Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah

belajar mengajar, yang bertujuan agar kegiatan pembelajaran dapat terorganisasi dan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

a. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah Problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBM adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah, sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut, sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah Ward dalam Ngalimun, 2012: 89. PBM merupakan model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan Duch dalam Shoimin, 2014: 130. PBM merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk mengkonfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitasnya yang ada Tan dalam Rusman, 2012: 232.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu dalam Shoimin, 2014: 130 menjelaskan karakteristik dari PBM, antara lain: 1 Learning is student-centered Pembelajaran yang berpusat pada siswa Proses pembelajaran dalam PBM lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBM didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. 2 Authentic problems form the organizing through self-directed learning Masalah Autentik Membentuk Fokus Pengorganisasian untuk Belajar. Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti. 3 New information is acquired through self-directed learning Informasi baru diperoleh melalui pembelajaran mandiri. Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya. 4 Learning accurs in small groups Pembelajaran terjadi dalam kelompok kecil Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas. 5 Teachers act as facilitators Guru berperan sebagai fasilitator Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak dicapai. Sedangkan karakteristik pembelajaran berbasis masalah Rusman, 2013: 232 adalah sebagai berikut: 1 Permasalahan menjadi starting point dalam belajar. 2 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata dan tidak terstruktur. 3 Permasalahan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective 4 Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. 5 Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. 6 Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses esensial dalam PBM. 7 Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. 8 Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. 9 Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. 10 PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik model PBM adalah mengutamakan masalah dalam kegiatan pembelajaran, permasalahan yang ditampilkan adalah permasalahan yang sering dialami siswa terkait dengan kehidupan sehari-hari, pemecahan masalah dilakukan secara individu maupun kerja sama dalam kelompok kecil.

c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema lingkungan tempat tinggalku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

0 0 2

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema perubahan wujud benda mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) Sekolah Dasar.

0 2 393

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum sd 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 256

Pengembangan lembar kerja siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema cara menjaga kerukunan untuk kelas V Sekolah Dasar.

0 5 310

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema pola hidup sehat mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) Sekolah Dasar.

0 5 438

Pengembangan Lks menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema Indonesiaku bangsa yang berbudaya untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 3 412

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema manusia dan peristiwa alam untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 325

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema Indonesiaku, Bangsa Yang Cinta Damai mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) SD.

0 0 365

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Lingkungan Sekitar Rumahku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1)Sekolah Dasar.

0 0 133

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema gemar menggambar untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

0 1 131