Investasi dan Manajemen Sumber Daya Alam: Membangun sebuah Hubungan Baru

142 Penilaian Demokratisasi di Indonesia kabupaten yang mampu menangani kebutuhan seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pembangunan jalan. Strategi ini akan menjamin bahwa kepercayaan dipelihara dan juga akan memberikan lebih banyak waktu untuk bersiap menangani tantangan-tantangan teknis desentralisasi. Karena membangun otonomi dari sistem yang sangat sentralis adalah proses yang sangat sulit dan mencakup bermacam-macam dimensi politik, hukum, sosial-budaya, dan ekonomi, proses pemindahan kekuasaan ini menuntut koordinasi dan kerja sama dari seluruh menteri kabinet dengan tanggung jawab terhadap pembangunan ekonomi, industri, kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan, dan keamanan. Proses desentralisasi haruslah diperluas sampai ke tingkat “akar rumput” grassroots, menghindari konsentrasi baru kekuasaan ekonomi di tingkat elite lokal. Hubungan horisontal di antara daerah-daerah haruslah ditingkatkan melalui kegiatan ekonomi. Kegiatan pembangunan haruslah ditetapkan di tingkat lokal. Pajak pertambahan nilai harus dipindahkan dari pemerintahan pusat kepada pemerintah daerah secara bertahap.

