Peranan Ornop Latar Belakang

110 Penilaian Demokratisasi di Indonesia

1.4. Peranan Ornop

Media massa masih belum berfungsi seperti seharusnya di Indonesia Baru, karena telah dilemahkan daya juangnya dan arahnya pada masa periode otoriterisme yang panjang. Masyarakat sendiri juga bimbang apakah akan ada tindakan terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan mereka berharap banyak dari pengadilan Soeharto, kroni-kroninya, dan anggota-anggota militer yang telah melanggar hak asasi manusia. Masyarakat berharap pranata-pranata masyarakat sipil akan berfungsi lebih baik di masa depan, tetapi mereka bingung dan ragu apakah pranata-pranata ini sekarang benar-benar independen dan berpihak pada demokrasi dan pemerintahan yang baik, ataukah mereka masih tetap dikuasai oleh kontrol dan pengaruh unsur-unsur Orde Baru. Ornop, suara alternatif utama terhadap pemerintah di masa lalu, juga terpinggirkan oleh munculnya saluran-saluran baru yang menyuarakan aspirasi masyarakat. Pada hari-hari terakhir Orde Baru di awal 1998, sebagai contoh, adalah para mahasiswa dan sekutu-sekutu mereka di kalangan pemuda miskin kota yang mendesakkan lebih dulu agenda reformasi, tanpa dukungan dari ornop. Setelah 1998, banyak bermunculan organisasi masyarakat sipil yang jenisnya berbeda dari ornop. Walaupun bisa mengurangi ego para pimpinan ornop yang percaya bahwa mereka mewakili masyarakat sipil, hal ini bisa memberikan lembaga-lembaga ini kesempatan beristirahat sambil menyimak kembali posisi dan peran mereka di suatu kondisi yang sama sekali berbeda setelah periode Soeharto. Pranata-pranata masyarakat sipil sekarang sedang direformasi dan diperkuat kembali. Tetapi ke arah mana hal ini akan membawa organisasi-organisasi sipil, yang sangat kritis terhadap pemerintah di masa lalu? Ada dua agenda utama yang kini perlu dikejar secara simultan. Pertama, harus diambil langkah-langkah untuk menciptakan kembali ruang bagi pembangunan aktif pranata-pranata masyarakat sipil dan organisasi-organisasi masyarakat sipil untuk memajukan dan memperkuat demokrasi. Ketika pemerintah dan organisasi-organisasi masyarakat sipil melakukan agenda yang sama, maka peran organisasi masyarakat sipil adalah mendukung dan memperkuat kemampuan pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis. Kedua, dan pada saat yang sama, perlu kewaspadaan terus-menerus untuk menjamin bahwa pranata-pranata masyarakat sipil ini tidak menyimpang dari tujuan mereka yaitu mendukung demokrasi, dan organisasi-organisasi masyarakat sipil sungguh-sungguh mengembangkan demokrasi dan bukan faksionalisme, ekstremisme, atau kepentingan perseorangan. Dengan kata lain, mereka sebaiknya mewakili masyarakat sipil secara keseluruhan , bukan 111 Masyarakat Sipil berbicara atas nama masyarakat demi memajukan kepentingan mereka sendiri, pribadi atau lembaga.

2. Pemberdayaan