b Menentukan alat penilaian.
c Menyusun materi.
d Menyusun materi berdasarkan struktur LKS
5 Mengembangkan LKS bermakna
LKS yang bermakna dijadikan sebagai bahan ajar yang menarik bagi siswa. Hal ini mendorong siswa agar lebih tertarik dan belajar lebih
giat. beberapa langkah pengembangan LKS, yaitu: a
Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dimasukan ke dalam LKS
b Mengumpulkan materi
c Menyusun elemen atau unsur-unsur-unsur LKS
d Pemeriksaan dan penyempurnaan
Pada tahap ini, guru mengecek kembali LKS yang
sudahdikembangkan. Hal-ha yang harus diperhatikan adalah: kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian
materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian unsur atau elemen LKS dengan tujuan pembelajaran, dan kejelasan
penyampaian kemudahan dalam membaca dan mengerjakan LKS.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga belum tersedia sumber
yang relevan dengan penelitian ini. Oleh sebab itu peneliti mencoba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa. Berikut ini adalah tiga penelitian
relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa.
Pertama, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Erna Wahyudi 2012 dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS
Matematika SMP berbasis kontekstual untuk memfasilitasi pencapaian kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini menghasilkan produk
berupa Lembar Kerja Siswa LKS dan kualitas LKS Matematika SMP Berbasis Kontekstual tergolong dalam kategori baik dengan persentase
keidealan 79, 12 . Respon siswa terhadap LKS tergolong dalam kategori yang sangat tinggi dengan skor 40, 69 dari skor maksimal ideal 45 dan
persentase keidealan respon 90,42. Setelah menggunakan LKS Matematika SMP berbasis kontekstual, kemampuan pemecahan masalah lebih besar dari
pada nilai KKM yang berlaku di sekolah. Kedua, penelitian pengembangan, dengan judul Pengembangan
Lembar Kerja Siswa bercirikan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan pemahaman fungsi eksponen pada siswa kelas XI ATPM
Agribisnis Tanaman Pangan dan Multikultural SMKN 2 Purwosari oleh Dwi Mei Asri Wulandari. Hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi
aktivitas siswa diperoleh skor 3,52, ketuntasan belajar klasikal setelah menggunakan LKS yang dikembangkan mencapai 84, 41 , dan siswa
memberikan respon yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kedua penelitian dapat dilihat kesamaan dan perbedaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Wahyudi berkaitan
dengan pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan moel kontekstual untuk siswa SMP. Sedangkan peneliti kedua oleh Dwi Mei Ari Wulandari
berkaitan dengan pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan model PBM. Kedua jenis penelitian ini sama-sama mengembangkan LKS, namun
model pembelajran yang digunakanberbeda, serta jenjang atau tingkat pendidikan yang menjadi objek penelitiannyapun berbeda pula.
Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut, maka pengembangan LKS yang akan peneliti lakukan memiliki perbedaan. Pada pengembangan
LKS ini menggunkan model PBM dan dilakukan pada siswa kelas V SD mengacu pada kurikulum 2013. LKS yang akan dikembangkan tidak hanya
menggunakan model Pembelajaran Berbasis masalah, namun juga memuat langkah-langkah yang ada pendekatan saintifik, sehingga siswa lebih mudah
menghubungkan antara masalah nyata yang sering ditemukan dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan dengan
bantuan langkah-langkah dalam saintifik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Pikir