu berikan terkait dengan penyusunan dan pengembangan RPP
dan LKS menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru menjawab dalam penyusunan LKS dan
RPP perlu dimunculkan tematik integratifnya dengan jelas pada skenario pembelajaran.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terkait kurikulum
LKS berbasis model PBL sudah cukup dalam melaksanakan pembelajaran mengacu kurikulum 2013. Kesulitan yang masih dialami
oleg guru adalah terkait dengan pengisian rapor, kekurangan sumber buku, kurangnya pendampigan dan monitoring, kekurangan contoh-
contoh LKS yang menggunakan model PBL, serta penyusunan LKS yang membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga guru harus mencari
waktu yang tepat untuk mengerjakannya.
B. Deskripsi Produk Awal
Berdasarkan analisa kebutuhan yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti mengembangkan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Manusia dan Lingkungan untuk siswa kels V Sekolah Dasar. Pada awalnya peneliti
memilih tema dan subtema, Kompetensi Inti , dan Kompetensi Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang kemudian
dikembangkan menjadi
indikator dan
tujuan pembelajaran. Dari indikator dan tujuan pembelajaran yang telah
dikembangkan, peneliti mencoba membuat Silabus, yang menjadi panduan untuk membuat RPPTH dan Lembar Kerja Siswa. LKS yang
dibuat juga memuat langkah-langkah pendekatan saintifik dan langkah- langkah model PBL, sehingga dalam menyelesaikan soal-soal latihan
siswa menggunakan langkah-langkah yang telah ditetapkan dan yang telah ada. LKS yang memuat langkah pendekatan saintifik memiliki
lima langkah yaitu 1 mengamati, 2 menanya, 3 menalar, 4 mencoba, dan 5 mengomunikasikan. Sedangkan berbasis model PBL memuat
beberapa langkah kerja sebagai berikut 1 mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, 2 merumuskan masalah, 3 menganalisis
masalah, 4 merumuskan hipotesis, 5 mengumpulkan data, 6 pengujian hipotesis, dan 7 merumuskan pemecahan masalah. Berdasarkan kedua
langkah tersebut, peneliti mencoba melihat kesamaan yang ada pada kedua langka tersebut. Kesamaan kedua langkah tersebut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 7: Kesamaan Langkah-langkah pendekatan saintifik Model PBL
No. Langkah-Langkah
Pendekatan Saintifik Langkah-Langkah
Model PBM 1
Mengamati Mengklarifikasi istilah dan konsep
yang belum jelas 2
Menanya Merumuskan masalah
Menganalisis masalah 3
Menalar Merumuskan hipotesis
4 Mencoba
Mengumpulkan data Pengujian hipotesis
5 Mengomunikasikan
Merumuskan pemecahan masalah
Selain itu, LKS ini juga memuat komponen-komponen seperti: identitas LKS Satuan Pendidikan, mutan pembelajaran, kelas, pertemuan,
lokasi waktu dan nama siswa atau nama anggota kelompok dengan petunjuk kerja, atau langkah kerja, sehingga siswa tidak mengalami
kebingungan dalam mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan. LKS yang dihasilkan berjumlah enam buah untuk satu subtema
yang berlangsung selama enam kali pertemuan pembelajaran. Keenam LKS ini dirancang untuk aktivitas siswa yang menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah yangmenekankan aktivitas siswa di dalam kelompok dalam rangka menyelesaikan
masalah, dengan cara mengumpulkan data, diskusi, dan presentasi. Selain itu setiap masalah
yang ditampilkan ataupun yang disaksikan oleh siswa, inilah yang menjadi kekuatan bagi siswa.
C. Data Hasil Validasi Ahli Model PBM dan Revisi Produk