28
Penilaian Demokratisasi di Indonesia
transisi-transisi demokrasi sebagai perbandingan dan ini juga merangsang proses interaktif dan pendalaman yang lebih kritis. Pada 26 Mei 2000 masing-masing
kelompok menyusun sebuah laporan awal yang merinci prioritas isu, opsi-opsi, dan strategi pada masing-masing arena reformasi. Dalam Konferensi Perpaduan
yang diselenggarakan pada 26-28 Mei 2000 para anggota kelompok kerja bertemu untuk saling berbagi dan memperdebatkan temuan mereka sekaligus untuk
mencari hubungan antar laporan. Pada Konferensi Perpaduan beberapa pihak menyetujui bahwa beberapa
tindakan-tindakan yang diidentiikasikan pada proses konsultatif kelompok kerja membutuhkan tanggapan konstitusional, sementara tindakan-tindakan lain cukup
dibahas pada bahan legislatif untuk mengedepankan isu-isu tersebut.. Isu-isu yang membutuhkan tanggapan konstitusional disatukan dalam laporan
pendahuluan, Penilaian Demokratisasi di Indonesia: Rekomendasi tentang Tinjauan
Konstitutional, yang dipresentasikan di depan Panitia Ad Hoc PAH I Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 24 Juli 2000 ketika komisi tersebut melangsungkan
pertemuan untuk mendiskusikan amandemen UUD pada Sidang Tahunan MPR tanggal 7-18 Agustus 2000.
Laporan ini merupakan analisa utuh dan komprehensif dari seluruh rekomendasi yang telah dimunculkan oleh Forum untuk Reformasi Demokratis mengkonsoli-
dasikan demokrasi. Bab-bab dalam laporan ini diberikan kepada para penanggap terpilih, yaitu
mereka yang memiliki pengalaman tentang Indonesia dan, ahli dalam hal tantangan-tantangan yang dihadapi oleh transisi dan bidang-bidang tematis lainnya
dalam laporan ini. Para penanggap ini kemudian memberikan masukan-masukan tambahan yang memperluas ruang pendebatan dan ketajaman diskusi.
4. Tujuan Laporan
Laporan ini memiliki beberapa tujuan. Tidak satu pun yang seharusnya lebih dipentingkan atau mendapat tekanan lebih daripada yang lainnya. Laporan ini
secara singkat merupakan sebuah pedoman, model, alat, timbangan moral, dan acuan. Kekuatan laporan ini bersumber pada semua tujuan ini secara
tersendiri maupun bersamaan. Laporan ini merupakan hasil nonpartisan dari sebuah proses dialog di antara
para pengambil keputusan nasional yang mendukung transisi Indonesia menuju demokrasi. Ini sebuah releksi yang serius dan mendalam, dikembangkan seiiring
perjalanan waktu yang cukup lama, untuk mengedepankan beberapa isu yang dihadapi pemerintah dan rakyat Indonesia. Isu-isu dan rekomendasi-rekomendasi
29
M e t o d o l o g i
mencerminkan tidak saja kepentingan-kepentingan anggota Forum sendiri, tetapi juga menangkap dan mewakili semangat, ciri-ciri, tuntutan-tuntutan,
dan aspirasi-aspirasi dari publik Indonesia yang lebih luas. Sebagai hasil dari kelompok-kelompok kerja yang membahas dan mendebatkan isu-isu ini
secara mendalam, rekomendasi-rekomendasi ini berharga untuk ditelusuri keberlakuannya dalam konteks dan wacana yang lebih luas mengenai reformasi
yang tengah berlangsung. Laporan ini adalah sebuah usaha
agenda-setting dan puncak sebuah proses diskusi dan permusyawaratan ide-ide oleh kelompok orang yang beragam. Meskipun
memiliki perbedaan latar belakang dan opini, mereka menunjukkan bahwa tidak hanya mungkin tetapi juga esensial untuk membangun sebuah agenda nasional
dengan dasar-dasar keterbukaan, menjadi sebuah keharusan, dan partisipasi. Karena itu, laporan ini bertindak sebagai model pengambilan keputusan yang
demokratis, menunjukkan bahwa konsensus dapat dicapai melalui debat dan kompromi. Laporan ini juga menunjukkan cara-cara melibatkan sekelompok
besar orang ke dalam proses tersebut. Reformasi politik ini terlalu penting untuk hanya diurusi oleh para politisi yang partisan.
Proses penyusunan laporan ini memberikannya bobot moral dan wewenang. Sebagai hasil dari kelompok dengan beragam anggota yang bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang sama, laporan ini disusun oleh pelaku-pelaku penggerak masyarakat madani yang ingin memajukan tema atau agenda serupa.
Ini menjadi bukti bahwa kepentingan yang sama dan kuat dari aktor-aktor masyarakat madani dapat menunjukkan adanya harapan dan tuntutan agar
reformasi terus berkelanjutan. Tuntutan-tuntutan ini tidak dapat diabaikan dan harus terjalin dalam agenda politik.
Salah satu sasaran laporan ini adalah pendukung-pendukung Indonesia dari dalam komunitas internasional. Laporan ini memberikan garis besar sebuah
agenda untuk pembangunan demokratis yang berkelanjutan dan humanistik. Pembangunan semacam ini menjadi dasar tercapainya pemerintahan yang baik,
dan yang mempunyai transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah. Kedua hal ini adalah unsur-unsur yang pokok pada dukungan yang terprogram dari
masyarakat internasional. Laporan ini menunjukkan bagaimana pendekatan proaktif diadopsi oleh IDEA dan Forum untuk Reformasi Demokratis
dikembangkan dalam penilaian ini. Sebagai sebuah laporan dengan daftar rekomendasi-rekomendasi yang
diprioritaskan, laporan ini juga berfungsi sebagi acuan untuk mengukur langkah dan tingkat keberhasilan reformasi di Indonesia. Seiiring dengan waktu,
30
Penilaian Demokratisasi di Indonesia
kami dapat mengkaji ide-ide dan rekomendasi-rekomendasi mana saja yang dilaksanakan dan mana yang diabaikan.
Rekomendasi-rekomendasi kelompok-kelompok kerja, menentukan kecepatan langkah reformasi dalam konteks kepentingan-kepentingan nasional, dan dapat
mencegah risiko tuduhan ada norma-norma atau nilai-nilai asing yang menyusup dalam wacana reformasi.
Akhirnya, laporan ini berfungsi sebagai sebuah sumber pendidikan bagi semua pihak yang tertarik untuk memahami unsur-unsur kunci perdebatan dalam
berbagai bidang isu di masyarakat Indonesia. Laporan ini akan menarik perhatian anggota-anggota lembaga-lembaga nonpemerintah Indonesia, masyarakat madani,
akademisi, dan komunitas aktivis seperti juga halnya bagi individu-individu. Laporan ini juga diharapkan akan dapat menjaring lebih banyak orang untuk
secara bersama-sama membahasnya, membantu pengembangan jaringan, dan dalam dalam waktu bersamaan dapat memperkuat masyarakat sipil dan prospek
penciptaan pemerintahan yang bersemangat dan demokratis di Indonesia.
31
Konstitutionalisme dan Aturan Hukum
Konstitutionalisme dan
Aturan Hukum
32
Penilaian Demokratisasi di Indonesia
33
Konstitutionalisme dan Aturan Hukum
Konstitutionalisme dan Aturan Hukum
1. Perdebatan Konstitusional