5. Investasi dan Manajemen Sumber Daya Alam: Membangun sebuah Hubungan Baru

5.1 Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkesinambungan. Indonesia sangat kaya sumber daya alam dan memiliki industri pertambangan, kayu gelondong, dan industri eksploitasi sumber daya lainnya. Tetapi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sangatlah tergantung sumber daya alamnya, diperlukan pertimbangan serius untuk mengadopsi dan menerapkan konsep pembangunan berkesinambungan, untuk menjamin pemeliharaan sumber daya alam demi keuntungan generasi kini dan mendatang. Dari permulaan, strategi pembangunan Indonesia fokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara intensif. Tetapi pemeliharaan sumber daya alam, termasuk pemeliharaan lingkungan hidup, tidak serius dipikirkan dalam rencana pembangunan. Pertumbuhan ekonomi selama era Orde Baru secara konsisten menunjukkan laju pertumbuhan yang tinggi sekitar 67 persen per tahun, tetapi ini belum termasuk penghitungan ongkos kerusakan sumber daya alam yang Pembangunan Sosial-Ekonomi 143 mengakibatkan penipisan dan degradasi lingkungan hidup. Lebih jauh, pendapatan nasional tidak disesuaikan pada basis penipisan atau degradasi modal alam seperti air, tanah, udara, mineral, dan hutan belantara, tidak juga dihitung ongkos polusi. Jika pendapatan nasional atau pertumbuhan nasional dihitung setelah mempertimbangkan ongkos-ongkos ini pencapaiannya tidak akan dipertimbangkan sebagai sesuatu yang memberikan inspirasi. Setiap langkah maju dari tipe pembangunan ekonomi adalah sebuah langkah mundur bagi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Manajemen sumber daya alam harus menyeimbangkan keadilan di antara generasi dan keadilan di dalam generasi. Sangat penting bahwa sumber daya alam diatur dengan bijak sehingga bisa diwariskan kepada generasi mendatang. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui bisa dimanfaatkan secara optimal, memperkuat simpanan modal. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui harus dimanfaatkan secara efisien dengan usaha-usaha untuk mencari penggantinya. Kebijakan-kebijakan mengenai pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam haruslah berdasarkan sebuah visi yang luas yang bertujuan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Sangat vital para perencana menimbang dalam pikiran mereka bahwa lingkungan hidup dan sumber daya alam adalah warisan Indonesia dari masa lalu dan warisan untuk masa depan. Rencana pembangunan dan program pemulihan ekonomi harus memprioritaskan ini sebagai sumber daya ekonomi yang strategis agar manajemen dan eksploitasinya berhati-hati. Untuk mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan, tidaklah mungkin bergantung semata-mata pada mekanisme pasar. Pasar memiliki keterbatasan- keterbatasan yang melekat dan secara khusus lemah dalam hal mengatur barang- barang umum. Pasar tidak ragu-ragu memberikan harga rendah pada sumber daya alam dengan meniadakan elemen penipisan dalam perhitungannya. Barang- barang industri juga dihargai rendah karena penghitungannya tidak menyertakan kondisi-kondisi sampingan yang negatif seperti polusi. Karenanya, intervensi pemerintah dibutuhkan untuk menangani isu-isu yang gagal diatasi oleh pasar. Pemerintah memiliki kapasitas untuk menangani keadaan-keadaan eksternalitas semacam ini dengan menarik pajak bagi industri yang menghasilkan sampah beracun sebgai ganti polusi lingkungan hidup dan penipisan sumber daya alam. Pemerintah juga memiliki peran dalam mengatur standar pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam dan lingkungan hidup. Peran Badan Pengendalian 144 Penilaian Demokratisasi di Indonesia Dampak LingkunanBappedal, sebuah badan pemerintah yang mengawasi eksploitasi sumber daya alam Indonesia, perlu lebih efektif dan sistem peradilan perlu ditingkatkan untuk dapat menangani para pelanggar peraturan-peraturan lingkungan hidup dengan lebih serius, dengan hukuman yang berat yang bersandar pada prinsip-prinsip bahwa “para pelaku pencemaran harus membayar”. Sebuah mekanisme perlu diwujudkan yang dengannya peninjauan secara reguler kontrak-kontrak eksploitasi sumber daya alam di masa lampau bisa dilakukan untuk memastikan ketaatan pada standar-standar lingkungan hidup. Pemberdayaan pihak-pihak yang terlibat stakeholder dengan masalah-masalah lingkungan hidup juga sangat vital. Para stakeholder ini sering adalah anggota masyarakat yang merasakan dampak masalah lingkungan hidup. Bahkan masyarakat luas bisa menjadi stakeholder karena kepentingan mereka pada pemeliharaan lingkungan hidup. Organisasi non-pemerintah ornop yang bekerja di bidang lingkungan hidup memainkan peran strategis sebagai kelompok kepentingan, memberikan perhatian pada masalah-masalah itu dan mengidentiikasi strategi-strategi untuk pengelolaan sumber-sumber daya ini secara layak dan dapat dipertanggungjawabkan. Hutan hujan tropis adalah paru-paru dunia dan karenanya masyarakat nasional dan internasional memiliki kepentingan terhadapnya. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah efektif dan tegas untuk menghentikan penebangan kayu ilegal. Sebuah tinjauan yang komprehensif terhadap mekanisme pemberian konsesi penebangan harus dijalankan, karena di masa lalu hal tersebut tidak dilaksanakan dengan transparan. Semua izin penebangan yang tidak sesuai dengan standar manajemen hutan yang berkesinambungan, seperti yang ditentukan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia LEI harus dicabut. Sebuah pendekatan yang lebih bijak perlu diambil dalam masalah eksploitasi sumber daya laut. Ini penting sekali untuk mengontrol perairan Indonesia dari penangkapan ikan ilegal oleh armada penangkap ikan asing, terutama di daerah-daerah bagian timur, maka patroli laut harus diperkuat. Harus ada pengawasan lokal yang lebih baik terhadap penangkapan ikan dan pemanfaatan lain sumber daya alam, termasuk melalui sebuah sistem penghitungan sumber daya alam. Pembangunan Sosial-Ekonomi 145 Rekomendasi: Pasar itu lemah dalam memberi harga biaya perusakan sumber daya alam seperti penipisan, polusi, atau kerusakan lingkungan hidup lainnya. Pemerintah harus mengaturnya dengan tindakan-tindakan seperti penarikan pajak produksi sampah beracun, polusi, atau eksternalitas negatif lainnya. Pemerintah berperan mengatur standar perusakan dan manajemen sumber daya alam. Bappedal perlu lebih efektif, dan sistem peradilan diperkuat sehingga para pelanggar hukum lingkungan hidup bisa ditangani secara hukum Harus dibuat sebuah mekanisme untuk secara reguler meninjau kontrak-kontrak eksploitasi sumber daya alam yang dihasilkan di masa lampau, untuk memastikan bahwa semuanya masih memenuhi standar-standar lingkungan hidup. Masyarakat yang lebih luas, juga masyarakat lokal, adalah pihak yang berkaitan stakeholder dengan lingkungan hidup. Organisasi nonpemerintah lingkungan hidup bisa memainkan peran yang berguna dalam memberikan perhatian pada masalah-masalah dan mengusulkan strategi-strategi untuk menangani lingkungan hidup dan sumber daya alam. Pemerintah harus menghentikan semua penebangan ilegal, meninjau mekanisme untuk mengeluarkan izin penebangan, dan mencabut semua izin yang tidak memenuhi standar manajemen lingkungan hidup, sebagaimana yang ditetapkan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia. Usaha-usaha untuk mengawasi pemanfaatan sumber daya alam harus dilaksanakan dan patroli laut setempat ditingkatkan untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh kapal asing, terutama di bagian timur Indonesia. 5.2 Memberdayakan Investor Lokal yang Ramah Lingkungan Eksploitasi sumber daya alam selama era Orde Baru berlangsung terpusat, di mana pemerintah pusat di Jakarta menentukan lokasi eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam dan memutuskan investor mana yang akan diberi kontrak. Bukan saja pemerintah daerah dijauhkan dari proses pengambilan keputusan, tetapi juga hampir semua kontrak diberikan kepada investor besar, hampir semuanya perusahaan kongsi. Investor dan perusahaan lokal tidak bisa bersaing, dan tidak ada pemerataan arena bermain untuk mengakses sumber daya alam. 146 Penilaian Demokratisasi di Indonesia Dalam menerapkan otonomi daerah melalui UU No. 221999, usaha-usaha harus dijalankan untuk memastikan ada peran signiikan yang dimainkan oleh investor ramah lingkungan. Rekomendasi: Merancang program aksi yang tegas untuk mendukung investor dan perusahaan lokal yang ramah lingkungan dalam mendapatkan akses pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Memastikan proses tender untuk proyek-proyek investasi dapat berlangsung adil di tingkat lokal, terbuka bagi semua penawar. Untuk studi kelayakannya, proyek investasi daerah harus taat pada syarat-syarat analisis dampak sosial dan lingkungan, seperti ditetapkan oleh Bappedal. Harus ada penyaringan ketat terhadap proposal investasi, memper- timbangkan dampak lingkungan dan sosial kegiatan-kegiatannnya secara hati-hati. Memberdayakan investor lokal dengan kemampuan untuk taat pada prinsip-prinsip tanggung jawab sosial sebagai aset dan sebuah bentuk pengaruh dalam berkompetisi dengan investor lain.

6. Struktur Fiskal